NIM : 2000005257
Kelas : PGSD 5E
Resume “ ZAKAT”
A. Pengertian Zakat
▪ Secara bahasa : zakat berasal dari kata zaka – yazky. Mensucikan & Bertambah.
(QS. At-Taubah : 103)
▪ Secara istilah : Harta yg wajib dikeluarkan seseorang karena sudah masuk
nishab atau haul (batas minimum) kepad orang yang berhak menerima zakat
dengann ketentuan yang sudah berlaku.
▪ Shadaqah dikeluarkan secara sukarela dan tidak terikat hitungan-hitungan
sebagaimana zakat.
B. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok
bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam
kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan paten
berdasarkan Al-Qur ' an dan As Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial
kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan ummat manusia.
Waktu utama mengeluarkan zakat fitrah adalah sejak terbit fajar Idul fitri hingga
menjelang salat Id, tetapi zakat fitrah dapat juga di keluarkan sejak awal bulan
Ramadan sampai akhir bulan Ramadan. Apa bila zakat fitrah diserahkan setelah
selesai salat Id, maka zakat tersebut tidak termasuk dalam kategori zakat fitrah
melainkan sedekah biasa. Sebagaimana dijelaskan melalui hadis yang diriwayatkan
oleh Abu Daud, Rasulullah saw. bersabda; “Rasulullah saw. mewajibkan zakat
fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari hal hal yang tidak bermanfaat,
kata-kata kotor, dan memberi makan orang-orang miskin. Barang siapa
mengeluarkannya sebelum salat Idulfitri , zakatnya diterima , dan barang siapa yang
mengeluarkannya setelah salat idul fitri, hal itu merupakan salah satu dari sedekah.
2. Zakat Maal (harta).
Menurut bahasa (lughat), harta adalah segala sesuatu yang diinginkan sekali
sekali oleh manusia untuk memiliki, memanfaatkan dan menyimpannya. Menurut
syar ' a, harta adalah segala sesuatu yang dapat dimiliki (dikuasai) dan dapat
digunakan (dimanfaatkan) .
Sesuatu dapat disebut dengan maal (harta) apabila memenuhi 2 (dua) syarat, yaitu:
a. Dapat dimiliki, disimpan, dihimpun, dikuasai
b. Dapat diambil manfaatnya sesuai dengan. Misalnya rumah, mobil, ternak, hasil
pertanian, uang, emas, perak, dll.
F. Mustahiq
Mustahik zakat adalah golongan orang yang berhak menerima zakat. Hal ini telah
dijelaskan di dalam Al-Qur ’ an Ayat yang menjelaskan tentang mustahik zakat terdapat
di dalam Q.S. at Taubah/09; 60
Delapan golongan mustahik zakat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Fakir adalah orang yang tidak memiliki harta. Orang fakir tidak mempunyai harta
dan tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidupannya, hal ini disebabkan tidak mamp
mencari nafkah karena cacat fisik atau karena telah usia uzur (jompo).
2. Miskin adalah orang yang kekurangan harta. Orang miskin tidak memiliki harta
yang cukup atau pekerjaan yang tetap sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhan
dasar hidupnya sehari hari
3. Amil adalah panitia zakat. Amil mendapat tugas untuk mengurus zakat, mulai dari
pengumpulan, penerimaan, penyaluran bahkan pengelolaan zakat lainnya.
4. Mualaf adalah orang yang baru masuk Islam. Mualaf membutuhkan bantuan dalam
menyesuaikan diri dengan keadaan baru beragama Islam serta untuk memantapkan
keimanannya.
5. Hamba sahaya adalah budak belian yang ingin merdeka. Hamba sahaya berada
dalam kekuasaan orang lain dan telah dijanjikan oleh tuannya bahwa dia boleh
menebus dirinya.
6. Gharim adalah orang yang berhutang. Gharim terlilit hutang dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya dan tidak sanggup untuk membayarnya, kecuali dengan
bantuan zakat.
7. Sabilillah adalah orang yang berjuang di jalan Allah Swt. Fisabilillah sekelompok
orang yang melakukan kegiatan untuk kepentingan agama Allah Swt. dan
mempertahankan Islam dan kaum muslimin.
8. Ibnu Sabil adalah orang dalam perjalanan. Ibnu sabil kehabisan bekal dalam
perjalanan untuk kebaikan dan sangat membutuhkan bantuan untuk bisa
meneruskan perjalannya sampai pada tujuan.
H. Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan berdasarkan harta yang didapat
oleh seseorang karena dia mendapatkan harta dari pekerjaan yang digelutinya. Melansir
situs Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), seseorang wajib menunaikan zakat
profesi apabila penghasilannya telah mencapai nisab zakat pendapatan sebesar 85 gram
emas per tahun. Hal ini turut dikuatkan dalam SK BAZNAS Nomor 22 Tahun 2022
Tentang Nisab Zakat Pendapatan dan Jasa. Menurut ketentuan tersebut, nisab zakat
profesi pada tahun 2022 adalah senilai 85 gram emas atau setara dengan RP 79.292.978
per tahun atau Rp 6.607.748 per bulan. Jadi apabila penghasilan setiap bulan telah
melebihi nilai nishab bulanan, maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5% dari
penghasilannya tersebut.
Cara menghitung zakat profesi dapat dilakukan dengan mengalikan 2,5 persen
dengan jumlah penghasilan dalam 1 bulan. Contohnya apabila penghasilannya Rp 10
juta per bulan maka cara menghitungnya sebagai berikut, 2,5% x Rp 10.000.000 = Rp
250.000 per bulan.
I. Hikmah Zakat
1. 1. Hikmah Zakat, Infaq dan Shadaqah Bagi Yang Mengeluarkan
a. Sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang
diberikan Allah SWT kepadanya.
b. Membersihkan dan mensucikan diri dari harta yang dimilikinya, mengkikis dan
sifat kikir dan akhlak tercela serta mendidik diri agar bersifat pemurah dan
berakhlak.
c. Untuk mendidik manusia agar menyadari bahwa harta benda itu bukanlah
tujuan hidup dan bukan merupakan hak milik mutlak bagi pemiliknya, tetapi
merupakan titipan Allah SWT yang harus dipergunakan sebagal alat untuk
mengabdikan diri kepada-Nya dan sebagai alat bagi manusia untuk
menjalankan perintah agama dalam segala aspeknya.
d. Untuk lebih meningkatkan diri pada Allah SWT menghapuskan dosa, dan
melipatgandakan pahala.