Anda di halaman 1dari 4

Nama : Aditya Rahmat Ramadhan

Nim : 220201110018
Kelas : D

Zakat Klasik Dan Zakat Modern


Dari segi bahasa kata zakat merupakan kata dasar dari zakat yang berarti suci,
berkah, tumbuh dan terpuji. Sedangkan dari segi istilah fiqh, zakat termasuk
sejumlah tertentu yang diwajibkan Allah SWT kepada orang yang berhak
menerimanya. Secara terminologi zakat adalah sejumlah harta yang diwajibkan
oleh Allah SWT yang diambil dari harta orang-orang tertentu (aghniya) untuk
diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat
tertentu
Dalam istilah ekonomi, zakat merupakan suatu pemindahan harta kekayaan dari
golongan yang kaya untuk golongan miskin. Transfer kekayaan berarti juga transfer
sumber-sumber ekonomi. Dengan menggunakan pendekatan ekonomi, zakat dapat
berkembang menjadi konsep kemasyarakatan (muamalah), yaitu konsep tentang
bagaimana cara manusia melakukan kehidupan bermasyarakat termasuk di
dalamnya bentuk ekonomi.
1. Mazhab Hanafi mengartikan zakat dengan, menjadikan sebagian harta yang
khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus, yang
ditentukan oleh syari’at karena Allah SWT. Kata menjadikan sebagian harta
sebagai milik (tamlik) dalam definisi di atas dimaksudkan sebagai
penghindaran dari kata ibadah (pembolehan).
2. Mazhab Malikiyah mengartikan zakat ialah mengeluarkan bagian tertentu
dari harta tertentu, yang telah mencapai nisab, kepada yang berhak, apabila
telah dimiliki secara sempurna dan telah satu tahun, selain barang tembang,
pertanian, dan barang temuan.
3. Mazhab Syafi’i mengartikan zakat sebagai, nama bagi sesuatu yang
dikeluarkan dari harta atau badan dengan cara yang tertentu.
4. Mazhab Hambali mengartikan zakat sebagai hak yang wajib (dikeluarkan)
dari harta yang khusus pula. Zakat bertujuan untuk mengatasi kesenjangan
sosial antara si kaya dengan si miskin. Selain itu, zakat juga dapat
mempererat hubungan antara manusia dengan sang pencipta.
Syarat-syarat harta yang menjadi objek zakat:
1. Harta yang dikeluarkan adalah harta yang wajib dizakat
2. Harta yang dizakati telah mencapai nishab atau senilai dengannya
3. Harta yang dizakati adalah milik penuh
4. Kepemilikan harta telah mencapai setahun, menurut hitungan tahun
qamariyah
5. Harta tersebut bukanlah harta hasil utang
6. Harta yang dizakati melebihi kebutuhan pokok
Macam macam Zakat

A. Zakat Fitrah
Zakat yang wajib dilaksanakan untuk semua orang Islam merdeka yang memiliki
keberuntungan untuk bisa makan lebih sehari semalam bersama keluarganya
sebesar 1 sha' adalah zakat fitrah.14 Zakat fitrah ialah zakat harus dilaksanakan
untuk orang Islam yang terkait dengan puasa Ramadhan. Zakat fitrah bertujuan
untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkataan kotor dan perbuatan yang
sia-sia dengan memberi makan orang miskin dan memenuhi kebutuhannya serta
meminta-minta pada hari raya Idul Fitri.
B. Zakat Mal
Zakat mal merupakan zakat yang wajib dikeluarkan dari kekayaan seseorang dalam
bentuk apapun seperti tanaman, buah-buahan, uang, barang tambang, barang
temuan, hasil kekayaan laut dan darat, dan sebagainya. Harta yang dikeluarkan
tersebut setelah jangka waktu dan dalam jumlah tertentu. Zakat mal terbagi menjadi
beberapa bentuk, yaitu:
1. Zakat nuqud(zakat atas emas, perak dan uang)
2. Zakat perdagangkan (tijarah)
Zakat harta perniagaan atau dagangan adalah semua benda yang
dapat diperdagangkan dan sipemilik dagangan berniat untuk berniaga Zakat
ini tidak disyaratkan harus sempurna nishabnya, kecuali pada akhir tahun
sebab akhir tahun itu merupakan waktu wajibnya mengeluarkan zakat.
3. Zakat peternakan
Zakat peternakan merupakan salah satu perintah allah dan rasulullah
saw. Zakat hasil ternak meliputi hasil dari peternakan hewan baik besar
(sapi,unta) sedang (kambing,domba) dan kecil (unggas, dll). Perhitungan
zakat untuk masing-masing tipe hewan ternak, baik nisab maupun kadarnya
berbeda-beda dan sifatnya bertingkat.
4. Zakat hasil bumi
pengeluaran zakat hasil bumi tidak harus menunggu waktu satu
tahun dimiliki, tetapi harus dilakukan setiap kali panen atau menuai. Kadar
zakatnya 5% untuk hasil bumi yang diairi atas usaha petani sendiri dan 10%
apabila perairannya dari tadah hujan tanpa ada usaha dari penanam.
5. Zakat barang tambang dan barang temuan (ma’din dan rikaz).
Ma’din (barang tambang) adalah segala yang dikeluarkan dari bumi
yang dijadikan Allah didalamnya dan berharga. Seperti timah, besi dan
sebagainya. Barang temuan (rikaz) adalah barang-barang berupa harta
benda yang terpendam yang disimpan oleh orang-orang dahulu didalam
tanah. Seperti emas, perak, tembaga, pundi-pundi berharga dan lain-lain.
Rikaz adalah harta yang ditemukan dari dalam perut bumi yang merupakan
peninggalan dari umat sebelumnya yang tidak diketahui secara pasti.
Bedanya dengan barang tambang ialah bahwa rikaz itu waktu ditemukan
dalam keadaan barang jadi dan tidak memerlukan tenaga untuk
mengolahnya. Sedangkan pada barang tambang dikeluarkan dari perut bumi
dalam bentuk belum jadi dengan menggunakan tenaga yang maksimal.

Zakat klasik

Zakat yang sudah di tetapkan oleh ulama ulama terdahulu yang di ambil dari al qur
an dan hadis

1. Binatang ternak
2. Emas dan perak
3. Kekayaan dagang
4. Pertanian
5. Madu dan produksi hewani
6. Barang tambang dan hasil laut

Zakat modern

1. Professi
2. Perusahaan
3. Surat-surat berhaga
4. Perdagangan mata uang
5. Hewan ternak yang diperdagangkan
6. Madu dan produk hewani
7. Investasi property
8. Asuransi takaful
9. Usaha tanaman anggrek, sarang burung walet, ikan hias dan sektor modern
yang sejenis

Perbedaan zakat klasik dan zakat modern/ kontemporer

1. zakat klasik menggunakan hitungan nishob dan haul sedangkan zakat


modern tidak menggunakanya.
2. Pada masa Islam klasik, sistem pengelolaan zakat mengalami tahapan
perkembangan dari sistem manual diperiode Nabi hingga sistem
administrasi yang ketat dimasa Khalifah. Pada masa Khulafaur rasyidun,
pembayaran zakat juga sudah bersifat fleksibel yaitu boleh dibayar dengan
uang atau barang yang senilai zakatnya. Adapun pada masa modern,
beberapa negara menerapkan regulasi dan manajemen pengelolaan zakat
yang berbeda-beda. Akan tetapi, tahapan manajemen pengelolaan zakat
pada masa kontemporer tidak terlepas dari empat tahapan yaitu
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan atau motivasi, dan pengawasan
3. Zakat klasik sudah dilakukan dari dulu sejak zaman nabi sedangkan zakat
modern/kontemporer baru baru sekarang tokohnya yusuf alqardhawi

Anda mungkin juga menyukai