Anda di halaman 1dari 7

Rumus Cara Menghitung Zakat Maal/Harta.

Fitrah & Profesi


Serta Nisab Dalam Agama Islam
Sun, 07/09/2008 - 5:51am godam64
Seorang muslim yang mampu dalam ekonomi waiib membayar sebagian harta yang dimiliki kepada
orang-orang yang berhak menerimanya baik melalui panitia zakat maupun didistribusikan secara
langsung / sendiri. Hukum zakat adalah waiib bila mampu secara Iinansial dan telah mencapai batas
minimal bayar zakat atau yang disebut nisab.
Situs web organisasi.org ini akan memberikan rumus dan contoh untuk pembayaran zakat Iitrah
untuk membersihkan diri, zakat mal atau zakat harta kekayaan dan zakat proIesi dari penghasilan
yang didapat dari pekeriaan yang dilakoni.
A. Rumus Perhitungan Zakat Fitrah
Zakat Fitrah Perorang 3,5 x harga beras di pasaran perliter
Contoh : Harga beras atau makanan pokok lokal yang biasa kita makan dan layak konsumsi di pasar
rata-rata harganya Rp. 10.000,- maka zakat Iitra yang harus dibayar setiap orang mampu adalah
sebesar Rp. 35.000,-
Kalau menghitung dari segi berat pengalinya adalah 2,5 x harga beras atau bahan makanan pokok
lokal perkilogram.
B. Rumus Perhitungan Zakat ProIesi / Pekeriaan
Zakat ProIesi 2,5 x (Penghasilan Total - Pembayaran Hutang / Cicilan)
Menghitung Nisab Zakat ProIesi 520 x harga beras pasaran perkg
Contoh Perhitungan Dalam Zakat ProIesi :
Jika Bang Jarwo punya gaii 2 iuta perbulan dan penghasilan tambahan dari kios iualan pulsa dan
perdana sebesar 8 iuta perbulan maka total penghasilan Bang Jarwo sebesar 10 iuta tiap bulan. Bang
Jarwo membayar cicilan kredit apartemen tidak bersubsidi pemerintah sebesar 5 iuta perbulan.
Harga beras sekilo yang biasa dikonsumsi yaitu sekitar Rp. 8.000,- per kilogram, sehingga nisab
zakatnya adalah Rp. 4.160.000,-. Karena Bang Jarwo penghasilan bersihnya 5 iuta dan ada di atas
nisab, maka Bang Jarwo harus bayar zakat proIesi sebesar Rp. 5 iuta x 2,5 Rp. 125.000,- di
bulan itu. Untuk bulan selaniutnya dihitung kembali sesuai situasi dan kondisi yang ada.
Zakat proIesi memang iadi perdebatan karena tidak ada dalil yang mengena. Di kantor pemerintah
umumnya setiap penghasilan otomatis dipotong 2,5 (penuh) untuk zakat proIesi. Dengan begitu
institusi resmi (ulama) Agama Islam di Indonesia berarti belum mengeluarkan Iatwa haram untuk
zakat proIesi artinya bukan bid'ah. Jika anda tidak sependapat maka sebaiknya ikhlaskan saia dan
anggap itu sebagai amal sodakoh anda atau tidak mengeluarkan zakat proIesi tetapi membayar zakat
mal.
C. Menghitung Zakat Maal / Harta Kekayaan
Zakat Maal 2,5 x Jumlah Harta Yang Tersimpan Selama 1 Tahun (tabungan dan investasi)
Menghitung Nisab Zakat Mal 85 x harga emas pasaran per gram
Contoh Perhitungan Dalam Zakat Maal Harta:
Nyonya Upit Marupit punya tabungan di Bank Napi 100 iuta rupiah, deposito sebesar 200 iuta
rupiah, rumah rumah kedua yang dikontrakkan senilai 500 iuta rupiah dan emas perak senilai 200
iuta. Total harta yakni 1 milyar rupiah. Semua harta sudah dimiliki seiak satu tahun yang lalu.
Jika harga 1 gram emas sebesar Rp. 250.000,- maka batas nisab zakat maal adalah Rp. 21.250.000,-.
Karena harta Nyonya Upit Marupit lebih dari limit nisab, maka ia harus membayar zakat mall
sebesar Rp. 1 milyar x 2,5 25 iuta rupiah per tahun.
Harta yang waiib dibayarkan zakat mal / zakat harta :
Emas, perak, uang simpanan, hasil pertanian, binatang ternak, benda usaha (uang, barang dagangan,
alat usaha yang menghasilkan) dan harta temuan.
Perhitungan untuk hasil pertanian, peternakan, dan harta temuan ada ketentuan yang berbeda dalam
hal nisab maupun besaran zakatnya. Ada iuga buku yang berpendapat nisab emas adalah 93,6 gram
dan perak 672 gr. Untuk lebih mudah bisa kita konversi ke rupiah dulu.
----
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang menimbun harta. Oleh karena itu hiduplah
sederhana dan gunakan harta untuk diputar kembali dalam perekonomian secara halal. Jangan lupa
perbanyak sedekah.
Sumber : Dari Buku dan ReIerensi Agama Islam Yang Saya Baca
- Keterangan Tambahan :
Kalau salah tolong dibenarkan!
Bagilah ilmu yang kamu punya dan kamu yakini benar walaupun salah dan mudah-mudahan
diperbaiki orang lain yang paham.
Dalil tidak ada karena bukunya tidak memberi dalil. Kalau anda tahu tolong diberitahu.
Jika mampu bayarlah zakat lebih daripada kurang.
Hitungan satu tahun gunakan kalender hiiriah / penanggalan islam.
O agama islam
O Add new comment
hLLp//oraanlsaslora/rumuscaramenahlLunazakaLmaalharLaflLrahprofeslserLanlsabdalamaaama
lslam dlakses pada 3 [unl 2011 pukul 1838




Syarat seseorang waiib mengeluarkan zakat adalah sebagai berikut:
1 slam
2 Merdeka
3 8erakal dan ballah
4 Memlllkl f
Makna nishab di sini adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan oleh syar`i (agama)
untuk meniadi pedoman menentukan kewaiiban mengeluarkan zakat bagi yang memilikinya, iika
telah sampai ukuran tersebut. Orang yang memiliki harta dan telah mencapai nishab atau lebih,
diwaiibkan mengeluarkan zakat dengan dasar Iirman Allah,
'Dan mereka bertanva kepadamu apa vang mereka nafkahkan. Katakanlah. Yang lebih dari
keperluan. Demikianlah Allah menerangkan avat-avat-Nva kepadamu supava kamu berpikir.` (Qs.
Al Baqarah: 219)
Makna al afwu (dalam ayat tersebut-red), adalah harta yang telah melebihi kebutuhan. Oleh karena
itu, Islam menetapkan nishab sebagai ukuran kekayaan seseorang.
Syarat-syarat nishab adalah sebagai berikut:
1. Harta tersebut di luar kebutuhan yang harus dipenuhi seseorang, seperti makanan, pakaian,
tempat tinggal, kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk mata pencaharian.
2. Harta yang akan dizakati telah berialan selama satu tahun (haul) terhitung dari hari kepemilikan
nishab dengan dalil hadits Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
'Tidak ada zakat atas harta. kecuali vang telah melampaui satu haul (satu tahun).` (HR. Tirmidzi,
Ibnu Maiah, dihasankan oleh Syaikh al AlBani)
Dikecualikan dari hal ini, yaitu zakat pertanian dan buah-buahan. Karena zakat pertanian dan buah-
buahan diambil ketika panen. Demikian iuga zakat harta karun (rikaz) yang diambil ketika
menemukannya.
Misalnya, iika seorang muslim memiliki 35 ekor kambing, maka ia tidak diwaiibkan zakat karena
nishab bagi kambing itu 40 ekor. Kemudian iika kambing-kambing tersebut berkembang biak
sehingga mencapai 40 ekor, maka kita mulai menghitung satu tahun setelah sempurna nishab
tersebut.
Nishab. Ukuran dan Cara Mengeluarkan Zakatnya
1. Nishab emas
Nishab emas sebanyak 20 dinar. Dinar yang dimaksud adalah dinar Islam.
1 dinar 4,25 gr emas
Jadi, 20 dinar 85gr emas murni.
Dalil nishab ini adalah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
'Tidak ada kewaiiban atas kamu sesuatupun vaitu dalam emas sampai memiliki 20 dinar. Jika
telah memiliki 20 dinar dan telah berlalu satu haul. maka terdapat padanva zakat / dinar.
$elebihnva dihitung sesuai dengan hal itu. dan tidak ada zakat pada harta. kecuali setelah satu
haul.` (HR. Abu Daud, Tirmidzi)
Dari nishab tersebut, diambil 2,5 atau 1/40. Dan iika lebih dari nishab dan belum sampai pada
ukuran kelipatannya, maka diambil dan diikutkan dengan nishab awal. Demikian menurut pendapat
yang paling kuat.
Contoh:
Seseorang memiliki 87 gr emas yang disimpan. Maka, iika telah sampai haulnya, waiib atasnya
untuk mengeluarkan zakatnya, yaitu 1/40 x 87gr 2,175 gr atau uang seharga tersebut.
2. Nishab perak
Nishab perak adalah 200 dirham. Setara dengan 595 gr, sebagaimana hitungan Syaikh Muhammad
Shalih Al Utsaimin dalam Syarhul Mumti` 6/104 dan diambil darinya 2,5 dengan perhitungan
sama dengan emas.
3. Nishab binatang ternak
Syarat waiib zakat binatang ternak sama dengan di atas, ditambah satu syarat lagi, yaitu
binatanngya lebih sering digembalakan di padang rumput yang mubah daripada dicarikan makanan.
'Dan dalam zakat kambing vang digembalakan di luar. kalau sampai 40 ekor sampai 120 ekor.`
(HR. Bukhari)
Sedangkan ukuran nishab dan yang dikeluarkan zakatnya adalah sebagai berikut:
a. Onta
Nishab onta adalah 5 ekor.
Dengan pertimbangan di negara kita tidak ada yang memiliki ternak onta, maka nishab onta tidak
kami iabarkan secara rinci -red.
b. Sapi
Nishab sapi adalah 30 ekor. Apabila kurang dari 30 ekor, maka tidak ada zakatnya.
Cara perhitungannya adalah sebagai berikut:
umlah Sapi umlah yang dikeluarkan
30-39 ekor 1 ekor tabi` atau tabi`ah
40-59 ekor 1 ekor musinah
60 ekor 2 ekor tabi` atau 2 ekor tabi`ah
70 ekor 1 ekor tabi dan 1 ekor musinnah
80 ekor 2 ekor musinnah
90 ekor 3 ekor tabi`
100 ekor 2 ekor tabi` dan 1 ekor musinnah
Keterangan:
1 1abl' dan Labl'ah adalah sapl [anLan dan beLlna vana berusla seLahun
2 Muslnnah adalah sapl beLlna vana berusla 2 Lahun
3 SeLlap 30 ekor sapl zakaLnva adalah 1 ekor Labl' dan seLlap 40 ekor sapl zakaLnva adalah 1 ekor
muslnnah
c. Kambing
Nishab kambing adalah 40 ekor. Perhitungannya adalah sebagai berikut:
umlah Kambing umlah yang dikeluarkan
40 ekor 1 ekor kambing
120 ekor 2 ekor kambing
201 300 ekor 3 ekor kambing
~ 300 ekor setiap 100, 1 ekor kambing
4. Nishab hasil pertanian
Zakat hasil pertanian dan buah-buahan disyari`atkan dalam Islam dengan dasar Iirman Allah
Subhanahu wa Ta`ala, 'Dan Dialah vang meniadikan kebun-kebun vang beriuniung dan vang tidak
beriuniung. pohon korma. tanam-tanaman vang bermacam-macam buahnva. zaitun dan delima
vang serupa (bentuk dan warnanva). dan tidak sama (rasanva). Makanlah dari buahnva (vang
bermacam-macam itu) bila dia berbuah. dan tunaikanlah haknva di hari memetik hasilnva (dengan
dikeluarkan zakatnva), dan ianganlah kamu berlebih-lebihan. $esungguhnva Allah tidak menvukai
orang-orang vang berlebih-lebihan.` (Qs. Al-An`am: 141)
Adapun nishabnya ialah 5 wasaq, berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
'Zakat itu tidak ada vang kurang dari 5 wasaq.` (MuttaIaqun alaihi)
Satu wasaq setara dengan 60 sha` (menurut kesepakatan ulama, silakan lihat penielasan Ibnu Haiar
dalam Fathul Bari 3/364). Sedangkan 1 sha` setara dengan 2,175 kg atau 3 kg. Demikian menurut
takaaran Lainah Daimah li Al Fatwa wa Al Buhuts Al Islamiyah (Komite Tetap Fatwa dan
Penelitian Islam Saudi Arabia). Berdasarkan Iatwa dan ketentuan resmi yang berlaku di Saudi
Arabia, maka nishab zakat hasil pertanian adalah 300 sha` x 3 kg 900 kg. Adapun ukuran yang
dikeluarkan, bila pertanian itu didapatkan dengan cara pengairan (atau menggunakan alat penyiram
tanaman), maka zakatnya sebanyak 1/20 (5). Dan iika pertanian itu diairi dengan huian (tadah
huian), maka zakatnya sebanyak 1/10 (10). Ini berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu alaihi
wa sallam.
'Pada vang disirami oleh sungai dan huian. maka sepersepuluh (1/10), dan vang disirami dengan
pengairan (irigasi). maka seperduapuluh (1/20).` (HR. Muslim 2/673)
Misalnya: Seorang petani berhasil menuai hasil panennya sebanyak 1000 kg. Maka ukuran zakat
yang dikeluarkan bila dengan pengairan (alat siram tanaman) adalah 1000 x 1/20 50 kg. Bila
tadah huian, sebanyak 1000 x 1/10 100 kg
5. Nishab barang dagangan
Pensyariatan zakat barang dagangan masih diperselisihkan para ulama. Menurut pendapat yang
mewaiibkan zakat perdagangan, nishab dan ukuran zakatnya sama dengan nishab dan ukuran zakat
emas.
Adapun syarat-syarat mengeluarkan zakat perdagangan sama dengan syarat-syarat yang ada pada
zakat yang lain, dan ditambah dengan 3 syarat lainnya:
1) Memilikinya dengan tidak dipaksa, seperti dengan membeli, menerima hadiah, dan yang
seienisnya.
2) Memilikinya dengan niat untuk perdagangan.
3) Nilainya telah sampai nishab.
Seorang pedagang harus menghitung iumlah nilai barang dagangan dengan harga asli (beli), lalu
digabungkan dengan keuntungan bersih setelah dipotong hutang.
Misalnya: Seorang pedagang meniumlah barang dagangannya pada akhir tahun dengan iumlah total
sebesar Rp. 200.000.000 dan laba bersih sebesar Rp. 50.000.000. Sementara itu, ia memiliki hutang
sebanyak Rp. 100.000.000. Maka perhitungannya sebagai berikut:
Modal Hutang:
Rp. 200.000.000 Rp. 100.000.000 Rp. 100.000.000
Jadi iumlah harta zakat adalah:
Rp. 100.000.000 Rp. 50.000.000 Rp. 150.000.000
Zakat yang harus dibayarkan:
Rp. 150.000.000 x 2,5 Rp. 3.750.000
6. Nishab harta karun
Harta karun yang ditemukan, waiib dizakati secara langsung tanpa mensyaratkan nishab dan haul,
berdasarkan keumuman sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
'Dalam harta temuan terdapat seperlima (1/5) zakatnva.` (HR. MuttaIaqun alaihi)
Cara Menghitung Nishab
Dalam menghitung nishab teriadi perbedaan pendapat. Yaitu pada masalah, apakah yang dilihat
nishab selama setahun ataukah hanya dilihat pada awal dan akhir tahun saia?
Imam Nawawi berkata, 'Menurut mazhab kami (SyaIi`i), mazhab Malik, Ahmad, dan iumhur,
adalah disyaratkan pada harta yang waiib dikeluarkan zakatnya dan (dalam mengeluarkan
zakatnya) berpedoman pada hitungan haul, seperti: emas, perak, dan binatang ternak- keberadaan
nishab pada semua haul (selama setahun). Sehingga, kalau nishab tersebut berkurang pada satu
ketika dari haul, maka terputuslah hitungan haul. Dan kalau sempurna lagi setelah itu, maka dimulai
perhitungannya lagi, ketika sempurna nishab tersebut. (Dinukil dari Sayyid Sabiq dari ucapannya
dalam Fiqh as-$unnah 1/468). Inilah pendapat yang raiih (paling kuat -ed) insya Allah. Misalnya
nishab tercapai pada bulan Muharram 1423 H, lalu bulan Raiab pada tahun itu ternyata hartanya
berkurang dari nishabnya. Maka terhapuslah perhitungan nishabnya. Kemudian pada bulan
Ramadhan (pada tahun itu iuga) hartanya bertambah hingga mencapai nishab, maka dimulai lagi
perhitungan pertama dari bulan Ramadhan tersebut. Demikian seterusnya sampai mencapai satu
tahun sempurna, lalu dikeluarkannya zakatnya. Demikian tulisan singkat ini, mudah-mudahan
bermanIaat.

Anda mungkin juga menyukai