Anda di halaman 1dari 18

A.

PENDAHULUAN

Zakat dalam pengertian bahasa berarti tambah atau bersih. Melaksanakan


zakat berarti menambah, yaitu menambah pahala atau menambah harta benda
yaang dizakati itu sendiri, sebab harta benda yang dizakati tidk semakin
berkurang.

Yang dimana dalam hadits riwayat muslim dijelaskan :

‫ما تقصت صدقة من مال‬


Artinya : “Shodaqoh itu tidak merugikan harta kekayaan” (HR. Muslim No.
4682).

Atau membersihka diri dari kotoran dosa dan sebagainy, atau dari tuntutan
dan prtanggungjawaban. Adapun pelaksanaannya adalah pelaksanaanya ialah
dengan menyerahkan sebagian tertentu dari harta kekayaan yang telah mencapai
jumlah tertentu kepada yang berhak sesuai ketentuan syara’.

Zakat dibagi menjadi dua yaitu Zakat Fitrah dan Zakat Maal. Akan tetapi
pada saat ini maraknya masalah tentang Zakat Profesi yang awalmulanya masuk
dalam pembagian Zakat Maal dan ssehingga dalam pembahasan kali ini dan
dalam masakalah ini dibedakannya antara Zakat Mal dan Zakat Profesi.
B. ISI

1. Zakat Fitrah

1) Pengertian

Zakat dalam pengertian bahasa merupakan kata masdar dari zaka yang
berarti tambah atau bersih. Melaksanakan zakat berarti menambah, yaitu
menambah pahala atau menambah harta benda yaang dizakati itu sendiri, sebab
harta benda yang dizakati tidk semakin berkurang.

Menurut istilah artinya kadar harta yang tertentu,yang diberikan kepada yang
berhak menerimannya,dengan beberapa syarat.

Hukumnya zakat adalah salah satu rukuun islam,fardu ‘ain atas tia p-tiap orang
yang cukup syarat-syaratnya.firman allah qs at-taubah:103 yang artinya

“Ambilah dari harta mereka sedekah (zakat) untuk membersihkan mereka dan
menghapuskan kesalahan mereka.”

2) Jumlah yang wajib di keluarkan

Para ulama madzhab sepakat bahwa jumlah yang wajib dikeluarkan untuk setiap
orang adalah satu sha’ (satu gantang),baik untuk gandum,kurma,anggur
kering,beras maupun jagung, dan setrusnya menjadi kebiasaan makanan
pokoknya,selain itu imam hanafi berpendapat bahwa cukup setengah gantung saja
untuk satu orang.dan satu gantung di perkirakan tiga kilo gram.

3) Waktu wajib menggeluarkan zakat fitrah


Menrut imam hanafi waktu yang di wajibkan untuk menggeluarkan adalah dari
terbit fajar mlam hari raya sampai akhir umur seseorang,karena di wajibkannya
zakat fitrah termasuk kewajiban yang sangat luas waktunya,dan pelaksanaanya
juga sah dengan mendahulukan atau diakhirkan.

Menurut imam hambali meelaksankan pemberian zakat fitrah yang terlambat


sampai akhir hari raya adalah haram hukumnya.dan bila di keluarkan sebelum hari
raya atau dua hari sebelum hari raya atau dua hari sebelumnya dapat pahala,tetpi
bila diberikan sebelum hari-hari tersebut tidak mendapat pahala.

Menurut iam safi’I waktu yang di wajibkan untuk menggeluarkannya adalah akhir
bulan ramadhan dan awal bulan syawal,artinya pada tenggelamnya matahari dan
sebelumnya sedikit (dalam jangka waktu dekat) pada akhir bulan ramadhan.di
sunnahka menggeluarkannya pada awal hari raya dan di haramkan
menggeluarkannya setelah tenggelamnya matahari pada hari pertama
(syawal),kecuali kalau ada uzur.

Menurut imam malik mewajibkannya menggeluarkan pada tenggelamnya


matahari pada hari terakhir bulan ramadhan.

Menurut kesepakatan ulama waktu ialah sewaktu terbenam matahari pada malam
hari raya.beberapa waktu dan hukum membayar fitrah

a. waktu yang di perbolehkan,yaitu dari awal ramadhan sampai hari penghapsan


ramadhan

b. Waktu wajib,yaitu mulai terbenam matahari penghabisan ramadhan.

c. Waktu yang lebih baik (sunnah),yaitu di bayar sesudah sholat subuh sebelum
pergi sholat hari raya.

d. Waktu makruh,yaitu membayar fitrah sesudah sholat hari raya,tetapi


sebeluum terbenam matahari pada hari raya.

e. Waktu haram,yaitu di bayar sesudah terbenam matahari pada hari raya.

4) Orang yang tidak berhak menerimma zakat.


Orang-oarang yang tidak berhak menerima zakat ada lima macam:

a. Orang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan.

Sabda rasulullah saw:

“tidak halal bagi orang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan tenaga
menggambil sedekah (zakat).” (riwayat lima orang ahli hadits,selain nasai dan
ibnu majah)

b. Hamba sahaya,karena mereka mendapat nafkah dari tuan mereka.

c. Turunan rasulullah saw.

Sabda rasulullah saw:

Dari abu hurairah,katanya:pada suatu hari hasan bin ali (cucu rasulullah saw) telah
mengambil sebuah kurma dari kurni zakat,lantas di masukkan ke
mulutnya.rasulullah saw bersabda (kepada cucu beliau):jijik buanglah kurma
itu.tidak tahukah kamu bahwa kita (turunan muhammad) tidak boleh menggambil
sedekah (zakat).

d. Orang dalam tanggungan yang berzakat

Artinya tidak boleh memberikan zakatnya kepada orang yang dalam


tanggugannya dengan nama fakir atau miskin,sedangkan mereka mendapatkan
nafkah yang mencukupi.tetapi,dengan nama lain seperti nama penggurus zakat
atau berutang,tidak ada alangan.begitu juga kalau mereka tidak mencukupi dari
nafkah yang wajib.

e. Orang yang tidak beragama islam.

2. Zakat Maal

1) Pengertian

Zakat secara bahasa berarti tumbuh, kesuburan dan pensucian. Kata zakat
digunakaan untuk pemberian harta tertentukarena didalaamnyaa terdapat suaatu
harapan mendapat suatu berkah, mensucikan diri dan menumbuhkan harta
tersebut untuk kebaikan.

Secaara istilah, zakat diartikan sebagai pemberian suatu yang wajib diberikan
dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada
golongan tertentu yang berhak menerimanya.

Kata mal dari kata jamak amwal dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
diinginkan sekali oleh manusia untuk memiliki dan menyimpannya. Pada mulanya
kekayaan sepadan dengan emas dan perak, namun kemudian berkembang menjadi
segala barang yang dimiliki dan disimpan.

Dalam kitab Fathul Mu’in disebutkan zakat mal (harta benda) yaitu zakat
yang dikeluarkan dari harta benda tertentu misalnya emas, perak, binatag,
tumbuhan (biji-bijian), dan harta peniagaan.

2) Dasar Hukum

Zakat salah satu rukun islam, zakat adalah fardhu ‘ain dan kewajiban ta’abud.
Dalam Al-quran perintah zakat sama pentingnya dengan perintah zakat.
Sebahaimana dalam firman allah Qs. Al-Baqarah : 267

‫يأيها الذين ءامنوا أنفقوا من طيبت ما كسبتم ومما أخرجنا لكم من‬
‫األرض والتيممواالخبيث منه تنفقون ولستمم بئاخديه إال أن تخمضوافيه‬
267 ‫حميد‬ ‫غنى‬ ‫هللا‬ ‫ان‬ ‫واعلموا‬
artinya :

“Wahai orang-orang yang beriman infakkanlah sebagian dari hasil usahamu


yang baik-baik dan sebagian dari bumi untukmu. Janganlah kamu memilih yang
buruk untuk kamu keluarkan, padahal kaamu sendiri tidak mau mengambilnya,
melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.
3) Syarat Harta yang Wajib dizakati

a. Harta itu milik orang yang beragama islam

b. Harta itu adalah milik sepenuhnya seseorang

c. Harta itu adalah harta yang produktif atau menghasilkan

d. Harta itu telah mencapai satu nissab (syarat perhitungan minimal suatu harta
telah dizakati).

e. Harta itu merupakan surplus (kelebihan) dari kebutuhan primmer

f. Pada harta tersebut tidak ada tanggungan hutang atau sedang menanggung
hutang jatuh tempo yang dapat mengurangi nisbah minimal

g. Khusus harta yang berupa emas, perak, peternakan, pertambangan dan


perdagangan, maka haruslah telah berusi lebih dari satu tahun.

4) Pembagian Zakat Mal

zakat mal (harta) terdiri dari emas dan perak, binatang, tumbuh-tumbuhan
(buah-buahan dan biji-bijian) dan barang perniagaan.

a. Ma’din atau Hasil Tambang

a) Benda tambang berupa emas atau perak nisab dan kadar zakatnya adalah
sama seperti emas dan perak . Emas dan perak tidak wajib dizakati apabila
belum mencapai setara dengan dua puluh dinar. Jika telah mencapai dua
puluh dinar maka wajib dizakati 25%.

Sebagai mana sabda rosul yang berarti :

“kamu tidak wajib membayar zakat emas kecuali ketika kamu memiliki dua
puluh dinar. Jika kamu telah memiliki dua puluh dinar dan mencapai satu
tahun, kamu wajib mengeluarkan setengah dinar. Selebihnya juga dihitung
seperti itu, suatu harta tidak wajib dizakati kecuali telah mencapai satu haul”.
b) Benda tambang selain emas dan perak yang berupa benda padat seperti
timah , tembaga, alumunium dan lain sebaagainya ataupun berupa benda caair
misalnya minyak bumi, air rasa dan lain sebagainya, nisabb dan kadar
zakatnya adalah sama seperti tersebut diatas, yaitu senilai 85 gram mas murni
dan zakatnya 25%.

Hasil perikanan baik dari laut dan tambak ataupun air tawar adalah termasuk
ma’din, sehingga segala sesuatunya yang berhubungan dengan zakat
hendaklah disesuaikan ma’din tersebut diatas.

Berdasarkan keumuman hadits yang diriwayatkan oleh jamaah dari Abu


Hurairah, bahwa Rosulullah SAW bersabda :

b. Hewan Ternak

a) Sapi dan kerbau : tiap 20 ekor dikenakaan zakat sekor anak sapi/kerbau umur
satu tahun atau lebih, dan tiap 40 ekor dikenaka zakat 1 ekor anak sapi/kerbau
berumur 2 tahun atau lebih.

b) Kambing mulai 40 ekor samapi 120 ekor dikenakn zakat 1 ekor kambing.

Mulai dari 121 sampai 200 ekor dikenakan zakat 2 ekor kambing.

Mulai dari 201 sampai 300 ekor dikenakan zakat 3 ekor kaambing.

Selebihnya dari 300 ekor setiap 100 ekornya dikenakan zakat 1 ekor
kambing.

c) Unta : nisab dakadar zakatnya ada;ah

Mulai dari 5 sampai 25 ekor unta dikenakan zakat 1 ekor kambing.

Mulai dari 25 sampai 35 ekor unta dikenakan zakat 1 ekor unta betina 2
tahun.

Mulai dari 36 sampai 45 ekor unta dikenaka zakat 1 ekor unta betina 4 tahun.
Mulai dari 61 sapai 75 ekor unta dikenakan zakat 1 ekor untabetina berusia 5
tahun.

d) Jenis hewan yang lain nisab dan kadar zakatnya disesuaikan dengan jenis
terdekat diantara tiga macam hewan diatas, atau dengan nilai harga dari jenis
terdekat diantara tiga macam hewan tersebut.

Apabil hewan A B C diatas dijadikan perdagangan atau perusahaan maka


nisab dan kadar zakatnya sama dengan harta dagangan.

c. Zakat Hasil Tanaman

a) Gandum, beras, jagung, cantel dan jenis makanan pokok lainnya, demikian
pula buah kurma dan zabib (kismis), dikenakan zakat apabila sudah cukup
senisab yaitu 5 wasak (+/- 7,5 kwintal).

b) Hasil tanaman selain tersebut diatas seperti, tebu, kayu, getah, kelapa, lada,
cengkeh, buah-buahan, sayur-mayur dan lain sebagainya. Ketentuan nisabnya
adalah 7,5 kwintal hasil tanaman diatas.

Allah berfirman dalam Qs. Al-An’am : 141

‫ع‬
َ ‫الز ْر‬ َّ ‫ت َوالنَّ ْخ َل َو‬ ٍ ‫ت َو َغي َْر َم ْع ُروشَا‬ ٍ ‫ت َم ْع ُروشَا‬ٍ ‫َو ُه َو الَّذِي أ َ ْنشَأ َ َجنَّا‬
‫الر َّمانَ ُمتَشَا ِب ًها َو َغي َْر ُمتَشَا ِب ٍه ُكلُوا ِم ْن ث َ َم ِر ِه ِإذَا‬ َّ ‫ُم ْخت َ ِلفًا أ ُ ُكلُهُ َو‬
ُّ ‫الز ْيتُونَ َو‬
َ ‫أَثْ َم َر َوآتُوا َحقَّهُ َي ْو َم َح‬
… ُّ‫صا ِد ِه َوال ت ُ ْس ِرفُوا ِإنَّهُ ال يُ ِحب‬
Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,
zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama (rasanya).
Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan
tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan
janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berlebih-lebihan.
Dalam hadits dikatakan :

‫ليس فى حبي وال تمرصدقة حتى يبلغ خمسة اووسق‬

Artinya :

“tidaklah dikenakan shodaqoh (zakat) pada biji-bijian dan taman sehingga


mencapai 5 wasaq (HR. Muslim No : 1628).

Kadar zakat tanaman tersebut diatas adalah :

1) 10% dari hasil seluruhnya apabila dikerjakan tanpa pengeluaran biaya


pengairan dan lain-lain.

2) 5% dari seluhnya apabila dikerjakan dengan mengeluarkan biaya.

d. Harta Dagang

Dikenakan zakat apabila :

a) Pada awal tahun (permulaan beragang) jum;ah nnilai harganya adalah senasab
emas : 8,5 gram emas murni.

b) Pada akhir tahun jumlah akhir keuntungan dan harga barang dagangan yang
masih tersisa termasuk alat-alat perlengkapan inventaris cukup senisab
sebagaimana tersebut diatas (60) dan kadar zakatnya adalah 2,5%.

e. Benda RIKAZ

Yaitu benda yang terpendam yang berasal dari orang-orag dahulu kala, maka
dikenakan zakat apabila :

a) Berupa emas atau perak yang sudah mencapai nisabnya (seharga 85 gram
emas murni)
b) Demikian pula yang berupa selain emas dan perak. Adapun kadar zakatnya
adalah 20% dengan tidak usah menunggu satu tahun.

f. Emas dan Perak

Emas dan perak yang tidsk diperdagangkan demikian dengan perhiasan dari

emas dan perak dikenakan zakat apabila :

a) Mencapai nisabnya yaitu :

Bagi perak : 200 dirham (672 gram)

Bsgi emas : 85 gram emas murni

b) Pemilikan nisab tersebut diatas telah genap satu tahun addapun kadar
zakatnya ialah : 2,5%

3. Zakat Profesi

1) Pengertian

Zakat profesi tergolong jeis baru dalam kategorisasi harta yang wajib
dikeluarkan zaktnya. Istilah profesi dalam bahasa arab tidak ditemukan padanan
kata secara eksplisit. Hal ini terjadi karena bahasa arab adalah bahasa yang sangat
sedikit menyerap bahasa asing. Di negara Arab modern. Istilah profesi
diterjemahkan dan dipopulerkan dengan dua kosakata bahasa Arab.
Pertama, al-mihnah. Kata ini sering digunakan untuk menunjukkan pekerjaan
yang lebih mengandalkan kinerja otak. Karena itu, kaum profesional disebut
dengan al-mihaniyyun atau ashab al-mihnah.

Misalnya : pengacra, penulis, dokter, konsultan, pekerja kantoran dan lain


sebagainya.

Kedua, al-hirfaah. Kata ini lebih sering dipakai untuk menunjuk jenis
pekerjan yang mengandalkan tangan atau tenaga otot. Dan biasanya disebut
dengan ashab al-hirfah.

Misalnya :

Para pengrajin, tukang pande besi, tukang jahit pada konveksi, buruh bangunan,
dan lain sebagainya.

Zakat profesi ini dikenal dengan zakah rawatib al-muwazhaffin (zakat gaji
pegawai) atau zakah kasb al-’amal wa al-mihan al-hurrah (zakat hasil pekerjaan
dan profesi swasta). zakat profesi didefinisikan sebagai zakat yang dikenakan
pada setiap pekerjaan atau keahlian profesional tertentu, baik dilakukan sendiri
maupun bersama orang atau lembaga lain, yang mendatangkan penghasilan (uang)
yang memenuhi nisab. Zakat profesi ini merupakan perkembangan konteporer,
yaitu disebabkan adanya profesi-profesi modern yng sangat mudah menghasilkn
uang.

2) Pendapat Ulama’ tentang Hukum Zakat Profesi

Ulama’ berbeda pendapat mengenai hukum zakat penghasilan atau profesi.


Mayoritas ulama’ imam empat tidak mewajibkan zakat prpfesi mmelainkan sudah
mencapai nisab dab satu tahun (haul), namun para ulama’ mutaakhirin seperti
yusuf Al-Qardawi dan Wahban Az-zuhaili, menegaskan bahwa zakat profesi itu
hukumnya wajib pada saat memperolehnya, meskipun belum mencapai satu
tahun. Hal ini mengacu pada sebagian pendapat yaitu Ibn Abbas, Ibnu Mas’ud dan
Muawwiyah, dan juga ulama’ fiqh lainnya. Adapun kewajiban zakatnya adalah
2,5% brdasarkan keumuman nas yang mewajibkn zakat uang, baik sudah
mencapai satu haul atau ketika menerimanya. Jika sudah mengeluarkan zakat pada
saat menerimanya maka ia tidak wajib mengeluarkan zakat lagi pada akir tahun.

3)

4) Dasar Hukum

Meskipun zakat profesi tidak pernah menjadi topik bahasan secara eksplisit dalam
fiqih islam klsik, namun bukan berarti ulma’ Islam tempo itu sama sekali tidak
pernah membahas zakat sejenis dengan zakat profesi. Harus diakui bahwa zakat
profesi tidak memiliki pijakan dalil langsung, baik dari al-Quran maupun sunnah
Nabi. Untuk mendapatkan kepastian hukum tentang zakat profesi, hal yang
pertamakali harus dilakukan adalah pembandingan (analogi/ qiyas) dengan salah
satu dari macam-macam zakat yang sudah mafhum. Dengan qiyaslah akan
ditentukan antara lain berapa nilai (presentase) zakat profesi. Sebagaimana telah
diakui presentase dari macam-macam zakat itu berbeda.

Misalnya, Imam Ahmad bin Hanbal dikisahka pernah menhidupi dirinya


dengan menyewa rumahnya. Karena itu ia berpendapat bahwa seorang muslim
yang menyewa rumahny dan nilai sewa mencapai satu nisab, maka ia harus
mengeluarkan zakat tanpa menunggu syarat haul (satu tahun). menyewa rumah
disini dapat dianalogikan dengn menyewakan tenaga atau keahlian. Sebab,
menekuni profesi tertentu pada hakikatnya adalah menyewakan keahlian.

Namun demikian, Yusuf al-Qedhawi berpendapat bahwa pada hukum zakat


profesi yang paling tepat adalah zakat al-mal al-mustafad (harta yang diperoleh
melalui suatu jenis proses kepemilikan yang baru dan halal). jenis-jenis al-mal
almustafad antara lain, yaitu :

a. Al-amalah

Yaitu, jenis penghasilan yang diperoleh dalam bentuk upah atau gaji atas
pekerjaan tertentu.
b. Al-atiyah

Yaitu, sejenis bonus atau intensif tetap diterima secara teratur prajurit negara
islam di baitul mal.

c. Al-mazalim

Yaitu, jenis harta yang disita secara tidak sah oleh penguasa terdahulu, dan
telah dianggap hilang oleh pemilik aslinya. Jikalau harta itu dikembalikan ke
pemilik aslinya maka harta tersebut dikategorikan sebagai harta yang
diperoleh dengan kepemilikan baru, dan karena itu, wajib dizakati.

Jadii zakat penghasilan adalah zakat yang dipungut/diperoleh dari upah/ gaji/
honorarium karyawan dan usaha profesional seperti penghasilan seorang
dokter, insyinyur, guru, advokad, seniman, penjahit dan lain-lain yang telah
mencapai nisab.

5) Jumlah yang Wajib Dikeluarkan

Islam tidak mewajibkan untuk menzakati seluruh harta benda akan tetapi
islam mewajibkan untuk mengeluarkan zakat dari benda yang sudah mencapai
nisabnya. Sehubungan tidak adanya dalil al-Quran maupun hadits para ulama’
cenderung mengqiyaskan zakat profesi dengan pengeluaraan zakat mal, yaitu
setara dengan ukuran tanaman dan buah-buahan (sebagaimana tersebut diatas),
yaitu pendapatan yang mencapai atau senilai dengan lima wasaq (50 kail) atau
653 kg bersih, maka wajib dikenakan zakatnya 2,5% saat memetik atau saat
menerima gaji.

Dalam zakat profesi ini tidak ada ketentuan haul (satu tahun) akan tetapi zakat
profesi ini dikeluarkan langsung ketika mendapat harta tersebut. Yang diqiyaskan
dengan zakat pertaian yang dikeluarkan pada saat setelah panen.

Contohnya :
Pemasukan gaji pak Nasir Rp. 2.300.000/bulan, nisabnya (520 kg beras, @Rp.
4000/kg = Rp. 2.080.000) dengan demikian pak Nasir wajib mengeluarkan
zakatnya Rp. 2.300,000 x 2,5% = sebesar Rp. 57.000

Dan apabilaa diqiyaskan dengan zakat Mal, yaitu dengan cara menghitung
gaji selama satu tahun dan di zakatkan satu kali/ tahun dan boleh juga ditunaikan
perbulan dengan tujuan supaya tidak memberatkan. Nisabnya adalah jika
pendapatan satu tahun lebih dari senilai 85gram emas (misalnya harga emas
sekarang /\pergraamnya @Rp. 300.000) zakatnya dikeluarkan satahun sekali
sebesar 2,5% setelah dikurangi kebutuhan pokok.

Contohnya :

Minimal zakat profesi yaitu segram emas Rp.300.000 x 85gram = Rp.25.500.000.


adapun penghasilan total yang diterima pak Nasir Rp.30.000.000 (gaji perbulan
Rp. 2.500.000) harta ini sudah mencapai melebihi nisab wajib dan zakat Rp.
30.000.000 x 2,5% = sebesar Rp. 750.000 pertahun dan Rp. 62.500 perbulan.
C. PENUTUP

KESIMPULAN

Sebagimana zakat fitrah yang sudah serig kita ketahui dan sudah diajarkan
sejak kecil. Dan hukum mengeluarkannya wajib dalam satu tahun sekali yang
gunanya untuk mensucikan harta. Begitu pula dengan zakat mal dan zakat profesi,
akan tetapi didalam zakat mal dan profesi ini ada nisab dan haulnya tersendiri dan
tidak ada ketentuan waktu khusus untuk mengeluarkan zakat tersebut.

Meski zakat profesi dikategorikan sebagai zakat baru, namun jika dikelola
dengan serius serta aktif disosialisasikan zakat profesi pada gilirannya akan
menjelma kekuatan baru yang sanggup mengarungi manfaat zakat secara umum,
zakat profesi nantinya diharpkan mampu mewujudkan kesejahtaraan sosial.
Menurut Putusan Tarjih Muhammadiyah hukum mengeluarkannya zakat profesi ii
adalah wajib. Dan yang menjadi dasar hukumnya adalah QS. Al-Baqarah :167.
Daftar Pustaka :

Rasjin, Sulaiman. 2000. Fiqh Islam. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Cet 33

Sabiq, Sayid. 1998. Fiqh Sunnah. Bandung : Al:Ma’arif. Cet 6

Jawad, Mughniyah. 2006. Fiqh Lima Mahdzab. Jakarta : Penerbit Lentera. Cet 18

Asmuni, Mth. (2007). Zakat Profesi dan Upaya Menuju Kesejahteraan Soial.
Jurnal Ekonomi Islam, 1, 43-55.
FIQIH DAN MANAJEMEN WAKAF

ZAKAT FITRAH ZAKAT MAL dan Zakat Profesi


Dosen Pengampu:
Dr. Rahmad Hakim, M.MA
Disusun oleh:
M Ricko (2017100203110..)
Faizatul Cholidah (201710020311038)
Eva Rusdiana D (2017100203110..)

PROGRAM STUDI AHWAL AS-SYAKHSHIYAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019

Anda mungkin juga menyukai