Anda di halaman 1dari 10

Zakat Mal

ALVIAN ICHWAL RAMADHAN


KELAS 9A
Pengertian Zakat Mal

 Zakat mal ialah zakat harta. Maksudnya adalah membersihkan harta yang dimiliki
dengan cara memberikannya kepada mustahiq (yang berhak).
 Hukum memberikan zakat mal adalah fardhu ain atau wajib. Perintah mengeluarkan
zakat mal, sama halnya mengeluarkan zakat Mal.
 Sebagaimana firman Allah SWT, “Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang
dikatakan kepada mereka Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang
dan tunaikanlah zakat!Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebagian
dari mereka (golongan munafik) takut kepad manusia (musuh), seperti takutnya kepada
Allah SWT, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata:Ya Tuhan kami,
mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau
tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi
Katakanlah, Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk
orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikit pun
Keutamaan zakat mal

Ada beberapa keutamaan yang bisa didapatkan dari zakat mal, di antaranya:
 1. Menghindari kesenjangan sosial.
 2. Pilar amal jamai antara yang kaya dengan para mujahid dan dai yang berjuang dalam rangka meninggikan
kalimat Allah.
 3. Membersihkan dan mengikis akhlak buruk.
 4. Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan orang jahat.
 5. Ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
 6. Untuk pengembangan potensi umat.
 7. Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi umat.
 8. Memberantas penyakit hati.
 9. Dapat menyucikan diri dari dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlak mulia menjadi murah hati, peka
terhadap rasa kemanusiaan) dan mengikis sifat kikir serta serakah.
 10. Mewujudkan tatanan masyarakat yang sejahtera, di mana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi
rukun, damai, dan harmonis.
Syarat untuk mengeluarkan zakat

Maka zakat maal adalah salah satu zakat yang dikeluarkan umat muslim untuk mensucikan
hartanya. Syarat orang diwajibkan mengeluarkan zakat maal yakni:
 Islam
 Merdeka
 Baligh dan berakal
 Milik penuh, artinya harta tersebut memang benar-benar milik orang yang hendak berzakat. Ia
mendapatkan hartanya dengan proses yang dibenarkan dalam ajaran Islam dan berhak
mengelolanya.
 Tidak memiliki hutang
 Mencapai nishab
 Mencapai haul atau sudah selama satu tahun
 Harta tersebut berpotensi untuk bertambah atau berkembang
Jenis jenis zakat maal

Zakat maal ada banyak macamnya, jika dibagi menurut objeknya, maka beberapa
diantara zakat maal sebagai berikut:
 a. Emas dan perak
 b. Binatang ternak
 c. Hasil pertanian
 d. Hasil perdagangan
 e. Rikaz (Harta karun atau harta temuan)
a.Emas dan perak

 Emas dan perak termasuk harta yang berpotensi untuk berkembang. Nishab emas
adalah sebanyak 20 dinar atau setara dengan 85 gram emas. Dalam hadits yang
diriwayatkan Abu Dawud, Rasulullah bersabda “Tidak ada kewajiban di atas kamu
satupun yakni dalam emas sampai memiliki 20 dinar. Jika telah memiliki 20 dinar
dan telah berlalu satu haul, maka terdapat zakat 1/2 dinar. Selebihnya dihitung
sesuai dengan hal itu, dan tidak ada zakat harta kecuali setelah satu haul” Zakat
emas diambil sebesar 2.5% atau 1/40. Contoh kasus dan perhitungannya sebagai
berikut: Pak Bahri memiliki 400 gram emas yang ia simpan dan sudah sampai satu
tahun. Karena cukup nishab dan haul, maka ia harus mengeluarkan zakat. Jadi 1/40
x 400 = 10 gram. Maka ia harus mengeluarkan zakat sebanyak 10 gram emas.
Sedangkan untuk perak, nishab perak adalah 200 dirham atau setara dengan 595
gram. Zakat perak diambil 2,5% dengan hitungan yang sama dengan zakat emas.
b. Binatang ternak

 Masing-masing binatang ternak punya nishab yang berbeda. Ada tiga bintang
ternak yang harus dikeluarkan zakatnya, yakni unta, sapi, dan kambing/domba.
Berikut hadits tentang ketentuan zakat binatang ternak, dari hadits yang
diriwayatkan Anas bin Malik “Mengenai zakat pada kambing yang digembalakan
jika telah mencapai 40-120 ekor, dikenai zakat 1 ekor kambing” Kemudian dalam
hadits lain “Nabi shallallahu alaihi wasallam memerintahkanku untuk mengambil
dari setiap 30 ekor sapi ada zakat dengan kadar satu ekor tabi(sapi jantan umur
satu tahun) atau tabiah(sapi betina umur satu tahun) dan setiap 40 ekor sapi ada
zakat dan kadar 1 ekor musinnah (sapi berumur dua tahun)”.
c. Hasil pertanian

 Nishab hasil pertanian seperti bahan makanan pokok adalah 5 wasq atau setara
dengan 750 kilogram. Namun dalam pendapat lain disebutkan bahwa untuk beras
nishabnya sebesar 815 kilogram. Apabila dialiri dengan hujan, maka kadar
zakatnya adalah 10%. Sedangkan jika menggunakan irigasi, maka kadar zakatnya
5%.
d. Hasil perdagangan

 Zakat perdagangan wajib dikeluarkan jika memenuhi dua ketentuan, yakni nilai
barang dagangannya mencapai nishab emas dan perak dan cukup haul. Cara
menghitung zakat perdagangan adalah menambahkan modal dan keuntungan,
dikurangi kerugian, kemudian dikalikan dengna 2,5 persen.
e. Rikaz

 Harta temuan atau harta karun juga harus dikeluarkan zakatnya, yakni sebesar
20% atau 1/5 dari harta. Hal ini sesuai dengan hadits, bahwa Rasulullah bersabda:
“Barang tambang (ma’dan) adlaah harta yang terbuang-buang dan harta karun
(rikaz) dizakati sebesar 1/5(20%)”

Anda mungkin juga menyukai