NIM:170602095
MK: Ekonomi Zakat dan Wakaf
Senin !6:25
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah menjadi pengeluaran wajib yang dilakukan setiap muslim yang
mempunyai kelebihan sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah menyelesaikan ibadah
puasa. Berdasarkan hadis tersebut, zakat fitrah diwajibkan kepada setiap muslim, baik
merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, besar maupun kecil, kaya maupun
miskin.
Zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk beras atau makanan pokok seberat 2,5 kg atau
3,5 liter per jiwa. Kualitas beras atau makanan pokok harus sesuai dengan kualitas beras atau
makanan pokok yang dikonsumsi kita sehari-hari. Namun, beras atau makanan pokok
tersebut dapat diganti dalam bentuk uang senilai 2,5 kg atau 3,5 liter beras.
2. Zakat Mal
b) Dapat diambil manfaat sebagaimana lazimnya. Contoh: rumah, mobil, ternak, hasil
pertanian, uang, emas, perak, dan lain sebagainya.
Syarat harta yang wajib di zakati yaitu, milik penuh, bertambah atau berkembang,
cukup nisab, lebih dari kebutuhan pokok, bebas dari hutang, dan sudah berlalu satu tahun
(haul).
Ketentuan zakat yang pertama adalah ketentuan zakat emas dan perak. Anda
diwajibkan membayar zakat yang cukup nisabnya dan telah dimiliki selama setahun.
Perhitungannya adalah sebesar 2,5% dari nilai emas tersebut. Sebagai contoh jika Anda
memiliki emas sebesar 100 gr, maka zakat yang wajib dibayarkan adalah harga 2,5 persen
dari emas.
Sebagai contoh 1 gr emas berharga Rp 50.000, maka besaran zakat yang harus
dibayarkan yaitu adalah 100gr x Rp 50.000 x 2.5 persen = Rp 125.000.
Binatang Ternak
Selanjutnya, zakat penghasilan yang harus Anda bayarkan adalah hasil ternak. Hewan
ternak yang terkena wajib zakat adalah dengan hewan yang memberikan manfaat bagi
manusia, digembalakan, mencari makan sendiri melalui gembala, telah dimiliki satu tahun
dan mencapai nishab. Masing-masing hewan ternak berbeda-beda. Sebagai contoh sapi, jika
jumlahnya mencapai 30 ekor, maka zakatnya berupa seekor anak sapi satu tahun.
Syarat wajib zakat binatang ternak sama dengan di atas, ditambah satu syarat lagi,
yaitu binatanngya lebih sering digembalakan di padang rumput yang mubah daripada
dicarikan makanan.
Sedangkan ukuran nishab dan yang dikeluarkan zakatnya adalah sebagai berikut:
Zakat Biji-bijian
Tidak semua hasil tanaman yang beraneka ragam itu terkena zakat. Kewajiban zakat
hanya terbatas pada beberapa jenis biji-bijian dan buah-buahan menurut pendapat yang benar.
Sementara itu, dalam zakat maal terdapat 4 jenis zakat lain yang disebut zakat profesi,
zakat perdagangan, zakat saham, dan zakat perusahaan.
a. Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan. Diperoleh dari pengembangan potensi
diri seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti upah kerja rutin, profesi dokter,
pengacara, arsitek, guru dll.
Nisab zakat profesi: 653 kg gabah / 524 kg beras (makanan pokok) Kadar zakat maal:
2,5% (dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah Qias
Asysyabah)
b. Zakat Perdagangan
Zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga, harta atau aset
yang diperjualbelikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan. Dengan demikian
dalam harta niaga harus ada 2 motivasi: Motivasi untuk berbisnis (diperjualbelikan) dan
motivasi mendapatkan keuntungan.
Harta perdagangan yang dikenakan zakat dihitung dari asset lancar usaha dikurangi
hutang yang berjangka pendek (hutang yang jatuh tempo hanya satu tahun). Jika selisih dari
aset lancar dan hutang tersebut sudah mencapai nisab, maka wajib dibayarkan zakatnya.
Nisab zakat profesi: 653 kg gabah / 524 kg beras (makanan pokok) Kadar zakat maal:
2,5% (dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah Qias
Asysyabah)
c. Zakat Saham
Hasil dari keuntungan investasi saham, wajib dikeluarkan zakatnya sesuai dengan
kesepakatan para ulama pada Muktamar Internasional Pertama tentang zakat di Kuwait (29
Rajab 1404.).
Harta perdagangan yang dikenakan zakat dihitung dari asset lancar usaha dikurangi
hutang yang berjangka pendek (hutang yang jatuh tempo hanya satu tahun). Jika selisih dari
asset lancar dan hutang tersebut sudah mencapai nisab, maka wajib dibayarkan zakatnya.
Nisab zakat profesi: 653 kg gabah / 524 kg beras (makanan pokok) Kadar zakat maal:
2,5% (dianalogikan kepada zakat emas dan perak yaitu sebesar 2,5 %, atas dasar kaidah Qias
Asysyabah)
d. Zakat Perusahaan
Sebuah perusahaan biasanya memiliki harta yang terdiri dari tiga bentuk: Pertama,
harta dalam bentuk barang. Kedua, harta dalam bentuk uang tunai. Ketiga, harta dalam
bentuk piutang.
Ketiga bentuk harta tersebut yang harus dizakati, dikurangi harta dalam bentuk sarana
dan prasarana dan kewajiban mendesak lainnya, seperti utang yang jatuh tempo.
Maka, pola perhitungan zakat perusahaan didasarkan pada laporan keuangan (neraca)
dengan mengurangkan kewajiban atas aktiva lancar. Atau seluruh harta (di luar sarana dan
prasarana) ditambah keuntungan, dikurangi pembayaran utang dan kewajiban lainnya, lalu
dikeluarkan 2,5 persen sebagai zakatnya.
B. Penerima Zakat
Dalam QS. At-Taubah ayat 60, Allah memberikan ketentuan pada 8 golongan orang
yang menerima zakat yaitu sebagai berikut:
1. Fakir - Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin - Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar untuk hidup.
4. Mu'allaf - Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan
dalam tauhid dan syariah.
6. Gharimin - Mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa
dan izzahnya.
7. Fisabilillah - Mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad
dan sebagainya.
8. Ibnus Sabil - Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.
C. Macam-macam sedekah sunnah dan keutamaannya
Ketiga, sedekah jariyah, yakni sedekah yang terus mengalir pahalanya meskipun
orang yang bersedekah telah meninggal dunia karena barang yang disedekahkan masih
terus dimanfaatkan. Seperti menyedekahkan hartanya untuk membangun masjid,
pesantren, pengembangan ilmu, dan fasilitas-fasiltas umum lainnya yang bermanfaat.
Keutamaan sedekah
Selain sebagai bentuk amalan dan kebenaran iman seseorang terhadap perintah Allah
swt, shadaqah memiliki banyak keutamaan dalam pelaksanaannya antara lain:
1. Orang yang bersedekah denga ikhlas akan mendapatkan perlindungan dan naungan
Arsy di hari kiamat.
2. Sebagai obat bagi berbagai macam penyakit, baik penyakit jasmani maupun rohani.
3. Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, (QS. Al-Baqarah: 245)
10. Orang yang bersedekah termasuk kedalam tujuh orang yang dinaungi di akhirat nanti