Anda di halaman 1dari 3

JAWABAN DISKUSI KB 1 MODUL 3

Harta apa saja yang wajib dizakati dan jelaskan tentang persyaratan masing-masing harta

Al-Qur’an memerintahkan orang-orang yang beriman untuk mengeluarkan zakat. Perintahnya


besifat umum dan ringkas, tidak menjelaskan apa-apa saja yang harus dizakatkan itu. Demkian
juga tentang jumlah harta serta kadar zakat yang harus dikeluarkan tidak ada penjelasan.
Diantara perintah tersebut ialah firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 43:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku'
Kemudian dalam ayat lain sedikit tergambar harta yang dikenakan wajib zakat”,

Kemudian dalam ayat lain sedikit tergambar harta yang dikenakan wajib zakat, seperti firman
Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 267:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu
yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan
janganlah kamu memilih yang burukburuk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Ayat tersebut, dalam menyebut harta yang wajib dizakatkan itu, masih bersifat umum, dan masih
menggunakan kata “nafaqa” yang dipahami untuk arti zakat wajib. Akan tetapi, umumnya ahli
fiqih, memahaminya untuk zakat wajib. Berdasarkan pemahaman ini, maka wajib dizakatkan
ialah apa saja yang diperoleh melalui hasil usaha atau jasa dan apa saja yang dikeluarkan atau
diusahakan dari bumi (Zainuddin, 2002 : 188).

Berikut ini termasuk harta yang wajib dizakati dengan persyaratan untuk masing-masing harta:
1. Zakat Emas dan perak
Islam mewajibkan membayar zakat emas dan perak apabila sudah mencapai syarat-syarat
yang berlaku pada keduanya, baik berupa logam, cair maupun gumpalan. Syarat yang
berlaku bagi keduanya adalah apabila telah mencapai haul dan nishab yang telah
ditentukan. Adapun nishab untuk emas adalah 20 mistqal atau 20 dinar. Sedangkan
nishab untuk perak adalah 200 dirham. Menurut sebagian peneliti bahwa 1 dinar setara
4,25 gram emas, sedangkan 1 dirham setara 2,975 gram. Maka nishab emas yang wajib
dikeluarkan zakatnya. adalah 4,25 x 20 = 85 gram, sedangkan nishab perak yang wajib
dikeluarkan zaktanya adalah 2,975 x 200 = 595 gram. Jadi zakat yang harus dikeluarkan
pada emas dan perak adalah 1/40 atau 2,5 % nya.
(sumber : M. Abdul Ghofar, Fiqih Wanita, Jakarta: Pustaka Al- Kautsar, Cet. Ke-4, 2010, hlm.
282-283., Wawan Shofwan Shalehuddin, Risalah Zakat Infak dan Sedekah, Jateng: Tafakur,
2002, hlm. 139.)

2. Zakat Hewan Ternak


Zakat hewan ternak unta:
a. 5 (lima) sampai 9 (sembilan) ekor unta, zakatnya 1 ekor kambing
b. 10 (sepuluh) sampai 14 (empat belas) ekorr unta, zakatnya 2 ekor kambing
c. 15 (lima belas) sampai 19 (saembilan belas) ekor unta, zakatnya 3 ekor kambing
d. 20 (du puluh) sampai 24 (dua puluh empat) ekor unta, zakatnya 4 ekor kambing
Zakat hewan ternak sapi atau kerbau:
a. 30 – 39 ekor sapi /kerbau, zakatnya 1 (satu) ekor sapi jantan/betina usia 1 tahun
b. 40 – 59 ekor sapi/kerbau, zakatnya 2 (dua) ekor anak anak sapi betina usia 2 tahun
c. 60 – 69 ekor sapi/kerbau, zakatnya 2 ekor anak sapi jantan
d. 70 – 79 ekor sapi/kerbau, zakatnya 1 ekor musinah dan 1ekor tabi’
e. 80-89 ekor sapi zakatnya adalah 2 ekor musinah
Zakat hewan ternak kambing atau domba:
1. 40 – 120 ekor, zakatnya 1 (satu) ekor kambing
2. 121 – 200 ekor, zakatnya 2 (dua) ekor kambing
3. 201 – 300 ekor, zakatnya 3 (tiga) ekor kambing
Selanjutnya jika setiap jumlah bertambah 100 ekor, maka zakatnya bertambah 1 ekor
(sumber : Yusuf Qardawi, Hukum Zakat, Studi Komparatif Mengenai Status dan Filsafat
Zakat Berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist, Alih bahasa Salman Harun dkk, Bogor: Pustaka
Litera Antar Nusa, 2007, hlm. 176)

3. Zakat Hasil Pertanian


Tanaman, tumbuhan, buah-buahan dan hasil pertanian lainya wajib dikeluarkan zakatnya
apabila sudah memenuhi persyaratan. Adapun syarat utama dari zakat pertanian adalah
mencapai nishab yaitu 5 wasaq, 1 wasaq sama dengan 60 gantang, yang jumlanya kira-
kira 910 gram. Mayoritas ulama’ bersepakat bahwa kadar zakat yang wajib dikeluarkan
terhadap zakat hasil pertanian adalah 1/10 atau 10% pada tanaman yang disiram dengan
tanpa biaya, akan tetapi jika tanaman disiram dengan mengunakan biaya maka kadar
zakatnya 1/20 atau 5%.67 Menurut imam Abu Hanifah segala sesuatu yang tumbuh di
bumi wajib dikeluarkan zakatnya, tidak ada.
(sumber : Masturi ilham, Nurhadi, Fikih Sunnah Wanita, Jakarta: Pustaka Al-kautsar,
2008, hlm. 265)

4. Zakat Hasil Profesi


Zakat yang dikeluaran dari penghasilan profesi jika sudah mencapai nilai tertentu (nisab)
profesi yang dimaksud mencakup profesi pegawai negeri atau swasta. Seeorang pegawai
dengan penghasilan minimal setara 522 kilogram beras wajib megeluarkan zakatnya
sebesar 2,5 persen.
Cara menghitung zakat profesi dengan melihat penghasilan baik secara bulanan maupun
tahunan seperti contohnya
a. Pak Madjid memiliki gaji Rp72.000.000 atau Rp6.000.000 per bulan. Harga 1 gram
emas saat itu Rp800.000, maka nishab zakat profesi 85 gram x Rp800.000 =
Rp68.000.000
b. Maka penghasilan Pak Madjid sudah mencapai nishab dan wajib untuk dikeluarkan
zakat dengan nilai yang dikeluarkan 2.5% x Rp6.000.000 = Rp150.000 per bulan
c. Jika Pak Madjid ingin menunaikan zakat profesi yang terakumulasi selama 1 tahun
maka. 2.5% x Rp6.000.000 x 12 bulan = Rp1.800.000.
(sumber : M. Arif Mufraini, Akuntansi dan Manajemen Zakat; Mengkomunikasikan
Kesadaran dan Membangun Jaringan, Jakarta: Kencana, 2006, hlm. 75.)

5. Zakat Hasil Perdagangan


Setiap harta hasil berniaga atau berdagang wajib dizakatkan meliputi barang dagangan,
ditambah uang kontan, dan piutang yang masih mungkin kembali. Besar zakatnya 2,5
persen dikeluarkan setelah dikurangi utang dan kerugian, telah mencapai nisab (85 gram
emas) dan telah berusia satu tahun haul.
Ada syarat utama kewajiban zakat pada perdagangan yaitu :
a. Niat berdagang Niat berdagang atau niat memperjual belikan komoditas tertentu.
b. Mencapai nishab Nishab kadar zakat harta perdagangan adalah sama`dengan
nishab zakat emas yaitu 85 gram emas.
c. Telah berlaku satu tahun Apabila perdagangan itu telah berlangsung satu tahun maka
barang-barang ituwajib diperhitungkan nilai harganya. Apabila pada akhir haul itu
nilainya, ditambah dengan uang yang ada (laba) mencapai nishab maka wajib dikeluarkan
zakatnya.
(Sumber : Didin Hafhiduddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema
Insani Press, 2002, hlm. 34)

6. Zakat Rikaz
Zakat rikaz adalah harta terpendam pada zaman jahiliyah, yakni harta orang kafir yang
diambil pada zaman islam, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak. Adapun zakat
yang wajib dikeluarkan sebesar 20 % sedangkan sisanya diberikan bagi penemunya,
dengan catatan daerah penemuanya adalah daerah mubah yang tidak ada pemiliknya.
(sumber : ibid., hlm. 49.)

7. Zakat Barang tambang


Ma’din berasal dari kata ya’danu ‘ad-nan artinya menetap pada suatu tempat. Sebagian
ulama berselisih pendapat mengenai ma’din atau barang tambang yang wajib dikeluarkan
zakatnya. Madzhab Ahmad berpendapat bahwa segala hasil bumi yang berharga dan
tercipta didalamnya seperti : emas, perak, besi, tembaga, timah, aspal dan lainya.
Sedangkan menurut Abu hanifah zakatnya itu wajib pada semua barang yang lebur dan
dapat dicetak seperti : emas, perak, besi, tembaga dan lainya. Adapun nishab zakat
barang tambang adalah sama dengan nishab emas dan perak yaitu 20 mistqal atau setara
85 gram emas. Sedangkan besarnya zakat yang wajib di keluarkan adalah 1/40 pada hasil
tambang tersebut.
(sumber : Sayid Sabiq, Fikih Sunnah, Terj. oleh Mahyuddin Syaf, Jilid 3, Bandung: Al-
Ma’rif, cet. Ke 6, 1988, hlm. 74)

Anda mungkin juga menyukai