Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH HAJI, ZAKAT, WAKAF

Kelompok 2
Kelas X IPA 1

SMAN 1 Tumijajar
Kab. Tulang Bawang Barat
Tp. 2021/2022

1|Page
Daftar Isi

A. Pengertian Zakat: Hukum, Jenis, Syarat, Rukun dan Hikmah Berzakat.................3


i. Pengertian Zakat.................................................................................................3
ii. Hukum Zakat......................................................................................................3
iii. Jenis-Jenis Zakat.................................................................................................5
iv. Syarat Untuk Berzakat........................................................................................6
v. Rukun-Rukun Zakat............................................................................................7
vi. Hikmah Dari Zakat..............................................................................................9
B. Haji....................................................................................................................... 11
i. PENGERTIAN.................................................................................................11
ii. Syarat-Syarat Haji.............................................................................................11
iii. Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi............................................................11
iv. Rukun-Rukun Haji............................................................................................12
v. Dalam pratiknya, pelaksanaan ibadah haji terdiri dari tiga cara yaitu...............13
vi. Wajib Haji.........................................................................................................16
vii. Sunah Haji.....................................................................................................17
viii. Larangan-Larangan Haji................................................................................17
C. Wakaf...................................................................................................................18
i. PENGERTIAN:................................................................................................18
ii. HUKUM WAKAF:...........................................................................................20
iii. RUKUN-RUKUN DAN SYARAT WAKAF:..................................................21
iv. KEUTAMAAN WAKAF:................................................................................22
v. MANFAAT WAKAF:......................................................................................22

2|Page
A. Pengertian Zakat: Hukum, Jenis, Syarat, Rukun dan Hikmah Berzakat

i. Pengertian Zakat

Zakat berasal dari bahasa Arab yang artinya menyucikan. Zakat adalah
bentuk sedekah kepada umat islam. Zakat diperlakukan dalam islam
sebagai kewajiban atau seperti pajak. Di dalam rukun Islam, berzakat
ada di urutan ketiga, setelah sholat. Meskipun zakat diwajibkan bagi
umat islam, tidak semua orang bisa berzakat. Ada beberapa syarat untuk
berzakat, misalnya memiliki harta yang cukup atau tidak kekurangan.

Zakat adalah sebuah praktik ibadah di mana orang Islam memberikan


2,5% dari hartanya untuk disumbangkan kepada yang membutuhkan.
Saat ini, di sebagian besar negara yang bermayoritas umat Islam,
memberikan zakat bersifat sukarela, namun ada juga beberapa negara
yang zakat nya diurus juga oleh pemerintah. Di negara seperti Inggris
misalnya, orang-orang Islam di sana membayarkan zakat dengan
memberikannya langsung ke badan amal.

Dalam pandangan Islam, memberikan hartanya kepada orang lain yang


membutuhkan bisa mensucikan jiwa mereka dan juga sebagai pengingat
bahwa harta itu bukanlah milik mereka, namun milik Allah SWT yang
dititipkan kepada mereka. Umat Islam percaya bahwa semakin banyak
memberi maka Allah SWT akan memberikan nya berkali-kali lipat di
akhirat.

Zakat diartikan sebagai suatu konsepsi ajaran Islam yang mendorong


orang muslim untuk mengasihi sesama, mewujudkan keadilan sosial
serta berbagai dan mendayakan masyarakat, selanjutnya untuk
mengentaskan kemiskinan.

ii. Hukum Zakat

Di dalam Al-Quran, amalan tentang zakat disebutkan beberapa kali.


Seperti dalam surat Al-Araf ayat 156, orang-orang yang akan diberi
kebahagiaan di akhirat adalah orang yang menunaikan zakat, ayat
tersebut berbunyi,

ْ ‫صيْبُ بِ ٖه َم ْن اَ َش ۤا ۚ ُء َو َرحْ َمتِ ْي َو ِس َع‬


‫ت ُك َّل َش ْي ۗ ٍء‬ ِ ُ‫َوا ْكتُبْ لَنَا فِ ْي ٰه ِذ ِه ال ُّد ْنيَا َح َسنَةً َّوفِى ااْل ٰ ِخ َر ِة اِنَّا هُ ْدنَٓا اِلَ ْي ۗكَ قَا َل َع َذابِ ْٓي ا‬
َ‫فَ َسا َ ْكتُبُهَا لِلَّ ِذ ْينَ يَتَّقُوْ نَ َويُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوالَّ ِذ ْينَ هُ ْم ِب ٰا ٰيتِنَا يُْؤ ِمنُوْ ۚن‬

3|Page
“Dan tetapkanlah untuk kami kebaikan di dunia ini dan di akhirat.
Sungguh, kami kembali (bertobat) kepada Engkau. (Allah) berfirman,
“Siksa-Ku akan Aku timpa kan kepada siapa yang Aku kehendaki dan
rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku
bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-
orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.”

Selain ayat di atas, perintah untuk mengamalkan zakat juga dicantumkan


dalam Al-Quran surat Maryam ayat 31, ayat tersebut berbunyi

ُ ‫صنِ ْي ِبالص َّٰلو ِة َوال َّز ٰكو ِة َما ُد ْم‬


‫ت َحيًّا‬ ُ ۖ ‫ۖ َّو َج َعلَنِ ْي ُم ٰب َر ًكا اَ ْينَ َما ُك ْن‬
ٰ ْ‫ت َواَو‬

“Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku
berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan
(menunaikan) zakat selama aku hidup.”

Perintah zakat juga tercantum dalam surat Al-Anbiya ayat 73 yang


berbunyi

َ‫ت َواِقَا َم الص َّٰلو ِة َواِ ْيت َۤا َء ال َّز ٰكو ۚ ِة َو َكانُوْ ا لَنَا ٰعبِ ِد ْين‬
ِ ‫ْالخَ ي ْٰر‬

“Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang


memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada
mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan
zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.”

Di dalam Al-Quran juga dijelaskan bahwa zakat adalah hal yang wajib
bagi umat muslim yang mampu secara finansial. Menunaikan zakat
dilakukan demi keselamatan dunia dan akhirat. Umat Islam
mempercayai bahwa memberi zakat dapat mendapatkan pahala
sedangkan jika mengabaikan untuk memberi zakat akan mendapat dosa.

Di dalam Surat Al-Baqarah ayat 177 juga dijelaskan orang-orang yang


berhak menerima zakat.

ۤ ‫هّٰلل‬
ۚ َ‫ب َوالنَّبِ ٖيّن‬ ِ ‫ب َو ٰل ِك َّن ْالبِ َّر َم ْن ٰا َمنَ بِا ِ َو ْاليَوْ ِم ااْل ٰ ِخ ِر َو ْال َم ٰل ِٕى َك ِة َو ْال ِك ٰت‬
ِ ‫ق َو ْال َم ْغ ِر‬
ِ ‫ْس ْالبِ َّراَ ْن تُ َولُّوْ ا ُوجُوْ هَ ُك ْم قِبَ َل ْال َم ْش ِر‬
َ ‫لَي‬
ٰ ٰ
‫ب َواقَا َم الصَّلوةَ َواتَى‬ َ ۚ
ِ ‫فى الرِّ قَا‬ ۤ ۙ ْ ٰ ْ ُ ْ َ ٰ َ ‫َو ٰاتَى ال َم‬
ْ
ِ ‫ال عَلى ُحب ِّٖه ذ ِوى القرْ ٰبى َواليَتمٰ ى َوال َم ٰس ِك ْينَ َوا ْبنَ ال َّسبِي ِْل َوالسَّا ِٕىلِ ْينَ َو‬
4|Page
ٰۤ ُ ٰۤ ُ ‫ْ ْأ‬ ۤ َّ ‫صبر ْينَ فِى ْالبَْأ َس ۤا ِء َوال‬
‫ك‬
َ ‫ول ِٕى‬ َ َ‫ك الَّ ِذ ْين‬
‫ص َدقُوْ ا ۗ َوا‬ َ ‫ول ِٕى‬ ِ ۗ َ‫ضرَّا ِء َو ِح ْينَ الب‬
‫سا‬ ِ ِ ّ ٰ ‫ال َّز ٰكوةَ ۚ َو ْال ُموْ فُوْ نَ بِ َع ْه ِد ِه ْم اِ َذا عَاهَ ُدوْ ا ۚ َوال‬
َ‫هُ ُم ْال ُمتَّقُوْ ن‬

“Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajah mu ke arah timur dan ke


barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada
Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan
memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-
orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-
minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan
sholat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepati janji apabila
berjanji, dan orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada
masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka
itulah orang-orang yang bertakwa.”

iii. Jenis-Jenis Zakat

Bagi umat Islam, ada dua jenis zakat yang harus ditunaikan yaitu zakat
fitrah dan zakat mal.

1. Zakat Fitrah

Zakat fitrah adalah zakat yang harus dibayarkan bagi seorang


muslim yang sudah mampu untuk menunaikannya dan
berkecukupan. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan satu
kali dalam setahun. Waktu membayar zakat fitrah umumnya
dilakukan pada bulan ramadhan, biasanya menunaikan zakat fitrah
dilakukan menjelang hari raya Idul Fitri. Yang membedakan zakat
fitrah dengan zakat yang lainnya adalah, zakat fitrah diharuskan
untuk ditunaikan sebelum melaksanakan sholat Idul Fitri.

Zakat fitrah memiliki arti yaitu mensucikan harta. Hal ini karena di
setiap harta seseorang adalah sebagiannya milik dari orang lain,
terlebih lagi orang yang membutuhkan. Selain itu, harta yang ada
pada manusia bukanlah milik mereka semua, namun itu adalah
titipan dari Allah SWT seperti yang dijelaskan pada Buku Pintar
Puasa Ramadhan, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Idul Adha.

Besar zakat yang harus dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah


sebesar satu sha, atau 2.5 kg beras, kurma, sagu, gandum. Besarnya
zakat bisa disesuaikan dengan konsumsi per orang dalam sehari
pada waktu yang berlaku, karena hal ini bisa berubah akibat inflasi
di negara tersebut. Ketentuan ini berdasarkan pada hadits shahih di
atas.

5|Page
Meski umat Islam diwajibkan untuk mengeluarkan zakat, namun
tidak semua umat Islam wajib dan bisa menunaikan amalan ini.
Orang yang memiliki tanggung jawab atas orang lain, harus
membayarkan zakat orang yang berada di bawah tanggung
jawabnya. Misalnya, seorang ayah atau ibu yang wajib
membayarkan zakat fitrah untuk anak-anaknya.

Zakat fitrah juga bisa dibayar dengan bentuk uang yang setara
dengan 1 sha’ gandum, kurma atau beras dan bahan pokok lainnya.
Nominal dari uang tersebut yang ingin dizakatkan harus
disesuaikan dengan harga bahan sembako yang berlaku di daerah
tersebut. Di Indonesia sendiri, membayar zakat fitrah bisa melalui
Lembaga Amil Zakat yang terpercaya. Zakat fitrah boleh dibayar
dari awal bulan ramadhan sampai sebelum waktu sholat Idul Fitri
atau di hari-hari akhir bulan suci ramadhan.

2. Zakat Mal.

Zakat mal adalah zakat harta. Sesuatu dapat disebut dengan harta
apabila memenuhi syarat-syarat tertentu seperti dapat dimiliki,
disimpan atau dikuasai, dapat diambil manfaatnya sesuai dengan
harta tersebut. Contoh dari harta misalnya rumah, mobil, tanah,
hewan ternak, emas dan perak.

Berikut adalah syarat kekayaan yang wajib dizakatkan:

a. Harta tersebut merupakan harta yang sepenuhnya adalah


miliknya. Harta milik sepenuhnya tentunya juga harus
memiliki nilai dan manfaat secara utuh. Harta yang bisa
dizakatkan haruslah didapatkan sesuai dengan syariat
islam. Harta tidak bisa dizakatkan apabila didapati dengan
cara yang tidak sesuai syariat Islam seperti mencuri dan
lain-lain.

b. Harta yang dimiliki bisa berkembang atau bertambah.

c. Harta yang dimiliki sudah mencapai jumlah tertentu yang


sesuai dengan ketentuan zakat atau sudah sesuai dengan
nisabnya.

d. Harta tersebut merupakan kelebihan setelah memenuhi


kebutuhan pokok. Seseorang tentunya memiliki jumlah

6|Page
minimal dan berbeda-beda untuk memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari termasuk juga untuk anggota
keluarganya. Apabila kebutuhan pokok orang tersebut dan
keluarganya tidak terpenuhi maka harta yang dimiliki
tidak wajib untuk dizakatkan.

e. Harta yang dimiliki oleh seseorang, jika sudah dimiliki


selama satu tahun, maka wajib untuk dizakatkan.

f. Menghitung zakat mal harus disesuaikan dengan harga


emas yang berlaku pada sata itu, karena harga emas selalu
berubah-ubah setiap tahunnya.

iv. Syarat Untuk Berzakat

Berikut adalah syarat wajib untuk menunaikan zakat:

I. Islam

II. Merdeka

III. Mukallaf atau akil baligh atau sudah dewasa

IV. Tidak punya hutang

V. Memiliki harta yang cukup

VI. Harta milik sendiri

v. Rukun-Rukun Zakat

Rukun zakat adalah hal-hal yang harus dilakukan ketika ingin berzakat.
Berikut adalah rukun-rukun zakat.

1. Niat

7|Page
Ketika menunaikan zakat, hendaknya membaca niat untuk
berzakat. Hal ini untuk mengingatkan kita bahwa kita berzakat
semata-mata hanya untuk Allah SWT.

a. Pemberi zakat

Pemberi zakat, atau biasa disebut muzakki adalah orang yang


berkewajiban untuk membayar zakat. Seperti yang sudah
disebutkan di atas, syarat-syarat untuk orang pemberi zakat
adalah Islam, merdeka, dewasa, tidak memiliki hutang dan
memiliki harta yang cukup.

Zakat hadir dalam Islam bukan hanya untuk mengatur sistem


ekonomi, individu, msyarakat, dan negara. Namun juga
menjadi penyambung kasih sayang antara si kaya dan si
miskin seperti halnya yang dibahas pada buku Kekuatan
Zakat yang mengupas segala hal tentang zakat termasuk dalil-
dalil, cara perhitungan zakat, waktu pembayaran, dan masih
banyak lagi.

b. Penerima zakat

Penerima zakat biasa disebut dengan mustahik. Mustahik ini


adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Di dalam
Al-Quran surat At-taubah ayat 60, disebutkan delapan
kategori orang-orang yang memenuhi syarat untuk
mendapatkan manfaat dari zakat.

‫َار ِم ْينَ َوفِ ْي َسبِي ِْل هّٰللا ِ َوا ْب ِن ال َّسبِ ْي ۗ ِل‬ ِ ‫ت لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِكي ِْن َو ْال َعا ِملِ ْينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوْ بُهُ ْم َوفِى الرِّ قَا‬
ِ ‫ب َو ْالغ‬ ُ ‫صد َٰق‬
َّ ‫اِنَّ َما ال‬
‫هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
‫ضةً ِّمنَ ِ ۗ َو ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم‬ َ ‫فَ ِر ْي‬

“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir,


orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf),
untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan)
orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang
yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah.
Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Orang yang hidup tanpa mata pencahariaan, orang yang tidak


bisa memenuhi kebutuhan pokoknya, orang yang
8|Page
mengumpulkan zakat, orang yang baru saja masuk islam,
orang yang bebas dari perbudakan melalui akad, orang yang
memiliki hutang yang sangat besar, orang yang berperang di
jalan Allah SWT, orang yang dalam perjalanan atau
pengelana yang terlantar, adalah orang-orang yang wajib
menerima zakat atau mustahik.

2. Harta yang dizakatkan

Berikut adalah harta-harta yang yang wajib dizakatkan dalam


zakat mal:

Emas dan Perak adalah logam mulia. Islam menggangap logam


mulia seperti emas dan perak sebagai harta yang dapat
berkembang. Cek, deposito, saham atau surat berharga lainnya
termasuk dalam kategori emas dan perak yang bisa dizakatkan.
Rumah, tanah, kendaraan, juga termasuk kategori emas dan perak
yang bisa dizakatkan.

Binatang Ternak yang wajib untuk dizakatkan adalah hewan-


hewan ternak yang besar seperti sapi, kambing, kerbau, unta, ayam.

Hasil Pertanian yang wajib dizakatkan adalah hasil tumbuh-


tumbuhan yang memiliki nilai ekonomis. Hasil pertanian yang bisa
dizakatkan adalah adalah umbi-umbian, sayuran, buah-buahan,
tanaman hias dan lain-lain.

Harta Perniagaan adalah semua yang digunakan dalam jual-beli.


Contoh dari harta perniagaan adalah alat-alat, perhiasan, pakaian.
Perniagaan atau perdagangan yang dilakukan bisa melalui
perorangan atau perusahaan besar.

kekayaan Laut dan hasil pertambangan adalah benda-benda yang


berasal dari dalam perut bumi dan bisa juga dizakatkan karena
memiliki nilai ekonomis. Hasil-hasil dari perut bumi itu meliputi
minyak bumi, tembaga, timah, batubara. Kekayaan laut yang bisa
dizakatkan yaitu mutiara, dan ambar.

Rikaz adalah harta yang sudah terpendam lama sejak zaman


dahulu. Salah satu contoh rikaz atau harta terpendam adalah harta
karun. Harta rikaz yang ditemukan tentunya tidak boleh ada
pemiliknya maka baru boleh dizakatkan.

9|Page
Untuk zakat fitrah bisa berupa uang, beras, kurma atau gandum
dengan berat 2.5 kg.

vi. Hikmah Dari Zakat

Berikut adalah beberapa hikmah dalam menunaikan zakat.

1. Dosa akan terampuni

Orang-orang yang membayarkan zakatnya tidak hanya


mendapatkan pahala, namun dosa-dosanya yang dahulu juga
terampuni. Hal ini tertulis dalam hadits nabi yang diriwayatkan
oleh Tirmidzi, yang berbunyi,

‫ار‬ ْ ‫خَطيَئةَ َك َما ي‬


َ َّ‫ُطفُِئ ْال َما ُء الن‬ ْ ُ‫ص َدقَةُ ت‬
ِ ‫طفُِئ ْال‬ َّ ‫َوال‬

”Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat


memadamkan api.”

2. Mendapatkan Ridha Allah

Orang yang menunaikan zakat akan mendapat pahala dan juga


ridha Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Rum
yang 39, yang berbunyi,

ٰۤ ُ ‫هّٰللا‬ ٰ ‫اس فَاَل يَرْ بُوْ ا ِع ْن َد هّٰللا ِ َۚو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن‬
‫ك هُ ُم‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫زَكو ٍة تُ ِر ْي ُدوْ نَ َوجْ هَ ِ فَا‬ ِ ‫َو َمٓا ٰاتَ ْيتُ ْم ِّم ْن رِّ بًا لِّيَرْ ب َُو ۠ا فِ ْٓي اَ ْم َو‬
ِ َّ‫ال الن‬
َ‫ْال ُمضْ ِعفُوْ ن‬

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta


manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan
Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu
maksudkan untuk memperoleh keridaan Allah, maka itulah orang-
orang yang melipat gandakan (pahalanya).”

3. Akan mendapat petunjuk dari Allah SWT

Sebagai umat yang selalu membutuhkan Tuhannya tentunya kita


membutuhkan petunjuk dan pertolongannya. Bagi orang-orang
yang menunaikan zakat Allah SWT akan memberikan petunjuk dan
rahmat Nya. Hal ini tertera dalam Al-Quran surat Lukman ayat 4-5,
yang berbunyi,
10 | P a g e
َ‫الَّ ِذ ْينَ يُقِ ْي ُموْ نَ الص َّٰلوةَ َويُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوهُ ْم بِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم يُوْ قِنُوْ ۗن‬

ٰۤ ُ ٰۤ ُ
َ‫ك هُ ُم ْال ُم ْفلِحُوْ ن‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ك ع َٰلى هُدًى ِّم ْن َّربِّ ِه ْم َوا‬
َ ‫ول ِٕى‬ ‫ا‬

“(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat


dan mereka meyakini adanya akhirat.”

“Merekalah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari


Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

4. Bukan orang yang celaka di dunia dan akhirat

Di dalam Al-Quran surat Al-Fusilat ayat 6-7 dijelaskan bahwa


orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan ingkar kepada Allah
akan celaka hidupnya. Ayat tersebut berbunyi,

َّ َ‫قُلْ اِنَّ َمٓا اَن َ۟ا بَ َش ٌر ِّم ْثلُ ُك ْم يُوْ ٰح ٓى اِل‬


ِ ‫ي اَنَّ َمٓا اِ ٰلهُ ُك ْم اِ ٰلهٌ َّو‬
َ‫اح ٌد فَا ْستَقِ ْي ُم ْٓوا اِلَ ْي ِه َوا ْستَ ْغفِرُوْ هُ َۗو َو ْي ٌل لِّ ْل ُم ْش ِر ِك ْي ۙن‬

َ‫الَّ ِذ ْينَ اَل يُْؤ تُوْ نَ ال َّز ٰكوةَ َوهُ ْم بِااْل ٰ ِخ َر ِة هُ ْم ٰكفِرُوْ ن‬

“Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia


seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu
adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu tetaplah kamu
(beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan
celakalah bagi orang-orang yang mempersekutukan-(Nya).”

“(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka


ingkar terhadap kehidupan akhirat.”

Jika umat yang taat kepada Allah, dan menunaikan zakat tentunya
bukan termasuk orang yang celaka seperti yang disebutkan di
dalam ayat Al-Quran di atas.

5. Menyempurnakan iman seseorang

Bagi umat islam yang menunaikan zakat, keimanannya akan


sempurna. Hal ini disebutkan dalam hadits nabi yang diriwayatkan
oleh Bukhari dan Muslim, yang berbunyi,

‫ال يُْؤ ِمنُ َأ َح ُد ُك ْم َحتَّى يُ ِحبَّ َأل ِخي ِه َما ي ُِحبُّ لِنَ ْف ِس ِه‬
11 | P a g e
“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia
mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”

Orang yang berzakat tentunya tidak hanya mencintai dirinya sendiri, namun dia juga
peduli dengan saudaranya atau orang lain . Dengan mencintai orang lain seperti
mencintai dirinya sendiri keimanannya akan sempurna.

B. Haji

i. PENGERTIAN

Secara Umum, Pengertian Haji adalah mengunjungi Baitullah (Ka’bah) di


Mekah untuk melakukan amal ibadah tertentu dengan syarat-syarat tertentu
pula. Ibadah Haji merupakan salah satu dari rukun Islam. yakni pada rukun
yang kelima yang wajib dikerjakan bagi setiap muslim, baik itu laki-laki
maupun perempuan yang mampu dan telah memenuhi syarat. Orang yang
melakukan ibadah haji wajib memenuhi ketentuan-ketentuannya. Ketentuan
haji selain pengertian haji diatas, juga syarat haji, rukun haji, wajib haji,
larangan haji, tata cara haji, serta sunnah-sunnah haji.

Menunaikan ibadah haji diwajibkan atas setiap muslim yang mampu


mengerjakannya dan seumur hidup sekali. Bagi mereka yang mengerjakan
haji lebih dari satu, hukumnya sunah. Allah SWT. berfirman dalam Surah
Ali Imran Ayat 97 yaitu:

‫هّٰلِل‬ ٌ ۢ ‫فِ ْي ِه ٰا ٰي‬


‫ت َم ِن ا ْستَطَا َع اِلَ ْي ِه َسبِ ْياًل ۗ َو َم ْن َكفَ َر فَا ِ َّن‬ ِ َّ‫ت َّمقَا ُم اِب ْٰر ِه ْي َم ەۚ َو َم ْن َدخَ لَهٗ َكانَ ٰا ِمنًا ۗ َو ِ َعلَى الن‬
ِ ‫اس ِحجُّ ْالبَ ْي‬ ٌ ‫ت بَي ِّٰن‬
َ‫هّٰللا َ َغنِ ٌّي َع ِن ْال ٰعلَ ِم ْين‬

Artinya: Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah


melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu
mengadakan perjalanan ke sana. Barang siapa mengingkari (kewajiban) haji
maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
seluruh Alam. (Q.S. Ali Imran/3:97).

ii. Syarat-Syarat Haji

Syarat-Syarat Haji-Yang dimaksud mampu sebagai salah satu syarat haji


adalah sebagai berikut….

12 | P a g e
1. Beribadah Sehat. Orang sakit atau lemah fisiknya dapat
mewakilkan kepada orang lain jika ia mampu membiayainya.

2. Ada kendaraan yang dapat mengantar ulang dan pergi ke


Mekah bagi orang yang di luar mekah.

3. Aman dalam perjalanan. Artinya, jiwa dan hartanya


terjamin keselamatannya.

4. Memiliki bekal yang cukup. Artinya, harta yang dimiliki


cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup selama mengerjakan
haji, termasuk juga cukup untuk menjamin kebutuhan keluarga
yang ditinggalkannya.

5. Bagi perempuan harus dengan suaminya atau diserta


mahram atau dengan perempuan lain yang ada mahramnya.

iii. Syarat-Syarat Haji yang harus dipenuhi

1. Beragama Islam

2. Berakal sehat

3. Balig atau dewasa

4. Merdeka (bukan budak) dan

5. Kuasa atau mampu untuk melakukannya

iv. Rukun-Rukun Haji

Rukun-Rukun Haji – Rukun Haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan


dan tidak dapat diganti dengan membayar denda. Meninggalkan salah satu
rukun haji akan gugur atau tidak sah ibadah haji tersebut. Rukun haji ada
enam, yaitu sebagai berikut…

1. Ihram

13 | P a g e
Ihram adalah berniat mengerjakan ibadah haji atau umrah dengan
memakai pakaian ihram, pakaian berwarna putih bersih dan tidak
berjahit. Pakaian tidak berjahit hanya berlaku bagi laki-laki.

2. Wukuf di Padang Arafah

Wukuf adalah hadir di Padang Arafah pada waktu zuhur, dimulai


sejak tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajat
tanggal 10 Zulhijah (pada bulan haji).

3. Tawaf

Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran,


dimulai dari Hajar Aswad dengan posisi Ka’bah di sebelah kiri
orang yang bertawaf (berputar kebalikan arah jarum jam). Orang
yang tawaf harus menutup aurat serta suci dari hadas dan najis.

a. Macam-Macam Tawaf

a. Tawaf qudum, dilakukan ketika baru sampai di


Mekah

b. Tawaf ifadah, dilakukan karena melaksanakan


rukun haji

c. Tawaf nazar, dilakukan karena nazar

d. Tawaf sunah, dilakukan tidak karena sebab-sebab


tertentu (mencari keutamaan dalam ibadah).

e. Tawaf wadak, dilakukan karena hendak


meninggalkan mekah

4. Sai

Sai adalah berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah.


Ketentuan sai harus dimulai dari Bukit Safa dan diakhiri di Bukit
Marwah. Sai dilakukan sebanyak tujuh kali dan dikerjakan setelah
tawaf.

14 | P a g e
5. Menggunting (Mencukur) Rambut

Waktu mencukur rambut setelah melempar Jamrah Aqabah pada


hari Nahar. Apabila mempunyai kurban, mencukup dilakukan
setelah menyembelih hewan kurban. Mencukur rambut sekurang-
kurangnya tiga helai rambut.

6. Tertib

Tertib berarti menertipkan rukun-rukun haji tersebut. Artinya,


harus berurutan dimulai dari niat (ihram), wukuf, tawaf, sai, dan
menggunting rambut.

v. Dalam pratiknya, pelaksanaan ibadah haji terdiri dari tiga cara


yaitu

1. Pelaksanaan Haji Ifrad

Haji Ifrad adalah pelaksanaan haji saja. Jamaah haji yang memilih
cara ini tidak diwajibkan membayar dam. Pelaksanaan haji ifrad
biasa dipilih oleh jamaah haji yang masa waktu wukufnya sudah
dekat (kurang lebih) lima hari.

Haji ifrad dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu sebagai


berikut..

a. Melaksanakan haji saja, tanpa melakukan umrah

b. Melaksanakan haji lebih dahulu baru melakukan umrah

c. Melaksanakan umrah sebelum bulan-bulan haji, lalu


berihram haji pada bulan haji

d. Melaksanakan umrah pada bulan-bulan haji, lalu pulang


ke tanah air dan berangkat kembali ke tanah suci untuk
melaksanakan haji

15 | P a g e
Namun pada umumnya, dikatkana haji ifrad ialah mendahulukan
haji daripada umrah. Artinya melaksanakan haji dahulu dan setelah
selesai haji, baru melaksanakan umrah.

Beberapa perbuatan berikut dilakukan bagi jamaah haji ifrad ketika


melaksanakan haji

a. Bersuci (mandi dan berwudu)

b. Berpakaian ihram

c. Salat sunah dua rakaat

d. Berniat haji dengan mengucapkan :

‫هَّٰلل‬
ِ ‫بِس ِْم ٱ ِ ٱلرَّحْ ٰ َم ِن ٱلر‬
‫َّح ِيم‬
‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم َح ًّجا‬.

Artinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji.

Ketika tiba di Mekah

Jamaah haji ifrad ketika tiba di Mekah disunahkan melaksanakan


tawaf qudum (baru datang). Tawaf ini bukan tawaf umrah dan
bukan tawaf haji. Tawaf qudum bagi jamaah haji ifrad boleh
dilanjutkan dengan sai atau tidak dengan sai.

Apabila tawaf dilanjutkan dengan sai, sainya sudah termasuk sai


haji sehingga pada waktu tawaf ifadah (rukun haji) tidak perlu lagi
melakukan sai.

Setelah melakukan tawaf qudum, jamaah haji ifrad tidak diakhiri


dengan tahalul sampai selesai semua kegiatan haji. Hal itu
dikarenakan pada waktu memakai ihram diniatkan ibadah haji.
Selanjutnya, menunggu waktu wukuf di Arafah pada tanggal 9
Zulhijah.

16 | P a g e
Adapun urutan kegiatan dan doa pada pelaksanaan haji ifrad, sejak
dari wukuf sampai tawaf ifadah sama dengan pelaksanaan haji
tamattu.

Apabila jamaah haji ifrad hendak melaksanakan umrah, umrah


tersebut dilaksanakan setelah pelaksanaan haji dengan mengambil
miqat dari salah satu di antaranya, yaitu Tan’im atau Ji’ranah atau
miqat lainnya.

Demikian, uratan tentang pelaksanaan haji ifrad. Setelah selesai


umrah, bagi jamaah haji yang belum ke Madinah diberangkatkan
ke Madinah. Sebelum ke Madinah, jamaah haji disarankan agar
melakukan tawaf (pamitan).

Kegiatan jamaah haji di Madinah, antara lain salat Arbain, ziarah


ke tempat-tempat bersejarah, dan melaksanakan amalan lainnya
yang sesuai dengan syarak.

2. Pelaksanaan Haji Tamattu

Haji tamattu adalah melaksanakan umrah lebih dahulu, baru


melakukan ibadah haji. Jamaah haji tamattu, diwajibkan membayar
dam nusuk (sesuai ketentuan manasik). Pelaksanaan haji tamattu
dimulai dengan melaksanakan umrah terlebih dahulu, yaitu..

a. Bersuci (mandi dan berwudu)

b. Berpakaian ihram

c. Salat sunah dua rakaat

d. Niat dari miqat dengan mengucapkan :

‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم ب َح ًَج ِة‬

Artinya: Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah untuk berumrah

e. Membaca talbiah, selawat, dan doa;

f. Masuk mekah dan berdoa;


17 | P a g e
g. Masuk masjidil haram, melihat ka’bah dan berdoa;

h. Melintasi maqam ibrahim ketika hendak tawaf disunahkan


berdoa;

i. Tawaf sebanyak tujuh kali putaran

j. Sai dimulai dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah


sebanyak tujuh kali perjalanan

k. Mencukur rambut sebagai tanda selesainya pelaksanaan


umrah.

Selesai melaksanakan umrah, jamaah haji tamattu’ menunggu


tanggal 8 Zulhijah untuk melaksanakan haji, yaitu:

a. Bersuci (mandi dan berwudu)

b. Berpakaian ihram

c. Salat sunah dua rakaat

d. Niat dari miqat

e. Berangkat ke Arafah (tanggal 8 Zulhijah)

f. Wukuf di Arafah (tanggal 9 Zulhijah)

g. Berangkat ke Muzdalifah setelah matahari


terbenam

h. Mabit di Muzdalifah (malam tanggal 10 Zulhijah)

i. Mabit di Mina untuk melontar tiga jamrah, dan

j. Kembali ke Mekah untuk melakukan tawaf ifadah,


sai, dan tawaf wadak.

18 | P a g e
3. Pelaksanaan Haji Qiram

Haji Qiram adalah melaksanakan haji dan umrah di dalam satu niat
dan satu pekerjaan sekaligus. Dalam hal ini, jamaah haji qiram
wajib membayar dam nusuk. Pelaksanaan haji dengan cara qiram
dapat dipilih bagi jamaah haji yang karena sesuatu hal, ia tidak
dapat melaksanakan umrah sebelum dan sesudah hajinya, termasuk
di antaranya jamaah haji yang masa tinggalnya di Mekah sangat
terbatas.

Pelaksanaan haji qiram dimulai dengan bersuci (mandi dan


berwudu), berpakaian ihram, salat sunah dua rakaat, niat haji dan
umrah dengan mengucapkan

‫هَّٰلل‬
ِ ‫بِس ِْم ٱ ِ ٱلرَّحْ ٰ َم ِن ٱلر‬
‫َّح ِيم‬
ً‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم َح ًّجا َو ُع ْم َرة‬.

Artinya: Aku sambut panggilan-Mu ya Allah untuk berhaji dan


umrah

Ketika tiba di Mekah, jamaah haji qiram yang bukan penduduk


Mekah disunahkan mengerjakan tawaf qudum. Tawaf qudum ini
bukan tawaf umrah dan bukan tawaf haji (hukumnya sunah), boleh
diteruskan dengan sai atau tidak dengan sai. Apabila diteruskan
dengan sai, sainya sudah termasuk sai haji sehingga pada waktu
tawaf ifadah tidak perlu lagi melakukan sai.

Selesai mengerjakan tawaf qudum, tidak diakhiri dengan tahalul


sampai seluruh kegiatan haji. Adapun kegiatan dan doa pada
pelaksanaan haji qiram, sejak dari wukuf sampai dengan selesai
sama dengan pelaksanaan haji tamattu.

Bagi jamaah haji qiram yang belum melaksanakan sai pada tawaf
qudum maka ketika melaksanakan tawaf ifadah harus diteruskan
dengan sai. Selanjutnya, pada waktu akan meninggalkan Mekah,
jamaah haji qiram hendaklah melakukan tawaf wadak.

vi. Wajib Haji

Wajib Haji-Wajib haji adalah perbuatan yang harus dilakukan dalam ibadah
haji. Apabila wajib haji dilanggar, hajinya tidak sah (tidak membatalkan
haji yang dilakukan), tetapi wajib membayar dam (denda) dengan cara

19 | P a g e
menyembelih binatang. Jika wajib itu telah diganti dengan menyembelih
binatang, ibadah hajinya dianggap sah. Adapun wajib haji itu ada enam
yaitu sebagai berikut…

1. Ihram (niat berhaji) dari miqat (batas yang ditentukan)


2. Mabit di Muzdalifah
3. Melontar tiga jamrah, yaitu ula, wusta, dan aqabah
4. Mabit di Mina
5. Tawaf wadak bagi yang akan meninggalkan Mekah,
sedangkan bagi wanita yang sedang haid (menstruasi) tawaf
wadaknya gugur
6. Menghindari perbuatan yang terlarang dalam keadaan
berihram

vii. Sunah Haji

Sunah Haji-Dalam mengerjakan ibadah haji, ada beberapa sunah yang perlu
dikerjakan seperti berikut ini…

1. Salat Sunah di Hijir Ismail

Salat sunah ini dapat dilaksanakan kapan saja apabila keadaan


memungkinkan

2. Membaca talbiyah

Talbiyah sunah dibaca selama ihram sampai melontar Jamrah


Aqabah pada hari nahar (Iduladha). Bacaan talbiyah adalah…

َ َ‫ ِإ َّن ْال َح ْم َد َوالنِّ ْع َمةَ لَكَ َو ْال ُم ْلكَ الَ َش ِر ْيكَ ل‬،َ‫ك لَبَّيْك‬
‫ك‬ َ َ‫ الَ َش ِر ْيكَ ل‬،َ‫لَبَّ ْيكَ اللَّهُ َّم لَبَّيْك‬

Artinya:

Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang


memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu,
tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu.
Sesungguhnya segala puji, nikmat dan segenap kekuasaan adalah
milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu.

20 | P a g e
3. Salat sunah tawaf di belakang Maqam Ibrahim

4. Memasuki Ka’bah (rumah suci) sambil berdoa

viii. Larangan-Larangan Haji

Larangan Haji-Larangan bagi orang laki-laki dan perempuan yang sedang


menunaikan ibadah haji dan umrah

1. Larangan bagi laki-laki

Laki-laki dilarang memakai pakaian yang berjahit, memakai tutup


kepala, dan memakai atas kaki yang menutupi mata kai

2. Larangan bagi perempuan

Perempuan dilarang menutup muka dan kedua telapak tangan

3. Larangan bagi laki-laki dan perempuan yaitu:

a. Memakai wangi-wangian, kecuali yang dipakai sebelum


niat

b. Memotong rambut atau bulu badan yang lainnya

c. Memotong kuku

d. Mengadakan akad nikah

e. Memburu dan membunuh binatang yang ada di tanah suci,

f. Bersetubuh dan pendahuluannya

21 | P a g e
C. Wakaf

i. PENGERTIAN:

Pengertian Wakaf – Salah satu ibadah yang amalannya tidak akan terputus bahkan
setelah seseorang tersebut meninggal adalah wakaf. Bagi umat Islam, istilah wakaf
tentu sudah tidak asing lagi. Wakaf sering disamakan dengan ibadah sedekah.
Harta yang biasa diwakafkan adalah sebuah tanah. Sedikit berbeda dengan
sedekah, biasanya sedekah memberikan sesuatu yang habis pakai, misalnya
memberikan makanan untuk orang yang membutuhkan.

Wakaf merupakan istilah dari bahasa Arab ‘waqaf’. istilah wakaf secara bahasa
berarti penahanan atau larangan atau menyebabkan sesuatu berhenti. Istilah wakaf
secara istilah diartikan berbeda-beda menurut pandangan ahli fiqih. Menurut Abu
hanifah, wakaf adalah menahan suatu benda sesuai hukum yang ada, dan
menggunakan manfaatnya untuk hal-hal kebaikan, bahkan harta yang sudah
diwakafkan bisa ditarik kembali oleh si pemberi wakaf. Berdasarkan definisi Abu
hanifah, kepemilikan harta tidak lepas dari si wakif, pihak yang mewakafkan harta
benda nya.

Mazhab hanafi menyebutkan wakaf adalah tidak melakukan tindakan atas suatu
harta tersebut, yang berstatus tetap hak milik dengan memberikan manfaatnya
kepada pihak tertentu baik untuk saat ini ataupun waktu yang ditentukan.
Sedangkan mazhab Malik berpendapat wakaf tidak melepaskan harta yang dimiliki
oleh pewakaf dan pewakaf berkewajiban untuk memberikan manfaat dari harta
yang diwakafkannya dan tidak boleh menarik kembali harta yang diwakafkan.

Mazhab syafi’i berpendapat bahwa wakaf merupakan pelepasan harta dari


kepemilikan melalui prosedur yang ada. Pewakaf tidak boleh melakukan suatu
tindakan kepada harta yang sudah diwakafkan olehnya. Mazhab syafi’i juga
membolehkan memberikan wakaf berupa benda bergerak dengan syarat barang
yang diwakafkan harus memiliki manfaat yang kekal.

Sedangkan menurut Undang-Undang nomor 41 tahun 2004, wakaf adalah


perbuatan hukum wakif, si pemberi wakaf, untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau
untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna untuk keperluan
ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Secara umum wakaf harus memenuhi beberapa hal utama yaitu yang memberikan
wakaf dan pengelola harta wakaf harus mengalokasikan untuk amal kebaikan.

22 | P a g e
Selain itu pemberian wakaf harus bertujuan untuk beramal kepada penerima atau
kelompok yang jelas. Oleh sebab itu, terdapat hukum untuk mengatur pemberian
wakaf yang dibahas dalam buku Hukum Wakaf Tunai.

1. WAKAF AHLI

Wakaf ahli atau biasa disebut dengan wakaf keluarga adalah wakaf
yang dilakukan kepada keluarganya dan kerabatnya. Wakaf ahli
dilakukan berdasarkan hubungan darah atau nasab yang dimiliki
antara wakif dan penerima wakaf. Di beberapa negara, amalan
wakaf ahli ini sudah dihapus seperti di Turki, Lebanon, Syria,
Mesir, Irak dan Libya. Wakaf ahli ini dihapus karena beberapa
faktor seperti tekanan dari penjajah, wakaf ahli dianggap
melanggar hukum ahli waris, selain itu wakaf ahli dianggap kurang
memberi manfaat yang banyak untuk masyarakat umum.

2. WAKAF KHAIRI

Wakaf khairi adalah wakaf yang diberikan untuk kepentingan


umum. Wakaf khairi adalah wakaf dimana pihak pewakaf
memberikan syarat penggunaan wakafnya untuk kebaikan-
kebaikan yang terus menerus seperti pembangunan masjid,
sekolah, rumah sakit dan lain-lain. Wakaf khairi adalah jenis wakaf
untuk mereka yang tidak memiliki hubungan seperti hubungan
keluarga, pertemanan atau kekerabatan antara pewakaf dan orang
penerima wakaf.

3. WAKAF MUSYTARAK

Wakaf musytarak adalah wakaf yang mana penggunaan harta


wakaf tersebut digunakan secara bersama-sama dan dimiliki oleh
kegerunan si pewakaf. Wakaf musytarak ini masih diterapkan oleh
beberapa negara seperti di Malaysia dan Singapura.

4. WAKAF BENDA TIDAK BERGERAK

Selain wakaf di atas, wakaf juga dibagi menjadi wakaf berdasarkan


jenis harta. Salah satunya adalah wakaf benda tidak bergerak.
harta-harta yang dimaksud adalah bangunan, hak tanah, tanaman
dan benda-benda yang berhubungan dengan tanah.

5. WAKAF BENDA BERGERAK SELAIN UANG


23 | P a g e
Ada juga wakaf benda bergerak selain uang yaitu benda-benda
yang bisa berpindah seperti kendaraan. Selain itu ada juga benda
yang bisa dihabiskan dan yang tidak, air, bahan bakar, surat
berharga, hak kekayaan intelektual dan lain-lain.

ii. HUKUM WAKAF:

Disebutkan dalam AL-Quran surat Al-Imran ayat 92 yang berbunyi,

‫لَ ْن تَنَالُوا ْالبِ َّر َح ٰتّى تُ ْنفِقُوْ ا ِم َّما تُ ِحبُّوْ نَ َۗو َما تُ ْنفِقُوْ ا ِم ْن َش ْي ٍء فَا ِ َّن هّٰللا َ بِ ٖه َعلِ ْي ٌم‬

“Kamu tidak akan memperoleh kebajikan, sebelum kamu menginfakkan


sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa pun yang kamu infakkan, tentang
hal itu sungguh, Allah Maha Mengetahui.”

Selain itu, infak di jalan Allah juga dijelaskan di dalam ayat Al-Quran surat
Al-Baqarah ayat 267 yang berbunyi,

َ ‫ض ۗ َواَل تَيَ َّم ُموا ْال َخبِي‬


َ‫ْث ِم ْنهُ تُ ْنفِقُوْ ن‬ ِ ‫ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُ ْٓوا اَ ْنفِقُوْ ا ِم ْن طَي ِّٰب‬
ِ ْ‫ت َما َك َس ْبتُ ْم َو ِم َّمهّٰللآا اَ ْخ َرجْ نَا لَ ُك ْم ِّمنَ ااْل َر‬
‫َولَ ْستُ ْم بِ ٰا ِخ ِذ ْي ِه آِاَّل اَ ْن تُ ْغ ِمضُوْ ا فِ ْي ِه ۗ َوا ْعلَ ُم ْٓوا اَ َّن َ َغنِ ٌّي َح ِم ْي ٌد‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil


usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari
bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang buruk untuk kamu
keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan
dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa
Allah Mahakaya, Maha Terpuji.”

Selanjutnya perumpaan wakaf atau infak di jalan Allah juga dijelaskan


dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 261 yang berbunyi,

ٰ ‫َت َس ْب َع َسنَابِ َل فِ ْي ُكلِّ ُس ۢ ْنبُلَ ٍة ِّماَئةُ َحبَّ ٍة ۗ َوهّٰللا ُ ي‬


ُ‫ُض ِعف‬ ْ ‫َمثَ ُل الَّ ِذ ْينَ يُ ْنفِقُوْ نَ اَ ْم َوالَهُ ْم فِ ْي َسبِي ِْل هّٰللا ِ َك َمثَ ِل َحبَّ ٍة اَ ۢ ْنبَت‬
‫هّٰللا‬
ِ ‫لِ َم ْن يَّ َش ۤا ُء َۗو ُ َو‬
‫اس ٌع َعلِ ْي ٌم‬

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti


sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada
seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan
Allah Maha Luas, Maha Mengetahui.

24 | P a g e
iii. RUKUN-RUKUN DAN SYARAT WAKAF:

Orang yang mewakafkan hartanya atau wakif. Orang yang ingin


mewakfkan hartanya memiliki syarat seperti baligh, berakal dan merdeka
atau bukan hamba sahaya. Hal ini berarti orang yang bodoh tidak sah jika
ingin mewakafkan hartanya, karena orang ini merupakan orang yang
hartanya dibekukan. Hal ini disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah
ayat 286 yang berbunyi,

ْ َ‫اَل يُ َكلِّفُ هّٰللا ُ نَ ْفسًا اِاَّل ُو ْس َعهَا ۗ لَهَا َما َك َسب‬


ْ َ‫ت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسب‬
‫ت‬

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan


kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang
dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang
diperbuatnya.”

Dari ayat di atas menunjukkan bahwa dalam melakukan ibadah seseorang


harus sanggup dalam mengerjakannya. Begitu juga dalam mengamalkan
wakaf. orang yang ingin memberi wakaf juga tidak boleh memberi syarat-
syarat yang haram dari syariat Islam. Jika orang yang ingin berwakaf
memberikan syarat-syarat yang memberatkan atau menyimpang dari syariat
Islam, maka wakaf tersebut hukumnya tidak sah, seperti yang dijelaskan
dalam hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, yang berbunyi,

‫ْصيَ ِة هَّللا ِ َع َّز َو َجل‬ ٍ ‫اَل طَا َعةَ لِ َم ْخلُو‬


ِ ‫ق فِي َمع‬

“Tidak boleh taat kepada makhluk yang mengajak maksiat kepada Allah.”

Penerima wakaf atau mauquf’alaih. Penerima wakaf bisa satu orang saja.
Syarat dari penerima wakaf adalah tidak memiliki tujuan maksiat dalam
penggunaan harta wakaf, dan dapat diserah terimakan. Selain itu orang yang
menerima wakaf juga harus berakal, karena orang yang tidak berakal tidak
bisa membelanjakan hartanya untuk tujuan yang baik. Hal ini dijelaskan
dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 5 yang berbunyi,

‫َواَل تُْؤ تُوا ال ُّسفَهَ ۤا َء اَ ْم َوالَ ُك ُم الَّتِ ْي َج َع َل هّٰللا ُ لَ ُك ْم قِ ٰي ًما َّوارْ ُزقُوْ هُ ْم فِ ْيهَا َوا ْكسُوْ هُ ْم َوقُوْ لُوْ ا لَهُ ْم قَوْ اًل َّم ْعرُوْ فًا‬

25 | P a g e
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang yang belum sempurna
akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaan) kamu yang dijadikan
Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari
hasil harta itu) dan ucapkan lah kepada mereka perkataan yang baik.”

Barang yang diwakafkan atau mauquf. Barang yang diwakafkan harus


berupa barang yang sudah ditentukan. Selain itu barang yang ingin
diwakafkan bisa dialihkan hak miliknya. Barang yang harus diwakafkan
harus memiliki manfaat yang terus menerus. Maka dari itu, makanan yang
manfaatnya bisa habis seketika seperti makanan tidak dianjurkan.

iv. KEUTAMAAN WAKAF:

Tidak hanya amal bersedekah saja, amal wakaf juga memiliki manfaat di
dunia dan kehidupan akhirat yang secara detail dibahas di dalam buku Fikih
Zakat, Sedekah

v. MANFAAT WAKAF:

1. Mendapatkan amal jariah

2. Mempererat tali persaudaraan

3. Membantu pembangunan negara

4. Membangun jiwa sosial yang tinggi

26 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai