Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH FIQIH

Disusun oleh: M.Tsabat Muhyiyuddin


Kelas: X MIPA III
ZAKAT
A.Ketentuan islam tentang zakat
Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah amaliah,yaitu ibadah yang dilakukan melalui
pengeluaran atau pemanfaayan harta benda yang dimiliki seseorang.kata zakat banyak disebut
dalam Al-qur’an dan oada umumnya dirangkaikan dengan kata salat dalam satu ayat.terdapat 26
kata zakat yang selalu di hubungkan dengan shalat.hal itu menunjukkan betapa pentingnya zakat
dalam kehidupan manusia.
Pada prinsipnya,zakat,infaq,dan sedekah adalah sama,yaitu mengeluarkan Sebagian harta
untuk diberikan kepada orang lain yang berhak menerimanya.adapun perbedaannya adalah
sebagai berikut.
1. Zakat hukumnya wajib bagi yang mampu sedangkan infak dan sedekah hukumnya
sunnah.
2. Zakat wajib dikeluarkan jika telah mencapai nisabnya sedangkan infaq dan sedekah dapat
dikeluarkan kapan saja.
3. Zakat diberikan kepad orang yang berhak menerimanya sedangkan infak dan sedekah
dapat diberikan kepada yang lebih umum.

1.pengertian zakat
menurut Bahasa,zakat meruoakan kata dasar (Masdar) dari zakat yang berarti
tumbuh,bersih,berkembang,berkah,baik,dan bertambah.menurut istilah fikih,zakat berarti sebutan
atau nama bagi sejumlah harta tertentu,yang di wajibkan Allah swt. Untuk di bebrikan kepada
orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik zakat).
2.syarat zakat
Harta yang wajib dizakati adalah harta yang memiliki persyaratan di bawah ini.
a. Dimiliki secara penuh,yait kekayang ung berada di bawah kekuasaan pemilik dan tidak
bersangkutan dengan hak orang lain.
b. Berkembang,yaitu kekayaan yang di kembangkan atau punya potensi untuk berkembang
(produktif) dan memberikan keuntungan (pendapatan)
c. Cukup nisab,yaitu jumlah minimal harta yang harus di keluarkan zakatnya dalam waktu
tertentu.
d. Melebihi kebutuhan biasa (kebutuhan rutin),yaitu sesuatu yang harus ada untuk
ketahanan hidup,seperti makanan,minuman,pakaian,perumahan,dll
e. Bebas dari utang (pemillik sempurna),apabila mempunyai utang yang mengurangi jumlah
satu nisab,pemilik tidak wajib mengeluarkan zakat.
f. Berlaku satu tahun (haul),persyaratan satu tahun hanya untuk ternak,uang,dan harta
perdagangan.
3.macam-macam zakat
a.zakat fitrah
Zakat fitrah menurut istilah syara' adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap
muslim yang menemui sebagian atau keseluruhan bulan ramadan dan bulan syawal yang
berupa makanan pokok sesuai kadar yang telah ditentukan oleh syara'. Baik Zakat tersebut
dikeluarkan oleh dirinya sendiri ataupun dikeluarkan oleh orang yang menanggung nafkah /
fitrahnya atau oleh orang lain.
zakat fitrah ditunaikan dalam bentuk bahan makanan pokok di daerah setempat. Dalam
konteks Indonesia, satu sha’ setara dengan sekitar dua setengah kilogram beras per orang
(ada yang berpendapat 2,7 kilogram).

b.zakat mal (harta)


zakat mal adalah bagian dari hukum yang wajib diberikan kepada orang tertentu setelah
mecapai jumlah minimal tertentu dan setelah di milliki selama jangka waktu tertentu.yang
termasuk zakat adalah emas dan perak binatang ternak (an’am),hasil tanaman dan buah-
buahan,harta terpendam (rikaz),hasil tambang (ma’din),harta profesi serta investasi.

4.golongan penerima zakat


Yang berhak menerima zakat ada 8 golongan atau kelompok,yaitu:
a. Faqir adalah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak memiliki pekerjaan untuk
mencarinya.
b. Miskin adalah orang yang memiliki harta tetapi hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
c. Amil adalah orang yang mengelola pengumpulan dan pembagian zakat.
d. Muallaf adalah orang yang masih lemah imannya karena baru mengenal dan menyatakan
masuk Islam.
e. Budak yaitu budak sahaya yang memiliki kesempatan untuk merdeka tetapi tidak
memiliki harta benda untuk menebusnya.
f. Garim yaitu orang yang memiliki hutang banyak sedangkan dia tidak bisa melunasinya
g. Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah sedangkan dalam
perjuangannya tidak mendapatkan gaji dari siapapun.
h. Ibnu Sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, sehingga sangat
membutuhkan bantuan.
5.identifikasi undang-undang zakat
Dalam rangka meningkatkan kualitas umat islam Indonesia, pemerintah telah membuat
peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan zakat, yaitu Undang-undang Republik
UJI PUBLIK FIKIH X 53 Indonesia Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.
Undang-undang ini merupakan pengganti Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999.
Dalam bab 1 di ketentuan umum pasal 1 ada beberapa poin penting:
a. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam
pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.
b. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk
diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
c. Muzakki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat.
d. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.
e. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang
melakukan pengelolaan zakat secara nasional.
f. Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga yang dibentuk
masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat.
Dalam bab 1 di ketentuan umum pasal 2 ada beberapa poin penting: Pengelolaan zakat
berasaskan:
a. Syariat Islam
b. Amanah
c. Kemanfaatan
d. Keadilan
e. Kepastian hukum
f. Terintegrasi dan
g. Akuntabilitas.

Pada pasal 3 disebutkan bahwa pengelolaan zakat bertujuan:


a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat
b. Meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
penanggulangan kemiskinan.

Pada pasal 4 disebutkan:


1) Zakat meliputi zakat mal dan zakat fitrah.
2) Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Emas, perak, dan logam mulia lainnya
b. Uang dan surat berharga lainnya
c. Perniagaan
d. Pertanian, perkebunan, dan kehutanan
e. Peternakan dan perikanan
f. Pertambangan
g. Perindustrian
h. Pendapatan dan jasa
i. Rikaz.

Dalam Bab II ada beberapa poin penting: Pasal 5:


1) Untuk melaksanakan pengelolaan zakat, Pemerintah membentuk BAZNAS.
2) BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibu kota negara.
3) BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga pemerintah
nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri.
Pasal 6: BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat
secara nasional. Pasal 7:
1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, BAZNAS
menyelenggarakan fungsi
2) Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
3) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
4) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat
5) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat
6) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS dapat bekerja sama dengan pihak
terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
7) BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada Presiden melalui
Menteri dan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia paling sedikit 1 (satu)
kali dalam 1 (satu) tahun.

Tujuan pengelolaan zakat


Pengelolaan zakat bertujuan sebagai berikut (bab1 ketentuan umum pasal 3 UU No. 23
tahun 2011)
a.meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat
b.meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
penanggulangan kemiskinan.

Hikmah zakat
Diantara hikmah yang di syariatkan bagi umat islam adalah sebagai berikut.
1. melatih seseorang menjadi dermawan sehingga mengantarkan seseorang menyukuri
nikmat Allah swt. Untuk kepentingan menyucikan harta atau dirinya.
2. Menciptakan ketenangan dan ketentraman bagi pemberi dan penerima zakat .
3. Menghilangkan kedengkian dan iri hati dalam kehidupan bermasyarakat.
4. Menjadi dorongan untuk terus mengembangkan harta benda baik dari segi mental
spiritual maupun dari segi ekonomi dan psikologi.
5. Memelihara persatuan dan persaudaraan sesame umat manusia serta menumbuhkan
solidaritas social secara nyata dan berkesinambungan.
6. Membersihkan jiwa manusia dari kotoran kiki,iri,keburukan,dan kekerakusan.
7. Membantu orang-orang yang berada dalam kesulitan dan penderitaan.
8. Menegakkan kemaslahatan umum di mana kehidupan dan kebahagiaan umat sangat
terkait dengannya.
9. Membatasi pembengkalan kekayaan di tangan orang-orang kaya dan para pedagang agar
harta tidak beredar di kalangan tertentu atau hanya beredar di kalangan orang kaya saja.

Anda mungkin juga menyukai