ZAKAT - HIKMANYA )
BAB II
PEMBAHASAN
A. WAQAF
dengan harta, maka menurut ajaran Islam, harta yang dizakati itu
tertentu itu adalah nisab, haul dan kadar-nya. Menurut hadits, yang
sana, antara lain Nabi menegaskan bahwa zakat adalah harta yang
2. Prinsip-prinsip Zakat
orang yang bebas dan sehat jassmani dan rohaninya, yang merasa
3. Tujuan Zakat
keadilan sosial.
4. Hikmahnya
kemelaratan.
3. Mewujudkan rasa solidaritas dan kasih saying antara
sesame manusia.
sosial..
INDONESIA )
5. Syarat-syarat Zakat
sebagai manusia.
6. Macam-macam Zakat
kadarnya.
dikeluarkannya.
7. Penerima Zakat
kategori, yaitu yang berhak dan yang tidak berhak menerima zakat
1. Pemahaman Zakat
melaksanakannya.
yang telah ada itu. Dalam fikih zakat yang ada sekarang, yang
3. Pembenturan Kepentingan
Yang dimaksud dengan pembenturan kepentingan
terganggu.
5. Sikap Tradisional
Penghambat lain adalah kebiasaan para wajib zakat,
Allah. Cara dan siakp ini tidak sepenuhnya salah, namun sikap
Indonesia.
PEMATERI KETIGAAAA
(WAQAF - PERNYATAAN
WAQIF)
B. WAQAF
1. Pengertian wakaf
Indonesia, berasal dari kata kerja bahasa Arab waqafa yang berarti
menunaikan ibadah haji. Tanpa wuquf di Arafah tidak ada haji bagi
seseorang.
duanya kata benda yang berasal dari kata kerja waqafa dan habasa,
Bentuk jamaknya adalah awqaf untuk waqf dan ahbas untuk habs.
selama hayatnya, dan doa anak (amal) saleh yakni anak yang
tidak dapat diasingkan kepada pihak lain, baik dengan jalan jual-
2. Unsur-Unsur Wakaf
harta yang diwakafkan perlu dicatat bahwa harta itu harus bebas
dari beban hutang pada orang lain. Kalau ada, beban itu harus
jangka waktu yang lama, tidak habis sekali pakai. Pemanfaatan itu
Keempat, harta yang diwakafkan itu dapat berupa benda dapat juga
Islam. Adalah mubah atau jaiz atau boleh saja kalau misalnya
lisan atau tulisan. Dengan penyataan itu, tanggallah hak wakif atas
SELESAI
6. Syarat-syarat Wakaf
7. Macam Wakaf
wakaf keluarga atau wakaf ahli (disebut juga wakaf khusus) adalah
1. Waqaf keluarga
disangka-sangka (darurat).
2. Wakaf Umum
hak mauqul ‘alaih (orang atau orang yang berhak memperoleh hasil
(kembali) menjadi milik Allah, tidak pada orang atau badan yang
harta wakaf.
wakaf di tanah air kita telah berkembang pula baik dalam teori
produktif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan