Anda di halaman 1dari 1

Pengertian Zakat Fitrah dan Zakat

Mal, Ketentuan dan Perhitungan

 07 May 2021

BAZNAS, KOTA BANDUNG

Zakat yang merupakan salah satu dari 5 rukun islam, memiliki


kedudukan tinggi. Allah berfirman dalam Surah al-Baqarah: 43,
“Dirikanlah salat dan bayarkanlah zakat”. Terdapat berbagai macam
zakat, di antaranya zakat fitrah dan zakat mal. Lalu bagaimana
ketentuan dan perhitungannya?

Dikutip dari baznas.go.id, zakat berasal dari bentuk kata “zaka”


yang berarti suci, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang.
Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk
memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan
berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5).

Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh
setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan.
Sebagai salah satu rukun Islam, Zakat ditunaikan untuk diberikan
kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).

Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta


mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan
mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103).

Dalil ini diperkuat dengan riwayat bahwa Rasulullah Saw. bersabda,


“Allah Swt. mewajibkan zakat pada harta orang-orang kaya dari
kaum muslimin sejumlah yang dapat memberikan jaminan kepada
orangorang miskin di kalangan mereka. Fakir miskin tidak akan
menderita kelaparan dan kesulitan sandang pangan melainkan
disebabkan perbuatan golongan orang kaya. Ingatlah bahwa Allah
akan mengadili mereka secara tegas dan menyiksa mereka dengan
azab yang pedih akibat perbuatannya itu.” (H.R. Thabrani).

Menurut istilah dalam kitab al-Hâwî, al-Mawardi mendefinisikan


zakat dengan nama pengambilan tertentu dari harta tertentu,
menurut sifat-sifat tertentu dan untuk diberikan kepada golongan
tertentu. Orang yang menunaikan zakat disebut Muzaki. Sedangkan
orang yang menerima zakat disebut Mustahik.

Sementara menurut Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014,


Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim
atau badan usaha yang dimiliki oleh orang Islam untuk diberikan
kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki. Akan tetapi, tidak semua
harta terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas
harta di antaranya:

1) harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan


cara yang halal;

2) harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya;

3) harta tersebut merupakan harta yang dapat berkembang;

4) harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya;

5) harta tersebut melewati haul; dan

6) pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus


dilunasi.

Zakat Fitrah dan Zakat Mal

Secara umum zakat terbagi menjadi dua jenis, yakni zakat fitrah dan
zakat mal. Zakat Fitrah (zakat al-fitr) adalah zakat yang diwajibkan
atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan
pada bulan Ramadhan.

Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki
dan perempuan muslim yang dilakukan pada bulan Ramadan hingga
menjelang salat Idul Fitri.

Sementara, Zakat mal adalah zakat yang dikenakan atas segala jenis
harta, yang secara zat maupun substansi perolehannya, tidak
bertentangan dengan ketentuan agama. Sebagai contoh, zakat mal
terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan
lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU No 23/2011 tentang
Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014
yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah
Peraturan Menteri Agama No 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr.
Yusuf Al-Qardhawi serta para ulama lainnya.

Zakat mal yaitu zakat yang dikenakan atas segala jenis harta, yang
secara zat maupun substansi perolehannya tidak bertentangan
dengan ketentuan agama.

Zakat mal terdiri dari :

1.Zakat emas, perak, dan logam mulia lainnya


Adalah zakat yang dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya
yang telah mencapai nisab dan haul.
2.Zakat atas uang dan surat berharga lainnya
Adalah zakat yang dikenakan atas uang, harta yang disetarakan
dengan uang, dan surat berharga lainnya yang telah mencapai
nisab dan haul.
3.Zakat perniagaan
Adalah zakat yang dikenakan atas usaha perniagaan yang telah
mencapai nisab dan haul.
4.Zakat pertanian, perkebunan, dan kehutanan
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil pertanian, perkebunan
dan hasil hutan pada saat panen.
5.Zakat peternakan dan perikanan
Adalah zakat yang dikenakan atas binatang ternak dan hasil
perikanan yang telah mencapai nisab dan haul.
6.Zakat pertambangan
Adalah zakat yang dikenakan atas hasil usaha pertambangan yang
telah mencapai nisab dan haul.
7.Zakat perindustrian
Adalah zakat atas usaha yang bergerak dalam bidang produksi
barang dan jasa.
8.Zakat pendapatan dan jasa
Adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan yang diperoleh
dari hasil profesi pada saat menerima pembayaran, zakat ini
dikenal juga sebagai zakat profesi atau zakat penghasilan.
9.Zakat rikaz
Adalah zakat yang dikenakan atas harta temuan, dimana kadar
zakatnya adalah 20%.

Besaran Zakat Mal


Dilansir dari laman Baznas, adapun syarat suatu harta dapat
dikenakan hukum zakat mal jika memenuhi kriteria (1) harta
berkepemilikan penuh, (2) harta halal secara syariat, (3) harta yang
bersifat berkembang atau produktif, (4) mencukupi kegunaan
(nishab), (5) tidak ada hubungan dengan hukum utang, dan (5)
memiliki selama satu tahun (haul) atau dapat dizakatkan ketika
masa panen

Harta yang terkena zakat mal dapat berupa uang, emas, surat
berharga, penghasilan profesi, aset perdagangan, hasil barang
tambang atau hasil laut, hasil sewa aset dan harta dalam bentuk
lainnya.

Terkait dengan besaran zakat mal yang harus dibayarkan yaitu 2,5%
dari total keseluruhan harta yang disimpan selama satu tahun.

2,5% x Jumlah harta dalam satu tahun (haul)

Besaran Zakat Fitrah


Zakat fitrah hukumnya wajib untuk seorang muslim yang memenuhi
kriteria merdeka (bukan budak atau hamba sahaya), mempunyai
kelebihan makanan pada malam dan siang hari raya Idulfitri, juga
menemui hari-hari bulan puasa dan awal jatuhnya satu Syawal.

Jika seseorang meninggal setelah terbenamnya matahari pada hari


terakhir Ramadan (29 atau 30 Ramadan), ia dikenai zakat fitrah.
Demikian pula, jika ada anak yang lahir sebelum matahari terbenam
pada akhir Ramadan, ia tetap dikenai zakat fitrah.

Dalam Ihya Ulumuddin, Al-Ghazali menyebutkan, seorang suami


dikenai kewajiban untuk membayar zakat fitrah istrinya, anak-
anaknya, budaknya, atau dapat disebut setiap anggota keluarga
yang menjadi tanggungannya.

Ini merujuk sabda Nabi Muhammad saw. “Lunasilah zakat fithrah itu,
dari orang-orang yang naf[1]kah hidupnya menjadi tanggunganmu”.

Yang harus dibayarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok


sebanyak satu sha’ atau diperkirakan setara dengan 2,5 kg atau 3,5
liter untuk setiap jiwa. Syekh Yusuf Qardawi menjelaskan bahwa
satu sha’ dapat digantikan dengan uang yang setara dengan harga
makanan pokok.

Mengingat harga makanan pokok dalam setiap daerah berbeda-


beda, maka umat Islam dapat merujuk pada besaran zakat fitrah
yang ditetapkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) tiap
provinsi atau kabupaten.

8 Golongan yang Berhak


Menerima Zakat
Sebagai instrumen yang masuk dalam salah satu Rukun Islam, zakat
tentu saja memiliki aturan mengikat dari segi ilmu fiqihnya, salah
satu diantaranya adalah kepada siapa zakat diberikan.

Dalam QS. At-Taubah ayat 60, Allah memberikan ketentuan ada


delapan golongan orang yang menerima zakat yaitu sebagai berikut:

Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga


1.
tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.
Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk
2.
memenuhi kebutuhan dasar kehidupan.
3. Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan
4.
bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah.
Riqab, budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan
5.
dirinya.
Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup
6.
dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya.
Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk
7.
kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya.
Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam
8.
ketaatan kepada Allah.

INFORMASI
Beranda
Laporan
Rek. Donasi
Hubungi Kami

PROGRAM
Bandung Sehat
Bandung Taqwa
Bandung Cerdas
Bandung Makmur
Bandung Peduli

BERITA
Berita
Inspirasi
Feature
Hikmah
  U P D AT E C O V I D - 1 9
Kajian
Serba-serbi
 baznaskota.bandung@baznas.go.id

 022 - 4214055  
Copyright by Baznas Kota Bandung
 

Anda mungkin juga menyukai