Anda di halaman 1dari 10

ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Fiqih


Semester 02 Tahun Akademik 2021/2022

Dosen Pengampu:
Nur Anas, M.Pd.I

Oleh:
Amira Rohaini (21.1.4561)
Dyah Elisa Rosanti (21.1.4569)

PAI 02 A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SUNAN GIRI
PONOROGO
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap muslim memiliki kewajiban dalam ibadahnya, di antaranya
adalah menunaikan zakat yang merupakan rukun Islam ketiga. Di samping
itu, tanggung jawab seorang muslim sebagai hamba Allah yang beribadah
dengan menunaikan zakat perlu juga mengetahui dalil-dalil atau ilmu
tentang zakat, utamanya Al-Quran.1
Zakat merupakan pembersih jiwa kita dari berbagai dosa yang
senantiasa kita lakukan, sebagaimana firman Allah Ta’ala dalam QS. At-
Taubah Ayat 103:
َ َ َ َ ٰ َ َّ ْ ْ َ َ ِّ َ َ
ُ ‫ك ٌو ل َ ُه ْهـ َو ه‬ ِّ ُ ُ ُ ًَ َْ ْ ُ
‫اّٰلل‬ ‫خذ ِن ْو ام َوال ِ ِه ْم َص َدقة ت َط ِّه ُره ْم َوت َزكيْ ٌه ْم بِ ِها وصل علي ِهم ِان صلوتك س‬

‫َس ِهيْ ٌع َع ِليْ ٌم‬

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. Dengan zakat itu, kamu
membersihkan dan menyucikan mereka serta mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.
Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Sebagai bentuk keyakinan kita kepada Allah ialah dengan
menunaikan zakat, seperti sudah disinggung pada ayat tersebut, yang
menyatakan bahwa orang yang menunaikan zakat merupakan salah satu di
antara sifat orang beriman. Penunaian zakat merupakan bukti bahwa harta
yang dimiliki pada hakikatnya merupakan pemberian dan amanah dari
Allah Swt. dalam rangka ibadah kepada-Nya
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zakat?
2. Apa yang dimaksud zakat fitrah dan zakat mal?
3. Apa hikmah mengeluarkan zakat?
4. Bagaimana manfaat mengeluarkan zakat?

1
Anton Athoilah. Zakat dan Wakaf. 2019 (Bandung: Simbiosa Rekatama Media), hal 1-2.

1
C. Tujuan Pembahasan
1. Menjelaskan pengertian zakat.
2. Menjelaskan secara singkat zakat fitrah dan zakat mal.
3. Menjelaskan hikmah mengeluarkan zakat.
4. Menjelaskan hikmah mengeluarkan zakat

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Zakat
Secara istilah, zakat berasal dari bahasa Arab, (zakah atau zakat),
yang mengandung arti harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang
yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak
menerimanya (fakir miskin dan sebagainya). Dari segi bahasa, zakat
berarti bersih, suci, subur, berkat, dan berkembang. Menurut syariat Islam,
zakat merupakan rukun ketiga dari rukun Islam.2
Zakat adalah pertumbuhan, pertambahan, dan pembersihan. Harta
yang dikeluarkan menurut hukum syariat adalah zakat karena yang kita
keluarkan adalah kelebihan dari hak kita yang menjadi hak orang lain.
Sementara menurut syariat, zakat adalah sebagian harta yang wajib kita
keluarkan dari harta yang Allah berikan kepada kita, yang telah mencukupi
nisab dan haulnya untuk orang yang berhak menerimanya (Wahbah Al-
Zuhayli, 1989).3
Yusuf Al-Qardhawi (2007: 35) menjelaskan bahwa zakat ialah
sejumlah harta tertentu yang diserahkan kepada orang-orang yang berhak
mendapatkannya dan diwajibkan oleh AllahZ
Zakat merupakan ibadah yang memiliki nilai ganda, hablum
minallah (vertikal) dan hablum minannas (horizontal), dimensi ritual dan
sosial, Artinya, orang yang selalu menunaikan zakat akan meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt dan menumbuhkan rasa
kepedulian sosial, serta membangun hubungan sosial kemasyarakatan.4
Jadi, zakat merupakan sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh
setiap umat Islam yang telah mencukupi nisab dan haulnya untuk orang

2
https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat. Diunduh 18 Februari 2022
3
https://uin-suska.ac.id/2017/09/13/urgensi-zakat-dalammasyarakat-h-muhammad-el-hakiem-
rachiemi-lc/, diunduh 18 Februari 2022.
4
Kementerian Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan
Zakat, Panduan Zakat Praktis. 2013 (Jakarta), hal 12.

3
yang berhak menerimanya sebagai pembersih jiwa. Dalam Al-Qur'an telah
disebutkan bahwa:
ْ َّ َ َ ُ َ ْ َ َ َ َّ ُ ٓ َ َ َ َّ ُ ْ َ َ
‫الرا ِك ِعي‬ ‫وأ ِقيهو الصالة واتوالزَكة وراكعوا نع‬

Artinya: "dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah


beserta orang-orang yang ruku'." (Al-Baqarah: 2, 43)

B. Zakat Fitrah dan Zakat Mal


Makna Zakat Fitrah yaitu zakat yang diwajibkannya terkait dengan
puasa pada bulan Ramadhan, disebut pula dengan sedekah fitrah. Sedekah
menurut syara', dipergunakan untuk zakat yang diwajibkan; sebagaimana
terdapat pada berbagai tempat dalam al-Qur'an dan Sunnah. Dipergunakan
pula sedekah itu untuk zakat fitrah, seolah-olah sedekah dan fitrah satu
asal kejadian, sehingga wajibnya zakat fitrah untuk mensucikan diri dan
membersihkan perbuatannya.5
Hukum zakat fitrah menurut jumhur ulama adalah wajib, sedangkan
menurut pengikut Malik periode akhir dan ulama Irak adalah sunah.
Menurut kesepakatan ulama, penanggungannya adalah masing-masing
individu karena zakat badan atau zakat diri bukan zakat harta atau benda.
Anak kecil yang masih dalam tanggungan orang tuanya dan budak yang
tidak berharta, ditanggung oleh tuannya.
Ukuran besarnya zakat fitrah ialah satu sha’ (2,5 Kg). Menurut
pendapat Mazhab Hanafi, takaran 1 sha’ ialah 3,8 Kg. Sedangkan makanan
yang wajib dikeluarkan yang disebutkan dalam nash hadis ialah kurma,
tepung, terigu, gandum, aqit (sejenis keju), zahib (anggur). Madzhab
Maliki dan Syafi’i memperbolehkan mengganti kelima jenis makanan
tersebut dengan makanan pokok lain, seperti beras, jagung atau sejenisnya.
Sedangkan Hanafi, pembayarannya dapat diganti dengan membayar harga

5
Kementerian Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan
Zakat, Panduan Zakat Praktis. 2013 (Jakarta), hal 43.

4
dari makanan pokok tersebut berupa uang (misal rupiah) dengan tujuan
agar penggunaannya lebih fleksibel.6
Waktu pelaksanaannya yaitu dari awal bulan Ramadhan sampai
menjelang shalat idul fitri. Adapun waktu utamanya yaitu saat
terbenamnya matahari pada akhir bulan Ramadhan sampai menjelang
shalat idul fitri.
Jadi, zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan oleh setiap
muslim yang dilakukan pada bulan Ramadhan hingga akan menjelang
sholat idul fitri dengan ketentuan tertentu.
Zakat maal atau harta adalah segala sesuatu yang diinginkan oleh
manusia untuk dimiliki, dimanfaatkan dan juga disimpan. Sesuatu inilah
yang perlu dikeluarkan zakatnya jika sudah memenuhi syarat dan
rukunnya.7 Zakat mal atau zakat harta adalah zakat yang harus dibayarkan
untuk menyucikan harta kita. Zakat mal hanya dibebankan kepada orang
yang telah mampu serta mencapai nisab yang telah ditentukan dan waktu
kepemilikannya telah sampai kepada haul (satu tahun). Zakat mal telah
difardukan Allah Swt. sejak permulaan Islam, sebelum Nabi Muhammad
berhijrah ke kota Madinah.8 Adapun syarat zakat maal adalah :
1. Milik penuh, bukan milik bersama
2. Berkembang. Artinya harta tersebut bertambah atau berkurang bila
diusahakan atau mempunyai potensi untuk berkembang
3. Cukup nisabnya atau sudah mencapai nilai tertentu
4. Cukup haulnya atau sudah lebih satu tahun
5. Lebih dari kebutuhan pokok dan
6. Bebas dari hutang
Sebagaimana dijelaskan, bahwa tidak semua bentuk harta terkena
wajib zakat, berikut beberapa yang terkena wajib zakat:

6
M. Fuad Hadziq, M.Si. Fiqih Zakat, Infaq, dan Sedekah. hal 14-15
7
Kementerian Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat Pemberdayaan
Zakat, Panduan Zakat Praktis. 2013 (Jakarta), hal 49-50.
8
Anton Athoilah. Zakat dan Wakaf. 2019 (Bandung: Simbiosa Rekatama Media), hal 25.

5
1. Binatang ternak (sapi, kerbau, kambing dlEm
2. Emas dan perak
3. Harta perniagaan. Semua yang diperuntukkan untuk dijual belHa
4. Hasil pertaniHa
5. Hasil laut
6. Hasil bumi, seperti timah, tembaga , marmer, glok, dan lain-laHa
7. Harta rlkaz adalah harta terpendam/harta karun. Termasuk harta
temuan yang tidak ada pemiliknya.
Jadi, zakat mal adalah zakat yang wajib dibayarkan oleh seorang
muslim yang telah mampu serta mencapai nisab yang telah ditentukan dan
waktu kepemilikannya telah sampai kepada haul (satu tahun) untuk
menyucikan harta kita.

C. Hikmah Mengeluarkan Zakat


Jika dikaitkan dengan materi yang telah dibahas, yaitu zakat, kita
bisa mengambil hikmah dari adanya zakat di kalangan umat Islam, antara
lain:
1. Perwujudan iman kepada Allah Swt, mensyukuri nikmat-Nya,
menumbuhkan akhlak mulia dengan memiliki rasa kepedulian yang
tinggl, menghilangkan sifat kikir dan rakus, menumbuhkan ketenangan
hidup, sekaligus mengembangkan dan mensucikan harta yang dimiliki.
2. Menguatkan rasa kasih sayang antara si kaya dan si miskin. Hal ini
dikarenakan fitrah jiwa manusia adalah senang terhadap orang yang
berbuat kebaikan (berjasa kepadanya).
3. Menyucikan dan membersihkan jiwa serta menjauhkan jiwa dari sifat
kikir dan bakhil.
4. Membiasakan seorang muslim untuk memiliki sifat belas kasih.
5. Memperoleh keberkahan, tambahan, dan ganti yang lebih baik dari
Allah Swt.
6. Membersihkan harta

6
Jadi, hikmah mengeluarkan zakat yaitu sebagai wujud iman kepada
Allah SWT., menguatkan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia,
menyucikan jiwa dan memperoleh keberkahan.

D. Manfaat Mengeluarkan Zakat


Menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam sebagai
kepatuhan kepada Allah Swt., termasuk berguna bagi sesama yang
membutuhkannya. Zakat mengajarkan seseorang akan keikhlasan dan
kedermawanan, sekaligus meningkatkan rasa kepedulian terhadap
penderitaan fakir miskin.
Zakat mempunyai manfaat bagi kepentingan hablum minallah dan
hablum minannas, antara lain:
1. Membantu mengurangi dan mengangkat dari kesulitan hidup serta
penderitaan fakir miskin.
2. Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi para mustahiq.
3. Membina dan merentangkan tali persaudaraan serta solidaritas sesama
umat manusia.
4. Menghilangkan sifat bakhil, iri, dan sebagainya dari pribadi seorang
muslim.
5. Menciptakan pribadi yang jujur, bersih, toleran, dan setia kawan.
6. Mendidik seseorang untuk disiplin hartanya yang menjadi hak orang
lain.
7. Menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab terhadap stabilitas
kehidupan sosial, ekonomi, dan pendidikan.9
Jadi, manfaat mengeluarkan zakat yaitu membina jiwa agar selalu
berbuat baik terhadap sesama manusia, memiliki jiwa keikhlasan serta
menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap stabilitas kehidupan sosial.

9
Anton Athoilah. Zakat dan Wakaf. 2019 (Bandung: Simbiosa Rekatama Media), hal 35.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan ini, dapat disimpulkan bahwa:
1. Zakat merupakan sebagian harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap
umat Islam yang telah mencukupi nisab dan haulnya untuk orang yang
berhak menerimanya sebagai pembersih jiwa.
2. Zakat fitrah adalah zakat yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim
yang dilakukan pada bulan Ramadhan hingga akan menjelang sholat
idul fitri dengan ketentuan tertentu. Sedangkan zakat mal adalah zakat
yang wajib dibayarkan oleh seorang muslim yang telah mampu serta
mencapai nisab yang telah ditentukan dan waktu kepemilikannya telah
sampai kepada haul (satu tahun) untuk menyucikan harta kitah
3. Hikmah mengeluarkan zakat yaitu sebagai wujud iman kepada Allah
SWT., menguatkan rasa kasih sayang terhadap sesama manusia,
menyucikan jiwa dan memperoleh keberkahan.
4. Manfaat mengeluarkan zakat yaitu membina jiwa agar selalu berbuat
baik terhadap sesama manusia, memiliki jiwa keikhlasan serta
menumbuhkan rasa tanggungjawab terhadap stabilitas kehidupan
sosial.
B. Saran
Dari kesimpulan diatas, dapat dilahirkan saran untuk pembaca:
1. Terkait waktu pembayaran zakat fitrah, penulis menyarankan agar
lebih berhati-hati lagi untuk tidak terlambat menunaikannya.
2. Terkait zakat mal, penulis menyarankan untuk lebih banyak membaca
buku yang berkaitan dengan zakat agar benar-benar mendalami waktu
kita harus melakukannya.

8
DAFTAR PUSTAKA
Athoilah, Anton. 2019. Zakat dan Wakaf. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Kementerian Agama RI Direktorat Bimbingan Masyarakat Islam dan Direktorat
Pemberdayaan Zakat. 2013. Panduan Zakat Praktis. (Jakarta).
M. Fuad Hadziq, M.Si. Fiqih Zakat, Infaq, dan Sedekah.
Supardi, Didiek Ahmad. 2013. Sistem Lembaga Keuangan Ekonomi Islam dalam
Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Semarang: PT. Pustaka Rezeki Putra.
https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat. Diunduh 18 Februari 2022
https://uin-suska.ac.id/2017/09/13/urgensi-zakat-dalammasyarakat-h-muhammad-
el-hakiem-rachiemi-lc/, diunduh 18 Februari 2022.

Anda mungkin juga menyukai