Anda di halaman 1dari 4

MACAM-MACAM HARTA YANG WAJIIB DIZAKATKAN

Zakat wajib pada lima macam harta, yaitu uang, barang tambang, barang peninggalan kuno,
barang dagangan, tanaman dan buah-buahan, binatang ternak yaitu unta, sapi, dan kambing.
a. Zakat Logam (Emas, Perak, Uang Kertas)
Syafi'iyah dan Hanabilah mengatakan,
tidak ada kewajiban sama sekali pada barang yang bercampur kecuali yang murni
mencapai satu nishab penuh. Barangsiapa memiliki emas atau perak yang tercampur
dengan barang lain, maka tidak ada kewajiban zakat di dalamnya, kecuali sampai
kadar nishab emas dan perak. Karena, sabda Nabi Muhammad saw. "Tidak ada untuk
yang kurang dari lima auqiyah dari perak kewajiban shadaqah."
Maka, jika tidak diketahui kadar emas dan perak di dalam barang itu dan dia ragu
apakah mencapai nishab atau belum, maka diamalkan yang lebih jelas di mana
diyakini bahwa apa yang dikeluarkan dari emas mencakup kadar ukuran zakat atau
dengan membedakan keduanya dengan api, untuk mengetahui emas dan perak dalam
barang itu lalu dikeluarkan zakat supaya kefardhuan gugur dengan keyakinan.
b. Zakat Barang Tambang dan Barang Peninggalan Kuno
Madzhab Syafl'lyah
Barang tambang adalah bukan barang peninggalan kuno. Barang tambang adalah
yang dikeluarkan dari tempat yang diciptakan Allah. Itu khusus pada emas dan perak
sebagaimana pendapat Malikiyah. Barang tambang wajib zakat 2,5 % jika berupa
emas atau perak, bukan lainnya seperti rubi, zabarjad [aquamarine), tembaga, dan
besi. Baik ada di tanah mubah atau dimiliki oleh orang merdeka yang Muslim, karena
keumuman dalil-dalil zakat di atas, seperti hadits, "Barang yang ada di tanah ada
kewajiban 2,5 %".
Dengan syarat, ada satu nishab sebagaimana pendapat imam-imam yang lain dan
tidak disyaratkan genap satu tahun menurut madzhab. Sebab, kegenapan satu hal
hanya dianggap untuk kesempurnaan pertumbuhan. Sementara, barang yang
dikeluarkan dari barang tambang adalah tumbuh dengan sendirinya, maka mirip
dengan buah-buahan dan tanam-tanaman.
Syarat-syarat pengeluaran zakat pada barang-barang tambang; Ada dua hal
yang dlsyaratkan:
Pertama, barang tambang itu setelah dilebur dan dibersihkan mencapai satu nishab
jika berupa emas, perak, atau nilainya mencapai satu nishab jika selain emas dan
perak, sebagaimana telah saya jelaskan.
Kedua, hendaklah orang yang mengeksplorasi adalah orang yang berkewajiban zakat.
Maka kafir dzimmi, orang kafiq, orang yang berutang, dan sebagainya tidak ada
kewajiban zakat atas barang tambang yang dieksplorasi.
c. Zakat Barang-Barang Dagangan
1) Makna barang-barang dagangan
Dalam bahasa Arab adalah Uruudh. Bentuk jamak dari 'aradh yang berarti harta
duniawi, aradh yang berarti selain emas dan perak (dirham perak dan dinar emas).
Yakni, barang-barang, perumahan, macam-macam hewan, tanaman, pakaian, dan
sebagainya yang disiapkan untuk berdagang.
2) Syarat-Syarat Zakat Barang Dagangan
1. Mencapai nishab
2. Genapnya satu tahun
3. Niat berdagang ketika membeli
4. Kepemilikan barang-barang dagangan dengan transaksi
5. Hendaklah harta itu tidak dimaksudkan untuk memiliki (hanya
memanfaatkannya bukan untuk diperdagangkan)
6. Hendaklah semua harta dagang di tengah-tengah tidak menjadi uang,
sementara ia kurang dari satu nishab
7. Hendaklah zakat tidak terkait dengan barang dagangan itu.
3) Penaksiran Barang, Besaran yang Waiib dalam Zakat lnl dan Cara
Penaksiran Nilai Barang
4) Hukum Menggabungkan laba, Pertumbuhan, dan Harta Selain
Perdagangan kepada Harta Pokok
5) Zakat Syirkah Mudharabah
d. Zakat Tanaman dan Buah-Buahan (Zakat Tumbuhan atau yang Keluar dari
Tanah)
1) Kefardhuan Zakat Tanaman, Buab Buahan, dan Sebab Kelardhuan
2) Syarat-Syarat Zakat Tanaman dan Buah-Buahan
Syafi'iyah mensyaratkan tiga syarat:
l. Hendaklah hasil yang dikeluarkan oleh tanah adalah termasuk bahan pokok
makanan, disimpan, dan ditumbuhkan oleh manusia. Dari biji adalah gandum,
jawawut, jagung, beras, adas, himashsha, dan sebagainya. Dari buah-buahan
adalah kurma dan kurma kering. Tidak ada kewajiban zakat pada sayur-sayuran,
kacangkacangan, buah-buahan seperti timun, semangka, delima, tebu. Zakat biji-
bijian adalah setelah membersihkannya dari jerami dan kulit.
2. Hendaklah hasilnya mencapai satu nishab penuh, yaitu lima wasaq, yakni seribu
enam ratus ritl Baghdad. Di Damaskus menurut pendapat yang paling shahih
adalah tiga ratus empat puluh dua rithl dan enam pertujuh rithl. Ini setara dengan
653 kg.
3. Hendaklah hasil itu dimiliki oleh pemilik tertentu. Oleh karena itu, tidak ada
kewajiban zakat pada barang yang diwakafkan kepada masjid menurut pendapat
yang shahih. Sebab, tidak ada pemilik tertentu. Tidak ada kewajiban zakat pada
kurma padang pasir yang diperbolehkan [milik umum, siapa pun boleh
mengambilnYa, peni.). Sebab, tidak ada pemilik tertentu pada kurma tersebut.
3) Apa yang wajib dizakatkan
4) Nlshab yang dl Mana Zakat Tanaman dan Buab-Buahan mulal Dlwajibkan
5) Ukuran Kewajiban Zakat dan Slfatnya
6) Waktu Kewajiban Zakat
7) Apa yang Digabungkan Satu dengan Lainnya
Syafi’iyah mengatakan,
satu jenis dengan jenis yang lain tidak menjadi sempurna (nishab), satu macam
dengan macam lainnya bisa digabungkan. Masing-masing dari dua macam ini
dikeluarkan sesuai dengan bagiannya, karena tidak adanya kesusahan di
dalamnya, berbeda dengan binatang-binatang ternak maka pendapat yang paling
sah adalah bahwa orang yang berzakat mengeluarkan satu macam darinya.
Dengan syarat nilai dan pendistribusiannya dianggap. Sebagian tidak bisa diambil
dari ini, sebagian yang lain tidak bisa diambilkan dari yang lain pula. Karena, ada
kesulitan di dalamnya. fika sulit mengeluarkan satu bagian dari setiap macam
karena banyaknya macam dan hasil dari setiap macam sedikit, maka pemiliknya
mengeluarkan yang sedang dari macam-macam itu, bukan yang atas bukan yang
bawah demi menjaga dua sisi.
8) Zakat Buah-Buahan yang Dlwakafkan
9) Zakat Tanah yang Dlsewakan
10) Zakat Tanah Kharraj
11) Al-Asyir dan Pajak Sepersepuluh
12) Pengeluaran Zakat dan Pengguguranya
a) Rukun Pengeluaran
b) Cara Pengeluaran
c) Waktu Pengeluaran Zakat
d) Kadar Kewajiban Buah-Buahan dengan Dikira-kira
e) Apa yang Menyebabkan Zakat Tumbuh-Tumbuhan Gugur
e. Zakat Hewan atau Binatang Ternak
1) Legalitas Zakat Hewan
2) Syarat-syarat wajib Zakat Hewan
3) Macam-macam Hewan yang Wajib di Zakatkan dan Nishab Masing-masing
a) Zakat Unta
b) Zakat Sapi
c) Zakat Kambing
d) Zakat Kuda, Bighal, dan Keledai
4) Zakat dua yang bercampur pada hewan piaraan dan lainnya
5) Berbagai hukum mengenai zakat heawan
6) Zakat Gedung, pabrik dan semisalnya
7) Zakat pekerjaan dan profesi bebas

SEDEKAH SUNNAH
1) Hukum sedekah sunnah
2) Merahasiakannya dan mengeluarkannya di bulan Ramadhan
3) Bersedekah dengan semua harta
4) Yang utama dalam bersedekah
5) Dianjurkannya sedekah dengan harta yang lebih dari kebutuhan
6) Bersedekah denga apa yang mudah untuk di lakukan
7) Bersedekah kepada orang-orang yang baik
8) Orang yang di beri sedekah
9) Sedekah orang yang memiliki utang dan orang yang masih mempunyai
tanggungan untuk di nafkahi
10) Niat semua orang mukmin
11) Bersedekah dengan harta haram
12) Yang diharamkan, dimakruhkan, dan dianjurkan dalam bersedekah

Anda mungkin juga menyukai