Anda di halaman 1dari 6

ZAKAT FITRAH

1. Pengertian Zakat : Apa itu Zakat ?... 

Pengertian zakat terbagi atas dua yaitu pengertian zakat menurut bahasa dan pengertian zakat
menurut istilah. Pengertian zakat menurut bahasa adalah membersihkan diri atau mensucikan
diri. Sedangkan pengertian zakat menurut istilah adalah ukuran harta tertentu yang wajib
dikeluarkan kepada orang yang membutuhkan atau yang berhak menerima dengan beberapa
syarat sesuai dengan syariat islam.

2. Hukum Membayar Zakat Fitrah 

Membayar zakat fitrah atau zakat fitri adalah hukumnya wajib

3. Syarat-Syarat Wajib Membayar Zakat Fitrah 

 Orang Islam. sedangkan bagi orang yang bukan islam tidak diwajibkan
 Membayar zakat fitrah dilaksanakan setelah terbenamnya matahari dari bulan ramadhan
sampai akhir bulan ramadan. 
 Memiliki harta yang berlebih dengan ketentuan kelebihan harta untuk dirinya sendiri dan
untuk keluarganya. Sedangkan bagi yang kekurangan tidak diwajibkan untuk membayar
zakat fitrah. 

4. Rukun-Rukun Zakat Fitrah

 Niat untuk menunaikan zakat fitrah dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT
 Terdapat pemberi zakat fitrah atau musakki
 Terdapat penerima zakat fitrah atau mustahik
 Terdapat makanan pokok yang dizakatkan
 Besar zakat fitrah yang dikeluarkan sesuai agama islam 
5. Waktu Pembayaran Zakat Fitrah 

Terdapat beberapa waktu yang diperbolehkan dalam membayar zakat fitrah baik itu yang wajib,
sunnah, makruh, dan haram antara lain sebagai berikut...

 Wajib yang diperbolehkan yaitu dari bulan ramadhan sampai terakhir bulan Ramadhan 
 Waktu yang wajib adalah pada saat terbenamnya matahari pada penghambisan bulan
Ramadhan (malam takbiran) 
 Waktu Sunnah, yaitu dibayarkan sesudah shalat subuh, sebelum pergi shalat ied
 Waktu makruh, yaitu membayar zakat fitrah sesudah shalat ied, tetapi belum terbenam
matahari pada hari raya idul fitri. 
 Waktu Haram, yaitu membayar zakat fitrah setelah terbenam matahari pada hari raya idul
fitri 

6. Ukuran Membayar/Pembayaran Zakat Fitrah 

Benda yang digunakan zakat fitrah adalah makanan pokok menurut tiap-tiap daerah seperti
beras, gandum, kurma untuk setiap orang yang membutuhkan atau fakir miskin yang jumlah
pembayaran zakat fitrah adalah 3,2 liter atau 2,5 kg beras.

7. Akibat Tidak Mengeluarkan/Membayar Zakat Fitrah

Bagi orang yang bercukupun lantas tidak membayar zakat fitrah atau fitri akan menerima
berbagia akibat antara lain sebagai berikut...

 Berdosa karena zakat fitrah wajib dilakukan bagi orang yang bercukupan 
 Puasa yang dikerjakan kurang sempurna 
 Menjadi orang yang kupur nikmat
 Seperti memakan hak orang lain
 Terbentuk sifat kikir (bakhil) dan egois.
 Rezeki akan sempit

8. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melaksanakan Zakat Fitrah

 Orang yang wajib dibayarkan zakat fitrahnya adalah seluruh dari anggota keluarga dan
orang yang ditanggungnya
 Bayi yang lahir sebelum waktu magrib tanggal 1 syawal wajib dizakati. Termasuk wanita
yang dinikahi sebelum waktu magrib tanggal 1 syawal wajib dizakati oleh suaminya. 
 Orang yang berkewajiban mengeluarkan zakat fitrah untuk diri dan keluarganya adalah
mereka yang punya kelebihan makanan di hari idul fitri. 
 waktu pengeluaran adalah malam hari sampai dengan menjelang pelaksanaan shalat idul
fitri
 Zakat fitrah berupa makan pokok masyarakat setempat
ZAKAT HARTA

Dalam Undang-undang tentang Pengelolaan zakat No. 38 tahun 1998, Pengertian Zakat
Maal ialah bagian dari harta yang disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki
orang muslim sesuai ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.
Undang-undang tersebut juga menjelaskan mengenai Pengertian Zakat Fitrah merupakan
sejumlah bahan pokok yang dikeluarkan pada bulan ramadhan oleh setiap muslim bagi dirinya
dan bahi orang yang ditanggungnya, yang memiliki kewajiban makan pokok untuk sehari pada
hari raya idul fitri.
 
1. Zakat Harta Emas dan Zakat Harta Perak
Zakat harta wajib pada emas dan perak apabila :
(a) Telah mencapai satu haul.
(b) Banyaknya nishab (harta minimal) emas adalah 85 gram, sedangkan nishab perak adalah 595
gram.
(c) Besarnya zakat emas dan zakat perak ialah 2,5 %.
(d) Tidak disyaratkan emas dan perak yang akan dizakati itu harus dibentuk atau dicetak.
 
2. Zakat Harta Uang dan yang senilai dengannya
Zakat harta wajib pada uang baik uang lokal maupun uang asing, saham, jaminan, cek dan
seluruh kertas-kertas berharga yang setara nilainya dengan uang, harta-harta yang disimpan
dengan ketentuan :
(a) Harta-harta tersebut diatas harus mencapai nishab dan melampaui satu haul (Masa
kepemilikan 12 bulan).
(b) Nishab harta tersebut setara nilainya dengan 85 gram emas.
(c) Besarnya zakat yang harus dibayarkan yaitu 2,5 %.
 
3. Zakat Harta Barang yang memiliki nilai ekonomis dan nilai produksi
Zakat harta wajib pada barang-barang yang memiliki nilai ekonomis, baik barang tersebut
bergerak maupun barang tidak bergerak, yang meliputi buah-buahan, tanaman, binatang ternak
dan binatang peliharaan yang diperuntukan untuk dijual dengan syarat-syarat :
(a) Mencapai nishab dan adanya maksud atau niat untuk diperdagangkan.
(b) Besarnya nishab zakat harta barang-barang perdagangan ialah senilai 85 gram emas.
(c) Zakat harta yang dibayarkan adalah sebesar 2,5 %.
(d) Waktu pembayaran zakat harta barang-barang perdagangan setelah melampaui satu tahun
kecuali pada barang-barang tidak bergerak yang digunakan untuk perdagangan, zakatnya satu
kali ketika menjualnya dan untuk pertanian pada saat memanennya.
 
Zakat harta diwajibkan terhadap barang-barang hasil produksi apabila telah memenuhi syarat.
Zakat dikenakan juga pada produk lembaga keuangan syariah, baik bank maupun nonbank, yang
ketentuannya disesuaikan menurut akad masing-masing produk.
 
 
4. Zakat Harta Tanaman dan Zakat Harta Buah-buahan
(a) Zakat harta wajib pada berbagai macam tanaman, macam-macam buah-buahan, dan wajib
dikeluarkan pada saat panen.
(b) Zakat harta diwajibkan pula pada pemilik tanah yang ditanami, demikian juga wajib terhadap
penyewa tanah.
(c) Besarnya zakat harta yang wajib dikeluarkan adalah 10 % jika pengairan tanah itu diperoleh
secara alami dan zakat harta 5 % jika pengairan tanah itu diusahakan sendiri.
 
5. Zakat Harta Peternakan
Zakat harta peternakan dikelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu :
a. Zakat harta peternakan, kambing, domba dan sejenisnya :

 1-39 ekor, tidak ada zakatnya


 40-120 ekor, zakatnya 1 ekor kambing
 121-200 ekor, zakatnya 2 ekor kambing
 201-399 ekor, zakatnya 3 ekor kambing
 400-499 ekor, zakatnya 4 ekor kambing
 500-599 ekor, zakatnya 5 ekor kambing. Demikian setiap 100 ekor zakatnya 1 ekor
kambing.

b. Zakat harta sapi dan sejenisnya :

 1-29 ekor, tidak ada zakatnya


 30-39 ekor, zakatnya 1 ekor anak sapi jantan atau betina umur 1 tahun
 40-59 ekor, zakatnya 1 ekor anak sapi umur 2 tahun
 60-69 ekor, zakatnya 2 ekor anak sapi jantan umur 2 tahun
 70-79 ekor, zakatnya 1 ekor anak sapi betina umur 2 tahun dan 1 anak sapi jantan umur 1
tahun
 80-89 ekor, zakatnya 2 ekor anak sapi betina umur 2 tahun
 90-99 ekor, zakatnya 3 ekor anak sapi jantan umur 1 tahun
 100-109 ekor, zakatnya 1 ekor anak sapi betina umur 1 tahun dan 2 ekor anak sapi jantan
umur 2 tahun
 110-119 ekor, zakatnya 3 ekor anak sapi betina umur 2 tahun atau 3 ekor anak sapi jantan
umur 1 tahun

6. Zakat Harta Pendapatan

 Zakat harta diwajibkan dari pendapatan angkutan baik angkutan darat, laut dan udara
beserta kendaran-kendaraan lainnya.
 Nishab zakat harta pendapatan senilai dengan zakat harta emas, yaitu 85 gram.
 Besarnya zakat harta yang wajib dizakatkan 2,5 %.

7. Zakat Harta Madu dan sesuatu yang dihasilkan dari binatang

 Zakat harta wajib dikeluarkan pada madu jika telah mencapai 70 kg setelah dikurang
biaya produksi dengan besarnya zakat yang harus dikeluarkan sebanyak 5 %.
 Zakat harta diwajibkan pula terhadap sesuatu yang dihasilkan dengan binatang, seperti
susu, telur, sarang burung, sarang ulat sutera dan lain-lain. Ketentuan mengikuti
ketentuan zakat barang-barang yang bernilai ekonomis.
 Zakat harta wajib dikeluarkan pula pada setiap orang yang dihasilkan dari laut seperti
ikan, mutiara dan lain-lain, dengan besarnya zakat sebanyak 2,5 %.

 
8. Zakat Harta Profesi

 Zakat harta profesi dihitung dari seluruh penghasilan yang didapatkan kemudian
dikurangi oleh biaya kebutuhan hidup.
 Nishab besarnya zakat harta profesi sama dengan nishab zakat harta barang yang
memiliki nilai ekonomis, yaitu 85 gram.

 
9. Zakat Harta Barang Temuan dan Zakat Harta Barang Tambang
Zakat harta yang dikeluarkan sebanyak 20 % pada barang-barang temuan dan barang tambang
yang dihasilkan baik dari dalam tanah maupun laut, baik berbentuk padatan, cairan atau gas
setelah dikurangi biaya penelitian dan produksi.
 
10. Zakat Fitrah (jiwa)

 Zakat fitrah wajib bagi setiap muslim baik tua maupun muda, baik dikeluarkan oleh diri
sendiri atau orang yang menanggungnya dan diserahkan kepada fakir miskin pada 15 hari
terakhir pada bulan ramadhan sampai sebelum melaksanakan shalat id.
 Bagi orang muslim yang terkena wajib zakat fitrah ini apabila memiliki kemampuan
untuk makan selama sehari semalam.
 Besarnya zakat fitrah adalah sebanyak satu sha (2,5 Kg) makanan pokok atau yang
senilai dengannya.

 
| Syarat Zakat | Berbicara mengenai syarat – syarat zakat, maka dalam syarat zakat tersebut
zakat diwajibkan bagi setiap orang atau badan dengan syarat – syarat zakat sebagai berikut :

1. Syarat zakat yang pertama adalah orang tersebut beragama islam. Para ulam sepakat
bahwa zakat hanya diwajibkan kepada seorang muslim dewasa yang waras, merdeka dan
juga memiliki kekayaan dalam jumlah tertentu dengan syarat tertentu pula. Para ulama
juga sependapat bahwa zakat tidak diwajibkan kepada nonmuslim, karena zakat adalah
ibadah dan termasuk salah satu rukun islam. Statusnya sama dengan syahadat, shalat,
puasa ramadhan dan haji.
2. Syarat zakat yang kedua ialah mencapai nishab dengan kepemilikan sempurna walaupun
sifat harta itu berubah di sela-sela haul.
3. Syarat zakat yang ketiga yaitu memenuhi syarat satu haul bagi harta-harta tertentu.
4. Syarat zakat yang keempat adalah harta tersebut tidak tergantung pada penggunaan
seseorang.
5. Syarat zakat yang kelima ialah harta itu tidak terikat oleh utang, sehingga menghilangkan
nishab.
6. Syarat zakat yang terakhir yaitu harta bersama dipersamakan dengan harta perorangan
dalam hal mencapai nishab.
GOLONGAN ORANG YANG BERHAK MENERIMA ZAKAT

1. Orang Fakir
Golongan pertama yang berhak menerima zakat adalah orang-orang fakir, orang fakir yaitu
orang yang tidak mempunyai harta dan juga tidak bekerja. Kalau orang yang tidak bisa
memenuhi kebutuhannya karena kemalasan bekerja, padahal ia mempunyai tenaga, maka ia tidak
disebut fakir. Artinya tidak boleh menerima zakat.

2. Orang Miskin
Golongan kedua yang berhak menerima zakat adalah orang-orang miskin, yaitu orang orang
yang mempunyai tempat tinggal, namun tidak bisa memenuhi kebutuhannya yang pokok seperti
makan, minum, dan pakaian hanya dalam batas sederhana (sekadar hanya bisa untuk memenuhi
kebutuhan hidup). Misalnya seseorang yang berpenghasilan Rp 20.000 padahal kebutuhan
minimalnya adalah Rp 30.000. Golongan inilah yang disebut dengan miskin.

3. 'Amil (Panitia Zakat)


Orang yang berhak menerima zakat selanjutnya adalah panitia zakat atau yang disebut dengan
'amil. 'Amil yaitu orang (panitia) yang bekerja mengumpulkan zakat dan kemudian membagi-
bagikannya kepada yang berhak menerimanya.

4. Mu'allaf
Golongan yang berhak menerima zakat yang ke empat adalah seorang mu'allaf yaitu orang-orang
yang baru masuk Islam dan belum kuar jiwa keislamannya, karena belum lama menjadi orang
Islam.

5. Riqob (budak)
Orang kelima yang berhak menerima zakat adalah riqob atau budak. Yaitu budak/hamba yang
akan membebaskan (memerdekakan) dirinya. Untuk memmbebaskan diri harus menebusnya
dengan jumlah harta/uang kepada tuannya (pemilik budak). Karena itu perlu mendapat bantuan.
Maka ia berhak menerima zakat.

6. Ghorim (orang yang menanggung hutang)


Golongan yang berhak menerima zakat yang ke-enam adalah orang-orang yang berhutang untuk
kepentingan yang baik seperti untuk agama, keluarga dll. Sedangkan berhutang untuk tujuan
jahat/maksiat dan memenuhi hawa nafsu, maka tidak berhak menerima zakat.

7. Sabilillah
Ialah orang-orang yang berjuang di jalan Allah swt tanpa mendapat upah/gaji. Atau dapat juga
diartikan untuk kepentingan perjuangan di jalan Allah. Misalnya untuk kepentingan membangun
masjid, madrasah, dan sekolah dapat pula dibantu dengan mengambil sebagian dari jalan
sabilillah.

8. Ibnu sabil
Orang ke delapan yang berhak menerima zakat adalah ibnu sabil yaitu orang-orang yang dalam
keadaan berpergian untuk kebaikan yang kehabisan bekal, dan bukan untuk kepentingan
maksiat/kejahatan. Mereka berhak menerima sebagian dari zakat, misalnya : orang yang pergi
menuntut imu, untuk mencari keluarga yang hilang dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai