Anda di halaman 1dari 18

ZAKAT

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam


Dosen Pengampu :  Erna Ningsih, M. Pdi.

Disusun oleh Kelompok 3:

Gilang Febrian Rizqi Prayoga (21011011)


Juk Melli Jayatri (21032029)

FAKULTAS HUKUM DAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI ILMU HUKUM DAN
PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS ISLAM DARUL ULUM LAMONGAN
2021

i
ii
Kata Pengantar

PujisyukurkamipanjatkankepadaTuhanYangMahaEsa,karenaataslimpahan
rahmatnyapenyusundapatmenyelesaikanmakalahinitepatwaktutanpaadahalangan yang
berarti dan sesuai denganharapan.
Ucapanterima kasih kami sampaikan kepadaIbuERNA NINGSIH, M.Pdi.
sebagai dosen pengampu mata kuliahPENDIDIKAN AGAMA ISLAM
yangtelahmembantumemberikanarahandanpemahamandalampenyusunanmakalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Lamongan, 21 Oktober 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan ................................................................................................................................2
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zakat.…………………………………….........................................................3
2.2 Dasar Hukum Zakat..…………………………………...……………................................3
2.3 Tujuan dan Fungsi Zakat.…................................................................................................4
2.1.1 Tujuan Zakat………......................................................................................................4
2.1.2 Fungsi Zakat…..............................................................................................................6
2.4 Manfaat Zakat………..........................................................................................................7
2.5 Orang Yang Berhak Mendapatkan Zakat……………….....................................................8
2.6 Cara Pembagian Zakat…………………………….............................................................9
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan…....................................................................................................................13
3.2 Saran..................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakangMasalah
Zakat adalah salah satu rukun Islam yang wajib dipenuhi oleh setiap muslim. Zakat
memiliki hikmah yang dikategorikan dalam dua dimensi: dimensi vertikal dan dimensi
horizontal. Zakat menjadi perwujudan ibadah seseorang kepada Allah sekaligus sebagai
perwujudan dari rasa kepedulian sosial (ibadah sosial), bias dikatakan seseorang yang
melaksanakan zakat dapat mempererat hubungannya kepada Allah (hablunmin Allah) dan
hubungan kepada sesame manusia (hablun min annas). Dengan demikian pengabdian sosial
dan pengabdian kepada Allah SWT adalah inti dari ibadah zakat.

Islam juga mengajarkan bahwa harta kekayaan itu bukan merupakan tujuan hidup,
tetapi sebagai wasilah untuk saling member manfaat dan memenuhi kebutuhan. Bagi orang
yang berwawasan demikian maka harta kekayaannya akan membawa kebaikan bagi dirinya
maupun bagi masyarakat, namun sebaliknya bagi orang yang memandang harta sebagai
tujuan hidup dan sebagai sumber kenikmatannya, maka akan berubah menjadi inti syahwat
yang berimplikasi merusak dan membuka berbagai kemungkinan penderitaan.

Sejalan denganpan dangan Islam tersebut, maka zakat merupakan salah satu syarat
mutlak dalam membina masyarakat muslim. Zakat mempunyai beberapa arti, secara bahasa
yaitual-barakatu (keberkahan), al-namaa (pertumbuhan dan perkembangan), ath-thaharatu
(kesucian), dan ash-shalahu (keberesan). Sedangkan secara istilah, menurut beberapa
pendapat tokoh berkesimpulan bahwa zakat sebagai sejumlah harta tertentu yang diwajibkan
oleh Allah SWT untuk dikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak menerimanya dengan
persyaratan tertentu dengan harapanun tuk mendapatkan berkah, membersihkan jiwa dan
harta.

Zakat merupakan ibadah dalam bidang harta yang berkaitan dengan orang yang
berzakat (muzakki), penerimanya (mustahik), harta yang dikeluarkan zakatnya maupun bagi
masyarakat keseluruhan. Islam memiliki konsep zakat yang merupakan kepedulian terhadap
kaum yang lemah. Zakat yang dibayarkan seorang muzakki yang diberikan kepada 8
golongan mustahik yaitu fakir, miskin, amil, mu’allaf, riqab, gharimin, fisabilillah, ibnusabi

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang
menjadi bahan kajian dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian zakat ?


2. Apa saja dasar hokum zakat ?
3. Apa tujuan dan fungsi dari zakat ?
4. Apa saja manfaat dari zakat ?
5. Siapa saja orang yang berhak mendapatkan zakat ?
6. Bagaimana cara pembagian zakat ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan yang menjadi
bahan kajian dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian dari zakat.


2. Untuk memaparkan dasar hukum zakat.
3. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari zakat.
4. Untuk menjelaskan manfaat dari zakat.
5. Untuk memaparkan siapa saja orang yang berhak mendapatkan zakat.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara pembagian zakat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian zakat
 Menurut Bahasa
Zakat menurut Bahasa artinya bersih, bertambah(ziyadah), dan terpuji. Jika di
ucapkanzaka al-zar, artinya adalah tanaman itu tumbuh dan bertambah. Dinamakan
zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk beroleh berkah, membersihkan
jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan. Jika di ucapkanzakat al-nafaqah,
artinya nafkah, tumbuh dan bertambah, diberkati. Kata ini juga sering dikemukakan
untuk makna thaharah (suci).

 Menurut Istilah
Sedangkan pengertian zakat menurut istilah adalah ukuran harta tertentu yang
wajib dikeluarkan kepada orang yang membutuhkan atau yang berhak menerima
dengan beberapa syarat sesuai dengan syariat islam. Zakat diperintahkan kepada
muzakki, yaitu orang-orang yang telah memenuhi syarat-syaratnya untuk berzakat,
sesuai dengansyariat islam (hukumislam) dan diberikan kepada orang-orang dhuafa
(lemah) yang kategorinya sebagai mustahiq.

2.2 Dasar Hukum Zakat

 Menurut Al-Qur’an
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga setelah perintah shalat.
Atas dasar inilah maka dapat dipastikan bahwa hukum zakat adalah wajib, sebagai
mana rukun Islam yang lain. Akan tetapi tidak semua umat Islam 20 diperintahkan
untuk menunaikan zakat, perintah zakat hanya dikhususkan bagi mereka yang sudah
mampu secara finansial.
Firman Allah dalam Al-Qur’an (Q.S Al-Baqarah :43)
َ‫وا َم َعٱل ٰ َّر ِك ِعين‬
۟ ‫ٱر َك ُع‬ ۟ ‫صلَ ٰوةَ َو َءات‬
ْ ‫ُوا ٱل َّز َك ٰوةَ َو‬ ۟ ‫َوأَقِي ُم‬
َّ ‫وا ٱل‬

Artinya : “Dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang-
orang yang rukuk”.
Firman Allah dalam Al-Qur’an (Q.S Al-Bayyinah 98:5)

‫ص ٰلوةَ َويُؤْ تُواال َّز ٰكوةَ َو ٰذلِ َك ِد ْينُا ْلقَيِّ َم ۗ ِة‬ ٰ


َّ ‫ص ْينَلَ ُهال ِّد ْينَ ۙە ُحنَفَ ۤا َء َويُقِ ْي ُمواال‬
ِ ِ‫َو َمٓااُ ِم ُر ْٓوااِاَّل لِيَ ْعبُدُوااللّ َه ُم ْخل‬

3
Artinya :“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ketaatankepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan
supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah
agama yang lurus”. (QS. Al-Bayyinah 98:5)

 Menurut Hadis

Adapun kedudukan zakat dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam
Bukhari sebagaimana berikut :

‫عنابيعباسرضىهلالعنهماانالنبىصلىهلالعليهوسلمبعثمعاذاالىاليمنفذكرالحديثوفيهانهلالقدافترضعل‬
x‫يهمصدقهفياموالهمتوخذمناغنيائهمفتردفىفقرائهممتفقعليهللبخاري‬

Artinya :“Hadis dari Abbas ra rasululah saw menyuruhmu ke Yaman sesungguhnya


Allah SWT telah mewajibkan zakat atas mereka dari harta-hartanya, diambil dari
orang-orang kaya dan diserahkan kepada yang fakir dari mereka.”(HR. Bukhari)

Hadis diatas menjelaskan bahwa zakat diwajibkan hanya bagi mereka yang
mampu. Ulama memberikan penjelasan lebih lanjut tentang kewajiban zakat yaitu:
zakat itu wajib hanya atas setiap muslim yang merdeka, yang memiliki satu nisab dari
salah satu jenis harta yang wajib dikeluwarkan zakatnya.

2.3 Tujuan dan Fungsi Zakat

2.1.1 Tujuan Zakat

1) Membuktikan penghambaan diri kepada Allah Azzawajalla dengan menjalankan


perintah-Nya.
Banyak dalil yang memerintahkan agar kaum muslimin melaksanakan kwajiban
agung ini, sebagaimana Allah azzawajalla berfirman dalam banyak ayat , di
antaranya : “Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-
orang yang rukuk.” (Q.S Al-Baqarah 2:43).

2) Mensyukuri nikmat Allah dengan menunaikan zakat harta yang telah Allah
limpahkan sebagai karunia kepada manusia.

4
Allah azzawajalla berfirman yang artinya“ Dan (ingatlah juga), tatkala rabbmu
memaklumkan, “sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah
(nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-ku), maka sesungguhnya
azabku sangat pedih.” (QS. Ibrahim 14:7). Membayar zakat adalah pengakuan
terhadap kemurahan allah, mesyukurinya dan menggunakan nikmat tersebut
dalam keridhaan dan ketaatan kepada Allah azzawajalla.
3) Mensucikan orang yang menunaikan zakat dari dosa-dosa.
Allah azzawajalla berfirman yang artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu mebersihkan dan mensucikan mereka dan
doakanlah mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi
mereka. Dan allah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (Q.S At-taubah
9:103). Tujuan dan hikmah itu terangkum dalam dua kata yang muhkam yaitu
“dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka”
4) Membersihkan orang dari sifat bakhil.
Cinta dunia dan hartaadalah salah satu sumber dosa dan kesalahan. Bila
seseorang terselamatkan darinya dan terlindungi dari sifat bakhil maka dia akan
sukses, sebagaima nafirman Allah azzawajalla yang artinya“Dan siapa yang
dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.”
(QS. Al-hasyr 59:9)
5) Membersihkan harta yang dizakati.
Karena harta yang masih ada keterkaitan dengan hak orang lain berarti masih
kotor dan keruh. Jikahak-hak orang itu sudah ditunaikan berarti harta itu telah
dibersihkan, karena zakat adalah kotoran harta manusia.
6) Membersihkan hati orang miskin dari hasad dan iri hati terhadap orang kaya.
Bila orang fakir melihat orang disekitarnya hidup senang dengan harta yang
melimpah sementara dia sendiri harus memikul derita kemiskinan, bias jadi
kondisi ini menjadi sebab timbulnya rasa hasad, dengki, permusuhan, dan
kebencian dalam hati orang miskin kepada orang kaya. Rasa-rasa ini tentu
melemahkan hubungan antar sesame muslim, bahkan berpotensi memutustali
persaudaraan.
7) Pertumbuhan harta yang dizakati.
Telah diketahui bersama bahwa di antara makna zakat dalam Bahasa arab adalah
pertumbuhan. Kemudian syariat telahmenetapkan makna ini dan menetapkannya
pada kewajiban zakat. Allah azzawajalla berfirman yang artinya : “Allah

5
memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah dan allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa.” (Q.S Al-Baqarah
2:276).
8) Mewujudkan solidaritas dan kesetiakawanan sosial.
Zakat adalah bagian utama dari rangkaian solidaritas sosial yang berpijak pada
penyediaan kebutuhan dasar kehidupan. Kebutuhan dasar kehidupan itu berupa
makanan, sandang, papan, terbayarnya hutang-hutang, memulangkan orang-orang
yang tidak bias pulang ke negara mereka, membebaskan hambasahaya dan
bentuk-bentuk solidaritas lainnya yang ditetapkan dalam islam. Nabi
shallahualaihiwassalam bersabda “Perumpamaan orang-orang mumin dalam
sikap saling menyayangi, mengasihi, dan melindungi adalah sepert ijasad yang
satu, bila ada satu anggota jasad yang sakit maka anggota lainnya akan ikut
merasakannya dengan tidak tidur dan demam.” (HR. Muslim)
9) Menumbuhkan perekonomian islam.
Zakat mempunyai pengaruh positif yang sangat signifikan dalam mendorong
gerak roda perekonomian islam dan mengembangkannya. Karena pertumbuhan
harta individu pembayar zakat memberikan kekuatan dan kemajuan bagi ekonomi
masyarakat. Sebagaimana juga zakat dapat menghalangi penumpukan harta di
tangan orang-orang kaya saja. Allah azzawajalla berfirman, yang artinya :
“Supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang kaya saja diantara
kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dan apa yang
dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepadaallah.
Sesungguhnya allah amat keras hukuman-nya.” (QS. Al-Hasyr 59:7)

2.1.2 Fungsi zakat

a. Wujud keimanan kepada Allah SWT


b. Wujud syukur atas nikmat Allah SWT
c. Wadah menumbuhkan akhlak baik dengan rasa kemanusiaan tinggi
d. Menghilangkan sifat rakus dan materialistis
e. Menumbuhkan ketenangan hidup
f. Membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki
g. Sumber dana bagi pembangunan sarana dan prasarana umat Islam, seperti sarana
ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi, dan sarana pengembangan
kualitas sumberdaya umat muslim

6
h. Membangun kesejahteraan umat lewat pembagian zakat yang baik
i. Menumbuhkan semangat kerja, menafkahi diri sendiri dan keluarga dengan
mendorong seseorang menjadi muzaki
j. Menyucikan hati dari penyakit kikir dan bakhil, menimbulkan sifat memberi dan
dermawan
k. Menumbuhkan solidaritas
l. Pilar amal bersama (jama'i) antara orang yang hidup berkecukupan dan mujahid
yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad di jalan Allah sehingga tidak
memiliki waktu dan kesempatan untuk menafkahi diri dan keluarga.

2.4 Manfaat Zakat

 Menurut ajaran islam


a) Menyempurnakan iman
b) Bukti keimanan dan ketaatan
c) Membersihkan hati dan diri
d) Menenangkanhati
e) Mencapai keimanan yang sempurna
f) Tiketkesurga
g) Pelindung di hariakhir
h) Mempelajari agama lebihdalam
i) Membawa kebajikan
j) Meninggal dengan tenang
k) Membentengi diri dari bencana
l) Menghapus dosa.
 Dalam kehidupan sehari-hari atau sosial
a) Terbiasa membantu sesama
b) Menghilangkan rasa iri dan prasangka
c) Mencegah kriminalitas
d) Merendahkan hati
e) Meningkatkan rezeki
f) Membersihkan harta
g) Meningkatkan keberkahan harta
h) Memperluas peredaran harta.

7
2.5 Orang Yang Berhak Mendapatkan Zakat

1. Fakir
ialah orang yang tidak mempunyai harta dan usaha atau juga ia mempunyai harta
dan usaha yang kurang dari seperdua kebutuhannya dan tidak ada orang yang
berkewajiban memberi nafkah.
2. Miskin
Adalah orang yang mempunyai harta sperdua kebutuhannya, atau lebih tetapi tidak
mencukupi. Atau orang yang bias berpenghasilan, tetapi pada suatu ketika
penghasilannya tidak mencukupi kebutuhan hidupnya.
3. Amil
Mereka adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari penerimaan zakat
hingga menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan.
4. Mu’allaf
Orang yang  baru masuk Islam atau mu'allaf juga menjadi golongan yang berhak
menerima zakat. Ini bertujuan agar orang-orang semakin mantap meyakini Islam
sebagai agamanya, Allah sebagai tuhan dan Muhammad sebagairasul-Nya. 
5. Riqabatau Memerdekakan Budak
Di zaman dahulu, banyak orang yang dijadikan budak oleh saudagar-saudagar kaya.
Inilah, zakat digunakan untuk membayar atau menebus para budak agar mereka
dimerdekakan. Orang-orang yang memerdekakan budak juga berhak menerima
zakat.
6. Gharim (Orang yang memiliki hutang)
Gharimada 3 macam :
 Orang yang berhutang karena mendamaikan antara dua orang yang
berselisih.
 Orang yang berhutang untuk dirinya sendiri, untuk kepentingan mubah
ataupun tidak mubah, tetapi ia selalu bertobat.
 Orang yang berhutangkarenajaminan utang orang lain, sedangia dan
jaminannyatidakdapatmembayar utang tersebut.
Orang yang memilikihutangberhakmenerima zakat. Namun, orang-orang yang
berhutanguntukkepentinganmaksiatsepertijudi dan berhutang demi
memulaibisnislalubangkrut, hakmerekauntukmendapat zakat akangugur.

8
7. Fi Sabilillah
Segala sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan di jalan Allah. Misal, pengembang
pendidikan, berperang, berdakwah, kesehatan, pantiasuhan, madrasah diniyah dan
masih banyak lagi. 
8. IbnuSabil
Ibnu Sabil disebut juga sebagai musaffir atau orang-orang yang sedang melakukan
perjalanan jauh termasuk pekerja dan pelajar di tanah perantauan.

2.6 Cara Pembagian Zakat

 Zakat penghasilan
Zakat penghasilan atau yang dikenal juga sebagai zakat profesi adalah bagian
dari zakat maal yang wajib dikeluarkan atas harta yang berasal dari pendapatan/
penghasilan rutin dari pekerjaan yang tidak melanggar syariah. Standar nishab yang
digunakan adalah sebesar Rp5.240.000,- per bulan. Adapun cara menghitung zakat
penghasilan sebagai berikut:
Zakat yang dikeluarkan = Jumlahpendapatanbruto x 2.5%
Contoh:
Penghasilanditerimasetiapbulansebesar Rp6.000.000, makasudahwajib zakat. Jadi
zakat yang dibayarkanadalah Rp6.000.000 x 2.5% = Rp150.000,-
 Zakat emas dan perak
Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya adalah zakat yang dikenakan atas
emas, perak dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul. Zakat emas dan
perak ditunaikan jika seorang muzaki (orang yang menunaikan zakat) memiliki emas
mencapai nisab senilai 85 gram atau perak dengan mencapai nisab 595 gram. Tarif
zakat yang harus dibayarkan adalah sebesar 2,5% dari emas atau perak yang dimiliki.
Berikut cara menghitung zakat emas/ perak:
2,5% x Jumlah emas/ perak yang tersimpan selama 1 tahun
Contoh :
Bapak A selama 1 tahun penuh memiliki emas yang tersimpan sebanyak 100 gram,
sehingga Bapak A sudah wajib zakat. Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram,
maka emas tersebut senilai Rp62.200.000,-. Zakat emas yang perlu Bapak A tunaikan
sebesar 2,5% x Rp62.200.000,- = Rp1.555.000,-.
 Zakat Perusahaan

9
Sebuah perusahaan biasanya memiliki harta yang tidak akan terlepas dari tiga
bentuk: Pertama, harta dalam bentuk barang. baik yang berupa sarana dan prasara
namaupun yang merupakan komoditas perdagangan. Kedua, harta dalam bentuk uang
tunai yang biasanya disimpan di bank-bank. Ketiga, harta dalam bentuk piutang.
Dari penjelasan di atas, maka dapatlah diketahuibah wapola perhitungan zakat
perusahaan didasarkan pada laporan keuangan (neraca) dengan mengurangkan
kewajiban atas asset lancar, atau seluruh harta (di luar sarana dan prasarana) ditambah
keuntungan, dikurangi pembayaran utang dan kewajiban lainnya, lalu dikeluarkan 2,5
persen sebagai zakatnya. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa yang wajib
dikeluarkan zakatnya itu hanyalah keuntungannya saja.
Cara menghitung zakat perusahaan:
2,5% x (asset lancar – hutang jangka pendek)
Contoh:
Perusahaan A memiliki asset usaha senilai Rp2.000.000.000,-dengan hutang jangka
pendek senilai Rp500.000.000,-. Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram, maka
nishab zakat senilai Rp52.870.000,-. Sehingga Perusahaan A sudahwajib zakat atas
perusahaannya. Zakat perusahaan yang perlu ditunaikan sebesar 2,5% x
(Rp2.000.000.000,- - Rp500.000.000,-) = Rp37.500.000,-.
 Zakat Perdagangan
Zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga, sedangkan
harta niaga adalah harta atau aset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan. Dengan demikian maka dalam harta niaga harus ada 2
motivasi: Motivasi untuk berbisnis (diperjualbelikan) dan motivasi mendapatkan
keuntungan.
Harta perdagangan yang dikenakan zakat dihitung dari asset lancer usaha
dikurangi hutang yang berjangka pendek (hutang yang jatuh tempo hanya satu tahun).
Jika selisih dari asset lancar dan hutang tersebut sudah mencapai nisab, maka wajib
dibayarkan zakatnya. Nisab zakat perdagangan senilai 85 gram emas dengan tarif
zakat sebesar 2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul).
Berikut cara menghitung zakat perdagangan:
2,5% x (asetlancar – hutang jangka pendek)
Contoh:

10
Bapak A memiliki asset usaha senilai Rp200.000.000,-dengan hutang jangka pendek
senilai Rp50.000.000,-. Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram, maka nishab zakat
senilai Rp52.870.000,-. Sehingga Bapak A sudah wajib zakat atas dagangnya. Zakat
perdagangan yang perlu Bapak A tunaikan sebesar 2,5% x (Rp200.000.000,- -
Rp50.000.000,-) = Rp3.750.000,-.
 Zakat Saham
Zakat saham dapat ditunaikan jika hasil keuntungan investasi sudahmencapai
nisab. Nisab zakat saham sama nilainya dengan nisab zakat maal yaitu senilai 85 gram
emas dengan tarif zakat 2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul).
Cara menghitung zakat zaham pun sama dengan cara menghitung zakat maal yaitu
menggunakan rumus sebagaiberikut:
2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun
Contoh:
Bapak A selama 1 tahun penuh memiliki total asset account senilai Rp100.000.000,-.
Jika harga emas saat ini Rp622.000,-/gram, maka nishab zakat senilai Rp52.870.000,-.
Sehingga Bapak A sudahwajib zakat. Zakat maal yang perlu Bapak A tunaikansebesar
2,5% x Rp100.000.000,- = Rp2.500.000,-.
 Zakat Reksadana
Zakat reksadana dapat ditunaikan jika hasil keuntungan investasi sudah
mencapai nisab. Nisab zakat reksadana sama nilainya dengan nisab zakat maal yaitu
senilai 85 gram emas dengan tarif zakat 2,5% dan sudah mencapai satu tahun (haul).
Cara menghitung zakat reksadanapun sama dengan caramen ghitung zakat maal yaitu
menggunakan rumus sebagai berikut :
2,5% x Jumlah harta yang tersimpan selama 1 tahun.
 Zakat Rikaz
Zakat barang temuan (rikaz) adalah zakat yang wajib dikeluarkan untuk
barang yang ditemukan terpendam di dalam tanah, atau yang biasa disebut dengan
harta karun. Zakat barang temuan tidak mensyaratkan baik haul (lama penyimpanan)
maupun nisab (jumlah minimal untuk terkena kewajiban zakat), sementara kadar
zakatnya adalah sebesar seperlima atau 20% dari jumlah harta yang ditemukan.
Jadi setiap mendapatkan harta temuan berapapun besarnya, wajib dikeluarkan
zakatnya sebesar seperlima dari besar total harta tersebut.
 Zakat Fitrah

11
Salah satujenis zakat yang ditunaikan umatmuslim adalah zakat fitrah. Zakat
fitrah adalah jenis zakat yang wajib dibayarkan umat muslim ketika bulan Ramadhan
atau hari raya idul fitri datang. selanjutnya, zakat fitrah dapat dibayar dengan 3,5 liter
makanan pokok dari daerah yang bersangkutan. Di Indonesia biasanya orang akan
memberikan beras, ada juga yang memberikanbiji-bijian, gandum hingga kurma
kering untuk diberikan sebagai zakat fitrah.
Selain itu Zakat fitrah dibagikan kepada fakir miskin serta zakat fitrah bias
diterima atau diberikan kepada 8 golongan yaitu fakir, miskin, amil, muallaf, riqab,
gharim, fi sabilillah, dan ibnusabil. Sedangkan Zakat mall dibagikan kepada fakir
miskin berupa harta. Ada dua syarat zakat mall yang pertama dapat disimpan, dimiliki
dan dikuasai, yang kedua dapat bermanfaat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

12
Zakat adalah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai sedekah wajib, sesuai
perintah Allah SWT. Kepada orang-orang yang memenuhisyarat-syaratnya sesuai dengan
ketentuan hokum islam. Zakat mempunyai peran yang sangat penting bagi umat islam, sebab
zakat dapat membersihkan dan mensucikan hati umat manusia, sehingga terhindar dari sifat
tercela, sepertikikir, rakus dan gemar memupuk harta.
Dasar hukum zakat terdapat dalam Al-qur’an surat Al-Baqarah: 43, surat Al-
Bayyinah: 5 dan masih banyak lagi, selain itu dasar hukum zakat juga terdapat pada hadist
Rasulullah Saw yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Orang yang berhak mendapatkan
zakat itu ada 8 golongan yaitu fakir, miskin, amil, mu’allaf, riqab atau memerdekakan budak,
fi sabilillah, ibnusabil dan gharim (orang yang memiliki hutang) itu ada 3 macam orang yang
berhutang karena mendamaikan antara dua orang yang berselisih, orang yang berhutang
untuk dirinya sendiri, orang yang berhutang karena jaminan utang orang lain.
Selainitu zakat juga mempunyai banyak manfaat yang pertama menurut ajaran islam
yaitu: dapat menyempurnakan iman, membersihkan hati dan diri, membawa kebaikan, dapat
menghapus dosa, menenagkan hati dll. yang kedua manfaat zakat dalam kehidupan sehari-
hari atau social yaitu: terbiasa membantu sesama, merendahkan hati, menghilangkan rasa iri
dan prasangka buruk, dan dapat meningkatkan rezeki dll.

3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Maka dari itu kami
menyarankan kepada pembaca yang ingin mendalami masalah zakat, setelah membaca
makalah ini dan membaca darisumber lain yang lebih lengkap. Dan marilah kita realisasikan
zakat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kewajiban umat muslim dengan penuh
rasai khlas.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI. Pedoman Zakat dan Wakaf. DirektoratUrusan Agama Islam. 1984.

Hasan, Sofyan. PengantarHukum Zakat dan Wakaf. Surabaya: Al-Ikhlas. 1994.

13
Qadir, Abdurrahma. Zakat DalamDimensiMuhaddah dan Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.1998.

Ash-Shiddieqy, M. Hashbi, Pedoman Zakat, Semarang: PT. PustakaRizki Putra, 2002.

https://www.academia.edu/36935081/Makalah_Fiqih_Muamalah_2_Zakat_dan_Wakaf

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-zakat/

https://indonesiabaik.id/infografis/8-golongan-yang-berhak-menerima-zakat-fitrah

https://www.tokopedia.com/blog/manfaat-hikmah-zakat-slm/

https://blog.kitabisa.com/zakat-pengertian-hukum-keutamaan-serta-jenisnya/

http://digilib.uinsgd.ac.id/8838/4/4_bab1.pdf

14

Anda mungkin juga menyukai