Anda di halaman 1dari 3

ZAKAT

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti


10 IPS 3
Kelompok 2 :
1. Andini Dellianska Arbain
2. Imam Fauji
3. Nurul Fajar
4. Qaila Salwa Qisdina
5. Rifki Julida
6. Risya Nur Azizah
7. Siti Aisyah
8. Siti Meilijah

- Pengertian
Zakat (bahasa Arab: ‫زﻛﺎة‬, translit. zakāh) dalam segi istilah adalah kegiatan mengeluarkan harta
tertentu dari seseorang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya. Zakat dari segi bahasa berarti 'bersih', 'suci', 'subur', 'berkat' dan 'berkembang'.
Menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syariat Islam. Zakat merupakan rukun ketiga dari
rukun Islam.

- Sejarah Zakat
Setiap umat muslim diwajibkan memberikan sedekah dari rezeki yang dikaruniakan Allah.
Kewajiban ini tertulis di dalam Alquran. Pada awalnya, Alquran hanya memerintahkan untuk
memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada kemudian hari,
umat Islam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menurut sebuah hadits ilmu dari
percakapan Anas bin Malik dengan Dhamman bin Tsa'labah ditetapkan sebelum tahun ke-9
Hijriah/631 Masehi. Dikatakan ia wajib setelah hijrah Rasulullah ke Madinah. Dalil yang
menjelaskan ini ialah hadits tentang zakat fitrah, riwayat Imam Ahmad dan Hakim, yang menyebut
adanya zakat fitrah sebelum zakat mal, yang konsekuensinya ia ditetapkan setelah adanya perintah
puasa.[14] Nabi Muhammad melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan zakat bertingkat
bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin.[15] Sejak saat
ini, zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukkan bahwa pada kemudian hari
ada pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut.[16]

Pada zaman khilafah, zakat dikumpulkan oleh pegawai negara dan didistribusikan kepada
kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang miskin, budak yang ingin membeli
kebebasan mereka, orang yang terlilit hutang dan tidak mampu membayar.[17] Syari'ah mengatur
dengan lebih detail mengenai zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan.

- Jenis-jenis Zakat
Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat Fitrah (zakat
al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang
dilakukan pada bulan Ramadhan.
Zakat Fitrah adalah zakat yang wajib dibayarkan oleh setiap orang islam (baik laki laki maupun
perempuan, tua maupun muda, kaya maupun miskin, merdeka atau hamba sahaya) sejumlah 1 Sha’
atau senilai 3,5 liter atau 2,5 kilogram (ukuran tergantung jenis) bahan makanan pokok, pada
bulan suci Ramadan.

Zakat Mal adalah harta yang wajib dikeluarkan seorang muslim dari rizeki yang diperolehnya,
baik melalui profesi, usaha pertanian, perniagaan, hasil laut, pertambangan, harta temuan, hasil
ternak, emas, dan perak dengan besaran (nisab) yang telah ditentukan dan waktu dimiliki penuh
selama setahun (haul). Zakat mal sebagaimana dimaksud pada paragraf di atas meliputi:

1. Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya


Adalah zakat yang dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan
haul.
2. Zakat atas uang dan surat berharga lainnya
Adalah zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan dengan uang, dan surat berharga
lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.
3. Zakat perniagaan
Adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah mencapai nisab dan haul.
4. Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan dan hasil hutan pada saat panen.
5. Zakat peternakan dan perikanan
Adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil perikanan yang telah mencapai nisab
dan haul.
6. Zakat pertambangan
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang telah mencapai nisab dan haul.
7. Zakat perindustrian
Adalah zakat atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi barang dan jasa.
8. Zakat pendapatan dan jasa
Adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh dari hasil profesi pada saat
menerima pembayaran, zakat ini dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan.
9. Zakat rikaz
Adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar zakatnya adalah 20%.

- Syarat dikenakannya zakat atas harta di antaranya:


1) harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang halal;
2) harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya;
3) harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang;
4) harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya;
5) harta tersebut melewati haul; dan
6) pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi.

- Orang yang berhak menerima Zakat


Perintah membayar zakat diwajibkan kepada setiap umat Islam yang mampu memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari secara layak. Bagi muslim yang tidak mampu mencukupi biaya hidup, mereka
tidak wajib membayar zakat, sebaliknya, mereka malah harus diberikan zakat.

Siapa saja orang-orang yang berhak menerima zakat?

1). Fakir ialah orang-orang yang memiliki harta namun sangat sedikit. Orang-orang ini tak
memiliki penghasilan sehingga jarang bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan baik.
Miskin
Di atas fakir, ada orang-orang yang disebut miskin. Mereka adalah orang-orang yang memiliki
harta namun juga sangat sedikit. Penghasilannya sehari-hari hanya cukup untuk memenuhi makan,
minum dan tak lebih dari itu.
2). Amil
Mereka adalah orang-orang yang mengurus zakat mulai dari penerimaan zakat hingga
menyalurkannya kepada orang yang membutuhkan.
3). Mu'allaf
Orang yang baru masuk Islam atau mu'allaf juga menjadi golongan yang berhak menerima zakat.
Ini bertujuan agar orang-orang semakin mantap meyakini Islam sebagai agamanya, Allah sebagai
tuhan dan Muhammad sebagai rasulNya.
4). Riqab / Memerdekakan Budak
Di zaman dahulu, banyak orang yang dijadikan budak oleh saudagar-saudagar kaya. Inilah, zakat
digunakan untuk membayar atau menebus para budak agar mereka dimerdekakan. Orang-orang
yang memerdekakan budak juga berhak menerima zakat.
5). Gharim (Orang yang Memiliki Hutang)
Gharim merupakan orang yang memiliki hutang. Orang yang memiliki hutang berhak menerima
zakat. Namun, orang-orang yang berhutang untuk kepentingan maksiat seperti judi dan berhutang
demi memulai bisnis lalu bangkrut, hak mereka untuk mendapat zakat akan gugur.
6). Fi Sabilillah
Yang dimaksud dengan sabilillah adalah segala sesuatu yang bertujuan untuk kepentingan di jalan
Allah. Misal, pengembang pendidikan, dakwah, kesehatan, panti asuhan, madrasah diniyah dan
masih banyak lagi.
7). Ibnu Sabil
Ibnu Sabil disebut juga sebagai musaffir atau orang-orang yang sedang melakukan perjalanan jauh
termasuk pekerja dan pelajar di tanah perantauan.

Anda mungkin juga menyukai