Anda di halaman 1dari 25

SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Suatu tatanan yang menghimpun berbagai Upaya Bangsa


Indonesia secara terpadu dan saling mendukung guna menjamin
tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi
-
tingginya sebagai perwujudan kesejahteraan umumseperti
dimaksud didalam Pembukaan UUD 1945

Kepmenkes Nomor: 131/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem


Kesehatan Nasional, tanggal 10 Februari 2004
(dr. Achmad Sujudi)
SUBSISTEM PEMBIAYAAN KESEHATAN

Tatanan yang menghimpun berbagai upaya


penggalian, pengalokasian dan pembelanjaan
sumberdaya keuangan secara terpadu dan saling
mendukung guna menjamin tercapainya derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
 Penggalian Dana
- Penggalian dana untuk UKM berasal  Pemerintah (pusat & daerah)
- Penggalian dana untuk UKP berasal  Masing-masing individu dalam
satu kesatuan keluarga.
 UNSUR-UNSUR UTAMA SUBSISTEM
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Pengalokasian Dana
- Alokasi dana dari pemerintah
- Alokasi dana dari masyarakat

 Pembelanjaan
- Pembiayaan kesehatan dari pemerintah dan public-private partnership
digunakan untuk membiayai UKM
- Pembelanjaan untuk pemeliharaan kesehatan masyarakat rentan dan
kesehatan keluarga miskin dilaksanakan melalui Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan wajib
- Di masa mendatang, biaya kesehatan dari pemerintah secara bertahap
digunakan seluruhnya untuk pembiayaan UKM dan jaminan
pemeliharaan kesehatan masyarakat rentan dan keluarga miskin.
REFLEKSI PEMBIAYAAN KESEHATAN INDONESIA
(WHO,2010)
SUBSISTEM UPAYA PEMBIAYAAN
KESEHATAN
BIAYA
KES

Pengalo Pembelan
Penggalian
kasian jaan

UKM UKP

Penduduk Penduduk
Miskin Mampu

Masy Pem

Jamina Jamina
Keseha
n Keseht
n
S HN Public-Private Mix tn sukarel
n
wajib a
(Aids, Tuberculosis, Malaria)
Kementerian Kesehatan telah memperhitungkan
pembiayaan oleh pemerintah untuk program ATM
adalah : 31,2% di tahun 2011 sebagai dasar dan
dengan target mencapai 40% tahun 2012, 50%
tahun 2013, 60% tahun 2014, 70% tahun 2015 dan
80% tahun 2016.
Sisa 20% di tahun 2016 harapannya dapat dibiayai
oleh asuransi, CSR, donor atau sumber lain.

Salah satu sumber pendanaan lain dalam


pengendalian ATM adalah Global Fund sebagai
lembaga pembiayaan untuk bidang kesehatan
terutama pada penyakit AIDS, TB dan Malaria
sejak tahun 2002 ikut membantu memerangi
penyakit ATM di negara berkembang termasuk
Indonesia

 Berdiri sejak tahun 2002


 Merupakan institusi yang dibentuk melalui kemitraan
(public-private partnership) dengan tujuan
mengumpulkan serta mengelola dana untuk
memerangi HIV/AIDS, TB dan Malaria. Pihak-pihak
yang tergabung dalam kemitraan tersebut berasal
dari pihak pemerintah, masyarakat madani, dan
pihak swasta dari seluruh dunia.
 Menjadi penggerak utama pendanaan
penanggulangan ketiga penyakit menular tersebut
dengan dana sebesar US$ 22.9 milyar, yang
digunakan untuk lebih dari 1000 program di 151
negara.
Indonesia menerima dana hibah ini sejak tahun 2003
melalui mekanisme pengajuan proposal, melalui Ronde
1, lalu kemudian pada tahun 2005 dengan Ronde 4, tahun
2009 dengan Ronde 8, dan tahun 2010 dengan Ronde 9.
Ditjen PP & PL Kementerian Kesehatan ditunjuk sebagai
PR. Pendanaan melalui GF-ATM berbeda dengan
pendanaan lainnya, karena dengan mekanisme
pendanaan melalui pengajuan proposal, dapat
disesuaikan dengan kebutuhan masing – masing negara.
Tidak ada persyaratan pemakaian produk atau ahli dari
negara tertentu.
Meskipun telah menunjukkan peningkatan, akan
tetapi apabila dibandingkan dengan total
kebutuhan anggaran untuk program TB selama
satu tahun, maka kontribusi pemerintah tersebut
hanya mencukupi 23,4% dari seluruh kebutuhan
yang mencapai sebesar 621,5 milyar rupiah.
Kesenjangan pendanaan yang diperlukan masih
dipenuhi melalui bantuan donor internasional,
seperti halnya dari pendanaan Global Fund,
KNCV, WHO, dan sebagainya. Pendanaan yang
bersumber dari donor internasional jumlahnya
mencapai 269,36 milyar pada tahun 2009, atau
sebesar 45% dari tahun sebelumnya.
Untuk tahun 2012, pendanaan program pengendalian TB sebagian besar
masih berasal dari dana hibah, walaupun terdapat komitmen pemerintah
pusat dan daerah dalam pembiayaan program TB yang disertai kenaikan
ketersediaan dana, namun hingga saat ini belum mampu mencukupi seluruh
kebutuhan biaya program pengendalian TB. Berikut adalah situasi pembiayaan
untuk program pengendalian TB pada tahun 2012 dari berbagai sumber:
 Sejak tahun 2003 selain dari APBN dan ABPD, pengendalian malaria juga
didanai oleh dana bantuan hibah GF ATM, Round 1 yang melingkupi
daerah Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, Maluku Utara sebesar USD
23.704.947, Round 6 melingkupi wilayah Sumatera dan wilayah Round 1
sebesar USD 45.987.357 dan Round 8 dengan wilayah Kalimantan dan
Sulawesi sebesar USD 109.938.731.
 Sebagian besar dana bantuan hibah ini digunaan untuk mendukung kegiatan
operasional intensifikasi dan integrasi pengendalian malaria di Kabupaten/
Kota dan sarana pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah Sakit
serta kegiatan berbasis masyarakat (Pos Malaria Desa).
Untuk dana hibah semacam Global fund sudah jelas
diatur dalam PERATURAN
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 230/PMK.05/2011
TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH
Upaya Kesehatan pada SKN dilakukan dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan.
Dalam melaksanakan Upaua Kesehatan diperlukan
biaya yang dapat berasal dari berbagai sumber
Sumber Biaya dalam program prioritas di Indonesia
(Penanggulangan AIDS, TB, Malaria) adalah
Pemerintah, Global Fund, dan Sumber lainnya.
Pembiayaan kesehatan untuk program prioritas
ATM di Indonesia menunjukkan hasil yang positif.
Thank You = Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai