Abstrak
Gerakan masyarakat madani pasca reformasi mendapatkan dorongan yang tepat, terbukti dengan
semakin banyaknya elemen masyarakat madani itu sendiri dengan jenis gerakan dan aktivitas yang
berbeda-beda. Pada saat yang sama, dinamika tersebut menunjukkan bahwa proses demokratisasi
nasional di Indonesia semakin maju. Proses internal tentunya meliputi kontrol pemerintah dan upaya
menjaga keharmonisan pada simpul-simpul sosial, mencegah konflik, dan memberikan solusi atas
permasalahan yang dihadapi negara untuk menjaga koherensi. Selain itu, keberadaan masyarakat
madani juga diperlukan. Setidaknya untuk peran ini, gerakan masyarakat madani bisa mengambil
banyak bentuk sebuah gerakan sosial. Pertama, resistensi simbolik, yang mencakup berbagai tindakan
tidak langsung untuk menguji supremasi negara. Kedua, resistensi pragmatis, yang dilakukan sebagai
reaksi langsung terhadap kebijakan pemerintah atau sistem sosial ekonomi dan politik yang sedang
berlangsung, termasuk dalam hal ini untuk menyelesaikan segala permasalahan sosial. Ketiga,
resistensi simbolik-pragmatis, yaitu tindakan langsung atau tidak langsung yang memerlukan
terciptanya situasi sosial politik yang lebih baik terutama bagi masyarakat yang kurang beruntung,
dan juga memerlukan pengurangan penguasaan negara di berbagai bidang kehidupan masyarakat.