Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
Rahmat dan Hidayah-Nya lah makalah ini dapat selesai pada tepat waktunya.
Makalah ini penulis buat sebagai tugas makalah pada mata kuliah Fiqih Zakat.
Salawat serta salam tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang menjadi tauladan bagi kita semua. Dalam pembahasan ini penulis fokus
menelaah tentang “ Perbedaan Zakat Infak dan Shadakah” sebagai bantuan para
pembaca untuk memudahkan melihat sumber informasi yang dibutuhkan.
Dalam pembahasan ini penulis tidak secara langsung meneliti materi ini,
tetapi mendapat pengetahuan dari buku, artikel-artikel, dan internet. Maka dari itu,
apa yang penulis sajikan ini dapat diterima atau dipahami oleh pembaca, karena
penulis merasa isi dari makalah ini jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penyusunan makalah yang akan datang
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................. i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ................................................................................. 9
Saran .......................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu pilar dari pilar islam yang lima, Allah SWT.
telah mewajibkan bagi setiap muslim untuk mengeluarkannya sebagai penyuci
harta mereka, yaitu bagi mereka yang telah memiliki harta sampai nishab (batas
terendah wajibnya zakat) dan telah lewat atas kepemilikan harta tersebut masa
haul (satu tahun bagi harta simpanan dan niaga, atau telah tiba saat memanen
hasil pertanian).
Banyak sekali dalil-dalil baik dari al-quran maupun as-sunnah sahihah yang
menjelaskan tentang keutamaan zakat, infaq dan shadaqah. Sebagaimana firman
Allah taala yang berbunyi:
1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Zakat Infaq dan Shadaqah ?
2. Apakah Perbedaan zakat, infaq dan shadaqah?
3. Apakah Manfaat Zakat Infaq dan Shadaqah?
4. Apakah Hikmah Zakat Infaq dan Shadaqah?
5. Bagaimana Ketentuan wajib zakat dan ashnafnya?
6. Siapakah Orang yang berhak menerima zakat (ashnaf)?
C. Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui Pengertian Zakat Infaq dan Shadaqah.
2. Untuk dapat mengetahui Perbedaan zakat, infaq dan shadaqah
3. Untuk dapat mengetahui Manfaat Zakat Infaq dan Shadaqah
4. Untuk dapat mengetahui Hikmah Zakat Infaq dan Shadaqah
5. Untuk dapat mengetahui Ketentuan wajib zakat dan ashnafnya
6. Untuk dapat mengetahui Orang yang berhak menerima zakat (ashnaf)
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah,
(Jakarta: Amzah, 2009), hlm.343
3
dan b) Zakat Mal, zakat mal sendiri dibagi lagi menjadi banyak seperti : zakat
produktif, zakat profesi, zakat perternakan dsb
2. Pengertian Infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk
kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut istilah infaq berarti mengeluarkan
sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan
yang diperintahkan ajaran islam2
Maka, Infaq juga bisa diartikan mengeluarkan sesuatu (harta) untuk suatu
kepentingan yang baik, maupun kepentingan yang buruk. Ini sesuai dengan
firman Allah yang menyebutkan bahwa orang-orang kafirpun meng "infak"
kan harta mereka untuk menghalangi jalan Allah :
َ إن الَّذين كَفَروا ْ ينفقُو
ْ ِن عَلَيْه
م ُ م تَكُو َ َيل اللّهِ ف
َّ ُ سيُنفِقُونَهَا ث َ صدُّوا ْ عَن
ِ ِ سب ْ ُموَالَه
ُ َ م ل ِي ْ نأ َ ِ ُ ُ َ ِ َّ ِ
َ حشَ ُرو
ن ْ ُم ي
َ َّ جهَن َ ْ
َ ين كف َُروا إِلى َ َّ
َ ِن وَالذ َ َّ ُ س َرةً ث
َ م يُغْلبُو ْ ح
َ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk
menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu,
kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke
dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan” (Qs. Al
Anfal : 36)
3. Pengertian Shadaqah
Shadaqah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang
membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima shadaqah,
tanpa disertai imbalan3
Shadaqah, dari segi bahasa berasal dari akar kata kerja shadaqa atau
bentuk nominal banyak ash-shidq yang berarti ‘kesungguhan’ dan
‘kebenaran’. Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak lima kali dalam
bentuk tunggal dan tujuh kali dalam bentuk jamak kesemuanya dalam
konteks pengeluaran harta benda secara ikhlas. Sedekah sifatnya tidak wajib,
melainkan sunnah, sangat dianjurkan. Tetapi, meski demikian, kata sedekah
2
Yunus, Mahmud. Al Fiqhul Wadhih Juz II. (Padang: Maktabah As Sa’diyah Putra.
1936)
3
Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i, (Jakarta: Niaga Swadaya, 2010), hlm.433-434
4
juga terkadang digunakan oleh al-Qur’an untuk makna pengeluaran harta
yang wajib. Surah at-Taubah ayat 103 memerintahkan Nabi saw. mengambil
zakat harta dari mereka yang memenuhi syarat-syarat. Demikian juga surah
at-Taubah ayat 60 yang berbicara tentang mereka yang berhak menerima
zakat dengan menggunakan kata (shadaqah) sedekah dalam arti zakat wajib.
5
Allah SWT hanya akan memberikan pertolongan kepada hambaNya,
manakala hambanya Nya mematuhi ajranNya.Dan diantara ajaran Allah yang
harus ditaati adalah menunaikan ZIS.
4. Ungkapan Rasa Syukur Kepada Allah
Menunaikan ZIS merupkan ungkapan syukur atas nikmat yang diberikan
Allah kepada kita.
4
Hasbi as-Shiddieqy, Pedoman Zakat, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 2002), hlm.
6-7
6
c) Syarat orang yang menerima zakat (mustahiq) adalah jelas adanya,
baik ia orang atau badan atau lembaga atau kegiatan5.
3. Orang yang berhak menerima zakat (ashnaf)
Menurut mahdzab syafii orang yang berhak menerima zakat ada 8
kelompok, yaitu :
1. Fakir : orang yang tidak mempunyai harta dan usaha untuk
mencukupi kebutuhannya.
2. Miskin : orang yang memiliki harta atau usaha namun tidak mampu
mencukupi kebutuhannya, dan hidupnya serba kekurangan.
3. ‘Amil : semua orang yang bekerja mengurus zakat, sedangkan dia
tidak mendapat upah selain dari zakat itu.
4. Muallaf : ada empat macam: (1) orang yang baru masuk islam dan
masih lemah imannya,(2) orang islam yang berpengaruh dalam
kaumnya, (3)orang yang menolak kejahatan orang yang anti zakat,
(4) orang kafir yang ada harapan untuk masuk islam.
5. Memerdekakan Budak : seorang yang hamba yang dijanjikan
merdeka setelah menebus dirinya. Hamba itu diberi zakat sekedar
untuk menebus dirinya.
6. Orang yang berhutang: orang yang berhutang karena mendamaikan
dua orang yang berselisih, orang yang berhutang untuk kepentingan
dirinya sendiri pada keperluan yang mubah dan tidak maksiyat, orang
yang berhutang untuk menjamin hutang orang lain.
7. Ibnu sabil: orang yang berjuang dijalan allah untuk menegakkan
agamanya, diberi zakat untuk keperluan hidupnya selama
perjuangannya.
8. Musafir: orang yang melakukan perjalanan jauh dan tidak dalam
maksiyat mengalami kesengsaraan dalam perjalananya6
5
Amir Syarifuddin,Garis-garis Besar fiqh , (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010) hlm. 40
6
Sulaiman Rasyid, fiqh islam, hlm.213-215
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pengertian bahasa, kata zakat (dalam bahasa Arab zakâh, dari kata
kerja zakâ) berarti ‘penyucian’ atau ‘pengembangan’. Infaq (bahasa Arabnya:
8
infâq), maknanya lebih umum. Infak berarti ‘membelanjakan harta, uang, ataupun
ben uk kekayaan yang lain, yang bersifat wajib maupun yang bukan wajib’.
Shadaqah, dari segi bahasa berasal dari akar kata kerja shadaqa atau bentuk
nomina verbanyaash-shidq yang berarti ‘kesungguhan’ dan ‘kebenaran’.
Manfaat Zakat Infaq dan Shadaqah ialah sebagai Sarana Pembersih Jiwa,
Realisasi Kepedulian Sosial, Sarana Untuk Meraih Pertolongan Sosial, Ungkapan
Rasa Syukur Kepada Allah.
Hikmah Zakat Infaq dan Shadaqah yaitu Menghindari kesenjangan sosial
antara orang kaya dan kaum dhu'afa, Membersihkan dan mengingkis akhlak yang
buruk, Alat membersih harta dan menjagah dari ketamakan orang jahat, ungkapan
rasa syukur atas nikmat yang allah berikan, untuk pengembangan potensi ummat,
dukungan moral kepada prang yang baru masuk islam, dan menolong,
membantu,dan membina kaum dhu'afa yang lemah.
B. Saran
Dalam makalah kami ini, masih banyak hal yang harus diperbaiki dan
dikoreksi, materi-materi yang disajikan pun masih belum lengkap. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kontribusi positif untuk kemajuan kita bersama, karena
kami tidak menunggu sempurna untuk melakukan sesuatu, tapi kami melakukan
sesuatu untuk menuju kesempurnaan.
DAFTAR PUSTAKA
9
Syarifuddin, Amir. 2010.Garis-garis Besar fiqh .Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Zuhri, Saifudin. Zakat di era reformasi.Semarang: Fak. Tarbiyah IAIN
Walisongo. 2012
As-Shiddieqy, Hasbi.Pedoman Zakat.Semarang: PT. Pustaka Rizki
Putra.2002.
10