D
I
S
U
U
N
OLEH:
SHAFIYAH ZAHARA
NIM: 2003110136
KELAS : C1 – PAGI
DOSEN: ELVITA YENNI, S.S.,M.Hum.
TAHUN 2020
SISTEM DEMOKRASI IRAN
Kaum Kristen Assyrian dan Chaldean berhak memiliki satu wakli (bersama), dan
kaum Kristen Armenia berhak memiliki dua wakil di parlemen (pasal 64, Bab VI UUD RII).
Dewan Penjaga (Syura-e Negahban) adalah dewan yang bertugas menjaga hukum-hukum
Islam an UUD RII, memverifikasi rancangan undang-undang yang disampaikan oleh
parlemen, dan menyelenggarakan pemilu untuk memilih Dewan Ahli, presiden, dan anggota
parlemen. Susunan dari Dewan Penjaga ini adalah: -Enam Fuqaha (ahli hukum Islam) yang
memenuhi kriteria dari segi integritas dan kemampuan dalam memahami kepentingan dan
kebutuhan masyarakat masa kini (kontemporer). Kandidat hakim yang akan duduk di Dewan
Penjaga diajukan oleh Ketua Mahkamah Agung (pasal 91 dan 92, 99 Bab VI UUD RII).
Kesimpulannya, Wali Faqih (Rahbar) dipilih oleh Dewan Ahli yang anggotanya dipilih oleh
rakyat. Rahbar (yang pada hakekatnya ditunjuk oleh rakyat) menunjuk enam orang lainnya
untuk menjadi anggota Dewan Penjaga.
Bila kita mencermati komposisi pembagian kekuasaan dalam sistem waliyatul faqih
yang diaplikasikan di Republik Islam Iran, akan terlihat bahwa rakyat memiliki peran yang
besar dalam negara. Dalam kasus UU Pers Iran, Wali Faqih dengan otoritas keilmuan Islam-
nya, menilai bahwa UU Pers yang ada sudah benar dan tidak bertentangan dengan hukum
Islam; dan rancangan amandemen yang diajukan parlemen amat menyimpang dari hukum
Islam
1. Bahasa inggris