Pembahasan
A. Pengertian Sedekah
Secara bahasa sedekah berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata صدقةyang
berarti. Pada awal permulaan islam, sedekah diartikan dengan pemberian yang
Sedekah dalam bahasa indonesia memiliki makna yang lebih luas daripada
zakat dan infaq. Sedekah merupakan salah satu kewajiban yang dilakukan oleh
seorang muslim yang telah mempunyai kelebihan harta. Sedekah adalah hak Allah
SWT yang diberikan oleh seorang yang kaya kepada orang yang berhak
menerimanya. (Zulkifli, 2020, 31)
Sedekah adalah pemberian harta kepada orang orang fakir, orang yang
membutuhkan, Ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerimanya tanpa disertai
imbalan. Sedekah umumnya sunah, bukan wajib. Karena untuk membedakanya
dengan zakat yang hukumnya wajib, para fuqaha menggunakan istilah sedekah
tathawwu’ atau ah shadaqoh an-nafilah. Sedangkan untuk zakat, dipakai istilah
ash shadaqoh al-mafrudhoh. (Rosadi, 2019, 104)
Sedekah identik dengan zakat. Sebab dalam nash-nash syara’terdapat
lafaz “sedekah” yang berarti zakat. Misalnya dalam firman Allah SWT. Surah At-
Taubah ayat 60:
ِاَمَّنا الَّص َد ٰقُت ِلْلُفَق َر ۤاِء َو اْلَم ٰس ِكِنْي َو اْلٰع ِم ِلَنْي َعَلْيَه ا َو اْلُم َؤ َّلَف ِة ُقُلْو ُبُه ْم َو ىِف الِّرَقاِب َو اْلٰغ ِر ِم َنْي َو ْيِف َس ِبْيِل الّٰلِه َو اْبِن
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya,
untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang
yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha
Mengetahui, Mahabijaksana.
B. Dalil Sedekah
1. Al-Qur’an
a) Surat Al-Baqarah ayat 195:
ۗ َيْس َٔـُلْو َنَك َم اَذا ُيْنِف ُقْو َن ۗ ُقْل َم ٓا َاْنَفْق ُتْم ِّم ْن َخ ٍرْي َفِلْلَو اِلَد ْيِن َو اَاْلْقَر ِبَنْي َو اْلَيٰت ٰم ى َو اْلَم ٰس ِكِنْي َو اْبِن الَّس ِبْيِل
ِم ٍرْي ِا ّٰل ِب ِل
َو َم ا َتْف َعُلْو ا ْن َخ َف َّن ال َه هٖ َع ْيٌم
َمْن َذا اَّلِذْي ُيْق ِر ُض الّٰل َه َقْر ًض ا َح َس ًنا َفُيٰض ِعَف هٗ َلهٓٗ َاْض َعاًفا َك ِثْيَر ًة َۗو الّٰل ُه َيْق ِبُض َو َيْبصُُۣط ۖ َو ِاَلْيِه ُتْر َجُعْو َن
Artinya: Barang siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka
Allah melipat gandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan
dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
C. Macam-macam sedekah
Menurut sedekah terbagi menjadi:
1. Sedekah infak
Salah satu dasar sedekah infak tercantum dalam ayat Al-Qur’an surat
Al-Baqarah ayat 3:
ۙ اَّلِذ ْيَن ُيْؤ ِم ُنْو َن ِباْلَغْيِب َو ُيِقْيُم ْو َن الَّص ٰل وَة َو ِمَّم ا َر َز ْقٰن ُهْم ُيْنِفُقْو َن
5. Sedekah denda
Sedekah denda adalah sedekah yang dikeluarkan karena kejadian tetentu,
seperti melanggar atau tidak mengerjakan sesuatu yang telah menjadi
kewajibanya. Misalnya, sedekah nazar atau sedekah sumpah yang tidak
ditepati. Nazar tidak terbatas ke dalam ucapan yang di dalamya terdapat ucapan
“demi Allah”. Nazar merupakan janji yang tidak diberi ucapan “insyallah”.
Bila nazrnya tidak dilaksanakan wajib membayar denda.
D. Rukun dan syarat sedekah
1. Orang yang memberi
Syaratnya harus orang yang memilki benda tersebut dan dan berhak untuk
mentasharrufkanya (memperedarkanya).
2. Orang yang diberi
Syaratnya memiliki, dengan demikian tida sah memberi kepada anak yang masih
di dalam kandungan ibunya atau memberi kepada binatang, karena kedunya
tidak memiliki sesuatu.
3. Barang yang diberikan
Syaratnya bisa diperjual belikan.
4. Ijab dan Qabul
Ijab adalah pernyataan pemberian dari orang yang memberi sedangkan qabul
ialah pernyataan penerimaan dari orang yang menerima pemberian.