Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MANDIRI

RESUME PUASA DAN ZAKAT

D
I
S
U
U
N
OLEH:
RAIHAN ACHMAD FAHREZI (2003110115)
KELAS : C2– PAGI
DOSEN: DIANTO,S.PD.I.,M.PD

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

TAHUN 2020/2021

MEDAN
A.Zakat

Pengertian zakat
Menurut istilah, dalam kitab al-Hw, al-Mawardi mendefinisikan zakat dengan nama
pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat tertentu, dan untuk diberikan kepada
golongan tertentu.

2.Dalil-dalil Zakat
Di dalam Al-quran banyak sekali ayat yang menyebutkan tentang wajibnya keutamaan dan
wajibnya zakat.
Yang artinya : "Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu)
adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang
mengetahui" (QS. At-Taubah : 11)
Surat tentang Zakat
Yang artinya: "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka". (QS. At-Taubah :103)

Dalil Tentang zakat


Yang artinya: "Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk
mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya)". (QS. Ar-Rum :39)

Sedangkan hadis yang menerangkan tentang zakat adalah:

Hadis Tentang zakat I


Zakat Fitri merupakan pembersih bagi yang berpuasa dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan
kata-kata keji (yang dikerjakan waktu puasa), dan bantuan makanan untuk para fakir miskin".(HR.
Abu Daud)

Hadis Tentang Zakat II


"Barang siapa yang membayar zakat fitrah sebelum shalat ied, maka termasuk zakat fitrah yang
diterima, dan barang siapa yang membayarnya sesudah shalat ied maka termasuk sedekah biasa
(bukan lagi dianggap zakat fitrah)". (HR. Bukhari dan Muslim)"
3.Rukun Zakat
Rukun zakat ialah mengeluarkan sebagian dari nishab (harta) dengan melepaskan
kepemilikan terhadapnya, menjadikannya sebagai milik orang fakir, dan menyerahkannya kepadanya
atau harta tersebut diserahkan kepada wakilnya, yakni imam atau orang yang bertugas untuk
memungut zakat.

4.Syarat-Syarat Zakat
Adapun syarat syarat zakat yang perlu diketahui adalah :

a. Islam.
Jadi, zakat tidak diwajibkan untuk dikeluarkan atas mereka yang bukan muslim. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam hadits yang diinformasikan oleh Abu Bakar :
Artinya :Berkata Abu Bakar Shiddiq :"Inilah sedekah yang diwajibkan Rasulullah SAW atas orang --
orang muslim".

b. Berakal dan baligh.


Sebagian besar fuqaha berpendapat bahwa orang yang gila sama dengan hukum anak kecil pada
semua hal (bahwa tak ada kewajiban zakat atasnya). Demikian juga zakat tak diwajibkan bagi mereka
yang belum baligh.

c. Telah mencapai nishab.


Nishab adalah batas minimal mulainya harta wajib dizakati. Dan nishab tersebut berbeda -- beda atas
benda -- benda yang wajib zakat

d. Merdeka.
Maka dengan demikian zakat itu tidak wajib bagi budak.

e. Mencapai haul.
Artinya bahwa pemilikan senishab itu berlangsung genap satu tahun qamariyah. Jadi zakat tidak wajib
dikeluarkan dari harta berapapun jumlahnya, kecuali bila pemilikannya telah genap satu tahun penuh.
Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW :
Artinya :"Tidak ada kewajiban zakat pada harta sehingga ia berulang tahun".

f. Kepemilikan yang penuh / sempurna.


Harta tersebut merupakan hak penuh bagi pemiliknya di mana dia dapat membelanjakannya
(menggunakannya).
g. Barangnya produktif atau bisa diproduktifkan.
Berkembang atau dapat diperkembangkan. Barang tersebut bersifat produktif, berkembang dan dapat
dikembangkan/ diproduksikan. Ada barang seperti uang yang disimpan, itu adalah produktif dan
dikenakan zakat.

h. Selamat dari hutang / bebas hutang (aslamah minaddaini)


Adapun yang menjadi syarat sah dalam zakat adalah niat yang menyertai pelaksanaan zakat. Zakat
tidak sah kecuali dengan niat taqarrub kepada Allah SWT, sebab ia adalah merupakan ibadah. Maka
barang siapa menunaikannya hanya karena untuk kedudukan atau karena pamer, maka zakatnya tidak
sah.

5.Macam Macam Zakat


Menurut garis besar, jenis zakat dibagi kedalam dua macam yakni:
Zakat mal atau zakat harta, berupa zakat emas, perak, tumbuh-tumbuhan (bisa berupa buah-buahan
dengan biji-bijian), hewan, maupun barang perniagaan.
Zakat nafs, ialah zakat jiwa yang disebut juga sebagai zakat fitrah (atau zakat yang diberikan setelah
dirinya menyelesaikan ibadah puasa Ramadan).
Secara lebih jelas, macam macam zakat terdapat 8 jenis yakni:
a. Zakat binatang (an'am).
b. Zakat perak dan emas.
c. Zakat berupa bahan makanan yang bisa mengenyahgkan (atau zakat zuru).
d. Zakat tumbuh tumbuhan (buah-buahan).
e. Zakat berupa harta perniagaan.
f. Zakat berupa hasil tambang (atau zakat madin).
g. Zakat berupa harta terpendam (atau zakat rikaz).
h. Zakat fitrah (bahan makanan pokok biasanya beras).

Zakat Maal
Pengertian zakat maal adalah harta yang dikeluarkan dari sebagian harta yang kita miliki, dan
diberikan kepada mereka yang berhak menerima (mustahik), dengan ketentuan yang sudah
ditentukan. Zakat maal ini ditentukan oleh haul (masanya) atau ketika sudah mencapai ukuran satu
nisab.
Jika zakat fitrah berfungsi sebagai pembersih diri, dan dikeluarkan dalam bentuk makanan
pokok, maka penyebutan zakat maal ini juga berfungsi sebagai pembersih atas harta yang telah kita
miliki, karena kita ketahui sendiri bahwa semua yang kita miliki juga atas pemberian Allah swt.
Dalil Tentang Zakat Maal
QS. At- Tauwbah (9) : 34,
Artinya:" ...Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan
Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih"
Syarat -- Syarat Zakat Maal

 Beragama Islam
 Merdeka
 Sudah mencapai ukuran nisab harta tersebut
 Sudah mencapai satu tahun (untuk hasil pertanian maka dikeluarkan setiap kali panen)
 Milik pribadi, tidak punya orang lain atau yang bersifat hutang.
 Rukun -- Rukun dari Zakat Maal

Rukun dari zakat maal ini ada beberapa macam:

 Niat untuk zakat (tidak untuk keperluan yang lain-lain)


 Muzakki (Orang yang zakat)
 Mustahik (orang yang menerima zakat)
 Barang yang akan dizakatkan
 Zakat Fitrah
Arti dari zakat fitrah ini adalah zakat yang berupa makanan atau sembako yang pembayarannya
bisa di lakukan pada hari pertama Ramadhan atau bisa di hari akhir bulan Ramadhan, selama belum
melakukan shalat Idul Fitri. Karena jika sudah melewati batas tersebut dianggap sebagai shadaqah.
Sebagian besar masyarakat Indonesia sering membayar zakat fitrah ini dalam bentuk beras.
Jumlah untuk zakat fitrah ini adalah satu sa' atau 3,2 liter, atau setara dengan 2,5 kg.
Zakat fitrah ini tidaklah hanya sekedar ibadah saja, melainkan juga sebagai bentuk 'pembersih'
diri kita dari dosa-dosa yang telah kita lakukan.

Rukun-Rukun dalam Zakat Fitrah

 Niat
 Muzakki (orang yang melakukan zakat)
 Mustahiq (orang yang berhak menerima zakat)
 Sesuatu yang dizakatkan.
 Syarat-Syarat bagi Wajib Zakat Fitrah
Muslim (Orang tersebut beragama Islam)
Masih mempunyai simpanan makanan yang lebih, untuk dirinya sendiri, dan keluarganya
sampai pada waktu Hari Raya Idul Fitri datang
Orang yang masih hidup sampai waktu terbenamnya matahari di waktu akhir Ramadhan,
termasuk bayi yang baru lahir. Adapun bayi yang dilahirkan pada waktu malam Idul Fitri sudah tidak
terkena wajib zakat.

6.Zakat banyak mengandung hikmah diantaranya :


Menolong orang yang susah dan lemah dalam hal ekonomi, agar ia dapat menunaikan
kewajibannya kepada Allah dan terhadap makhluk-Nya.Membersihkan diri yang mengeluarkan zakat
dari sifat kikir dan akhlak yang tercela, serta mendidik agar bersifat mulia dan pemurah dengan
membiasakan diri membayarkan amanat kepada orang yang berhak menerimanya.
Sebagai ungkapan syukur dan terima kasih atas nikmat kekayaan yang telah diberikan oleh
Allah kepada orang yang mengeluarkan zakat.
Untuk mencegah timbulnya kejahatan-kejahatan yang mungkin timbul akibat kelemahan
ekonomi yang dialami oleh mereka yang menerima zakat.Untuk mendekatkan hubungan dan
menghindari kesenjangan sosial antara yang miskin dan yang kaya
7.Implementasi zakat dalam kehidupan

Menurut saya, zakat itu dapat membersihkan atau mensucikan harta-harta kita, karena sebagian dari
harta kita itu ada hak orang lain, dan agar harta kita juga mendapat keberkahannya dari Allah swt.
selain itu zakat juga dapat membantu orang-orang yang kurang beruntung.

B. Puasa

1.Pengertian Puasa
Secara bahasa, puasa atau shaum dalam bahasa Arabnya berarti menahan diri dari segala
sesuatu. Jadi, puasa itu ialah menahan diri dari segala perkara seperti makanan, minuman, berbicara,
menahan nafsu dan syahwat, dls. Sedangkan secara istilah, puasa yaitu menahan diri dari segala
sesuatu yang bisa membatalkan puasa yang dimulai sejak terbit fajar hingga matahari terbenam.
Dalam Al-qur'an surat Al-Baqoroh ayat 187 menerangkan tentang kewajiban berpuasa.

2.Dalil Keutamaan Puasa


Allah ta'ala berfirman,
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." [Al-Baqoroh: 183]
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosanya
yang telah lalu, dan barangsiapa sholat di malam lailatul qodr karena iman dan mengharapkan pahala,
akan diampuni dosanya yang telah lalu." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah
radhiyallahu'anhu]

3.Rukun Puasa
a). Niat di dalam hati , niat ini diwajibkan pada tiap-tiap malam, kerana ibadat puasa pada tiap-tiap
hari dalam bulan Ramadhan adalah perbuatan yang terpisah di antara hari dengan hari yang lain
Sebagaimana Hadis Nabi SAW :
Artinya :"Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka tiada puasa
baginya"(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Asbus Sunan).

b).Menahan diri daripada makan dan minum atau menahan dari segala sesuatu yang membatalkan
puasa dari keluarnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
4.Syarat Wajib & Syarat Sah Puasa

Syarat wajib:
a).Islam : Puasa hanya diwajibkan bagi orang yang beragama islam
b).Baligh : (umur 15 tahun ke atas) atau tanda yang lain. Anak kecil tidak wajib puasa.
c).Berakal : Orang gila tidak wajib berpuasa
d).Mampu melaksanakan puasa : Orang yang tidak mampu samada kerana tua atau sakit tidak
diwajibkan ke atas mereka berpuasa.

Syarat Sah:
a). Islam. Orang yang bukan Islam tidak sah puasa.
b). Mumayyiz (iaitu dapat membezakan yang baik dengan yang tidak baik).
c). Suci dari haid (darah kotoran) dan nifas (darah setelah melahirkan anak). Orang yang kedatangan
haid atau nifas tidak sah berpuasa tetapi keduanya wajib mengganti (membayar) puasa yang tertinggal
itu secukupnya. (Qada': Ialah membayar kewajipan yang ditinggalkan sesudah waktunya, seperti
orang yang meninggalkan puasa kerana haid, wajib ke atasnya menebus puasa yang ditinggalkan itu
di dalam bulan lain. Kalau ketinggalan 3 hari, wajib ke atasnya qada' 3 hari juga)

5.Macam-macam Puasa
Ada beberapa macam puasa, antara lain:

 Puasa wajib yang terdiri dari: puasa ramadhan, nadzar dan kafarat.
 Puasa sunnah yang terdiri dari: puasa senin kamis, muharam, syawal, arofah dls.
 Puasa makruh yang terdiri dari puasa yang dikhususkan pada hari jumat dan sabtu.
 Puasa haram yang terdiri dari puasa hari raya idul fitri dan hari raya idul adha serta puasa
sepanjang tahu.
Puasa Wajib:

 Puasa ramadhan. Yakni puasa sebulan penuh dibulan ramdhan yang hukumnya wajib bagi
setiap umat muslim yang sudah baligh. Kewajiban melaksanakan puasa dibulan ramadhan
terdapat dalam Qur'an surat Al-baqoroh ayat 183.

 Puasa nadzar. Merupakan puasa yang disebabkan karena sebuah janji, nadzar secara bahasa
adalah janji. Sehingga puasa yang dinadzarkan hukumnya wajib.

 Puasa kafarat atau kifarat. Yakni puasa yang dilakukan untuk menggantikan dam atau denda
atas pelanggaran yang hukumnya wajib. Puasa ini ditunaikan dikarenakan perbuatan dosa,
sehingga bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan. Adapun macam-macam
puasa kafarat antara lain : kafarat karena melanggar sumpah atas nama Allah, kafarat dalam
melakukan ibadah haji, kafarat karena berjima' atau berhubungan badan suami istri di bulan
ramadhan, membunuh tanpa sengaja, membunuh binatang saat sedang ihram.

Puasa Sunnah:

 Puasa sunnah senin kamis. Rasulullah telah memerintah umatnya untuk senantiasa berpuasa
di hari senin dan kamis, karena pada hari senin merupakan hari kelahiran beliau dan kamis
adalah hari pertama kali Al-Qur'an diturunkan. Dan pada hari senin kamis juga, amal
perbuatan manusia diperiksa, sehingga beliau menginginkan ketka diperiksa, beliau dalam
keadaan berpuasa.

 Puasa sunnah syawal. Puasa enam hari dibulan syawal atau setelah bulan ramadhan. Bisa
dilakukan secara berurutan dimulai dari hari kedua syawal atau dilakukan secara tidak
berurutan. Rasulullah bersabda yang artinya: "Keutamaan puasa ramadhan yang diiringi
dengan puasa syawal ialah seperti orang yang berpuasa selama setahun (HR. Muslim).

 Puasa muharrom. Yakni puasa pada bulan Muharram dan yang paling utama ialah pada hari
ke 10 bulan muharram yakni assyuro'. Puasa ini memiliki keutamaan dan yang paling utama
setelah puasa ramadhan.

 Puasa arofah. Yakni puasa pada hari ke-9 Dzuhijjah, dimana keistimewaannya ialah akan
dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu & dosa-dosa di tahun yang akan datang (HR. Muslim).
Dosa-dosa yang dimaksud ialah khusus untuk dosa-dosa kecil, karena dosa-dosa besar hanya
bisa diampuni dengan jalan bertaubat atau taubatan nasuha.

 Puasa di bulan Sya'ban. Pada bulan sya'ban ini, segala amal akan diangkat kepada Rabb
sehingga diperintahkan untuk memperbanyak puasa.
 Puasa daud. Yakni puasa yang dilakukan nabi daud dan caranya yaitu sehari puasa dan sehari
tidak atau dengan cara selalng seling dan puasa ini sangat disukai Allah SWT.

Puasa Makruh:

 Jika melakukan puasa pada hari jumat atau sabtu, dengan niat dikhususkan atau disengaja
maka hukumnya makruh kecuali bermaksud atau berniat mengqodho puasa ramadhan, puasa
karena nadzar ataupun kifarat.

Puasa Haram:

 Hari Raya Idul Fitri. Yang jatuh pada tanggal 1 Syawal yang ditetapkan sebagai hari raya
umat muslim. Pada hari ini, puasa diharamkan karena hari ini merupakan hari kemenangan
karena telah berpuasa sebulan penuh dibulan ramadhan.

 Hari Raya Idul Adha. Pada tanggal 10 Dzulhijjah merupakan hari raya qurban dan hari raya
kedua bagi umat muslim. Berpuasa pada hari ini diharamkan.

 Hari Tasyrik. Jatuh pada tanggal 11, 12 & 13 Dzulhijjah.

 Puasa setiap hari atau sepanjang tahun dan selamanya.

6.Hikmah-hikmah berpuasa
Berpuasa disamping dapat menambah takwa pada Allah, juga mengandung beberapa hikmah
diantaranya sbb:
a). Akan timbul rasa hibah terhadap fakir miskin yang sering kali tidak makan sehingga timbul
keinginan untuk menolong.
b).Dapat mendidik diri untuk bersabar dalam menghadapai cobaan dan penderitaan. Sebab orang yang
berpuasa itu harus mampu menahan penderitaan lapar dan haus, sehingga akan terlatih kesabaran
hatinya.
c).Dapat mendidik diri untuk bersifat amanah dan percaya diri. Karena orang yang berpuasa dengan
menahan lapar dan haus tidak ada orang yang tahu kecuali hanya Allah, sehingga akan terlatih sifat
amanah dan percaya dirinya.
d).Dapat mendidik untuk tidak berbuat dusta dan berkata keji
e).Dapat memelihara kesehatan tubuh.

7.Implementasi puasa dalam kehidupan:


menurut saya puasa dapat melatih kesabaran seseorang dan menahan diri menunggu hingga berbuka,
mewujudkan kepedulian terhadap sesama. Dengan berpuasa orang berlomba-lomba untuk berbuat
kebaikan.
REFERENSI
DAFTAR PUSTAKA
http://fimadani.com/dalil-tentang-zakat/
http://perahujagad.blogspot.com/2015/11/syarat-syarat-zakat-dan-rukun-
zakat.html?m=1/
https://www.ruangguru.co.id/zakat-macam-macam-zakat-dan-penjelasan-
tentang-ketentuan-terlengkap/
https://zakat.or.id/hikmah-berzakat/
https://www.kompasiana.com/mupliyani/5cd7febb3ba7f7184776caf8/resume-
mengenai-zakat-dan-puasa

Anda mungkin juga menyukai