Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Zakat merupakan ibadah dan kewajiban sosial bagi para Aghniya (hartawan)
setelah kekayaannya memenuhi batas minimal (nishab) dan rentang waktu setahun
(haul). Tujuannya untuk mewujudkan pemerataam keadilan dalam ekonomi. Sebagai
salah satu aset-lembaga-ekonomi Islam, zakat merupaka sumber dan potensial
strategis bagi upaya membangun kesejahteraan umat. Karena itu, al-Quran memberi
rambu agar zakat yng di himpun di salurkan kepada mustahiq (orang yang benar-
benar berhak menerima zakat). Pada awal Islam, zakat di kelola negara/pemerintah.
Pendapat ini memang dapat diperdebatkan. Tetapi kalau Rasullah SAW di posisikan
sebagai nabi dan negarawan (the Prophent and Statesmen) maka keberadaan beliau
adalah sebagai pemimpin negara dan pemerintahan. Praktik semacam ini juga di
teruskan pada masa Khulafa’ al-Rasydin. Pada masa Abu Bakar al-Shidiq, waraga
yang enggan membayar zakat di perangi. Beliau merasa wajib untuk mengefektifkan
penghimpun zakat. Dalam pendistribusian zakat misalya, ‘Umar bin al-Khattab r.a
tidak memberikan bagian zakat kepada muallafah qulubuhum (pemula muslim)
karena pertimbangan, “politis”.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zakat ?
2. Apa saja macam-macam zakat ?
3. Apa saja syarat-syarat zakat ?
4. Siapa orang yang berhak menerima zakat ?
5. Siapa orang yang tidak berhak menerima zakat ?
6. Apa faedah zakat ?
7. Bagaimana zakat dalam Al-Qur’an ?
8. Apa hikmah zakat ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian zakat

1
2. Untuk mengetahui macam-macam zakat
3. Untuk mengetahui syarat-syarat zakat
4. Untuk mengetahui orang yang berhak menerima zakat
5. Untuk mengetahui orang yang tidak berhak menerima zakat
6. Untuk mengetahui faedah zakat
7. Untuk mengetahui zakat di dalam Al-Qur’an
8. Untuk mengetahui hikmah zakat

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat
Zakat merupakan kewajiban yang harus dijalankan setiap muslim. Zakat
menurut etimologi (bahasa) berasal dari kata dasar (masdar) zakāyang berarti tumbuh,
berkah , bersih dan baik. Zakat muci, tumbuh, berkembang, dan berkah. Sedangkan
menurut terminologi (istilah) zakat adalah kadar harta tertentu yang diberikan kepada
yang berhak menerimanya dengan syarat tertentu.1
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok
bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib fardhu atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat - syarat tertentu . Zakat termasuk dalam
kategori ibadah , seperti : shalat , haji , dan puasa yang telah diatur secara rinci dan
paten berdasarkan Al - Qur'an dan As Sunnah , sekaligus merupakan amal sosial
kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan ummat manusia .

B. Macam-macam zakat
1. Zakat Fitrah
Pengertian fitrah ialah sifat asal, bakat, perasaan keagamaan dan perangai.
Sedangkan zakat fitrah adalah zakat yang berfungsi mengembalikan manusia
muslim dalam keadaan fitrahnya, dengan menyucikan jiwa mereka dari

1
Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, PT Grasindo, Jakarta, 2006, h. 10

2
kotorankotoran (dosa-dosa) yang disebabkan oleh pengaruh pergaulan dan
sebagainya.
Zakat fitrah adalah sejumlah harta yang wajib ditunaikan oleh setiap mukallaf dan
setiap orang yang nafkahnya ditanggung olehnya dengan syarat-syarat tertentu.
Zakat fitrah dikeluarkan oleh setiap umat Islam yang hidup sebagian bulan
Ramadhan dan sebagian bulan Syawal. Hukum Zakat fitrah wajib bagi umat islam
baik laki-laki maupun perempuan, besar kecil, merdeka maupun hamba.2 Yang
dikeluarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok (yang mengenyangkan)
menurut tiap-tiap tempat (negeri) sebanyak 3,1 liter atau 2,5 kg, atau bisa diganti
dengan uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg makanan pokok yang harus dibayarkan.

2. Zakat mal
Dalam bahasa Arab, Mal berarti harta. Jadi, zakat mal adalah zakat kekayaan yang
harus dikeluarkan dalam jangka satu tahun sekali yang sudah memenuhi nishab
mencakup hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta
7temuan, emas dan perak serta hasil kerja (profesi). Masing-masing tipe memiliki
perhitungannya sendiri-sendiri.3

C. Syarat syarat zakat


1. Syarat wajib zakat fitrah
a. Beragama Islam.
b. Lahir dan hidup sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan bulan
Ramadhan.
c. Mempunyai kelebihan harta dari keperluan makanan untuk dirinya sendiri dan
wajib dinafkahi, baik manusia atau binatang, pada malam hari raya dan siang
harinya. Yang tidak mempunyai kelebihan seperti itu, maka boleh menerima
dari orang lain sehingga dia dapat membayar zakat dan mempunyai persediaan
makanan.

2. Syarat wajib zakat mal

2
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, cet. 3 CV Nuansa Aulia, Bandung, 2011, h. 195
3
Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat : Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan Syariah
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 3.

3
a. Islam
b. Merdeka (bukan budak)
c. Hak milik yang sempurna
d. Telah mencapai nisab
e. Masa memiliki sudah sampai satu tahun / haul (selain tanaman dan
buahbuahan).
f. Lebih dari kebutuhan pokok. Orang yang berzakat hendaklah orang yang
kebutuhan minimal / pokok untuk hidupnya terpenuhi terlebih dahulu.
g. Bebas dari hutang, bila individu memiliki hutang yang bila dikonversikan ke
harta yang dizakatkan mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan
dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas dari kewajiban
zakat.

D. Orang Yang Berhak Menerima Zakat


Selain delapan golongan tidak berhak menerima zakat bahkan tidak sah zakat
seseorang jika diberikan kepada selain mereka. Untuk lebih jelasnya 8 golongan yang
berhak menerima zakat sebagai berikut :
A. Fakir miskin
Fakir adalah orang yang tidak mempunyai harta sama sekali dan juga tidak
mempunyai pekerjaan. Atau kalaupun dia mempunyai penghasilah tapi tidak dapat
mencukupi separuh kebutuhan sehari-harinya.
B. Amil
Yang dimaksud dengan Amil Zakat adalah : Orang yang dipekerjakan oleh
pemerintah atau lembaga khusus zakat yang direstui oleh pemerintah untuk
mengurusi penarikan zakat dan pembagiannya, yang ditugasi untuk menjaga,
mendata atau yang berkeliling mengambil zakat.
C. Muallaf
Yang dimaksud Muallaf adalah : salah satun dari 4 golongan dibawah ini :
1. Orang yang baru Masuk Islam, dan niatnya masih lemah, maka diberikan
kepadanya zakat supaya hatinya mantap dengan agama Islam.
2. Orang NonIslam yang mempunyai pengaruh terhadap kaumnya, sehingga
seandainya diberikan zakat, diharapkan pengikutnya atau bawahannya
memeluk agama Islam nantinya.

4
3. Orang-orang Islam yang memerangi atau menakut-nakuti orang yang tidak
mau mengeluarkan zakat, sehingga mereka membawa zakat orang-orang
tersebut kepada pemerintah, mereka berhak menerima zakat.
4. Orang-orang Islam yang memerangi orang kafir pemberontak yang berada
dekat kota mereka berada, maka mereka juga berhak mendapatkan zakat.

D. Budak
Yang dimaksud dengan budak adalah : budak yang dijanjikan dengan
kebebasan oleh tuannya baik dengan permintaannya atau penawaran dari tuannya
dengan imbalan uang yang diserahkan kepada tuannya dalam waktu yang telah
disepakati. Budak ini berhak mandapatkan zakat untuk membebaskan dirinya dari
perbudakan.
E. Orang-orang Yang mempunyai Utang
Orang yang berutang berhak untuk mendapatkan zakat untuk membebaskan
hutang mereka, dan mereka yang berutang, kadangkala berhutang untuk
kepentingan diri dan kadangkala berutang untuk kepentingan orang lain atau
untuk kemaslahatan umum. Selama berutang tidak dilandasi dengan maksiat,
maka mereka berhak mendapatkan zakat.
Orang yang berutang dapat diktegorikan empat golongan :
1) Mereka yang berutang untuk diri mereka, dengan maksud untuk memakainya
untuk sesuatu yang muba, bukan maksiat, dan jika utangnya untuk sesuatu
yang sifatnya maksiat seperti dipakai untuk bersina, minum minuman keras
dan lain-lain, tidak boleh menerima zakat untuk membebasakn hutangnya.
2) Mereka yang berutang untuk memadamkan api fitnah, antara dua golongan
yang sedang cekcok.
3) Mereka yang berutang untuk kepentingan umum, seperti mereka yang berutang
untuk kelangsungan pembangunan mesjid, pesantren, madrasah, dan lain-lain.
4) Mereka yang berutang karena menjamin seseorang dan yang dijamin tidak
mampu membayar utangnya, atau mampu membayar tapi dia tidak
bertanggung jawab, maka dia berhak mendapatkan zakat untuk membayar
hutangnya.

F. Orang-orang Yang Melaksanakan Jihad

5
Yang dimaksud dengan orang yang melaksanakan Jihad adalah : Orang yang
berjhad dijalan Allah, orang yang membantu kaum muslimin selama dalam
peperangan. Dengan syarat tidak diupah atau digaji pemerintah akan tetapi
berperang semata-mata untuk menegakkan Islam. Kadar zakat yang diberikan
kepada Mujahidin adalah kebutuhannya selama dalam peperanagn, seperti
pakaian, kendaraan dan lain-lain sekalipun mujahid tersebut adalah orang yang
kaya.
G. Ibnu Sabil
Yang dimaksud dengan Ibnu Sabil adalah : Orang yang mengadakan
perjalanan ke suatu tujuan lalu sebelum sampai ketujuannya itu atau sebelum
sampai kerumahnya kembali, dia kehabisan bekal atau kehilangan bekal tersebut,
maka orang ini berhak mendapatkan zakat, jika memenuhi persyaratan di bawah
ini :
1) Beprgiannya bukan untuk maksiat, jika untuk itu tidak ada hak untuk
mendapatkan zakat, seperti pergi untuk membunuh dan lain-lain
2) Dia sangat membutuhkan kepada zakat itu, lain halnya jika tidak
membutuhkannya, maka tidak diberikan kepadanya.
3) Dia tidak mendapatkan orang yang mau meminjamkannya uang di kota itu, jika
dia punya uang dirumah itu untuk membayar hutangnya, kecuali jika dirumahnya
pun dia tidak punya uang, maka tidak disyaratkan syarat itu, dan dia berhak
mendapatkan zakat.4

E. Orang Yang Tidak Berhak Menerima Zakat


Selain delapan golongan tidak berhak menerima zakat bahkan tidak sah zakat
seseorang jika diberikan kepada selain mereka.

F. Faedah Zakat
Banyak manfaat atau faedah yang kita dapatkan melaui zakat antara lain:
- zakat dapat menutupi kebutuhan fakir miskin yang mayoritas di kebanyakan
negeri

4
Muhammad Anis, zakat solusi pemberdayaan masyarakat, hal. 49-51

6
- zakat dapat memperkokoh kaum muslimin dan meninggikan derajat mereka,
karena itu salah satu dari sasaran zakat adalah jihad fisabilillah.
- zakat dapat menghapus rasa iri dengki dan cemburu dari dalam dada kaum fakir
miskin, orang miskin jika melihat orang-orang kaya menikmati hartanya tanpa ia
dapat mengambil manfaat sedikit pun darinya, terkadang tumbuh dalam dirinya
rasa cemburu dan permusuhan terhadap orang-orang kaya akibat mereka tidak
memberikan perhatian terhadap haknya, tidak pula memenuhi kebutuhanya, jika
orang kaya memberikan sebagian hartanya kepada si miskin pada setiap putaran
tahunya, maka semua perasaan ini akan lenyap dan tumbuhlah rasa cinta dan
kebersamaan.
- zakat dapat menumbuhkan harta dan memperbanyak berkah, sebagaimana dalam
hadits.
- di dalam pembayaran zakat terdapat perluasan daerah harta, karena suatu harta
jika dicairkan sebagian darinya, maka akan meluas jangkauanya, dan banyak
orang yang mengambil manfaat darinya, berbeda jika harta hanya berputar di
antara orang-orang kaya saja sedang orang-orang miskin tidak mendapatkan
sedikitpun darinya. Seluruh faedah yang terdapat dalam zakat ini menunjukan
bahwa zakat adalah perkara yang penting dalam memperbaiki pribadi dan
masyarakat.5

G. Zakat Dalam Al- Qur’an


Zakat dalam al-Qur’an memiliki banyak arti. Mengutip pendapat Hasbi Ash
Shiddieqy, antara lain adalah:

Pertama, Zakat yang berarti Zakat.

5
Desloehal Djumrianti, Rini, Heri Setiawan, Optimalisasi Zakat untuk Meminimalisasi Kemiskinan di
Indonesia,

7
Allah swt. Berfirman:

َ‫َواَقِ ْي ُموا الص َّٰلوةَ َو ٰاتُوا ال َّز ٰكوةَ َوارْ َكعُوْ ا َم َعال ٰ ّر ِك ِع ْين‬

Dan Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.

Kedua, Zakat yang berarti Shadaqah.

Mawardi mengatakan, “sedekah itu adalah zakat dan zakat itu adalah sedekah; berbeda nama
tetapi arti sama.”

Allah swt. Berfirman:

ِ َ‫ص َد ٰق‬
ِ ‫ت َوَأ َّن ٱهَّلل َ هُ َو ٱلتَّوَّابُ ٱلر‬
‫َّحي ُم‬ َّ ‫َألَ ْم يَ ْعلَ ُم ٓو ۟ا َأ َّن ٱهَّلل َ هُ َو يَ ْقبَ ُل ٱلتَّوْ بَةَ ع َْن ِعبَا ِد ِهۦ َويَْأ ُخ ُذ ٱل‬

Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima Taubat dari hambahamba-


Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang? .

Ketiga, zakat yang berarti Haq.

Allah swt. Berfirman:

ٍ ‫ت َو َغ ْي َر َم ْعرُو َشا‬
‫ت‬ ٍ ‫َوه َُو الَّ ِذي َأ ْن َشَأ َجنَّا‬
ٍ ‫ت َم ْعرُو َشا‬

‫َوالنَّ ْخ َل َوال َّزرْ َع ُم ْختَلِفًا ُأ ُكلُهُ َوال َّز ْيتُونَ َوالرُّ َّمانَ ُمتَ َشابِهًا‬

‫َو َغ ْي َر ُمتَ َشابِ ٍه ۚ ُكلُوا ِم ْن ثَ َم ِر ِه ِإ َذا َأ ْث َم َر َوآتُوا َحقَّهُ يَوْ َم‬

ِ ‫ْرفُوا ۚ ِإنَّهُ اَل ي ُِحبُّ ْال ُمس‬


َ‫ْرفِين‬ ِ ‫صا ِد ِه ۖ َواَل تُس‬
َ ‫َح‬

Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan
delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya
(yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-

8
Keempat, Zakat yang berarti Nafaqah.

Allah swt. Berfirman:

‫َار َجهَنَّ َم فَتُ ْك ٰوى بِهَا‬


ِ ‫يَّوْ َم يُحْ مٰ ى َعلَ ْيهَا فِ ْي ن‬

‫ِجبَاهُهُ ْم َو ُجنُوْ بُهُ ْم َوظُهُوْ ُرهُ ۗ ْم ٰه َذا َما َكن َْزتُ ْم‬

َ‫اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم فَ ُذوْ قُوْ ا َما ُك ْنتُ ْم تَ ْكنِ ُزوْ ن‬

Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya
dahi mereka, Lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: “Inilah harta
bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari)
apa yang kamu simpan itu”

Kelima, Zakat menurut bahasa Qur’an juga disebut ‘afuw.

Allah swt. Berfirman

ِ ْ‫ُخ ِذ ْال َع ْف َو َوْأ ُمرْ بِ ْالعُر‬


َ‫ف َوَأ ْع ِرضْ َع ِن ْال َجا ِهلِين‬

Jadilah Engkau Pema’af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

Harta benda yang wajib dizakati dan nisabnya

1) Emas, dan Perak


2) Harta perniagaan atau perdagangan
3) Hasil pertania
4) Binatang ternak
5) Rikaz (harta terpendam)
6) Hasil tambang
7) Zakat profesi

H. Hikmah Zakat

Dari berbagai hikmah zakat menurut para ulama’, maka dapat dibagi menjadi tiga
macam atau aspek, yaitu diniyyah, khuluqiyyah, dan ijtimaiyyah. Yaitu:

1) Faidah diniyyah (segi agama)

9
a. Berzakat menghantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan
dunia dan akhirat
b. Sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, akan
menambah keimanan karena keberadaanya yang memuat

Beberapa macam ketaatan.

c. Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda,


sebagaimana dalam firman Allah swt:
‫هّٰللا‬ َّ ‫ق هّٰللا ُ الر ِّٰبوا َويُرْ بِى ال‬
ٍ َّ‫ت ۗ َو ُ اَل يُ ِحبُّ َكف‬
‫ار اَثِي ٍْم‬ ِ ‫صد َٰق‬ ُ ‫يَ ْم َح‬

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap
orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.

d. Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan


Rasulullah saw.
2) Faidah Khuluqiyyah (segi Akhlak)

Di antara hikmah zakat apabila ditinjau dari aspek khuluqiyyah adalah:

a. Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran, dan kelapangan dada kepada


pribadi pembayar zakat
b. Pembayar zakat biasanya identic dengan sifat rahmah (belas kasih) dan lembut
kepada saudaranya yang tidak punya.
c. Merupakan realita bahwa menyumbang sesuatu raga bagi kaum muslimin
akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa, sebab sudah pasti ia akan
menjadi orang yang dicintai dan dihormati sesuai tingkat pengorbanannya.
d. Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
3) Faidah Ijtimaiyyah (segi Sosial Kemasyarakatan)

Adapun hikmah zakat apabila ditinjau dari aspek ijtimaiyyah ini adalah:

a. Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat hidup para
fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas sebagian besar Negara di
dunia
b. Memberikan support kekuatan bagi kaum muslmin dan mengangkat eksistensi
mereka. Hal ini bisa dilihat dalam kelompok penerima zakat, salah satunya
adalah mujahidin fi sabilillah.

10
c. Zakat bisa mengurangi kecemburuan social, dendam dan rasa dongkol yang
ada dalam dada fakir miskin karena masyarakat bawah akan mudah tersulut
rassa benci dan permusuhan jika mereka melihat kelompok masyarakat
ekonomi tinggi menghambur-hamburkan harta yang demikian melimpah itu
untuk mengentaskan kemiskinan tentu akan terjalin keharmonisan dan cinta
kasih antara si kaya dan si miskin.
d. Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang jelas
berkahnya akan melimpah.
e. Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau uang, karena
ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan meluas dan lebih banyak
pihak yang mengambil manfaat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari materi di atas maka dapat disimpulkan zakat merupakan kewajiban yang
harus di tunaikan oleh umat islam. Dengan syarat syarat yang telah berlaku.
Banyakpun dikalangan kita orang yang tidak mampu membayar zakat, akan tetapi
golongan orang tersebut adalah golongan yang berhak untuk menerima zakat.
Zakat juga telah dijelaskan dalam Al-Qur,an. Tidak hanya berupa uang, zakat juga
bisa berupa perhiasan, beras atau hasil perkebunan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, PT Grasindo, Jakarta, 2006

Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, cet. 3 CV Nuansa Aulia, Bandung,
2011

Abdul Al-Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ekonomi Zakat : Sebuah Kajian Moneter dan Keuangan
Syariah (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006

Muhammad Anis, zakat solusi pemberdayaan masyarakat

Desloehal Djumrianti, Rini, Heri Setiawan, Optimalisasi Zakat untuk Meminimalisasi


Kemiskinan di Indonesia

12

Anda mungkin juga menyukai