DI SUSUN OLEH:
-ZAIFUL AMRAN
-ANDANI FITRI
-MUHAMMAD ZAKY HAFIZ
ZAKAT
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Saproni Samin,M.Ed
Pengertian Zakat,Infak dan Sedekah
1. PENGERTIAN ZAKAT
Pengertian zakat menurut bahasa Arab, yaitu kata “zaka”, yang artinya suci,
berkah, tumbuh dan berkembang. Sebab di dalam amalan ini mengandung harapan
untuk memperoleh keberkahan, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan
berbagai kebaikan.
2. PENGERTIAN INFAK
Kata Infaq berasal dari kata anfaqo-yunfiqu, artinya membelanjakan atau
membiayai, arti infaq menjadi khusus ketika dikaitkan dengan upaya realisasi
perintah-perintah Allah.
Menurut kamus bahasa Indonesia pengertian Infaq adalah mengeluarkan harta yang
mencakup zakat dan non zakat. Sedangkan menurut terminologi syariat, pengertian
infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk
suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.
Pengertian Zakat,Infak dan Sedekah
2. PENGERTIAN SEDEKAH
Sedekah merupakan kata yang sangat familiar di kalangan umat Islam. Sedekah
diambil dari kata bahasa Arab yaitu “shadaqah”, berasal dari kata sidq (sidiq) yang
berarti “kebenaran”. Menurut peraturan BAZNAS No.2 tahun 2016, sedekah adalah
harta atau non harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar
zakat untuk kemaslahatan umum.
Sedekah merupakan amalan yang dicintai Allah SWT. Hal ini dibuktikan dengan
banyaknya ayat Al-Qur’an yang menyebutkan tentang sedekah, salah satunya dalam
surat Al-Baqarah ayat 271
Dasar Hukum Zakat,Infak dan Sedekah
1. AL-QUR’AN
2. DALIL SUNNAH
3. IJMA
Dasar Hukum Zakat,Infak dan Sedekah
Dari segi hukumnya, zakat memiliki hukum yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim.
Namun untuk shodaqoh dan infaq sunnah hukumnya bagi setiap muslim.
Dari segi penerimanya, zakat menjadi sah apabila diberikan kepada golongan-golongan
yang berhak menerimanya sesuai yang telah disampaikan di atas tadi. Berbeda dengan
sedekah dan infaq boleh diberikan kepada siapa saja.
Dari segi besaran pemberian, zakat memiliki ketentuan tersendiri yang harus dipenuhi.
Sedangkan untuk infak dan sedekah besaran pemberiannya bebas dan tidak terikat
akan ketentuan apapun.
Perbedaan Zakat,Infak dan Sedekah
Dari segi bentuk pemberian, zakat dan infaq diberikan dalam bentuk harta
atau materi yang dimiliki. Lalu untuk sedekah bisa berbentuk harta maupun
selain harta, misalnya saja dari perbuatan.
Perbedaan zakat, infaq, dan shodaqoh yang menonjol selanjutnya adalah
zakat merupakan salah satu bagian dari rukun Islam. Sedangkan infaq dan
juga shodaqoh bukan termasuk ke dalam rukun Islam.
Persamaan Zakat,Infak dan Sedekah
Zakat, infak, dan sedekah sama-sama merupakan kegiatan memberikan sesuatu kepada
orang lain.
Ketiga hal tersebut (zakat, infaq, dan shodaqoh) adalah bentuk ibadah untuk
mendekatkan diri dengan Allah SWT.
Baik itu zakat, infaq, maupun sedekah akan sama-sama mendatangkan pahala bagi
kaum muslim apabila dikerjakan dengan ikhlas .
Macam –macam Zakat
A. Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan kewajiban yang harus dibayarkan setiap setahun sekali pada awal
bulan Ramadan hingga batas akhir sebelum dimulainya salat Idul Fitri. Meskipun menjadi
kewajiban, zakat ini hanya diperuntukkan bagi orang yang sudah mampu.
Adapun jumlah yang harus dibayarkan sebagai zakat fitrah adalah 2,5 kg atau 3,5 liter
beras per kepala. Untuk nilai rupiahnya bisa berubah-ubah sesuai aturan yang
berlaku, misalnya berdasarkan SK Ketua Baznas Nomor 7 tahun 2021 tentang Zakat
Fitrah dan Fidyah untuk wilayah DKI Jakarta dan Sekitarnya nilai zakat fitrah setara
dengan uang sebesar Rp40.000 per jiwa.
Macam –macam Zakat
B. ZAKAT MAL
Dikenal juga sebagai zakat harta, zakat mal merupakan zakat atas uang, emas, maupun
aset berharga yang dimiliki dan disewakan seseorang. Syaratnya, harta yang dimiliki
sumbernya halal, memenuhi batas minimum, dan telah dimiliki selama satu tahun.
Jadi, misalkan seorang muslim memiliki kekayaan atau harta minimal Rp100 juta dan
mengendap selama setahun, maka wajib membayar zakat. Adapun besaran zakat yang
harus dibayarkan adalah 2,5% yang dikalikan dengan jumlah harta yang disimpan.
Macam –macam Zakat Mal
1. Zakat Perhiasan
Zakat mal perhiasaan dapat diartikan sebagai salah satu dari beberapa macam zakat mal
yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam. Dengan catatan, perhiasan berupa emas, perak,
dan logam mulia hingga mas kawin yang dimiliki telah mencapai perhitungan atau nisab
serta masa kepemilikan selama satu tahun. Cara untuk menghitung zakat perhiasan ini
adalah dengan mengalikan 2,5 persen jumlah harta yang dimiliki.
Nisab zakat sendiri tergantung dari jenis zakatnya. Untuk zakat harta sendiri bisa
meliputi hasil perdagangan, hasil panen, hasil laut, hasil pertambangan, hasil
ternak, hasil temuan, atau emas dan perak. Masing-masing nisabnya berbeda dan
tidak disamaratakan.
Kadar dan Haul Zakat
A. Pengertian Haul
Haul berasal dari Bahasa Arab yang merupakan bentuk tunggal dari kata
ahwalun atau hu’ulun yang juga semakna dengan kata assanah yang dapat
diartikan dengan satu tahun. Jadi haul bisa dikatakan sebagai ukuran waktu harta
yang dimiliki sehingga seorang muslim wajib membayarkan zakat atas hartanya.
Karena harta yang belum mencapai haul tidak wajib untuk membayar zakat.
Contohnya pada zakat emas dan perak dimana nisabnya adalah 85 gram emas
murni atau 20 dinar. Nisab perak yaitu 200 dirham atau setara dengan 595 gram
perak. Sedangkan haul dari zakat emas dan perak adalah dimiliki selama satu
tahun.
Muzakki dan Mustahik Zakat
A. MUZAKKI
MUZAKKI adalah orang yang dikenai kewajiban membayar zakat atas kepemilikan
harta yang telah mencapai nishab dan haul.
Seseorang terkena kewajiban membayar zakat jika memenuhi kriteria berikut ini.
• Beragama Islam
• Merdeka
• Dimiliki secara sempurna
• Mencapai nishab
• Telah haul
Muzakki dan Mustahik Zakat
A. MUSTAHIK
“Sesungguhnya Zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil
zakat, yang dilunakkan hatinya (muallaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya,
untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk kepentingan di jalan Allah,
dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah.
Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.”(QS at-Taubah [9]: 60).
Muzakki dan Mustahik Zakat
● Amil zakat, yaitu lembaga atau perorangan yang mengelola zakat.
● Ibnu Sabil, yaitu orang yang dalam perjalanan yang kehabisan bekal dan
perjalanan tersebut untuk tujuan kebaikan, seperti mahasiswa atau santri
yang menuntut ilmu di luar kota.
Tata cara Pembagian dan Pendistribusian
Zakat
A. PEMBAGIAN ZAKAT
• Fakir
• Miskin
• Amil
• Muallaf
• Riqab
• Gharimin
• Sabilillah
• Ibnu Sabil
Tata cara Pembagian dan Pendistribusian
Zakat
B . PENDISTRIBUSIAN ZAKAT
A. Urgensi Zakat
B. Filosofis Zakat
Zakat merupakan salah satu ciri dari sistem ekonomi Islam, karena
zakat merupakan salah satu implementasi azas keadilan dalam sistem ekonomi
Islam. Apabila kita memahami kembali makna filosofis diwajibkannya zakat,
maka kita akan mengetahui bahwa sebenarnya zakat mengandung beberapa
aspek: aspek moral dan aspek ekonomi. Dalam bidang moral, zakat mengikis
habis ketamakan dan keserakahan si kaya. Dalam aspek sosial, zakat bertindak
sebagai alat khusus yang diberikan Islam untuk menghapuskan kemiskinan dari
masyarakat dengan menyadarkan si kaya akan tanggung jawab sosial yang
mereka miliki.
SEKIAN TERIMAKASI