Anda di halaman 1dari 83

Oleh : Herman Budianto, M.

Si
SEKILAS SAPA …
Herman Budianto
S2 Ekonomi Islam Universitas Indonesia

Corps Dai Dompet Dhuafa


GM Pendidikan dan Kebudayaan DD
Dosen PAI STIM Budi Bakti

Hp 081316106633
Email herman.budi73@gmail.com
FB //www.facebook.com/herman.budianto
Twitter herman_budi
Kisah Si Kaya dan si Miskin
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk
manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah
dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..”
(QS Ali Imran : 110)

Syarat menjadi ummat yang terbaik :


(Tafsir Ibnu Katsir )

Amar ma’ruf

Nahi munkar

Beriman
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di
jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah
lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang
yang mendapat kemenangan. (QS At Taubah :20)

Jihad harta lebih berat dibandingkan dengan jihad jiwa


karena manusia sangat mencintai dunia (Dr.Raghib As-
Sirjani dalam kitabnya Man Yasytari Al-Jannah).

ZISWAF merupakan manifestasi jihad harta, dan diawali


dengan motivasi untuk mendapatkan ridho Allah dan
menghilangkan kecintaan yang berlebih terhadap harta
merupakan awal kebangkitan ekonomi ummat.
Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah

Tiga pilar pemasukan negara :


Ghonimah : rampasan perang
Shadaqah (zakat)
Faí
Jizyah
Infak, shadaqah
Wakaf
Beacukai
Rikaz
dll
Dr. Yusuf Al Qaradhawi
(Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan)

Enam sarana pengentasan kemiskinan :

Bekerja
Jaminan sanak famili yang berkelapangan
Zakat
Baitul Maal dengan segala sumbernya
Shadaqah di luar zakat (Infak, shadaqah, wakaf, dll)
Berbagai kewajiban di luar zakat (jizyah, rikaz, kafarat,
dam, fidyah, dll)
Dr. M.Umer Chapra
(The Future of Economics : An Islamic Perspective )

“ Zakat merupakan instrumen relijius yang membantu


individu dan masyarakat untuk menolong penduduk yang
miskin dan fakir yang tidak mampu menolong dirinya
sendiri, agar kesengsaraan dan kemiskinan hilang dari
masyarakat muslim.
Zakat Masa Awal Islam :

Umar bin Khattab radhiallahu anhu (10 tahun)

Tahun pertama Muaz bin Jabal mengirimkan


1/3 dari surplus dana zakatnya ke pemerintah
pusat, lalu khalifah umar mengembalikan
kembali untuk pengentasan kemiskinan di
daerah Yaman.
Tahun kedua Muaz bin Jabal menyerahkan ½
dari surplus zakatnya ke pemerintah pusat.
Tahun ketiga Muaz bin Jabal menyerahkan
seluruh pengumpulan dana zakatnya ke
pemerintah pusat.
Masa : Usman bin Affan radhiallahu anhu
(11 tahun)

Kondisi ekonomi umat sangat makmur, harta


zakat pada periode Usman mencapai rekor
tertinggi dibandingkan pada masa-masa
sebelumnya.

Usman memerintahkan Zaid untuk membagi-


bagikan harta kepada yang berhak namun
masih tersisa seribu dirham, lalu Usman
menyuruh Zaid untuk membelanjakan sisa
dana tersebut untuk membangun dan
memakmurkan masjid Nabawi
Umar bin Abdul Aziz dari Bani Umayyah (2,6
tahun)

Dana Zakat dari Baghdad melimpah :


Memerintahkan untuk memberikan upah kepada orang
yang biasa menerima upah.

Memberikan kepada orang yang berhutang dan tidak


boros.

Menikahkan orang yang lajang dan membayarkan


maharnya.

Mencari orang yang usaha dan membutuhkan modal,


lalu memberikan modal tersebut tanpa harus
mengembalikannya.
Jenis sumbangan yang
diberikan masyarakat di Indonesia
Motivasi Memberikan
Zakat & Wakaf di Indonesia
POTENSI
o Potensi ZISWAF 217 T (Firdaus)
o Potensi ZISWAF 286 T (Baznas)

PENCAPAIAN
o Data BAZNAS pencapain Ziswaf LAZ dan
BAZ 10 T
JUMLAH PENDUDUK INDONESIA 2018 = 255 JT
KEMISKINAN
▪ 2019 24,79 juta (9,22 %)

PENGANGGURAN
▪ 2019 7,05 juta (5,28 %)

GINI RATIO = 0,38 %

Sumber : BPS
ZAKAT
Infaq/shadaqah

WAKAF
Menurut bahasa (lughat), zakat artinya tumbuh
kembang, subur atau bertambah (Al Baqarah :
276) atau dapat pula berarti membersihkan atau
mensucikan (QS : At Taubah : 103).

Menurut hukum (istilah syara) zakat itu nama


pengambilan tertentu dari harta yang tertentu,
menurut sifat yang tertentu dan untuk diberikan
kepada golongan tertentu (Al Mawardi dalam
kitab Al Hawi)
Hukum zakat adalah wajib bagi setiap muslim yang
telah memenuhi syarat tertentu, karena merupakan
salah satu rukun Islam.

‫وأقيموا الصالة وآتوا الزكاة وما تقدموا ألنفسكم من خير‬


‫تجدوه عند هللا إن هللا بما تعملون بصير‬
''Dan dirikanlah shalat serta tunaikanlah zakat. Dan apa-apa
yang kamu usahakan dari kebaikan bagi dirimu, tentu kamu
akan mendapat pahalanya di sisi Allah. Sesungguhnya Allah
Maha Melihat apa-apa yang kamu kerjakan'' (QS Al-
Baqarah: 110).
‫وما أمروا إال ليعبدوا هللا مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا‬
‫الصالة ويؤتوا الزكاة وذلك دين القيمة‬

” Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya


menyembah Allah dengan memurnikan keta'atan
kepada-Nya dalam agama yang lurus , dan supaya
mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat;
dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (Al
Bayyinah : 5)

”Islam didirikan atas lima sendi. Bersaksi tiada


Tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah
SAW, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji ke
Baitullah dan berpuasa di bulan Ramadhan.” (HR
Muslim)
‫خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها وصل عليهم إن‬
‫صالتك سكن لهم وهللا سميع عليم‬

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,


dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS At Taubah : 103)
Macam-macam Zakat :

Zakat nafs (jiwa)/ zakat fitrah


Zakal Maal (harta)

Syarat wajib zakat :

Muslim, aqil dan baligh


Memiliki harta yang memenuhi nisab
Milik penuh (Al Milkuttam)
Pemilik harta dapat mengambil manfaat dan
mempergunakan secara penuh
Berkembang (An Namaa)
Dapat bertambah/berkembang atau potensi
berkembang bila diusahakan
Cukup nishab
Mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketentuan
syara
Lebih dari kebutuhan pokok (Al Hajatul Ashliyyah)
Bebas dari hutang
Sudah satu tahun (Al Haul)
Harta/Kekayaan
Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya
Zakat emas & perak
Zakat perhiasan
Zakat uang
Zakat pertanian
Zakat binatang ternak
Zakat harta galian
Zakat perdagangan dan perusahaan
Zakat profesi
Zakat Emas & Perak
Landasan Hukumnya

• Hadits yang diriwayatkan dari Ali r a, Dia berkata, telah


Bersabda Rasulullah saw: “Jika kamu mempunyai 200
dirham dan sudah cukup setahun maka zakatnya
adalah 5 dirham, dan emas hanya dikenakan zakat bila
sudah mencapai 20 dinar dan sudah cukup setahun,
maka zakatnya adalah ½ dinar setiap bertambah maka
dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali
sampai cukup masa setahun” (H.R Abu Daud)
Zakat Emas & Perak
Nilai Nishab Emas & Perak

Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram, maka nishab


emas adalah :
20 X 4,25 gram = 85 gram
Nishab Perak adalah 200 dirham,
1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak adalah 200 X
2,975 gram = 595 gram.
Zakat Emas & Perak
Syarat
Sampai nishob
Berlalu satu tahun
Bebas dari hutang yang menyebabkan
kurang dari nishob
Surplus dari kebutuhannya
Zakat Emas & Perak Perhiasan

Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan


investasi, wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan
syarat nishob dan haul
Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari
emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya
Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam
batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika
berlebihan termasuk kategori pertama
Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab
emas 85 gram
Zakat Uang
Karena uang adalah merupakan barang berharga, dan
menjadi alat mengukur nilai segala sesuatu, juga
merupakan alat tukar yang kekuatannya seperti emas
& perak, maka uang dikenai zakat sebagaimana emas
& perak dikenai zakat.
Syaratnya:
Sampai nishab 85 gram emas
Berlalu satu tahun
Bebas dari hutang
Surplus dari kebutuhannya
Zakat Pertanian
Landasan Hukumnya

• Firman Allah : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun


yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma,
tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-
macam itu) bila berbuah. Dan tunaikanlah haknya (zakatnya)
di hari memetiknya”. (QS. 6 : 141)
• As Sunnah, Dari Jabir, Nabi SAW bersabda: “Yang diairi oleh
sungai dan hujan 10% sedangkan yang diairi dengan
pengairan 5 %”
• Hasil ijmak ulama
Zakat Pertanian
Nishab Dan Tarifnya

• Dari Jabir, dari Rasulullah saw “… Tidak wajib bayar zakat pada
kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR Muslim)
Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5
ausuq
• Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’
= 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg
• Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah,
maka jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg
• Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan
hadits dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai
10 %, dan apabila diairi oleh pengairan 5 %
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya

Pendapat Malikiyah dan Syafiiyyah; adalah pada hasil


bumi yang dapat ditakar dan disimpan, berlaku pada
makanan pokok, dikeluarkan pada waktu panen dan
dalam keadaan kering.
Pendapat Madzhab Imam Ahmad juga Abu Yusuf dan
Muhammad Hasan (dari Madzhab Hanafi) adalah pada
hasil bumi yang dapat ditakar dan disimpan, sekalipun
bukan makanan pokok, dikeluarkan zakatnya ketika
sudah kering.
Hasli Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar
dari bumi, jika maksudnya untuk dikembangkan
wajib dikeluarkan zakatnya. Hal tersebut
berlandaskan pada keumuman ayat “Hai orang-
orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untukmu”
Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya
diwajibkan pada empat jenis, dua jenis gandum
(hinthah dan syair) dua jenis buah-buahan (kurma
dan anggur)
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya

Pendapat yang paling kuat (sebagai mana yang


disimpulkan oleh Dr Yusuf Qordhowi) adalah
pendapat Imam Abu Hanifah
Alasannya adalah; didukung oleh keumuman
cakupan pengertian nash-nash Al quran dan
Hadits, dan sesuai dengan hikmah suatu syariat
diturunkan.
Nishab Hasil Bumi Yang
Tidak Diliter

Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi


yang dapat diukur dengan takaran
tersebut, adapun bagi hasil bumi yang
tidak dapat diliter maka nishabnya yaitu
sama dengan nilai 653 kg hasil bumi yang
berharga, seperti padi untuk negeri kita
atau gandum, demikan pendapat Dr Yusuf
Qordhowi.
Zakat Binatang Ternak
Syarat Umum
Sampai Nishab
Berlalu satu tahun
Tenaganya tidak dipergunakan untuk
produksi
Digembalakan
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Unta
1 – 4 tidak ada zakat
5 – 9 seekor kambing
10 – 14 dua ekor kambing
15 – 19 tiga ekor kambing
20 – 24 empat ekor kambing
25 – 35 unta betina 1 tahun
36 – 45 unta betina 2 tahun
46 – 60 unta betina 3 tahun
Setiap tambahan 50 unta,
61 – 75 unta betina 4 tahun
seekor unta 3 tahun dan 40
76 – 90 2 unta betina 2 tahun unta seekor unta 2 tahun
91 – 120 2 unta betina 3 tahun
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Sapi
1 - 29 Tidak ada zakat
30 – 39 anak sapi
40 – 59 sapi satu tahun
60 – 69 sapi usia 2 tahun
70 – 79 2 ekor anak sapi
80 – 89 anak sapi & sapi 2 thn
90 – 99 2 sapi 2 tahun
100 – 109 3 anak sapi
110 – 119 2 anak sapi & sapi usia 2 tahun
Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi dan
40 ekor seekor sapi usia 2 tahun
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Sapi
1 - 29 Tidak ada zakat
30 – 39 anak sapi
40 – 59 sapi satu tahun
60 – 69 sapi usia 2 tahun
70 – 79 2 ekor anak sapi
80 – 89 anak sapi & sapi 2 thn
90 – 99 2 sapi 2 tahun
100 – 109 3 anak sapi
110 – 119 2 anak sapi & sapi usia 2 tahun
Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi
dan 40 ekor seekor sapi usia 2 tahun
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Kambing

1 - 39 Tidak ada zakat


40 – 120 seekor kambing
121 – 200 2 ekor kambing
201 – 299 3 ekor kambing
300 – 399 4 ekor kambing
Selanjutnya setiap pertambahan 100 ekor seekor
kambing
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Kuda

Kuda tunggangan, dan yang dipergunakan tidak dikenakan


zakat
Kuda yang diperjual belikan, dianggap sebagai asset
perdagangan, maka termasuk pada zakat perdagangan
2.5%
Kuda yang diternak dengan maksud investasi; Kebanyakan
ulama mengatakan tidak dikenai zakat. Imam Abu Hanifah
berpendapat dikenai zakat sebesar 1 dinar (4.25 gram
emas) dengan nishob 5 ekor jika kuda Arab, selain kuda
Arab 2.5 % dari nilai kuda tersebut, Dr Yusuf Qordhowi
berpendapat 2.5 % dari nilai kuda-kuda tersebut dengan
nishab 5 ekor tanpa membedakan kuda Arab dan lainnya
Zakat Binatang Ternak
Lainnya
Binatang ternak lainnya (selain yang telah disebutkan dan
ada nashnya) menurut sebahagian ulama dikenakan zakat
dengan alasan dalil yang umum
Mengenai nishab dan kadarnya ulama berbeda pendapat
– Pertama nishabnya adalah senilai
dengan emas 85 gram dan besarnya
zakat 2.5 % dikiaskan pada harta
kekayaan
– Dr Qordhowi berpendapat, nishabnya
adalah di- analogikan pada nilai 5 ekor
unta atau 40 ekor kambing. Kadarnya
2.5 %
Zakat Harta Galian &
Barang Tambang
Landasan Hukum Dan Kadarnya
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW
pernah bersabda: “ Pada “rikaz” harta galian,
zakatnya seperlima (20%)”
(Bukhori Muslim)
Pengertian Rikaz
Jumhur ulama berpendapat bahwa
rikaz adalah harta yang terpendam
dalam perut bumi dari kekayaan
masyarakat jahiliyyah
Jumhur ulama membedakan antara
barang tambang dengan rikaz.
Abu Hanifah mendefinisikan bahwa
rikaz mencakup semua kekayaan
dalam perut bumi termasuk barang
tambang.
Syarat-Syarat Zakat Rikaz

Madzhab Syafii’ mensyaratkan bahwa rikaz


adalah kekayaan pada tanah yang tidak
bertuan, sementara jumhur mensyaratkan
peninggalan jahiliyyah
Madzhab Syafii’ mengkhususkan rikaz pada
emas dan perak saja, sementara madzhab
yang lain tidak mensyaratkan demikian
Madzhab Syafii’ mensyaratkan nishab,
sementara madzhab lainnya tidak.
Barang Tambang

Madzhab Abu Hanifah tidak membedakan antara rikaz


dengan barang tambang, maka besarnya zakat adalah
20 %
Sedangkan jumhur tidak membedakan antara keduanya,
secara umum zakat barang tambang sebesar 2,5 %
karena ekplorasinya membutuhkan biaya yang besar
Madzhab Maliki dan Syafii’ menyatakan jika penggalian
barang tambang tersebut tidak mengeluarkan cost, maka
besar zakatnya adalah 20 %
Kesimpulan Pendapat
Pada Rikaz & Barang Tambang

Zakat Rikaz berbeda dengan Zakat Barang Tambang


Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik
padat maupun cair
Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak
mensyaratkan nishab dan haul
Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang
2,5 % kecuali ada kemiripan
Mustahik Zakat Rikaz dan Barang Tambang sama
dengan mustahikkin zakat lainnya.
Zakat Hasil Laut dan Galian

Harta galian adalah yang didapatkan dari perut


bumi baik cair seperti minyak, atau padat, atau
berupa gas, atau berupa besi sulgur, dan
sebagainya. Sedangkan ikan, mutiara, marjan dan
sebangsanya adalah merupakan harta yang
didapat dari lautan dan dasar zakat bagi harta
tersebut adalah termasuk kategori harta yang tidak
bergerak. Maka tarifnya adalah 20%
Zakat Hasil Laut dan Galian
Kaidah yang harus diperhatikan
Harta tersebut termasuk dalam katagori harta
yang tidak disyaratkan haul, juga tidak
disyaratkan nishab
Jika harta tersebut didapat tidak melalui jerih
payah maka tarifnya adalah 20%, akan tetapi jika
dicapainya melalu jerih payah maka tarifnya
adalah 10% (Dr. Yusuf Qordhowi, Fiqh Zakat)
Sedangkan Perusahaan tambang yang
mendapat izin ekplorasi hasil tambang tarif
zakatnya adalah 2,5 % seperti zakat
perdagangan yang dikenakan dari modal dan
hasil. (Pendapat Jumhur Ulama)
Zakat Hasil Manfaat
Sesuatu yang kita pergunakan tidak wajib
dikenai zakat sesuai dengan apa yang pernah
diungkapkan Rasulullah SAW. Adapun harta
yang tidak kita gunakan, tetapi harta tersebut
mendatangkan pemasukan seperti rumah
yang disewakan, atau tanah, atau barang
lainnya, maka hal tersebut dapat dikenai
zakat, dan disebut sebagai harta yang diambil
manfaatnya. Keputusan tersebut telah diambil
oleh para ulama dalam pertemuan
pambahasan zakat di Kuwait tahun
Zakat Hasil Manfaat
Maka yang termasuk dalam katagori ini adalah:
Pemasukan dari hasil kontrak rumah, atau bangunan
Pemasukan dari hasil menyewakan sarana
transportasi
Pemasukan dari hasil ternak ayam telur dan yang
semisalnya
Pemasukan dari hasil ternak yang dipekerjakan atau
diambil hasilnya
Pemasukan dari hasil produk peternakan seperti
wool dan susu
Pemasukan dari ternak lebah
Pemasukan dari proyek tender bangunan dst
Zakat Hasil Manfaat
Untuk menghitungnya hendaknya memperhitungkan hal-
hal berikut ini:
Tarif zakat bagi harta yang diambil manfaatnya adalah
2,5 %
Nishab yang ditentukannya adalah dianalogikan pada
nilai emas 85 gram
Mengikuti haul dengan mengakumulasikan hasil yang
didapat selama setahun, jika sampai nishab, maka
wajib dikeluarkan zakatnya sesuai tarif diatas
Biaya produksi langsung dan tidak langsung
dikurangkan atas hasil tersebut dengan selalu
berpedoman pada prinsip tidak berlebih-lebihan dalam
cost
Jika ada hutang yang berkaitan dengan produksi maka
hal tersebut dikurangkan atas hasil yang didapat.
Zakat Perdagangan

Landasan Hukum
Firman Allah : “Wahai orang-orang yang
beriman, keluarkanlah sebagian dari harta
halal yang kamu peroleh dari usahamu dan
dari harta yang kami keluarkan untukmu
dari perut bumi” (Q S 2 : 267)
Dari Samurah bin Jundub mengatakan :
“Rasulullah saw memerintahkan kami agar
mengeluarkan zakat dari semua yang kami
persiapkan untuk diperdagangkan”
Ketentuan Zakat Perdagangan
Dikenakan atas modal yang diputar,
keuntungan dan piutang lancar dikurangi
hutang dan kerugian. Asset tetap yang tidak
untuk diperdagangkan tidak termasuk harta
perdagangan.
Berlalu satu tahun
Mencapai nishab yaitu senilai dengan 85 gram
emas
Tarip zakatnya 2,5%
Dapat dibayar dengan uang atau barang
Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun
perseroan
Zakat Investasi

Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa


disebut Zakat “Almustaghillat”
Zakat tersebut dikenakan terhadap harta
yang diperoleh dari hasil investasi
Diantara bentuk usaha yang termasuk
investasi adalah; bangunan atau kantor yang
disewakan, saham, rental mobil, rumah
kontrakan, dll
Analogi Zakat Investasi
Sebagian ulama Hanbali menganalogikan kedalam zakat
perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta
sampai haul
Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu Masu’d, Ibnu
Abbas dll menganalogikannya kedalam zakat uang tapi
diambil dari hasilnya saja, tanpa mensyaratkan haul
dikeluarkan ketika menerimanya
Para ulama kontemporer seperti Abu Zahrah, Abdul Wahab
Kholaf & Yusuf Qordhowi menganalogikannya kedalam
zakat pertanian yaitu dikeluarkan saat menghasilkan dari
hasilnya, tanpa memasukkan unsur modal dengan tarif 5 %
untuk penghasilan kotor dan 10 % untuk penghasilan bersih
Zakat Perusahaan

Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah. Pada


era modern sekarang ini, perusahaan adalah merupakan
lambang kekuatan perekonomian, oleh sebab itu tidak
pantas membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban
zakat.
Pada dasarnya zakat adalah merupakan kewajiban
individu, sedangkan perusahaan adalah merupakan badan
hukum yuridicial personality (Syakhsiyyah I’tibariyyah), tapi
beberapa nash mendukung adanya zakat perusahaan ini
Landasan Hukumnya

Hadist riwayat Buchori dalam pembahasan


zakat binatang ternak : “… janganlah
menggabungkan yang terpisah dan jangan
memisahkan sesuatu yang sudah bergabung
(berserikat) dan sesuatu yang bercampur dari
dua pihak maka keduanya memeriksa (jumlah
hartanya) untuk dibayarkaan dengan ketentuan
yang sama (sesuai besarnya harta)”
Ketentuan Zakat Perusahaan

Zakat Perusahaan hampir sama dengan zakat


perdagangan dan investasi. Jika perusahaan
tersebut bergerak dalam bidang trading maka
perusahaan tersebut mengeluarkan sesuai dengan
zakat perdagangan, tapi jika perusahaan tersebut
bergerak dalam bidang produksi maka zakatnya
sesuai dengan zakat investasi, atau pertanian.
Zakat Produk Hewani Madu

Landasan hukumnya, dari Amru bin Syuaib dari


kakeknya dari Nabi saw berkata: “Sesungguhnya
Rasulullah saw mengambil zakat madu sebesar
1/10” (HR Daruqutni)
Berdasarkan hadist diatas ulama berbeda
pendapat: Jumhur ulama tidak mewajibkan zakat
madu dengan alasan tidak ada dalil yang kuat
Abu Hanifah dan Ahmad mewajibkan zakat madu
dengan dasar keumuman ayat dan hadist
Nishob Zakat Madu & Tarifnya
Imam Abu Hanifah tidak menetapkan nishob
madu dan taripnya 10 %
Imam Ahmad menentukan nishabnya
sebanyak 16 liter Bagdadi
Sebagian Ulama menganalogikan pada hasil
pertanian maka nishabnya adalah senilai 652,8
kg sedangkan taripnya 10 % jika terdapat di
tanah yang datar, dan 5 % jika berada di
pegunungan.
Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang
diperoleh dari pengembangan potensi diri yang
dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat,
seperti: upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara,
arsitek, dll.
Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan
zakat profesi dianalogikan kepada zakat hasil
pertanian yaitu dibayarkan ketika mendapatkan
hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu
sebesar 652,8 kg makanan pokok (gabah) atau
senilai 520 kg beras, dan dibayarkan dari
pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya adalah
dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu
sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah “Qias Asysyabah”.
Cara Penghitungannya
Zakat penghasilan ialah yang dikeluarkan dari penghasilan
kita atau pendapatan yang didapatkan dari hasil kerja kita,
hal tersebut dapat dilakukan:
Dengan cara mengakumulasikan pendapatan tiap bulan
yang mencapai nihsab, kemudian ditunaikan zakatnya
pada akhir tahun
Atau ditunaikan pada tiap bulan ketika kita
mendapatkannya
Tarifnya adalah 2,5%, Sedangkan nishabnya adalah 520
kg beras dengan asumsi pendapataan kotor.
Utang jangka panjang yang dicicil tiap bulan dapat
menjadi pengurang penghasilan.
Landasan Zakat Profesi
Ada beberapa pendapat yang muncul mengenai nishab
dan kadar zakat profesi, yaitu:
1. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di atas
dengan hasil pertanian, baik nishab maupun kadar
zakatnya. Dengan demikian, nishab-nya adalah senilai
dengan hasil pertanian yaitu 653 kg gabah, tarifnya 5%,
dan dikeluarkan setiap menerima hasil tersebut.
2. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di atas
dengan zakat perdagangan atau emas. Nishab-nya 85
gram emas. Kadar zakatnya 2,5% dan dikeluarkan setiap
menerima. Kemudian, penghitungannya diakumulasikan
atau dibayar di akhir tahun.
Landasannya
3. Menganalogikan nishab zakat upah kerja/gaji
dengan nishab zakat hasil pertanian. Nishab-nya
senilai 653 kg gabah dan dikonversi ke dalam
makanan pokok, yaitu beras dengan penyusutan
20% dari gabah. Dari penyusutan ini diperkirakan
hasilnya menjadi 520 kg beras. Sedangkan, kadar
zakatnya dianalogikan dengan emas yakni 2,5%.
Hal tersebut berdasarkan qiyas atas kemiripan
(syabbah) terhadap karakteristik harta zakat yang
telah ada, yakni :
a. Model memperoleh harta penghasilan (profesi) mirip
dengan panen (hasil pertanian). Dalam hal ini, maka
harta ini dapat di-qiyas-kan ke dalam zakat pertanian
berdasarkan nishab (653 kg gabah kering giling atau
setara dengan 520 kg beras) dan waktu pengeluaran
zakatnya (setiap kali panen).
b. Model bentuk harta yang diterima sebagai penghasilan
berupa uang. Oleh sebab itu, bentuk harta ini dapat di-
qiyas-kan dalam zakat harta (simpanan/kekayaan)
berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5 %).
Dengan demikian, hasil profesi seseorang apabila telah
memenuhi ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya
untuk menunaikan zakat. Model penganalogian tersebut
tidak asing di kalangan ulama salaf, seperti saat para
ulama menganalogikan hamba sahaya. Di satu sisi,
hamba sahaya dianalogikan dengan hewan untuk
menetapkan boleh/tidaknya mereka diperjualbelikan.
Namun di sisi lain, hamba sahaya dianalogikan dengan
manusia mukallaf ketika mereka harus malaksanakan
beberapa taklif, seperti shalat dan puasa. (Al Amidi 423)
Rasulullah SAW menetapkan kepada „Uttab bin Asid
ra yang kala itu menjadi Gubernur Mekkah, untuk
menyisihkan sebanyak dua dirham setiap hari ke
baitul maal.

Utsman bin Affan ra jmenetapkan zakat atas setiap


upah atau gaji yang diberikan kepada pegawainya
selama sampai pada nishab.

Mu‟awiyah bin Abi Sofyan ra ketika menjadi khalifah


juga menetapkan zakat atas tiap-tiap
Umar bin Abd al-„Aziz selalu mengambil zakat
setiap kali menggaji pegawainya. Beliau juga
mengambil zakat dari harta-harta yang pernah disita
pemerintah yang dikembalikan kepada pemiliknya.
Bahkan ia juga mengambil zakat dari setiap komisi
yang ia berikan kepada seseorang.

Ibnu Abbas ra menanggapi seseorang ketika


mendapatkan manfaat harta dari pekerjaannya
dengan mengatakan bahwa “hendaknya orang
tersebut mengeluarkan zakatnya pada hari ia
mendapatkannya”.

Dalam Kitab al-Amwal, Hubairah bin Barim juga


pernah berkata bahwa Ibnu Mas‟ud ra pernah
memberikannya upah dalam kantong-kantong kecil
berisi uang, kemudian mengambil zakat darinya.
Berbagai pendapat para ulama terdahulu maupun
sekarang, meskipun dengan menggunakan istilah
yang berbeda. Sebagian dengan menggunakan
istilah yang bersifat umum yaitu al-amwaal,
sementara sebagian lagi secara khusus
memberikan istilah dengan istilah al-mustafad
seperti teradapat dalam fiqh zakat dan al-fiqh al-
Islamy wa ‘Adillatuhu.

Dari sudut keadilan – yang merupakan ciri utama


ajaran Islam – penetapan kewajiban zakat pada
setiapa harta yang dimiliki akan terasa sangat
jelas, dibandingkan dengan hanya menetapkan
kewajiban zakat pada komoditas-komoditas
tertentu saja yang konvensional.

Sejalan dengan perkembangan kehidupan ummat


manusia, khususnya dalam bidang ekonomi.
Contoh Perhitungan Zakat

Jawaban:
Pertanyaan:
▪ Besarnya zakat yang harus
•Sebuah Perusahaan Mebel di dikeluarkan : 2,5% x Rp.
Jakarta pada tutup buku per 20.000.000,- = Rp. 500.000,-
Januari tahun 2020 memiliki
keadaan sebagai berikut:
– Stok mebel 5 set seharga =
Rp. 10.000.000,-
– Uang tunai/bank = Rp.
15.000.000,-
– Piutang = Rp. 2.000.000,-
– Jumlah = Rp. 27.000.000,-
– Utang = Rp. 7.000.000,-
– Jumlah Akhir =Rp.
20.000.000,-
Berapa Zakatnya?
Contoh Perhitungan Zakat (2)

Jawaban:
▪ Pemasukan gaji Rp.
Pertanyaan: 7.000.000,- perbulan;
Abdul Baqie adalah seorang ▪ Nishab 520 kg beras @ Rp.
karyawan swasta yang 10.000,- = Rp. 5.200.000,-
berdomisili di Bogor. ▪ Dalam hal ini, zakat yang
Mempunyai seorang isteri dan dibayar setiap bulan yakni
dua orang anak yang masih sebesar 2,5%, maka zakat
kecil. Penghasilan per bulan yang harus dikeluarkan :
Rp. 7.000.000,- Bagaimana 2,5% x Rp. 7.000.000,- = Rp.
penghitungan zakatnya ? 175.000,-.
Contoh Perhitungan Zakat (3)

Jawaban:
▪ Jadi, zakat yang harus
Pertanyaan: dikeluarkan adalah (60 juta +
Bapak Abdullah berdagang 10 juta – 4 juta =) x 2,5% =
pakaian mulai dari bulan Rp. 150.000,- (satu juta enam
Muharram 1440 H senilai 60 ratus dua puluh lima ribu
juta. Setelah berlalu waktu satu rupiah).
tahun, yaitu bulan Muharram
1441 H, nilai keuntungan harta
perdagangannya sebesar 10
juta. Utang-utang yang harus
dibayarkan senilai 4 juta.
Bagaimana perhitungan
zakatnya?
Urgensi dan Hikmah Zakat

Sebagai perwujudan ketaatan kepada Allah,


disucikan, dibersihkan dan didoakan

‫خذ من أموالهم صدقة تطهرهم وتزكيهم بها وصل عليهم إن صالتك سكن لهم‬
‫وهللا سميع عليم‬

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,


dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
(menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS At Taubah : 103) 73
‫ب هم َن النَّ ه‬
‫اس‬ ‫ي‬‫ه‬
‫ر‬ ‫ق‬
َ ‫ه‬
‫للا‬ ‫ن‬ ‫ه‬
‫م‬ ‫ب‬ ‫ي‬‫ه‬
‫ر‬ ‫ق‬
َ ‫ى‬ ‫ه‬
‫خ‬ ‫الس‬
َّ : s ‫ه‬
‫للا‬ ‫ل‬ُ ‫و‬ ‫س‬ ‫ر‬ ‫ال‬
َ َ‫ق‬
ٌ ْ َ ٌ ْ ُّ ُ
ْ َ
‫اْلن هَّة بعهي ٌد همن النَّا هر والْب هخيل بعهي ٌد همن ه‬
‫للا بَعهْي ٌد هم َن‬ ْ ‫ن‬ ‫قَ هريب ه‬
‫م‬
َ َُْْ َ َ َ َْ َ َ ٌْ
‫ب‬ ‫َح‬ ‫أ‬ ‫ى‬ ‫خ‬‫ه‬ ‫الس‬ ‫ل‬ ‫ه‬
‫اه‬ ‫اْل‬
‫و‬ ‫ه‬
‫ر‬ ‫َّا‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫م‬‫ه‬ ‫ب‬ ‫ي‬‫ه‬
‫ر‬ ‫ق‬ ‫ه‬
‫َّة‬
‫ن‬ ‫اْل‬ ‫ن‬ ‫ه‬
‫م‬ ‫د‬ ‫ي‬‫ه‬‫ع‬ ‫ه‬
ُّ َ ُّ َّ ُ َ َ ْ َ ٌ ْ َ ْ
َ َ ٌ ْ َ ‫الن‬
‫ب‬ ‫َّاس‬
.}‫للا هم ْن َعابه ٍد َهَبْي ٍل {رواه الّتمذى‬ ‫إه ََل ه‬
“Rasulullah Saw. bersabda: “Orang yang pemurah itu dekat dengan
Allah, dekat dengan manusia, dekah dengan syurga, dan jauh dari
neraka. Dan orang yang bakhil itu jauh dari Allah, jauh dari
manusia, jauh dari syurga, dan dekat dengan neraka. Orang yang
jahil (bodoh) tapi pemurah, itu lebih dicintai Allah daripada ahli
ibadah tapi bakhil”. (HR. Turmudzi).
‫لص َدقَةه‬ ‫ه‬
‫ِب‬ ‫م‬‫ك‬‫ا‬‫ض‬‫ر‬ ‫م‬ ‫و‬
‫ا‬ ‫او‬‫د‬ ‫ه‬
‫وة‬ َّ
‫ك‬
‫لز‬ ‫ه‬
َّ ْ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ ْ ْ ُ ‫َح‬
‫و‬ ‫ِب‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ل‬
َ ‫و‬
‫ا‬ ‫َم‬
‫أ‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ن‬ ‫ه‬
‫ص‬
‫ُّعاءُ {رواه اخلطيب عن ابن‬ ‫الد‬ ‫َعدُّوا لهْلبالَه‬
‫ء‬ ‫وأ ه‬
َ َ ْ َ
.}‫مسعود‬
“Rasulullah Saw. bersabda: “Bersihkanlah hartamu
dengan zakat, dan obatilah sakit kalian dengan
bershadaqah, dan tolaklah olehmu bencana-bencana itu
dengan do’a". (HR. Khatib dari Ibnu Mas’ud).
Menunjukkan kepedulian dan tanggung
jawab terhadap kebutuhan ummat (Sosial
Intelegent)

“Siapa yang menghilangkan satu kesusahan


dunia,pasti Allah akan menghilangkan satu
kesusahan dia di dari Kiamat. Dan siapa
yang menolong seorang yang menderita
kesukaran, pasti Allah akan menolongnya di
dunia dan akherat.(HR. Muslim)
Mendapatkan balasan di dunia dan di akherat
berlipat ganda

Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-


laki maupun perempuan dalam keadaan beriman,
maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya
kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami
beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
(QS. An Nahl :97)

Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan


hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa
yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas
lagi Maha Mengetahui. (QS. Al Baqarah 261)
Sebab Tidak Membayar Zakat
Tidak tahu tentang kewajiban zakat
Kikir

‫إن اإلنسان خلق هلوعا‬


“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat
keluh kesah dan kikir” (QS Al Ma’arij ; 19)

Sangat mencintai harta

‫ت ُ ِحبُّونَ ْالما َل ُحبًّا َج ًّما‬


“Dan kalian mencintai harta dengan kecintaan
yang sangat besar.”(QS. Al-Fajr: 20)

َ َ‫ب ْال َخي ِْر ل‬


‫شدِيد‬ ِ ِّ ‫َو ِإنَّهُ ِل ُح‬
“Dan sesungguhnya manusia dalam mencintai
harta sangatlah kuat.” (QS. Al-’Adiyat : 8)
Tidak takut kepada Allah, mengikuti godaan
syetan

Tidak ada sanksi, pada jaman Abu Bakar ra


diperangi

Tidak mencintai saudara seislam yang fakir


miskin

Kepercayaan kepada lembaga kurang


Ancaman bagi Penolak Membayar
Zakat

Harta bendanya akan berubah menjadi azab


di akhirat
“Dan orang-orang yang menyimpan emas dan
perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah,
maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa
mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada
hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka
Jahanam, lalu dibakar dengannya dahi mereka,
lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan)
kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu
simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah
sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu".
(QS At Taubah 34- 35)
Sifat kikir hanyalah akan menghancurkan
harta yang kita miliki. Setiap pagi di pintu
rumah kita ada Malaikat yang mendo’akan:

‫ت مْن هفقاً خلَفاً وائْ ه‬


.ً‫ت مُْ هسكاً لَلَفا‬ ‫اللهم ائْ ه‬
َ َ ُ
“Rasulullah Saw. bersabda: “Ya Allah berilah
orang yang berinfaq itu pengganti, dan orang
yang menahan diri (dari berzakat/berinfaq)
kehancuran”.
“Enggan berzakat sama dengan
mengundang azab Allah dalam kehidupan
dunia ini, misalnya kemarau yang
panjang” (H.R. Thabrani dari Ibn
Abbas).
Keberkahan harta dan kemaslahatan
hidup akan hilang/berkurang dengan
sebab enggan berzakat.
Abu Bakar Shiddiq pernah memerangi
orang yang enggan berzakat.
Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah kamu
bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling
tinggi , jika kamu orang-orang yang beriman.
(QS Ali Imran :139)

Anda mungkin juga menyukai