Anda di halaman 1dari 7

BAB V

ZAKAT FITRAH DAN ZAKAT MAL


Oleh: Almirta, S.Ag

A. Pengertian dan Dasar Hukum Zakat


Zakat secara bahasa berarti ‘suci atau menyucikan’, ‘baik’,
‘berkah’, ‘tumbuh’, dan ‘berkembang’. Sedangkan menurut istilah
syari’at, zakat berarti mengeluarkan sejumlah harta yang telah
mencapai syarat tertentu yang diwajibkan oleh Allah Swt untuk
diberikan kepada orang yang berhak menerimanya.
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga, yang diwajibkan
Allah sejak tahun kedua Hijriah. Oleh karena itu hukum zakat
adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang memenuhi syarat-
syarat tertentu. Zakat selain sebagai ibadah yang bersifat individu,
juga sekaligus merupakan ibadah sosial.
Di antara dalil yang mewajibkan zakat adalah:

Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan


menyucikan mereka, dan berdo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’amu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa
bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (Q.S.
At-Taubah/9: 103)

B. Macam-Macam Zakat
1. Zakat Fitrah
Secara bahasa zakat fitrah berarti zakat kesucian. Adapun
menurut istilah syari’at, zakat fitrah adalah zakat yang
diwajibkan bagi setiap jiwa/orang Islam yang memiliki kelebihan
bagi dirinya dan keluarganya pada saat matahari terbenam di
akhir bulan Ramadhan.
Kewajiban zakat fitrah ini telah dinyatakan Rasulullah Saw dalam
hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yang artinya:
“Rasulullah Saw. Telah mewajibkan zakat fitrah sesudah Ramadhan
sebanyak satu sha’ kurma atau gandum, atas budak, orang merdeka,
laki-laki, wanita baik kecil maupun besar, dari golongan Islam dan
Beliau Saw. Menyuruh membagikannya sebelum orang-orang pergi
shalat Ied.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Hadits di atas menegaskan bahwa hukum zakat fitrah adalah wajib


bagi semua umat Islam, besar, kecil, laki-laki, perempuan, budak,
maupun merdeka.
Kemudian dalam hadits yang diriwayatkan Abu Dawud dan Ibnu
Majah dijelaskan sebagai berikut:
“Dari Ibnu Abbas dia berkata: Rasulullah Saw. Mewajibkan zakat fitrah
untuk menyucikan orang-orang yang berpuasa dari perkataan dan
perbuatan keji.” (H.R. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Bahan yang digunakan untuk membayar zakat fitrah adalah bahan


makanan pokok yang mempunyai sifat mengenyangkan sebanyak satu
sha’ yang setara dengan 3,5 liter atau 2,5 kg. Menurut sebagian
ulama, zakat fitrah boleh juga dibayarkan dengan uang yang
jumlahnya seharga makanan pokok.

Syarat-Syarat Orang Yang Mengeluarkan Zakat Fitrah


Syarat-syarat orang yang mengeluarkan zakat fitrah adalah:
a. Beragama Islam
b. Mengalami kehidupan di Bulan Ramadhan. Dalam hal ini termasuk
juga bayi yang lahir sebelum matahari terbenam pada akhir bulan
ramadhan. Begitu juga seseorang yang meninggal sebelum
matahari terbenam pada akhir bulan Ramadhan.
c. Orang tersebut memiliki kelebihan makanan pokok untuk dirinya
maupun keluarga yang menjadi tanggungannya pada malam hari
raya dan siang hari raya Idul Fitri.
Rukun Zakat Fitrah
Rukun zakat fitrah sebagai berikut:
a. Niat dlam hati
b. Adanya Muzakki (orang yang berzakat)
c. Adanya Mustahik (orang yang menerima zakat fitrah)
d. Adanya harta yang dipergunakan untuk zakat fitrah.

Waktu Membayar Zakat fitrah


Waktu-waktu untuk pembayaran zakat fitrah sebagai berikut:
a. Waktu ta’jil, waktu yang diperbolehkan, yakni mulai awal bulan
Ramadhan sampai akhir bulan Ramadhan
b. Waktu wajib, dimulai sejak terbenamnya matahari pada akhir
bulan Ramadhan
c. Waktu lebih utama (afdhal), yaitu waktu sesudah shalat Shubuh
namun sebelum Shalat Idul Fitri.

Apabila zakat fitrah dikeluarkan atau dibayarkan sesudah shalat


Idul Fitri, maka tidak lagi dianggap sebagai zakat fitrah, tetapi
digolongkan sebagai sedekah biasa. Adapun yang menjadi patokan
waktu shalat Idul fitri adalah yang dilaksanakan di tempat kita tinggal.

2. Zakat Mal
Zakat mal disebut juga dengan zakat harta. Zakat harta
dikeluarkan untuk membersihkan harta yang dimiliki dengan
cara memberikan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya sesuai ketentuan syari’at Islam. Hukum
mengeluarkan zakat mal adalah wajib bagi orang-orang sudah
memenuhi syarat-syaratnya.

Syarat Wajib Zakat Mal


Syarat-syarat wajib zakat mal (harta) adalah sebagai berikut:
a. Beragama Islam
b. Baligh
c. Berakal
d. Merdeka (bukan hamba sahaya)
e. Harta yang dimiliki merupakan miliknya secara penuh/sempurna
f. Cukup nisab (harta tersebut telah memenuhi batas minimal atau
nilai terkecil dari jumlah harta, sehingga wajib dikeluarkan
zakatnya).
g. Cukup haul (harta tersebut telah dimiliki selama satu tahun)

Harta Yang Wajib Dizakatkan Beserta Ketentuannya


Diantara jenis harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah
emas/perak, harta perniagaan, perternakan, peretanian, harta temuan
(rikaz).

a. Emas dan Perak


Nisab emas adalah adalah 85 gram (ada yang berpendapat 93,6
gram). Sedangkan untuk nisab perak adalah 624 gram (pendapat lain
672 gram). Jika harta, baik berupa emas maupun perak telah
mencapai jumlah minimal (nisab) dan telah dimiliki selama satu tahun
(haul) sebagaimana di sebutkan di atas, maka wajib dikeluarkan
zakatnya sebesar 2,5 %. Tetapi jika belum memenuhi ketentuan
tersebut tidak wajib dikeluarkan zakatnya.

b. Harta Perniagaan
Harta perniagaan adalah harta yang diperdagangkan. Nisab harta
perniagaan sama dengan nisab emas. Bila dalam satu tahun barang-
barang perdagangan (modal beserta keuntungan) nilainya telah
mencapai atau setara dengan nisab emas (85 gram), maka barang
perdagangan tersebut wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 %.

c. Perternakan
Jenis binatang ternak/piaraan yang harus dikeluarkan zakatnya
adalah kambing/domba, sapi/kerbau, dan unta. Adapun ketentuan
zakat peternakan adalah sebagaimana pada tabel berikut:
Jenis Hewan Nisab
Kadar Zakat
Ternak (Ekor)
Kambing /  40 - 120  1 ekor umur 2 tahun
Domba  121 - 200  2 ekor umur 2 tahun
 201 - 300  3 ekor umur 2 tahun
 Setiap bertambah 100 ekor kadar zakatnya
bertambah 1 ekor
Sapi / Kerbau  30 - 39 1 ekor umur satu tahun
 40 -59 1 ekor umur 2 tahun
 60 - 69 2 ekor umur satu tahun
 70 - 79 2 ekor umur 2 tahun
 80 - 89 3 ekor umur 1 tahun
 Setiap bertambah 30 ekor kadar zakatnya
ditambah 1 ekor
Unta  5 - 24
 25 - 35
 36 - 45
 46 - 60
 61 - 75
 76 - 90
 91 -120
 121 - ... Setiap bertambah 40 ekor zakatnya 1
ekor unta betina umur 3 tahun

Untuk hewan peternakan selain jenis yang disebutkan di atas,


seperti unggas, budi daya perikanan, peritungan zakatnya disamakan
dengan harta perniagaan. Dengan demikian nisabnya senilai dengan
nisab emas dan kadar zakatnya sama dengan emas.

d. Pertanian
Hasil pertanian yang dikenakan zakatnya adalah tanaman berupa
makanan pokok, seperti padi, jagung, gandum, sagu, dan lain-lain.
Zakat hasil pertanian dikenakan setiap kali panen, jika hasilnya telah
memenuhi nisab.
Nisab zakat hasil pertanian adalah 750 kg (5 wasaq). Adapun kadar
zakat yang harus dikeluarkan dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1). 10 %, apabila dalam pengairannya menggunakan air hujan atau
tumbuh di rawa-rawa.
2). 5 %, apabila ada biaya tambahan untuk pengairan, seperti
pengairan buatan (irigasi).

e. Harta Temuan (Rikaz)


Rikaz adalah harta terpendam yang ditemukan, yang sudah tidak
bertuan lagi. Jika seseorang menemukan harta rikaz, maka harta itu
menjadi haknya, namun harus dikeluarkan zakatnya sebesar 20%.

Zakat Profesi
Zakat profesi merupakan hal yang baru. Di masa ulama salaf
(terdahulu), zakat profesi belum ada. Jenis profesi yang
mendatangkan penghasilan besar bahkan mungkin lebih besar (yang
sepadan dengan para pedagang, peternak, petani), seperti dokter,
dosen, pengacara, presenter, dan sebagainya menurut ijtihad ulama
khalaf (sekarang) harus dikeluarkan zakatnya.
Nisab zakat profesi sama dengan emas, dan kadar zakatnya
sebesar 2,5%. Adapun teknis pembayaran zakat profesi bisa setiap
tahun, atau setiap mendapat penghasilan dari profesi itu.

C. Golongan Yang Berhak Menerima Zakat


Golongan yang berhak menerima zakat (mustahik) sebagaimana
diterangkan dalam Q.S. at-Taubah/9: 60 ada delapan asnaf (golongan),
yaitu:
Arinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang
fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. at-Taubah/9: 60)

Berdasarkan ayat di atas, maka secara terperinci golongan yang


berhak menerima zakat adalah sebagai berikut:
1. Fakir, yaitu orang yang tidak mempunyai pekerjaan, dan tidak
berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
2. Miskin, yaitu orang yang memiliki pekerjaan dan penghasilan, namun
tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya
3. Amil, pengurus atau panitia yang bertugas mengumpulkan dan
menyalurkan zakat.
4. Muallaf, yaitu orang yang baru masuk Islam dan imannya belum
teguh.
5. Riqab, yaitu budak atau hamba sahaya. Zakat bisa diberikan untuk
memerdekakan dirinya.
6. Gharim, yaitu orang yang berhutang untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya sehari-hari
7. Sabilillah, yaitu segala usaha yang bertujuan untuk menegakkan
agama Allah, seperti pengembangan pendidikan, kesehatan, dakwah,
dan lain-lain
8. Ibnu sabil, yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan.
Adapun perjalanan itu untuk tujuan baik bukan untuk maksiat, seperti
menuntut ilmu, berdakwah, dan lain-lain.

D. Hikmah Zakat
Hikmah dan manfaat zakat diantaranya adalah:
1. Sebagai rasa syukur atas nikmat yang telah dianugerahkan Allah Swt,
terutama nikmat harta benda yang cukup.
2. Untuk menyucikan harta dan diri orang yang berzakat, menjauhkan
diri dari sifat kikir dan tamak.
3. Memperoleh pahala yang besar serta mendapatkan rahmat dan
keberkahan dari Allah Swt.
4. Dapat mengangkat dan meningkatkan perekonomian serta
kesejahteraan hidup para mustahik. Sehingga orang yang sebelumnya
sebagai mustahik (penerima zakat), diharapkan kedepannya berubah
menjadi muzakki (pemberi zakat).

E. Tugas
Kerjakan latihan penghitungan zakat berikut!

1. Perhatikan deskripsi berikut!


Pak Abdullah memeiliki seorang istri dan lima orang anak. Ketika
bulan Ramadhan tiba dan menjelang Hari Raya idul Fitri, Pak
Abdullah hendak membayar zakat fitrah untuk dirinya dan
keluarganya.
Hitunglah besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan Pak Abdullah!

2. Perhatikan deskripsi berikut!


Bapak H. Mukmin seorang pengusaha pupuk yang jujur sehingga
usahanya berkembang dengan pesat. Dalam kurun waktu satu
tahun nilai usahanya mencapai Rp. 248.000.000,- (dua ratus empat
puluh delapan juta rupiah). Sebagai muslim yang pandai bersyukur,
setiap satu tahun ia selalu membayar zakat. Karena beliau
menyadari bahwa dari harta yang diperolehnya itu ada hak orang
lain yang harus diberikan kepada yang berhak menerimanya.
Hitunglah besar zakat yang harus dikeluarkan Pak H. Mukmin!
(Ingat..! Untuk menjawab soal nomor 2, kalian pahami tentang
zakat perniagaan. Besar zakatnya sama dengan zakat emas, yaitu
2,5 %)

Soal dan jawaban di tulis dikertas, kemudian difoto dan


dikirimkan ke grup WA PAI kelas masing-masing. Jangan lupa
lembar jawabannya di tulis nama dan kelas.

Anda mungkin juga menyukai