Al Baqarah ayat 43
"Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Dan kebaikan apa saja yang kamu usahakan
bagi dirimu, tentu kamu akan mendapat pahala-Nya pada sisi Allah. Sesungguhnya Alah
Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan."
Adapun memberikan zakat kepada orang tua, para ulama berbeda pendapat. Sebagian
ulama melarang memberikan zakat kepada orang tua dan anak keturunan. Sedangkan
memberikan zakat kepada kerabat, selain anak dan orang tua, para ulama
membolehkan selama mereka memiliki kriteria sebagai penerima zakat (fakir miskin).
Pada prinsipnya, zakat tidak boleh diberikan kepada orang yang menjadi tanggung jawab
Anda, seperti orang tua, istri, atau anak
Selain zakat fitrah, ternyata ada macam-macam zakat lainnya yakni zakat maal (harta). Zakat
maal adalah zakat penghasilan, selanjutnya, ada beberapa jenis zakat penghasilan yaitu zakat
hasil pertambangan, hasil pertanian, hasil laut, hasil ternak, perak, dan ternak.
Zakat Mal adalah harta yang wajib dikeluarkan seorang muslim dari rizeki yang
diperolehnya, baik melalui profesi, usaha pertanian, perniagaan, hasil laut,
pertambangan, harta temuan, hasil ternak, emas, dan perak dengan besaran (nisab)
yang telah ditentukan dan waktu dimiliki penuh selama setahun (haul).
Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai ekonomis, seperti biji
bijian, umbi-umbian, sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman keras, tanaman hias, rerumputan, dan
dedaunan, ditanam dengan menggunakan bibit bebijian di mana hasilnya dapat dimakan oleh
manusia dan hewan.
Hasil pertanian yang harus keluarkan zakatnya adalah dari jenis makanan pokok
seperti jagung, beras, kurma, dan gandum yang biasa disebut dengan zakat hasil
pertanian buah, panen, atau sayuran.
Nisab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 1.350 Kg gabah atau 750 Kg
beras
Berbeda dengan kebanyakan zakat harta lain yang dikeluarkan ketika mencapai nishab
dan haul, zakat hasil pertanian ini justru dikeluarkan setiap panen
Jika irigasi sawah berasal dari pengairan gratis, maka zakat yang harus dikeluarkan
adalah sebesar 10%. Sehingga zakat yang harus dikeluarkan, adalah: 10% x 1500 kg
beras = 150 kg beras = 1,5 kuintal beras.
sendiri
Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala
Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu karena Allah Taala."
Sendiri dan keluarga
Ulama mazhab Syafi'iyah mendefinisikan zakat sebagai nama untuk barang yang dikeluarkan
untuk harta atau badan (diri manusia untuk zakat fitrah) kepada pihak tertentu.
Baca juga:
Cara Menghitung Zakat Mal Lengkap, dari Emas sampai Penghasilan
Perintah mengeluarkan zakat banyak disebutkan dalam Al-Qur'an, salah satunya terdapat pada
surat Al Baqarah ayat 110. Allah SWT berfirman:
١١٠ - الز ٰكو َة ۗ َو َما ُت َق ِّدم ُْوا اِل َ ْنفُسِ ُك ْم مِّنْ َخي ٍْر َت ِجد ُْوهُ عِ ْن َد هّٰللا ِ ۗ اِنَّ هّٰللا َ ِب َما َتعْ َملُ ْو َن بَصِ ْي ٌر
َّ َواَقِ ْيمُوا الص َّٰلو َة َو ٰا ُتوا
Artinya: "Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu
kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha
Melihat apa yang kamu kerjakan."
1. Merdeka
Menurut kesepakatan para ulama, budak tidak dikenakan kewajiban untuk membayar zakat.
Mayoritas ulama mengatakan, zakat hanya wajib atas tuannya. Sebab, dialah pemilik harta
hambanya. Dalam hal ini, zakat hanya wajib pada kepemilikan yang sempurna.
2. Islam
Syarat wajib zakat fitrah dan zakat mal selanjutnya adalah Islam. Berdasarkan ijma' ulama,
tidak ada kewajiban zakat atas orang kafir. Sebab, zakat merupakan ibadah yang menyucikan.
Berbeda dengan ulama mazhab Syafi'iyah yang mewajibkan orang murtad membayar zakat
hartanya sebelum tia murtad. Artinya, zakat ini tetap menjadi kewajibannya ketika dia masih
Islam.
3. Baligh-akal
Ulama mazhab Hanafiyah memasukkan baligh-akal sebagai syarat wajib zakat. Oleh
karenanya, tidak ada kewajiban bagi anak kecil dan orang gila untuk mengeluarkan zakat.
Sementara itu, mayoritas ulama berpendapat bahwa baligh-akal bukan merupakan syarat
zakat. Artinya, anak kecil dan orang gila juga dikenakan kewajiban zakat melalui wali mereka.
4. Kondisi harta
Syarat wajib zakat juga melihat pada kondisi harta. Harta jenis ini ada lima kelompok, yakni dua
keping logam yang berstatus uang kertas, barang tambang, barang temuan, barang dagangan,
buah-buahan, dan binatang ternak. Kondisi harta tersebut disyaratkan berkembang.
Baca juga:
Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal, dari Besaran hingga Waktu Mengeluarkannya
5. Kondisi harta sampai satu nisab
Menurut ketetapan syara', kondisi harta yang juga harus mencapai satu nisab (batas minimal)
atau diperkirakan senilai satu nisab. Merujuk pada Peraturan Menteri Agama Nomor 52 Tahun
2014 tentang Syarat dan Tata Cara Penghitungan Zakat Mal dan Zakat Fitrah, berikut
ketentuan nisab:
Senilai 85 gram emas untuk zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya; zakat uang dan surat
berharga lainnya; zakat perniagaan; zakat hasil perikanan; zakat pertambangan; dan zakat
perindustrian.
Senilai 653 kg gabah untuk zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan.
Senilai 653 kg gabah atau 524 kg beras untuk zakat pendapatan dan jasa.
6. Kepemilikan yang sempurna terhadap harta
Syarat wajib zakat adalah berada dalam kekuasaan penuh (milik) orang yang membayar zakat
atau muzakki. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan fuqaha terkait maksud dari syarat ini.
Perbedaan tersebut terletak pada apakah kepemilikan di tangan, kepemilikan pengelolaan,
atau kepemilikan asli.
Syarat ini juga dikelaskan oleh Muhammad Jawad Mughniyah dalam buku Fiqih Lima Mazhab.
Maksud dari milik penuh sebagaimana dijelaskan para ulama mazhab adalah orang yang
mempunyai harta itu menguasai sepenuhnya terhadap harta bendanya dan dapat
mengeluarkan sepenuhnya sesuai kehendaknya.
Para ulama menyatakan, harta yang hilang dan harta yang dirampas dari pemiliknya tidak wajib
dizakati sekalipun tetap menjadi miliknya.
7. Mencapai haul
Haul adalah batasan waktu satu tahun hijriyah atau 12 (dua belas) bulan qomariyah
kepemilikan harta yang wajib dikeluarkan zakat. Sebagaimana sabda Rasulullah, "Tidak ada
kewajiban zakat pada harta sampai genap satu tahun."
Genapnya satu tahun merupakan syarat untuk zakat selain tanaman dan buah-buahan.
Adapun mengenai kedua barang tersebut, zakat wajib ditunaikan ketika telah berbuah dan
aman dari kerusakan jika mencapai batas yang bisa dimanfaatkan meskipun belum masa
panen.
Sementara itu, mazhab Syafi'iyah tidak mensyaratkannya. Orang yang memiliki utang tetap
berkewajiban membayar zakat.
Pada zakat fitrah, orang yang akan mengeluarkan zakat haruslah memiliki kelebihan kebutuhan
pokok untuk malam dan hari raya Idul Fitri. Mereka juga hidup pada saat bulan Ramadan.
"Bentengilah harta kalian dengan zakat, obatilah orang-orang yang sakit dari kalian dengan
sadaqah, siapkanlah doa untuk bala bencana." (HR. ath-Thabrani, Abu Nu'aim dalam al-Hilyah
juga al-Khatib dari Ibnu Mas'ud. Hadits ini juga diriwayatkan Abu Dawud. Hadits ini dhaif.)
Kedua, menunaikan zakat juga dapat menolong orang-orang fakir dan orang-orang yang
membutuhkan. Zakat juga dapat membantu mereka untuk hidup mulia jika mereka lemah serta
melindungi diri dari penyakit fakir
Baca artikel detikedu, "9 Syarat Wajib Zakat Fitrah dan Zakat Mal"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6051881/9-syarat-wajib-zakat-fitrah-dan-
zakat-mal.