Anda di halaman 1dari 54

HARTA WAJIB ZAKAT

DEFINISI ZAKAT
Menurut Bahasa : tumbuh, bersih, berkembang dan berkah

Menurut Istilah Fikih: Menyerahkan sejumlah harta tertentu yang


diwajibkan Allah kepada orang-orang yang berhak menerimanya
LANDASAN KEWAJIBAN ZAKAT

Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta sampai pada
nishabnya.
Landasan hukum diwajibkannya zakat adalah :
 Al Quran
LANDASAN KEWAJIBAN ZAKAT
 As Sunnah, Rasulullah SAW bersabda “Islam dibangun atas lima rukun; syahadat tiada tuhan
selain Allah dan Muhammad saw utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat, menunaikan
haji dan shaum ramadhan”.
 Ijma, Para ulama salaf (terdahulu, klasik) ataupun kholaf (kontemporer) telah sepakat akan
wajibnya zakat.
HUKUM MENGINGKARI & MENOLAK ZAKAT
Seorang muslim yang tahu akan kewajiban zakat,
kemudian mengingkarinya maka dia telah jatuh pada
kekafiran, dan hukumnya hukum orang yang murtad.
Adapun muslim yang menolak tidak mau membayar
zakat:
 Di akhirat dia akan mendapat balasannya
 Di dunia, Imam berhak untuk memeranginya sehingga dia mau
membayar zakat, atau Imam berwenang untuk menyita sebagian
hartanya sebagai hukuman
PERBEDAAN ANTARA:
ZAKAT, INFAQ & SHADAQAH

Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik,


memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu
tertentu
Infaq ialah mengeluarkan harta yang mencakup
zakat dan non zakat, disamping ada yang wajib
dan sunnah.
Shadaqah memiliki ma’na yang lebih luas dapat
berarti infaq, zakat atau kebaikan non materi.
SYARAT HARTA YANG WAJIB DIKELUARKAN ZAKATNYA

Milik Penuh
Produktif (An Nama)
Sampai nishab
Surplus dari kebutuhan primer
Bebas dari hutang
Berlalu satu tahun
FIQH ZAKAT KONTEMPORER
Dengan semakin berkembangnya pola kegiatan
ekonomi maka pemahaman tentang kewajiban
zakatpun perlu diperdalam sehingga ruh syariat
yang terkandung didalamnya dapat dirasakan
tidak bertentangan dengan kemajuan tersebut.
Maka pemahaman fiqh zakat kontemporer
dengan mengemukakan ijtihad-ijtihad para
ulama kontemporer mengenai zakat tersebut
perlu difahami oleh para pengelola zakat dan
orang-orang yang memiliki kepedulian terhadap
masalah zakat ini
FIQH ZAKAT KONTEMPORER
Ketika kita berbicara mengenai fiqh zakat
kontemporer bukan berarti kita meninggalkan
peninggalan ulama-ulama kita terdahulu
(Salaf). Justru buah ijtihad mereka harus
menjadi inspirasi bagi pemecahan masalah
kontemporer yang kita hadapi, pada dasarnya
fiqh kontemporer adalah merupakan untaian
mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dari
kesaatuan buah ijtihad para ulama baik salaf
maupun yang datang setelahnya.
FIQH ZAKAT KONTEMPORER
Dr Yusuf Qordhowi dengan karya
monumentalnya mengenai fiqh zakat
menyatakan untuk mensikapi perkembangan
perekonomian yang sangat pesatnya
diharapkan adanya beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh para pengelola zakat khususnya
lembaga-lembaganya, yaitu berpedoman pada
kaidah perluasan cakupan terhadap harta yang
wajib dizakati, ‫ ﺗﻮﺳﯿﻊ وﻋﺎء اﻟﺰﻛﺎة‬sekalipun tidak
ada nash Qoti’ dari syariah. Akan tetapi
berpedoman pada dalil yang umum. (Qordhowi,
1994, 15)
FIQH ZAKAT KONTEMPORER
Pada umumnya ulama-ulama klasik sesuai
dengan nash yang ada, mengkatagorikan
bahwa harta yang kena zakat adalah : binatang
ternak, emas dan perak, barang dagangan,
harta galian dan yang terakhir adalah hasil
pertanian. Tetapi dalam ijtihad kontenporer
yang saat ini salah satunya diwakili oleh
bukunya Dr Yusuf Qordhowi, beliau merinci
banyak sekali model-model harta kekayaan
yang kena zakat, sebanyak model dan bentuk
kekayaan yang lahir dari semakin kompleknya
kegiatan perekonomian
FIQH ZAKAT KONTEMPORER
Dr Qordhowi yang mewakili ijtihad kontemporer
–misalnya- membagi katagori zakat kedalam
sembilan katagori; zakat binatang ternak, zakat
emas dan perak yang juga meliputi uang, zakat
kekayaan dagang, zakat hasil pertanian meliputi
tanah pertaanian, zakat madu dan produksi
hewani, zakat barang tambang dan hasil laut,
zakat investasi pabrik, gedung dan lain-lain,
zakat pencarian, jasa dan profesi dan zakat
saham serta obligasi.
HARTA/KEKAYAAN
YANG WAJIB DIKELUARKAN ZAKATNYA
Zakat emas & perak, Zakat Perhiasan
Zakat uang
Zakat pertanian dan zakat hasil bumi
Zakat binatang ternak
Zakat harta galian (Rikaz & Maadin)
Zakat Hasil Manfaat (Al Maal Al Mustafad)
Zakat perdagangan dan perusahaan
Zakat profesi
ZAKAT EMAS & PERAK
Landasan Hukumnya
Hadits yang diriwayatkan dari Ali r a, Dia berkata, telah
Bersabda Rasulullah saw: “Jika kamu mempunyai 200 dirham dan
sudah cukup setahun maka zakatnya adalah 5 dirham, dan emas
hanya dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan sudah
cukup setahun, maka zakatnya adalah ½ dinar setiap bertambah
maka dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali sampai
cukup masa setahun” (H.R Abu Daud)
ZAKAT EMAS & PERAK
Nilai Nishab Emas & Perak

Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram,


maka nishab emas adalah :
20 X 4,25 gram = 85 gram
Nishab Perak adalah 200 dirham,
1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak
adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.
ZAKAT EMAS & PERAK
Syarat
 Sampai nishob
 Berlalu satu tahun
 Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishob
 Surplus dari kebutuhannya
ZAKAT EMAS & PERAK PERHIASAN
Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan investasi,
wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat
nishob dan haul
Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari
emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya
Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam
batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika
berlebihan termasuk kategori pertama
Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab
emas 85 gram
ZAKAT UANG
Karena uang adalah merupakan barang berharga,
dan menjadi alat mengukur nilai segala sesuatu, juga
merupakan alat tukar yang kekuatannya seperti
emas & perak, maka uang dikenai zakat
sebagaimana emas & perak dikenai zakat.
Syaratnya:
 Sampai nishab 85 gram emas
 Berlalu satu tahun
 Bebas dari hutang
 Surplus dari kebutuhannya
ZAKAT PERTANIAN Landasan Hukumnya
Firman Allah : “Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun
yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma,
tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan
delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama
(rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam
itu) bila berbuah. Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari
memetiknya”. (QS. 6 : 141)
As Sunnah, Dari Jabir, Nabi SAW bersabda: “Yang diairi
oleh sungai dan hujan 10% sedangkan yang diairi dengan
pengairan 5 %”
Hasil ijmak ulama
ZAKAT PERTANIAN
Nishab Dan Tarifnya
Dari Jabir, dari Rasulullah saw “… Tidak wajib bayar zakat pada
kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR Muslim)
Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5
ausuq
Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’ =
2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg
Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah, maka
jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg
Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan hadits
dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai 10 %, dan
apabila diairi oleh pengairan 5 %
HASIL BUMI
YANG HARUS DIKELUARKAN ZAKATNYA

Pendapat Malikiyah dan Syafiiyyah; adalah


pada hasil bumi yang dapat ditakar dan
disimpan, berlaku pada makanan pokok,
dikeluarkan pada waktu panen dan dalam
keadaan kering.
Pendapat Madzhab Imam Ahmad juga Abu Yusuf
dan Muhammad Hasan (dari Madzhab Hanafi)
adalah pada hasil bumi yang dapat ditakar dan
disimpan, sekalipun bukan makanan pokok,
dikeluarkan zakatnya ketika sudah kering.
HASLI BUMI
YANG HARUS DIKELUARKAN ZAKATNYA
Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar dari bumi,
jika maksudnya untuk dikembangkan wajib dikeluarkan
zakatnya. Hal tersebut berlandaskan pada keumuman ayat
“Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan
Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu”
Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya
diwajibkan pada empat jenis, dua jenis gandum (hinthah
dan syair) dua jenis buah-buahan (kurma dan anggur)
HASIL BUMI
YANG HARUS DIKELUARKAN ZAKATNYA

Pendapat yang paling kuat (sebagai mana yang disimpulkan oleh Dr


Yusuf Qordhowi) adalah pendapat Imam Abu Hanifah
Alasannya adalah; didukung oleh keumuman cakupan pengertian
nash-nash Al quran dan Hadits, dan sesuai dengan hikmah suatu
syariat diturunkan.
NISHAB HASIL BUMI YANG
TIDAK DILITER

Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi yang dapat diukur dengan
takaran tersebut, adapun bagi hasil bumi yang tidak dapat diliter
maka nishabnya yaitu sama dengan nilai 653 kg hasil bumi yang
berharga, seperti padi untuk negeri kita atau gandum, demikan
pendapat Dr Yusuf Qordhowi.
ZAKAT BINATANG TERNAK
Syarat Umum
 Sampai Nishab
 Berlalu satu tahun
 Tenaganya tidak dipergunakan untuk produksi
 Digembalakan
NISHAB & KADAR ZAKAT
BINATANG TERNAK UNTA
1 – 4 tidak ada zakat
5 – 9 seekor kambing
10 – 14 dua ekor kambing
15 – 19 tiga ekor kambing
20 – 24 empat ekor kambing
25 – 35 unta betina 1 tahun
36 – 45 unta betina 2 tahun
46 – 60 unta betina 3 tahun
Setiap tambahan 50 unta,
61 – 75 unta betina 4 tahun
seekor unta 3 tahun dan
76 – 90 2 unta betina 2 tahun 40 unta seekor unta 2
91 – 120 2 unta betina 3 tahun tahun
NISHAB & KADAR ZAKAT
BINATANG TERNAK SAPI
1 - 29 Tidak ada zakat
30 – 39 anak sapi
40 – 59 sapi satu tahun
60 – 69 sapi usia 2 tahun
70 – 79 2 ekor anak sapi
80 – 89 anak sapi & sapi 2 thn
90 – 99 2 sapi 2 tahun
100 – 109 3 anak sapi
110 – 119 2 anak sapi & sapi usia 2 tahun
Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi dan 40 ekor
seekor sapi usia 2 tahun
NISHAB & KADAR ZAKAT
BINATANG TERNAK KAMBING

1 - 39 Tidak ada zakat

40 – 120 seekor kambing

121 – 200 2 ekor kambing

201 – 299 3 ekor kambing

300 – 399 4 ekor kambing

Selanjutnya setiap pertambahan 100 ekor seekor kambing


Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Kuda
Kuda tunggangan, dan yang dipergunakan tidak dikenakan zakat
Kuda yang diperjual belikan, dianggap sebagai asset
perdagangan, maka termasuk pada zakat perdagangan 2.5%
Kuda yang diternak dengan maksud investasi; Kebanyakan ulama
mengatakan tidak dikenai zakat. Imam Abu Hanifah berpendapat
dikenai zakat sebesar 1 dinar (4.25 gram emas) dengan nishob 5
ekor jika kuda Arab, selain kuda Arab 2.5 % dari nilai kuda
tersebut, Dr Yusuf Qordhowi berpendapat 2.5 % dari nilai kuda-
kuda tersebut dengan nishab 5 ekor tanpa membedakan kuda
Arab dan lainnya
ZAKAT BINATANG TERNAK LAINNYA

Binatang ternak lainnya (selain yang telah disebutkan dan


ada nashnya) menurut sebahagian ulama dikenakan zakat
dengan alasan dalil yang umum
Mengenai nishab dan kadarnya ulama berbeda pendapat
 Pertama nishabnya adalah senilai dengan emas 85 gram
dan besarnya zakat 2.5 % dikiaskan pada harta
kekayaan
 Dr Qordhowi berpendapat, nishabnya adalah di-
analogikan pada nilai 5 ekor unta atau 40 ekor kambing.
Kadarnya 2.5 %
ZAKAT HARTA GALIAN & BARANG TAMBANG

Landasan Hukum Dan Kadarnya


 Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Pada “rikaz” harta
galian, zakatnya seperlima (20%)”
(Bukhori Muslim)
PENGERTIAN RIKAZ
Jumhur ulama berpendapat bahwa rikaz adalah harta yang
terpendam dalam perut bumi dari kekayaan masyarakat jahiliyyah
Jumhur ulama membedakan antara barang tambang dengan rikaz.
Abu Hanifah mendefinisikan bahwa rikaz mencakup semua kekayaan
dalam perut bumi termasuk barang tambang.
SYARAT-SYARAT ZAKAT RIKAZ

Madzhab Syafii’ mensyaratkan bahwa rikaz


adalah kekayaan pada tanah yang tidak
bertuan, sementara jumhur mensyaratkan
peninggalan jahiliyyah
Madzhab Syafii’ mengkhususkan rikaz pada
emas dan perak saja, sementara madzhab yang
lain tidak mensyaratkan demikian
Madzhab Syafii’ mensyaratkan nishab, sementara
madzhab lainnya tidak.
BARANG TAMBANG
Madzhab Abu Hanifah tidak membedakan antara rikaz
dengan barang tambang, maka besarnya zakat adalah 20
%
Sedangkan jumhur tidak membedakan antara keduanya,
secara umum zakat barang tambang sebesar 2,5 % karena
ekplorasinya membutuhkan biaya yang besar
Madzhab Maliki dan Syafii’ menyatakan jika penggalian
barang tambang tersebut tidak mengeluarkan cost, maka
besar zakatnya adalah 20 %
KESIMPULAN PENDAPAT
PADA RIKAZ & BARANG TAMBANG

Zakat Rikaz berbeda dengan Zakat Barang


Tambang
Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik
padat maupun cair
Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak
mensyaratkan nishab dan haul
Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang
2,5 % kecuali ada kemiripan
Mustahik Zakat Rikaz dan Barang Tambang sama
dengan mustahikkin zakat lainnya.
ZAKAT HASIL LAUT DAN GALIAN
Harta galian adalah yang didapatkan dari perut bumi baik cair
seperti minyak, atau padat, atau berupa gas, atau berupa besi
sulgur, dan sebagainya. Sedangkan ikan, mutiara, marjan dan
sebangsanya adalah merupakan harta yang didapat dari lautan dan
dasar zakat bagi harta tersebut adalah termasuk kategori harta
yang tidak bergerak. Maka tarifnya adalah 20%
ZAKAT HASIL LAUT DAN GALIAN
Kaidah yang harus diperhatikan
 Harta tersebut termasuk dalam katagori harta yang tidak
disyaratkan haul, juga tidak disyaratkan nishab
 Jika harta tersebut didapat tidak melalui jerih payah maka
tarifnya adalah 20%, akan tetapi jika dicapainya melalu
jerih payah maka tarifnya adalah 10% (Dr. Yusuf Qordhowi,
Fiqh Zakat)
 Sedangkan Perusahaan tambang yang mendapat izin
ekplorasi hasil tambang tarif zakatnya adalah 2,5 %
seperti zakat perdagangan yang dikenakan dari modal dan
hasil. (Pendapat Jumhur Ulama)
ZAKAT HASIL MANFAAT
Sesuatu yang kita pergunakan tidak wajib dikenai
zakat sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan
Rasulullah SAW. Adapun harta yang tidak kita
gunakan, tetapi harta tersebut mendatangkan
pemasukan seperti rumah yang disewakan, atau
tanah, atau barang lainnya, maka hal tersebut
dapat dikenai zakat, dan disebut sebagai harta
yang diambil manfaatnya. Keputusan tersebut telah
diambil oleh para ulama dalam pertemuan
pambahasan zakat di Kuwait tahun
ZAKAT HASIL MANFAAT
Maka yang termasuk dalam katagori ini adalah:
 Pemasukan dari hasil kontrak rumah, atau bangunan
 Pemasukan dari hasil menyewakan sarana transportasi
 Pemasukan dari hasil ternak ayam telur dan yang semisalnya
 Pemasukan dari hasil ternak yang dipekerjakan atau
diambil hasilnya
 Pemasukan dari hasil produk peternakan seperti wool dan
susu
 Pemasukan dari ternak lebah
 Pemasukan dari proyek tender bangunan dst
ZAKAT HASIL MANFAAT
Untuk menghitungnya hendaknya memperhitungkan hal-
hal berikut ini:
 Tarif zakat bagi harta yang diambil manfaatnya adalah 2,5
%
 Nishab yang ditentukannya adalah dianalogikan pada nilai
emas 85 gram
 Mengikuti haul dengan mengakumulasikan hasil yang
didapat selama setahun, jika sampai nishab, maka wajib
dikeluarkan zakatnya sesuai tarif diatas
 Biaya produksi langsung dan tidak langsung dikurangkan
atas hasil tersebut dengan selalu berpedoman pada prinsip
tidak berlebih-lebihan dalam cost
 Jika ada hutang yang berkaitan dengan produksi maka hal
tersebut dikurangkan atas hasil yang didapat.
ZAKAT PERDAGANGAN

Landasan Hukum
 Firman Allah : “Wahai orang-orang yang beriman,
keluarkanlah sebagian dari harta halal yang kamu
peroleh dari usahamu dan dari harta yang kami
keluarkan untukmu dari perut bumi” (Q S 2 : 267)
 Dari Samurah bin Jundub mengatakan : “Rasulullah saw
memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari
semua yang kami persiapkan untuk diperdagangkan”
KETENTUAN ZAKAT PERDAGANGAN
Dikenakan atas modal yang diputar, keuntungan dan piutang
lancar dikurangi hutang dan kerugian. Asset tetap yang
tidak untuk diperdagangkan tidak termasuk harta
perdagangan.
Berlalu satu tahun
Mencapai nishab yaitu senilai dengan 85 gram emas
Tarip zakatnya 2,5%
Dapat dibayar dengan uang atau barang
Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun perseroan
Aktiva berjalan – Kewajiban Lancar
ZAKAT INVESTASI

Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa disebut


Zakat “Almustaghillat” atau Al maal almustafaad
Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang
diperoleh dari hasil investasi
Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi
adalah; bangunan atau kantor yang disewakan,
saham, rental mobil, rumah kontrakan, dll
ANALOGI ZAKAT INVESTASI
Sebagian ulama Hanbali menganalogikan kedalam
zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab
85 gram serta sampai haul
Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu Masu ’d,
Ibnu Abbas dll menganalogikannya kedalam zakat
uang tapi diambil dari hasilnya saja, tanpa
mensyaratkan haul dikeluarkan ketika menerimanya
Abu Zahrah, Abdul Wahab Kholaf & Yusuf Qordhowi
menganalogikannya kedalam zakat pertanian yaitu
dikeluarkan saat menghasilkan dari hasilnya, tanpa
memasukkan unsur modal dengan tarif 5 % untuk
penghasilan kotor dan 10 % untuk penghasilan bersih
ZAKAT INVESTASI
Kebanyakan ulama kontemporer mengambil pendapat yang kedua
yaitu dizakati dari hasil bersih, dengan nishab senilai 85 gram emas
dan tarif 2,5% mengikuti kaidah haul
ZAKAT PERUSAHAAN

Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah.


Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah
merupakan lambang kekuatan perekonomian, oleh
sebab itu tidak pantas membiarkan perusahaan
terlepas dari kewajiban zakat.
Pada dasarnya zakat adalah merupakan kewajiban
individu, sedangkan perusahaan adalah merupakan
badan hukum yuridicial personality (Syakhsiyyah
I’tibariyyah), tapi beberapa nash mendukung adanya
zakat perusahaan ini
LANDASAN HUKUMNYA
Hadist riwayat Buchori dalam pembahasan zakat binatang ternak :
“… janganlah menggabungkan yang terpisah dan jangan memisahkan
sesuatu yang sudah bergabung (berserikat) dan sesuatu yang bercampur
dari dua pihak maka keduanya memeriksa (jumlah hartanya) untuk
dibayarkaan dengan ketentuan yang sama (sesuai besarnya harta)”
KETENTUAN ZAKAT PERUSAHAAN
Dianalogkan pada zakat perniagaan, sesuai
dengan pendapat Muktamar Zakat
Internasional, dan berdasarkan pada pendapat
ulama. Diantaranya adalah Abu Ishaq Asy
Syatibi, “Hukumnya adalah seperti hukum zakat
perdagangan, karena dia memproduksi dan
kemudian menjualnya, atau menjadikan apa yang
diproduksinya sebagai komoditas perdagangannya,
maka dia harus mengeluarkan zakatnya tiap tahun
dari apa yang dia miliki baik berupa stok barang
yang ada ditambah nilai dari hasil penjualan yang
ada, apabila telah mencapai nishabnya.”
CARA PENGHITUNGANNYA
Sama dengan pola penghitungan zakat perdagangan
Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar
Nishab senilai 85 gram emas
Tarif 2,5%
ZAKAT PROFESI
Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari
pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara
yang sesuai syariat, seperti: upah kerja rutin, profesi dokter,
pengacara, arsitek, dll.
Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat profesi
dianalogikan kepada zakat hasil pertanian yaitu dibayarkan ketika
mendapatkan hasilnya, demikian juga dengan nishobnya yaitu
sebesar 652,8 kg makanan pokok (gabah) atau senilai 520 kg
beras, dan dibayarkan dari pendapatan kotor. Sedangkan tarifnya
adalah dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar
2,5 %, atas dasar kaidah “Qias Asysyabah”.
CARA PENGHITUNGANNYA
Zakat penghasilan ialah yang dikeluarkan dari penghasilan
kita atau pendapatan yang didapatkan dari hasil kerja kita,
hal tersebut dapat dilakukan:
 Dengan cara mengakumulasikan pendapatan tiap bulan yang
mencapai nishab, kemudian ditunaikan zakatnya pada akhir tahun
 Atau ditunaikan pada tiap bulan ketika kita mendapatkannya
 Tarifnya adalah 2,5%, Sedangkan nishabnya adalah 520 kg beras
dengan asumsi pendapataan kotor.
 Utang jangka panjang yang dicicil tiap bulan dapat menjadi
pengurang penghasilan.
LANDASAN ZAKAT PROFESI
Ada beberapa pendapat yang muncul mengenai nishab
dan kadar zakat profesi, yaitu:
1. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di
atas dengan hasil pertanian, baik nishab maupun kadar
zakatnya. Dengan demikian, nishab-nya adalah senilai
dengan hasil pertanian yaitu 653 kg gabah, tarifnya
5%, dan dikeluarkan setiap menerima hasil tersebut.
2. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di
atas dengan zakat perdagangan atau emas. Nishab-nya
85 gram emas. Kadar zakatnya 2,5% dan dikeluarkan
setiap menerima. Kemudian, penghitungannya
diakumulasikan atau dibayar di akhir tahun.
LANDASANNYA
1. Menganalogikan nishab zakat upah kerja/gaji
dengan nishab zakat hasil pertanian. Nishab-
nya senilai 653 kg gabah dan dikonversi ke
dalam makanan pokok, yaitu beras dengan
penyusutan 20% dari gabah. Dari penyusutan
ini diperkirakan hasilnya menjadi 520 kg beras.
Sedangkan, kadar zakatnya dianalogikan
dengan emas yakni 2,5%. Hal tersebut
berdasarkan qiyas atas kemiripan (syabbah)
terhadap karakteristik harta zakat yang telah
ada, yakni :
Model memperoleh harta penghasilan (profesi) mirip dengan panen
(hasil pertanian). Dalam hal ini, maka harta ini dapat di-qiyas-kan ke
dalam zakat pertanian berdasarkan nishab (653 kg gabah kering giling
atau setara dengan 520 kg beras) dan waktu pengeluaran zakatnya
(setiap kali panen).

Anda mungkin juga menyukai