Anda di halaman 1dari 6

BAB II

Pembahasan

A. Pengertian Sedekah

Secara bahasa sedekah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata ‫ صدقة‬yang

berarti. Pada awal permulaan islam, sedekah diartikan dengan pemberian yang

disunahkan (sedekah sunah).

Menurut Terminologi, sedekah adalah memberikan suatu tanpa ada


tukaranya. Hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT. Sedekah adalah
pemberian harta kepada orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak lain
yang berhak menerima sedekah. Sedekah dilakukan tanpa mengharapkan suatu
imbalan. (Zulkifli, 2020, 31)

Sedekah dalam bahasa indonesia memiliki makna yang lebih luas daripada
zakat dan infaq. Sedekah merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan oleh
seorang muslim yang telah mempunyai kelebihan harta. Sedekah adalah hak Allah
SWT yang diberikan oleh seorang yang kaya kepada orang yang berhak
menerimanya. (Zulkifli, 2020, 31)

Harta ini disebut sedekah karena mengandung berkah penyucian jiwa,


pengembangan dengan kebaikan-kebaikan, dan harapan mendapat ridho Allah
SWT. Hal ini disebabkan karena sedekah berasal dari kata As-shadaqah yang
berarti tumbuh, suci, dan berkah. (Zulkifli, 2020, 32)

Sedekah adalah pemberian harta kepada orang orang fakir, orang yang
membutuhkan, Ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerimanya tanpa disertai
imbalan. Sedekah umumnya sunah, bukan wajib. Karena untuk membedakanya
dengan zakat yang hukumnya wajib, para fuqaha menggunakan istilah sedekah
tathawwu’ atau ah shadaqoh an-nafilah. Sedangkan untuk zakat, dipakai istilah
ash shadaqoh al-mafrudhoh. (Rosadi, 2019, 104)
Sedekah identik dengan zakat. Sebab dalam nash-nash syara’terdapat
lafaz “sedekah” yang berarti zakat. Misalnya dalam firman Allah SWT. Surah At-
Taubah ayat 60:

‫ِاَمَّنا الَّص َد ٰقُت ِلْلُفَق َر ۤاِء َو اْلَم ٰس ِكِنْي َو اْلٰع ِم ِلَنْي َعَلْيَه ا َو اْلُم َؤ َّلَف ِة ُقُلْو ُبُه ْم َو ىِف الِّرَقاِب َو اْلٰغ ِر ِم َنْي َو ْيِف َس ِبْيِل الّٰلِه َو اْبِن‬

‫ّٰلِه ّٰل ِل ِك‬ ‫ِب‬


‫الَّس ْيِل ۗ َفِر ْيَض ًة ِّم َن ال َۗو ال ُه َع ْيٌم َح ْيٌم‬

Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya,
untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang
yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui, Mahabijaksana.

Dalam ayat tersebut “zakat-zakat” diungkapkan dengan lafaz ”ash-


shodaqoot”. Lafaz ini diartikan sebagai zakat (yang hukumnya wajib) karena di
ujung ayat terdapat ungkapan faridhatan minallah (sebagai ketapan yang
diwajibkan Allah). Ugkapan ini merupakan qarinah yang menunjukkan bahwa
yang dimaksud dengan lafaz ash-shdoqoot dalam ayat tersebut adalah zakat wajib,
bukan sedekah yang lain. (Rosadi. 2019, 105)

Sedekah adalah sesuatu yang ma’ruf ( benar dalam pandangan syara’).


Kata sedekah memilki arti yang sangat luas, seperti yang terdpat dalam Al-
Qur’an. Menjadikan perbedaan dalam pemberian hukumnya, sedekah ada yang
wajib yaitu zakat. Ada pula yang mustahab (dianjurkan), seperti memberi buka
puasa pada orang yang berpuasa serta memberi santunan kepada paa fuqara’ dan
masakin dari harta selain zakat atau dikenl juga At-tatwwu’. (Rosadi, 2019, 106)

B. Dalil Sedekah
1. Al-Qur’an
a) Surat Al-Baqarah ayat 195:

‫ِس ِن‬ ‫ِة ِس ِا ّٰل ِحُي‬ ‫ِد ِا‬ ‫ّٰلِه‬ ‫ِف‬


‫َو َاْن ُقْو ا ْيِف َس ِبْيِل ال َو اَل ُتْلُقْو ا ِبَاْي ْيُك ْم ىَل الَّتْه ُلَك ۛ َو َاْح ُنْو ا ۛ َّن ال َه ُّب اْلُم ْح َنْي‬

Artinya: Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu


jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan
berbuatbaiklah. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
b) Surat Al-Baqarah ayat 215

ۗ ‫َيْس َٔـُلْو َنَك َم اَذا ُيْنِف ُقْو َن ۗ ُقْل َم ٓا َاْنَفْق ُتْم ِّم ْن َخ ٍرْي َفِلْلَو اِلَد ْيِن َو اَاْلْقَر ِبَنْي َو اْلَيٰت ٰم ى َو اْلَم ٰس ِكِنْي َو اْبِن الَّس ِبْيِل‬
‫ِم ٍرْي ِا ّٰل ِب ِل‬
‫َو َم ا َتْف َعُلْو ا ْن َخ َف َّن ال َه هٖ َع ْيٌم‬

Artinya; Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang


harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan,
hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim,
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja
yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

c) Surat Al-Baqarah ayat 245

‫َمْن َذا اَّلِذْي ُيْق ِر ُض الّٰل َه َقْر ًض ا َح َس ًنا َفُيٰض ِعَف هٗ َلهٓٗ َاْض َعاًفا َك ِثْيَر ًة َۗو الّٰل ُه َيْق ِبُض َو َيْبصُُۣط ۖ َو ِاَلْيِه ُتْر َجُعْو َن‬

Artinya: Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka
Allah melipat gandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan
dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

C. Macam-macam sedekah
Menurut sedekah terbagi menjadi:
1. Sedekah infak
Salah satu dasar sedekah infak tercantum dalam ayat Al-Qur’an surat
Al-Baqarah ayat 3:
ۙ ‫اَّلِذ ْيَن ُيْؤ ِم ُنْو َن ِباْلَغْيِب َو ُيِقْيُم ْو َن الَّص ٰل وَة َو ِمَّم ا َر َز ْقٰن ُهْم ُيْنِفُقْو َن‬

Artinya:(yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan


salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan
kepada mereka,

Berdasarkan ayat tersebut, tidak semua rezeki yang diberikan oleh


Allah SWT menjadi milik manusia sepenuhnya .Ada sebagian dari rezeki
tersebut yang bukan miliknya dan harus dikeluarkan dalam bentuk infak.
Dalam Al-Qur’an dan hadist tidak dijelaskan berapa yang harus dikeluarkan.
Oleh karena itu, jumlah infak yang dikeluarkan setiap orang tergantung pada
ijtihad masing masing.
2. Sedekah zakat
Zakat adalah sedekah yang sudah ada ketentuan/aturanya di dalam Al-
Qur’an dan Al-Hadist. Seperti berapa jumlah yang harus dikeluarkan, berapa
nisab yang wajib dizakati, dan ketentuan ketentuan lainya.
3. Sedekah pembelaan
Dalil sedekah pembelaan terdapat dalam surat At-Taubah ayat 41:
Harta yang dimaksud adalah harta yang sudah diinfaki dan sudah dizakati.
Pembelaan harta dalam jihad fi sabilillah menjadi hal yang wajib dikeluarkan.
Ia menjadi bukti atas cintanya kepada Allah. Sedekah pembelaan ditunaikan
dengan tidak boleh mengurangi pembayaran zakat dan infak. Dalam bahasa
lain, ia berbeda dengan zakat dan infak, baik dari sisi maupun jumlahnya.
Sedekah pembelaan tidak boleh dikurangkan dari infak dan zakat.
Misalnya untuk membeli kitab-kitab hadist untuk mengaji atau bersedekah
untuk pembangunan mesjid. Uang yang dikeluarkan untuk keperluan tersebut
tidak boleh mengurangi infak dan zakat yang dikeluarkan.
4. Sedekah-sedekah
Dalil sedekah-sedekah
a) QS. Adz-Dzariyat ayat 19
‫ِم‬ ‫ِهِل‬
‫َو ْيِف ٓ َاْم َو ا ْم َح ٌّق ِّللَّس ۤإِى ِل َو اْلَم ْح ُر ْو‬
Artinya:Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang
meminta dan orang miskin yang tidak meminta.
Jadi selain mengeluarkan sedekah infak, zakat, dan pembelaan, orang-
orang yang beriman juga harus menyisihkan sebagian hartanya untuk orang
orng yang memerlukan dan membutuhkan. Contoh sedekah yang termasuk
sedekah-sedekah; misalnya menjamu tamu, mentraktir teman, atau memberi
bantuan kepada duafa. Sedekah sedekah tidak boleh dikurangkan dari sedekah
lainya

5. Sedekah denda
Sedekah denda adalah sedekah yang dikeluarkan karena kejadian tetentu,
seperti melanggar atau tidak mengerjakan sesuatu yang telah menjadi
kewajibanya. Misalnya, sedekah nazar atau sedekah sumpah yang tidak
ditepati. Nazar tidak terbatas ke dalam ucapan yang di dalamya terdapat ucapan
“demi Allah”. Nazar merupakan janji yang tidak diberi ucapan “insyallah”.
Bila nazrnya tidak dilaksanakan wajib membayar denda.
D. Rukun dan syarat sedekah
1. Orang yang memberi
Syaratnya harus orang yang memilki benda tersebut dan dan berhak untuk
mentasharrufkanya (memperedarkanya).
2. Orang yang diberi
Syaratnya memiliki, dengan demikian tida sah memberi kepada anak yang masih
di dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena kedunya
tidak memiliki sesuatu.
3. Barang yang diberikan
Syaratnya bisa diperjual belikan.
4. Ijab dan Qabul
Ijab adalah pernyataan pemberian dari orang yang memberi sedangkan qabul
ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima pemberian.

Anda mungkin juga menyukai