Anda di halaman 1dari 10

Yang Tidak Berhak

Menerima Zakat
Yulianto Suryono (1931811159 )
Dhaifina Nur Amalia (1931811143)
Sarmila (1931811152)
Pengertian Zakat

Zakat menurut etimologi (bahasa) adalah suci, tumbuh, berkembang, dan berkah. Sedangkan menurut
terminologi (istilah) zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada yang berhak menerimanya
dengan syarat tertentu.
Pengertian zakat menurut Undang-Undang nomor 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat, ”Zakat
adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada
yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat islam.” Salah satu sumber zakat adalah zakat
profesi, dalam Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah (KHES) “zakat profesi adalah zakat yang
dikeluarkan dari hasil usaha yang halal dan dapat mendatangkan hasil (uang) yang relatif banyak dengan
cara yang mudah, baik melalui suatu keahlian tertentu ataupun tidak”. Semua bentuk penghasilan yang
halal wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat telah mencapai nishab dalam satu tahun, yakni 85 gram
emas murni.
ac
Macam-Macam Zakat
0 Zakat Fitrah 0a  Zakat Maal
1 m-
2
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan Zakat maal (harta) adalah zakat

M
umat Muslim menjelang hari raya Idul Fitri atau penghasilan seperti hasil pertanian, hasil
pada bulan Ramadan. Zakat fitrah dapat dibayar pertambangan, hasil laut, hasil perniagaan,
dengan setara 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan hasil ternak, harta temuan, emas dan
pokok dari daerah yang bersangkutan. perak. Masing-masing jenis penghasilan

ac
memiliki perhitungannya sendiri.

Cara Perhitungan Zakat Fitrah Cara Perhitungan Zakat Maal

a
Zakat Fitrah per orang = 3,5 liter x harga beras per liter. Contoh:
harga beras yang biasa kamu makan sehari-hari Rp 10.000 per
liter, maka zakat fitrah yang harus dibayar per orang sebesar Rp
35.000. Jika dihitung dari segi berat, maka zakat fitrah per orang
Zakat Maal = 2,5% x jumlah harta yang
tersimpan selama 1 tahun. Menghitung
nisab zakat maal = 85 x harga emas

m
= 2,5 kg x harga beras per kg. pasaran per gram
Syarat-Syarat Membayar Zakat

• Islam
• Merdeka
• Berakal
• Baligh
• Harta Mencapai Nisab
• Harta Mencapai Haul
Yang Tidak Berhak Menerima Zakat

Ada tujuh golongan yang tidak berhak menerima zakat, yaitu:

1. Bani Hasyim, yakni Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan Kerabatnya Zakat diharamkan atas Bani Hasyim, yaitu Nabi
shallallahu alaihi wa sallam dan kerabatnya. Mereka adalah keluarga Abbas, keluarga Ali, keluarga Ja’far, keluarga Aqil,
keluarga al-Harits bin Abdil Muththalib. Adapun tentang keluarga Abu Lahab, ada perbedaan pendapat tentangnya. Asy-
Syaukani berkata, “Keluarga Abu Lahab tidak termasuk dalam hukum ini, berdasarkan apa yang dikatakan (bahwa tidak ada
seorang pun dari mereka yang masuk Islam pada masa hidup Nabi shallallahu alaihi wa sallam).

2. Orang Kaya
Yang dimaksud dengan orang kaya di sini adalah orang yang memiliki harta yang cukup dalam memenuhi kebutuhannya
sehari-hari bersama keluarganya jika dia berkeluarga dalam jangka waktu setahun, menurut tingkat kehidupan masyarakat
sekitarnya yang sederajat dengannya. Golongan orang kaya diharamkan menerima zakat untuk memenuhi kebutuhannya
bersama keluarganya—jika dia berkeluarga—karena dia bukan golongan fakir-miskin yang membutuhkan.
Yang Tidak Berhak Menerima Zakat

3. Orang yang Berfisik Kuat dan Berpenghasilan Cukup


Orang yang berfisik kuat dan punya profesi/penghasilan yang mencukupinya untuk keluarganya jika dia berkeluarga pada
hakikatnya termasuk kaya. Oleh karena itu, zakat haram baginya untuk memenuhi kebutuhannya bersama keluarganya jika dia
berkeluarga. Sebab, dia tidak termasuk golongan fakir-miskin yang membutuhkan.

4. Orang yang Tercukupi Nafkahnya oleh yang Menanggungnya


Orang yang telah tercukupi nafkahnya oleh pihak yang bertanggung jawab menafkahinya, tidak berhak diberi zakat untuk
memenuhi kebutuhannya. Sebab, kebutuhannya telah tercukupi dengan nafkah itu. Maka dari itu, zakat tidak boleh diberikan
kepada seorang wanita fakir yang dipenuhi nafkahnya oleh suaminya, seorang anak yang dipenuhi nafkahnya oleh ayahnya,
dan siapa saja yang kebutuhannya dipenuhi oleh pihak yang menanggung nafkahnya.
Yang Tidak Berhak Menerima Zakat

5. Orang yang Dinafkahinya Yang wajib dinafkahi oleh seseorang terkait dengan pembahasan zakat meliputi:
a. Kerabat yang dinafkahinya Orang yang kaya wajib menafkahi keturunannya ke bawah dan asal-usulnya ke atas secara
mutlak (mewarisi atau tidak mewarisi). Demikian pula kerabatnya yang lain, dengan syarat dia mewarisi dari kerabatnya itu.
Adapun kerabat yang pada asalnya tidak diwarisi olehnya atau dia tertutupi oleh yang lainnya untuk menerima warisan
darinya, dia tidak berkewajiban memberi nafkah kepadanya. Oleh karena itu, seseorang yang mampu (kaya) berkewajiban
menafkahi kedua orang tuanya yang miskin, kakek dan neneknya yang miskin, anak-anak dan cucu-cucunya yang miskin, serta
kerabat lainnya yang miskin yang diwarisinya.
Berdasarkan hal ini:
▪ seseorang yang menafkahi anaknya, tidak boleh memberikan zakatnya kepada anaknya, yang berarti menggugurkan
nafkahnya
▪ seseorang yang menafkahi orang tuanya tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang tuanya, yang berarti menggugurkan
nafkahnya.
▪ seseorang yang menafkahi kakek atau neneknya tidak boleh memberikan zakatnya kepada kakek atau neneknya, karena
menggugurkan nafkahnya.
▪ seseorang yang menafkahi saudaranya tidak boleh memberikan zakatnya kepada saudaranya tersebut, yang berarti
menggugurkan nafkahnya.
Yang Tidak Berhak Menerima Zakat

5. Orang yang Dinafkahinya Yang wajib dinafkahi oleh seseorang terkait dengan pembahasan zakat meliputi:
b. Istri Seorang suami wajib menafkahi istrinya secara mutlak, baik istrinya miskin maupun kaya. Haram baginya memberikan
zakatnya kepada istrinya untuk memenuhi kebutuhannya yang seharusnya dipenuhi dengan nafkahnya.Sebab, hal ini bermakna
menggugurkan kewajiban memberikan nafkah kepadanya, ini tidak boleh. Adapun seseorang memberikan zakatnya kepada
istrinya untuk makna lain yang tidak mengandung makna pengguguran nafkah seperti melunasi utangnya, maka dibolehkan.
Ini menurut pendapat yang dirajihkan oleh Ibnu Utsaimin.

6. Budak Zakat tidak boleh diberikan kepada seorang budak untuk memenuhi kebutuhannya.
Sebab, nafkah seorang budak merupakan tanggung jawab tuan/pemiliknya. Kebutuhannya telah terpenuhi dengan nafkah dari
tuannya. Di samping itu, seorang budak tidak mempunyai hak milik, karena diri dan hartanya adalah milik tuannya. Jika dia
diberi zakat, otomatis zakat itu akan beralih ke tangan tuannya.
Yang Tidak Berhak Menerima Zakat

7. Orang Kafir Orang kafir tidak boleh diberi zakat.


Ibnul Mundzir menukilkan ijmak (kesepakatan) ulama tentang hal ini. Ibnu Qudamah mengatakan, “Kami tidak mengetahui
adanya perbedaan pendapat dalam hal ini.” Akan tetapi, dikecualikan orang kafir yang diberi zakat sebagai mualaf.Wallahu
a’lam.
THANK YOU
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai