Anda di halaman 1dari 12

ZAKAT, INFAQ DAN SHADAQAH

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Fiqih Ziswaf

Dosen Pengampu : Kholisin, M.S.I

Oleh

Muhammad Idris 1601036041

Halimatus Sya’diyah 1701036026

Nunung Sri Kholifah 1701036039

Nur Qomariyah 1701036071

MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam merupakan Agama yang memberikan perhatian pada keseimbangan hidup
antara dunia dan akhirat, antara hubungan manusia dengan Tuhan, antara hubungan
manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam. Salah satu hubungan
manusia dengan sesama manusia yakni menciptakan hubungan yang harmonis antara
keduanya dengan saling bantu-membantu melalui hartanya.
Harta merupakan titipan Allah SWT yang pada hakekatnya hanya titipan kepada
kita sebagai manusia ciptaan-Nya. Konsekuensi manusia terhadap segala bentuk titipan
yang dibebankan kepadamya mempunyai aturan-aturan Tuhan, baik dalam pengembangan
maupun penggunaan. Terdapat kewajiban yang dibebankan pada pemiliknya untuk
mengeluarkan zakat, dan ada ibadah maliyah sunnah yakni infaq dan shadaqah.
Sebagai salah satu rukun Islam, zakat merupakan suatu ibadah pokok bagi
tegaknya syariat Islam, dibebankan kepada setiap muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Adapun bagi yang enggan zakat dan mengingkarinya para ulama baik salaf
maupun khalaf bersepakat bahwa ia termasuk salah satu hamba yang telah keluar dari
Agama Islam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zakat, infaq dan shadaqah?
2. Apa dasar hukum zakat, infaq dan shadaqah?
3. Bagaimana hukum zakat, infaq dan shadaqah?
4. Bagaimana ingkar zakat dan hukumnya?
5. Apa saja syarat wajib zakat?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat, Infak, dan Shadaqah


1. Zakat
Zakat berasal dari kata ‫ زكاة‬berarti berkah, bersih, baik, dan meningkat. Secara
etimologi zakat berarti nama’ (kesuburan), thaharah (kesucian), barakah (keberkahan),
dan tazkiyah (mensucikan). Menurut Yusuf Qardahwi, arti zakat ditinjau dari bahasa
adalah suci, tumbuh, berkah dan terpuji. Tetapi yang terkuat, kata dasar zaka berarti
bertambah dan tumbuh. Sedangkan menurut istilah adalah memberi sebagaian harta
tetentu kepada mustahiq dengan beberapa syarat.1
Madzhab Maliki mendefinisikan zakat yaitu mengeluarkan sebagian harta yang
khusus yang telah mencapai nishab (batas kwantitas minimal yang mewajibkan zakat)
kepada orang-orang yang berhak menerimanya. Madzhab Hanafi mendefinisikan
zakat dengan menjadikan sebagian harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai
milik orang yang khusus yang ditentukan oleh syari’at karena Allah. Madzab Syafi’i,
zakat merupakan ungkapan keluarnya harta sesuai dengan cara khusus. Sedangkan
menurut madzhab Hambali zakat ialah hak yang wajib dikeluarkan dari harta yang
khusus untuk kelompok yang khusus pula.2
Secara filsafati, zakat mempunyai arti penting sebagaimana dikemukakan oleh
Al-Kasani Yusuf Qardhawi yaitu menunaikan zakat merupakan upaya untuk
menolong kaum lemah, membantu orang yang membutuhkan pertolongan, dan
menopang mereka yang lemah agar mampu melaksanakan apa yang diwajibkan oleh
Allah SWT dalam segi tauhid dan ibadah. 3
2. Infaq
Infaq berasal dari kata ‫ انفاق‬yang berarti mengeluarkan sesuatu (harta) untuk
kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut terminologi syariat, infaq berarti
mengeluarkan sebagian harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan
yang diperintahkan ajaran Islam. Jika zakat ada nisabnya, infaq tidak mengenal nisab.
1
Achmad Arief Budiman, Good Governance pada Lembaga Ziswaf (Implementasi Pelibatan Pemangku
Kepentingan dalam Pengelolaan Ziswaf), (Semarang: Lembaga Penelitian IAIAN Walisongo Semarang, 2012),
hlm. 31-32.
2
Fanani ‘‘Zakat Kajian Berbagai Mazhab’’, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cet. ke-1, 2000), hlm. 83.
3
Sony Santoso dan Rinto Agustino, Zakat Sebagai Ketahanan Nasional, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm.
9.

2
Infaq dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi
maupun rendah, apakah di saat ia lapang maupun sempit (surat Ali Imran:134). Jika
zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infak boleh diberikan
kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orang tua, anak yatim, dan sebagainya
(al-Baqarah:215). 4
3. Shadaqah
Shadaqah berarti mendermakan sesuatu kepada orang lain. Shadaqah berasal
dari kata shadaqa yang berarti benar, maksudnya shadaqah merupakan wujud dari
ketakwaan seseorang, bahwa orang yang bershadaqah adalah orang yang
membenarkan pengakuannya sebagai orang yang bertakwa melalui amal perbuatan
positif kepada sesamanya, baik berupa derma atau yang lain.
Antara infak dan shadaqah terdapat perbedaan makna yang terletak pada
bendanya. Kalau infak berkaitan dengan amal material, sedangkan shadaqah berkaitan
dengan amal baik yang wujudnya material maupun non-material, seperti dalam bentuk
pemberian benda, uang, tenaga atau jasa, menahan diri tidak berbuat kejahatan,
mengucap takbir, tahmid bahkan yang paling sederhana adalah tersenyum kepada
orang lain dengan ikhlas. 5

B. Dasar Hukum Zakat, Infak dan Shadaqah


1. Dasar Hukum Zakat
Di dalam Al-Qur’an telah di tegaskan bahwa zakat telah disyari’atkan
kepada umat Rasul sebelum Nabi Muhammad SAW. Di dalam Islam, zakat baru
disyari’atkan pada tahun ke dua Hijriyah, meskipun di dalam ayat-ayat Makkiyah
zakat banyak disinggungkan secara garis besar. Sesuai dengan Al-Qur’an pada
surat Al-Lail ayat 5 dan 6 yang berbunyi bahwa, orang-orang yang memberikan
sebagian hartanya dan bertakwa kepada Allah SWT akan mendapatkan pahala
yang terbaik. Ada beberapa ayat dalam Al-qur’an yang menjadi dasar kewajiban
untuk menunaikan zakat, yaitu:
a) QS. al-Taubah ayat 103

‫ك َس َك ٌن لَهُ ْم ۗ َوهَّللا ُ َس ِمي ٌع َعلِي ٌم‬ َ ‫ُخ ْذ ِم ْن أَ ْم َوالِ ِه ْم‬


َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّكي ِه ْم بِهَا َو‬
َ ‫ص ِّل َعلَ ْي ِه ْم ۖ إِ َّن‬
َ َ‫صاَل ت‬

4
Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat Infak Sedekah, (Jakarta: Gema Insani, 1998), hlm. 15
5
Achmad Arief Budiman, Good Governance pada Lembaga Ziswaf (Implementasi Pelibatan Pemangku
Kepentingan dalam Pengelolaan Ziswaf), (Semarang: Lembaga Penelitian IAIN Walisongo Semarang, 2012),
hlm 34-35.

3
“Dari sebahagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan diri dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui”.
b). QS.al-Baqarah ayat 43.

َّ ‫َوأَقِي ُموا ال‬


َ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوارْ َكعُوا َم َع الرَّا ِك ِعين‬
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang
yang ruku”.
c). QS. Al-Hajj ayat 78

ِ َّ‫َص ُموا بِاهَّلل ِ هُ َو َموْ اَل ُك ْم ۖ فَنِ ْع َم ْال َموْ لَ ٰى َونِ ْع َم الن‬
‫صي ُر‬ َّ ‫فَأَقِي ُموا ال‬
ِ ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوا ْعت‬
“Maka dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat dan berpegang teguhlah kamu
dengan tali Allah yang Dia merupakan Wali bagi kamu”.6

2. Dasar Hukum Infaq


Ayat-ayat yang menjelaskan tentang jumlah nafkah yang wajib untuk
dibelanjakan (di infaq-kan) terdapat pada Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 215 yang
artinya :
ِ ِ‫ك َما َذا يُ ْنفِقُونَ ۖ قُلْ َما أَ ْنفَ ْقتُ ْم ِم ْن َخي ٍْر فَلِ ْل َوالِ َدي ِْن َواأْل َ ْق َربِينَ َو ْاليَتَا َم ٰى َو ْال َم َسا ِكي ِن َوا ْب ِن ال َّسب‬
‫يل ۗ َو َما تَ ْف َعلُوا ِم ْن خَ ي ٍْر‬ َ َ‫يَسْأَلُون‬
‫فَإ ِ َّن هَّللا َ بِ ِه َعلِي ٌم‬

“Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: "Apa saja harta
yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-
anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan."
dan apa saja kebaikan yang kamu buat, Maka Sesungguhnya Allah Maha
mengetahuinya.”
Faedah dari berinfaq adalah akan didoakan oleh malaikat setiap hari
sebagaimana sabda Rasulullah SAW : bahwa tidaklah datang suatu hari kecuali
akan turun dua malaikat yang salah satunya mengatakan, "Ya, Allah berilah orang-
orang yang berinfak itu balasan", dan yang lain mengatakan, "Ya, Allah berilah
pada orang yang bakhil kebinasaan (hartanya)."(Hadits riwayat Muttafaq 'alaihi).7
6
Abdul Hamid Mahmud, Ekonomi Zakat, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), Hlm. 15.
7
Yusuf Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan Terj. Syafril Halim, (Jakarta: Gema Insani Press,
1995), Hlm. 40.

4
3. Dasar Hukum Sedekah
Ulama fiqih sepakat bahwa sedekah merupakan salah satu perbuatan yang
disyariatkan dan hukumnya adalah sunnah. Kesepakatan mereka itu di dasarkan kepada
firman Allah di dalam surat Al-Baqarah ayat 280 yang artinya:

َ َ‫َوإِ ْن َكانَ ُذو ُع ْس َر ٍة فَنَ ِظ َرةٌ ِإلَ ٰى َم ْي َس َر ٍة ۚ َوأَ ْن ت‬


َ‫ص َّدقُوا خَ ْي ٌر لَ ُك ْم ۖ إِ ْن ُك ْنتُ ْم تَ ْعلَ ُمون‬

“Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia
berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu lebih baik
bagimu jika kamu mengetahui.”

Selain itu juga bedasarkan hadist, “bersedekahlah walaupun dengan sebutir


kurma, karena hal itu dapat menutupi dari kelaparan dan dapat memadamkan
kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR Ibnu Al-Mubarak). 8

C. Hukum Zakat, Infaq dan Shadaqah


1. Zakat

Zakat merupakan rukun Islam keempat yang wajib ditunaikan kaum muslim
yang memiliki harta tertentu dan dengan persyaratan tertentu. Kewajiban zakat sering
9
disebandingkan dengan kewajiban sholat. Zakat sebagai ibadah wajib dianggap
sama pentingnya dengan sholat, ini berarti bahwa zakat itu salah satu sendi/tiang
utama dari bangunan Islam. Kewajiban zakat juga dijelaskan dalam Undang-undang,
yakni Undang-undang nomor 38 Tahun 1999 pasal 1 ayat 2 yang menjelaskan
bahwasannya zakat merupakan harta yang wajib disisihkan oleh seorang muslim atau
badan yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk
diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya. ``Setiap warga Negara Indonesia
yang beragama Islam dan mampu atau badan yang dimiliki oleh orang msulim
berkewajiban menunaikan zakat. 10

2. Infaq
Adapun hukum infaq ada yang wajib, ada infaq sunnah, mubah bahkan ada infaq
yang haram. Menurut terminologi syariat infaq berarti mengeluarkan sebagian
8
Yusuf Qardhawi, Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan Terj. Syafril Halim, (Jakarta: Gema Insani Press,
1995), Hlm. 52.
9
Setiawan Budi Utomo,Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat,(Bandung: PT Mizan Pustaka,2009)hlm.31
10
Elsi Kartika Sari,Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf,(Jakarta:PT Grasindo,2007)hlm.12-14

5
harta/pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan dalam ajaran
islam. Infaq berbeda dengan zakat, dalam infaq tidak mengenal nisab atau jumlah harta
yang ditentukan oleh hukum, sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah QS. Ali
Imron 134 yang artinya:
“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang
maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”. Infaq juga
tidak diberikan kepada mustahik tertentu melainkan kepada siapapun misalnya orang
tua, kerabat, orang miskin, anak yatim dan lain sebagainya.
Berdasarkan hukumnya infaq dikategorikan menjadi 4 yaitu infaq wajib ,
sunah, mubah dan haram, berikut penjelasannya:
a) Infaq wajib, yaitu mengeluarkan harta untuk perkara yang wajib misalnya, zakat,
kafarat, nadzar, membayar mahar, menafkahi istri dan lain sebagainya.
b) Sedangkan infaq sunnah, yaitu mengeluarkan harta dengan niat shadaqoh. Infaq
sunnah sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu infaq untuk jihad dan infaq kepada
yang membutuhkan. Adapun contoh lain dari infaq sunnah daiantaranya adalah:
infaq kepada fakir miskin, kepada sesama muslim, infaq bencana alam, infaq
kemanusiaan dan lain sebagainya.
c) Infaq Mubah, yaitu mengeluarkan harta untuk perkara mubah seperti berdagang,
bercocok tanam.
d) Infaq Haram, yaitu mengeluarkan harta dengan tujuan yang diharamkan oleh
Allah misalnya: infaq orang kafir untuk menghalangi syiar islam dan infaq yang
tidak dilakukan karena Allah SWT.11
3. Sedekah/ shadaqah
Secara ijma, ulama menetapkan bahwa hukum sedekah ialah sunnah. Islam
mensyariatkan sedekah karena didalamnya terdapat unsur memberikan pertolongan
12
kepada pihak yang membutuhkan. Dalam islam kita mengenal kita mengenal
sedekah, karena islam menganjurkan umatnya untuk saling berbagi, khususnya
kepada orang yang tidak mampu. Sebab itu dalam islam ada konsep zakat dan
shadaqah, zakat berarti harta yang wajib dikeluarkan bila sudah mencukupi
persyaratannya. Sementara sedekah hanya pemberian yang sifatnya sunnah saja.

11
Dikutip dari digilib.uinsby.ac.id, Bab 2 Infaq dalam Hukum Islam, 16 Februari pukul 06.00 WIB
12
Fitriasanty12,Bersedekah menurut Al-Qur`an, (dikutip dari fitriasanty12.wordpress.com), 16 Februarai 2020
pukul 06.00 WIB

6
Meskipun sedekah pada umumnya dipahami kesunahan, tapi sebetulnya ada 4
hukum sedekah yang perlu diketahui:
a) Wajib, hukum sedekah bisa berubah menjadi wajib ketika menemukan orang yang
memang membutuhkan;
b) Sunnah, hukum asal sedekah memang sunnah dimanapun dan kapanpun, sangat
dianjurkan bagi umat islam untuk selalu bersedekah baik kondisi susah maupun
lapang;
c) Makruh, sedekah juga bisa berubah menjadi makruh bila barang yang
disedekahkan buruk dan tidak bermanfaat;
d) Haram, bila barang yang disedekahkan digunakan untuk kejahatan atau maksiat.13

D. Ingkar Zakat dan Hukumya


Zakat adalah bagian dari kewajiban-kewajiban Islam yang telah disepakati oleh
umat Islam dan sangat masyhur sehingga menjadi bagian dari pondasi-pondasi Islam.
Jika ada salah seorang mengingkari kewajiban zakat, ia telah keluar dari Agama Islam
dan berhak dibunuh (jika masih tetap mengingkarinya). Namun, hal ini dikecualikan bagi
orang yang baru masuk Islam karena ia dianggap tidak mengetahui hukum-hukumnya
sehingga hal itu menjadi uzur baginya.
Adapun orang yang enggan membayar zakat, namun masih tetap meyakini
kewajibannya, ia telah berdosa karena keengganannya tersebut tanpa menganggapnya
keluar dari Agama Islam. Penguasa berhak mengambil zakat darinya secara paksa dan
memberikan hukuman takzir kepadanya.14
Ketepatan memerangi orang yang tidak mau memberikan zakat ini dalam
permulaan masa kekuasaan Abu Bakar. Tampak pada masanya tidak ada sedikitpun
keraguan dalam memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat. Adapun mereka
yang tidak mau mengeluarkan zakat (bukan yang murtad), maka pada awalnya Umar bin
Khattab berpendapat tidak boleh memerangi mereka selagi mereka masih beragama
Islam. Tetapi Abu Bakar tetap berpendirian untuk memerangi mereka berdasarkan bahwa
ingkar terhadap zakat seperti ingkar tehadap shalat, dan dianggap murtad. 15
Adapun ancaman di dalam Al-qur’an untuk orang yang enggan membayar
zakat, yaitu:
13
Hengky Ferdiansyah,Empat Hukum Sedekah,(dikutip dari https://islami.co/empat- hukum- sedekah), 17
Februari 2020 pukul 14.00 WIB
14
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Jakarta: Republika Penerbit, 2017), hlm. 76
15
Taufiq Asy-Syawi, Syura Bukan Demokrasi, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), hlm. 181

7
ِ ‫) يَوْ َم يُحْ َمى َعلَ ْيهَا فِي ن‬34( ‫ب أَلِ ٍيم‬
‫َار َجهَنَّ َم‬ َّ ِ‫َب َو ْالف‬
ٍ ‫ضةَ َوال يُ ْنفِقُونَهَا فِي َسبِي ِل هَّللا ِ فَبَ ِّشرْ هُ ْم بِ َع َذا‬ َ ‫َوالَّ ِذينَ يَ ْكنزونَ ال َّذه‬
} )35( َ‫فَتُ ْك َوى بِهَا ِجبَاهُهُ ْم َو ُجنُوبُهُ ْم َوظُهُو ُرهُ ْم هَ َذا َما َكنزتُ ْم أل ْنفُ ِس ُك ْم فَ ُذوقُوا َما ُك ْنتُ ْم تَ ْكنزون‬

Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak tapi tidak


menginfakkannya di jalan Allah, maka berikanlah kabar gembira kepada mereka
(bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih. (Ingatlah) pada hari ketika emas dan
perak dipanaskan di dalam neraka jahanam, lalu dengan itu disetrika dengan dahi,
lambung dan pungguung mereka (seraya dikatakan) kepada mereka, “Inilah harta
bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah (akibat dari) akibat
16
yang kamu simpan itu,” (QS-aAt-Taubah: 34-35).

E. Syarat Wajib Zakat


Syarat-syarat wajib zakat adalah:
1. Islam
Tidak diwajibkan bagi orang-orang kafir asli (yaitu yang terlahir sebagai orang
kafir karena kedua orang tuanya kafir dan tidak pernah masuk Islam. Menurut
pendapat empat madzhab yaitu:
a) Imam Hanafi, kewajiban zakat bagi orang murtad sudah gugur
b) Imam Maliki, orang kafirpun wajib menunaikan zakat, namun zakatnya tidak sah
kecuali ia Islam. Islam adalah syarat sah zakat.
c) Madzhab Syafi’i, orang murtad (tetap) wajib zakat dengan kewajiban yang
tertangguhkan hingga masuk Islam lagi. Jika masuk Islam lagi, maka wajib
berzakat bila hartanya masih ada.
Adapun orang yang murtad, maka menurut pendapat ulama (yang shahih) adalah
hartanya mauquf (disita oleh pemerintahan Islam). Jika ia kembali masuk Islam,
maka zakat wajib atasnya, jika ia tetap dalam kemurtadannya, maka tidak ada
kewajiban apapun atasnya.
1) Aqil, Baligh dan Mumayiz (telah dapat membedakan mana yang baik dan
buruk) Zakat tidak diwajibkan kepada anak kecil dan orang gila. Akan tetapi
harta dari keduanya itu (anak kecil dan orang gila tadi) wajib dizakati. Menurut
2)pendapat tiga imam madzhab (kecuali Hanafi), walinya wajib mengeluarkan
zakatnya.

16
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Jakarta: Republika Penerbit, 2017), hlm. 70-71.

8
3) Merdeka, wajibnya zakat disyaratkan, merdeka. Maka seorang hamba walaupun
hamba mukatab, tidak wajib menunaikan zakat (menurut madzhab Maliki,
Syafi’i, dan Hanbali). Sedangkan menurut mazhab Hanafi, diwajibkan zakat
untuk tanamannya saja.
4) Milik penuh, milik penuh (tamlik), yang dimiliki oleh perorangan atau secara
kelompok (syirkah). Yang dimaksud “milik” menurut madzhab Syafi’i adalah
milik secara penuh. Maka, kepemilikan yang belum sempurna tidak wajib zakat,
misalkan seseorang membeli barang, namun ia belum menerima barang tersebut.
Ini sesuai dengan qaul qadim-nya Imam Syafi’i. 17
5) Memiliki Nishab, artinya harta tersebut telah mencapai batas minimal dari harta
yang wajib dizakati. Sedangkan untuk harta yang belum mencapai nishab
terbebas dari zakat.
6) Mencapai Haul, artinya bahwa harta tesebut telah mencapai batas waktu bagi
harta yang wajib dizakati, yaitu telah mencapai satu tahun. Haul ini hanya
berlaku bagi harta berupa binatang ternak, harta perniagaan, serta harta
simpanan. Sedangkan untuk hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang
temuan) tidak ada haulnya. 18

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa:

17
Gus Arifin, Keutamaan Zakat, Infak, Sedekah Dilengkapi dengan Tinjauan dalam Fikih 4 Mazhab, (Jakarta:
PT Elex Media Komputindo, 2011) hlm.31-35
18
Sony Santoso dan Rinto Agustino, Zakat Sebagai Ketahanan Nasional, (Yogyakarta: Deepublish, 2018), hlm.
25-26

9
1. Zakat, Infaq dan Shadaqah sama-sama merupakan pemberian seseorang kepada
orang yang membutuhkan dengan tujuan membantu meringankan beban
kehidupan mereka. Sedangkan perbedaannya adalah jika zakat memiliki haul dan
nishab, sedangkan harta/infaq dan shadaqah tidak.
2. Di dalam Al-qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan perintah untuk
berzakat, infaq dan shadaqah, yang harus dilakukan oleh seorang hamba, hal
tersebut sebagai salah satu wujud ketakwaan hamba terhadap Tuhan-Nya.
3. Berdasarkan dalil-dalil dan syariat islam dijelaskan bahwasannya zakat
merupakan suatu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim yang sudah
memenuhi nisab, zakat sendiri dapat dikatakan sama pentingnya dengan sholat
karena keduanya menjadi tiang dalam islam yakni yang tercantum dalam rukun
islam.Berdasarkan hukumnya infaq dikategorikan menjadi 4 yaitu infaq wajib,
sunah, mubah dan haram. Infaq wajib misalnya seperti pemberian maskawin,
nadzar dsb. Sedangkan infaq sunnah, yaitu mengeluarkan harta dengan niat
shadaqoh. Infaq sunnah sendiri dibagi menjadi 2 macam yaitu infaq untuk jihad
dan infaq kepada yang membutuhkan. Sedekah pada umunya difahami sebagai
kesunnahan tetapi hukum sedekah juga bisa berubah menjadi wajib, sunah mubah
bahkan menjadi haram pada kondisi-kondisi tertentu.
4. Orang yang mengingkari zakat sedangkan ia mengetahui tentang kewajiban zakat
tersebut maka ia dianggap berdosa dan keluar dari islam.
5. Seseorang diwajibkan zakat dengan ketentuan: Islam, balig, merdeka, milik
penuh, memiliki nishab, mencapai haul.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Gus. 2011. Keutamaan Zakat, Infak, Sedekah Dilengkapi dengan Tinjauan dalam
Fikih 4 Mazhab, Jakarta: PT Elex Media Komputindo

10
Asy-Syawi, Taufiq. 1997. Syura Bukan Demokrasi. Jakarta: Gema Insani Press

Budi Utomo, Setiawan. 2009. Metode Praktis Penetapan Nisab Zakat,(Bandung: PT Mizan
Pustaka

Budiman, Achmad Arief.2012.Good Governancepada lembaga Ziswaf.Semarang: Lembaga


pendidikan IAIN Walisongo Semarang
Hafidhuddin,Didin. 1998. Panduan Praktis Tentang Zakat Infak Sedekah, Jakarta: Gema
Insani
Fanani.2000.Zakat Kajian berbagai Madzab .Bandung: PT Remaja Rosda Karya
Mahmud, Abdul Hamid.2006.Ekonomi Zakat.Jakarta:Raja Grafindo Persada
Sabiq, Sayyid. 2017. Fiqh Sunnah, Jakarta: Republika Penerbit

Santoso, Sony dkk. 2018. Zakat Sebagai Ketahanan Nasional. Yogyakarta: Deepublish,
2018)

Sari, Elsi Kartika . 2007. Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. Jakarta:PT Grasindo,2007
Gema Insani Press, 1995)

Qardhawi,Yusuf. 1995. Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan Terj. Syafril Halim, Jakarta:

11

Anda mungkin juga menyukai