Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

FAKULTAS EKONOMI SYARIAH


ZAKAT PERTANIAN, ZAKAT PERDAGANGAN,
DAN ZAKAT BIJI-BIJIAN

DOSEN PEMBIMBING:AI FITRYANI S.Pd.I


DISUSUN OLEH:SITI RUMSANAH

INSTITUT BISNIS NUSANTARA/SEKOLAH TINGGI EKONOMI BISNIS


ISLAM
(IBN/STEBI LIWA)
KATA PENGANTAR

‘/ Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmatnya sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada
dosen yang telah membimbing dan memberikan masukan sehingga saya dapat
menyelesaikan majalah ini.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca.Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman saya.Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah in
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Zakat merupakan salah satu ibadah yang di wajibkan oleh Allah Swt. Kepada
setiap kaum muslimPerintah zakat didalam Al-Qur’an senantiasa di sandingkan dengan
perintah sholat.Pentingnya menunaikan zakat karena perintah ini mengandung misi
social yang memiliki tujuan jelas bagi kemaslahatan umat.Tujuan yang dimaksud antara
lain untuk memecahkan problem kemiskinan,meratakan pendapatan,meningkatkan
kesejahteraan umat dan Negara.
Zakat menurut syara’adalah sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat-
syarattertentu yang di wajibkan oleh Allah Swt. Kepada setiap orang muslim untuk di
keluarkan dan di berikan kepada yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu
pula.
Maksud dari sejumlah harta tertantu ialah harta-harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya yang telah di tetapkan oleh Al-Qur’an dan Hadist yakni harta hasil
pertanian,perdagangan,peternakan,emas,perak dan rikaz.Adanya perintah wajib zakat
bukan hanya sekedar untuk di tunaikan semata,akan tetapi harus di sertai dengan
pengelolaan yang baik dan didistribusikan secara merata kepada pihak yang berhak
menerima zakat.Oleh karena itu peran lembaga-lembaga amil zakat sangatlah penting
Menurut Undang-undang nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat pasal
1 ayat (8) memutuskan bahwa dalam rangka mempermudah pengelolaan dana
zakat,pemerintah membolehkan masyarakat untuk membuat Lembaga Amil Zakat
(LAZ) yang memiliki tugas membantu dalam pengumpulan,pendistribusian,dan
pendayagunaan zakat.LAZ merupakan lembaga pengelola zakat yang sepenuhnya
dipentuk atas inisiatif masyarakat dab oleh masyarakat yang bergerak di bidang
dakwah,pendidikan,social dan kemaslahatan umat islam.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa pengertian zakat pertanian?
2.Apa saja ketentuan zakat pertanian?
3.Apa pengertian zakat perdagangan?
4.Apa yang mencakup modal dagang?
5.Ada berapa yang termasuk aktiva modal?
6.Apakah yang dimaksud utang modal?
7.Ada berapa jenis biji-bijian dan buah-buahan yang terkena zakat?
8.Berapa nishab biji-bijian dan buah-buahan?
9.Kapan waktu wajibnya zakat dan waktu wajibnya pembayaran biji-bijian dan buah-
Buahan?

C.TUJUAN PENELITIAN
1.Agar mengetahui apa itu zakat pertanian
2.Agar dapat mengetahui apa saja ketentuan zakat pertanian
3.Agar mengetahui apa itu zakat perdagangan
4.Agar mengetahui apa saja yang mencakup modal dagang
5.Mengetahui yang termasuk aktiva modal
6.Agar mengetahui apa itu utang modal
7.Mengetahui jenis biji-bijian dan buah-buahan yang terkena zakat
8.Mengetahui nishab biji-bijian dan buah-buahan
9.Mengetahui waktu wajibnya zakat dan waktu wajibnya pembayaran biji-bijian dan
Buah-buahan

BAB II
PEMBAHASAN
D.ZAKAT PERTANIAN
1. Pengertian Zakat Pertanian
Zakat pertanian adalah zakat yang dikeluarkan setelah panen dari hasil pertanian
jika telah mencapai Nishab. Landasanya ada pada Al-Qur’an Surat Al-an’am ayat 141,

Artinya:”Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung ,pohon kurma,tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya,zaitun dan
delima yanf serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya).Makanlah dari
buahnya (yang bermacam-macam itu)bila berbuah.Dan tunaikanlah haknya (zakatnya)
dihari memetiknya.”
Objek yang akan dizakatkan dari hasil pertanian adalah seperti sayuran, buah,
biji-bijian,dan lain sebagainya.Secara umum ada dua jenis pertanian, yakni yang dialiri
dengan metode irigasi dan yang diairi dengan hujan.Keduanya punya kadar zakat yang
berbeda.Sedangkan waktu mengeluarkan zakatnya ini berbeda dengan ketentuan zakat
harta lain.Pada zakat pertanian zakat tidak harus dikeluarkan setelah memenuhi
haul.Asalkan hasil pertanian sudah memenuhi nishab,maka zakat bisa dikeluarkan
setiap kali panennya tersebut.

2.Ketentuan Zakat Pertanian


 Mencapai Nishab
Meskipun tidak harus mencapai haul, namun hasil pertanian yang sudah
mencapai nishab sebelum haul pun sudah wajib dikenakan zakat.
Nishab zakat pertanian sebesar 652,8 kg gabah atau 520 kg untuk hasil panen
berupa makanan pokok. Jika selain makanan pokok,maka nishabnya disamakan
dengan makanan pokokpaling umum didaerah tersebut.
Besaran zakat pertanian ada dua, yaitu:
-Apabila diairi dengan air hujan, sungai atau mata air, maka besar zakat yang
dikeluarkan 10% dari hasil panen.
Zakat yang dikeluarkan = hasil panen x 10%
-Jika diairi dengan cara disiram dengan menggunakan alat) irigasi maka besar
zakat yang dikeluarkan 5% dari hasil panen

Zakat yang dikeluarkan = hasil panen x 5%


Memang pada dasarnya zakat hasil pertanian ini punya perhitungan nishab 5
Wasaq (652,8 kg) sesuai syariat yang telah ditentukan.
 Waktu Pengeluaran Zakatnya
Berbeda dengan kebanyakan zakat harta lain yang dikeluarkan ketika mencapai
nishab dan haul,zakat hasil pertanian ini justru dikeluarkan setiap panen.Meski
begitu tetap ada ketentuan harus mencapai nishab.Jadi tidak semua petani wajib
mengeluarkan zakat.
 Sifat Objek Zakatnya Kering Dan Bisa Disimpan
Objek zakat hasil pertanian ini harus dibayarkan dengan kondisi objeknya yang
kering dan bisa disimpan.Contohnya zakat gabah atau hasil padi.Bukan objek
nasibnya yang harus dizakatkan, namun harus dalam kondisi masih mentah
berupa gabah atau beras.
 Cara Menghitung Zakat Pertanian
Untuk menghitung zakat yang harus dikeluarkan dari hasil pertanian, maka
harus menggunakan rumus total hasil pertanian x kadar zakat.
Contoh;
Si fulan memiliki lahan sawah seluas 2 hektar. Lahan tersebut ditanami padi
secara keseluruhan.Pada saat proses pengairan,si fulan menggunakan metode
pengairan irigasi yang membuatnya mengeluarkan biaya hingga 5 juta rupiah.
Saat panen, si fulan berhasil mendapatkan hasil pertanian hingga 10 ton
beras.Maka perhitungan zakatnya adalah:
Hail panen = 10 ton = 10.000 kg.(Nishabnya 653 kg)
Kadar zakat = 5% (karena menggunakan metode irigasi)
Maka 10.000 x 5% = 500 kg. Zakat yang harus dikeluarkan adalah 500 kg
beras.Jika ingin menzakatinya dengan uang, maka beras 500 kg bisa diuangkan
sesuai dengan harga beras tiap kilogramnya.

E.ZAKAT PERDAGANGAN
1.Pengertian Zakat Perdagangan
Zakat Tijarah (zakat perdagangan atau zakat perniagaan) adalah zakat yang
dikeluarkan atas kepemilikan harta niaga alias asset yang diperjualbelikan (urudl Al-
tijarah).Zakat perdagangan mencakup semua aktivitas bisnis yang mengandung
komoditas perdagangan seperti pertokoan,baik grosir maupun retail.
Rumus utama zakat perdagangan adalah:
Zakat Perdagangan = (modal + aktiva lancar – utang modal) x 2,

2.Modal Dagang
Yang masuk rumpun modal dagang adalah mencakup seluruh harta yang
mempengaruhi keberadaan urudl Al-tijarah (harta yang dijual) dalam satu tahun.Baik
itu harta hasil dari berutang ataupun harta yang berasal dari modal sendiri,selama bisa
menambah kuantitas urudl Al-tijarah,maka harus dimasukan dan dihitung sebagai
modal.
3.Aktiva Modal
Bagian yang masuk dalam rumpun aktiva lancar adalah:
1.Laba Dagang,yang diperoleh dari hasil penjualan dan tersimpan dalam bentuk nuqud
(uang) dan masih tersisa ditabungan. Untuk uang yang sudah diambil untuk keperluan
dikonsumsi,maka tidak ikut menjadi bagian yang dihitung dalam zakat.
2.Piutang Dagang, yaitu tagihan kepada konsumen yang labanya otomatis bisa
Menambah jumlah kas toko.

4.Utang Modal
Yang dimaksud dengan utang modal adalah utang produktif, yaitu semua jenis
utang yang digunakan untuk menambah jumlah harta dagangan.Adapun utang untuk
renovasi toko,membeli rak toko,merupakan jenis utang yang tidak dihitung sebagai
bagian dari utang modal.

5.Catatan Penting
1.Segala penambahan biaya yang dapat menyebabkan bertambahnya jumlah atau
Kuantitas barang dagangan,maka biaya tersebut dihitung sebagai modal.
2.Apabila cara toko tersebut dalam menambah barang daganganya adalah dengan
System “bawa laku – bayar “,maka besaran utang yang harus dilunasi oleh pemilik
Toko kepada toko tempatnya, dihitung sebagai dua hal,yaitu: (1) sebagai modal, dan
(2) sebagai utang.
3.Maksud dari system “bawa laku – bayar” adalah pihak toko membawa barang dulu
Dari tempat,kemudian dijual,setelah laku baru pihak toko membayar ketempat
Kulak.
4.Standar nishab zakat perdagangan adalah standar harga 77,5 gram emas
(Rp.62.000.000)

6.Contoh Perhitungan
Pak Anton membuka toko,awalnya ia hanya punya modal sendiri sebesar 50 juta
Rupiah.Karena dirasa masih kurang, maka ia berhutang ke pak Ahmad sebesar 20 juta
Rupiah Setelah perjalanan 1 tahun Hijriah bisnis, ia mendapati catatan bahka kas toko
telah mencapai total Rp.100 juta.Rp.10 juta diantaranya sudah pernah diambil untuk
kebutuhan pribadi dan keluarga. Berapakah zakat yang harus ditunaikan pak anton
setelah satu haul periode tutup buku? (Catatan, harga 1 nishab emas (77,5 gram) adalah
Rp.62.000.000)
Jawab;
Modal pak Anton = 50 juta + 20 juta = 70 juta
Aktiva lancar = 100 juta – 70 juta – 10 juta = 20 juta

Utang Modal = 20 juta

Jadi,total harta kas yang wajib dizakati = 70 juta + 20 juta – 20 juta = 70 juta rupiah
Karena 70 juta tersebut sudah melebihi harga 1 nishab emas (77,5 gram), maka zakat
yang wajib ditunaikan oleh pak Anton adalah 70 juta x 2,5% = 1,75 Juta Rupiah.

F.ZAKAT BIJI-BIJIAN DAN BUAH-BUAHAN


1.Jenis Biji-bijian dan Buah-buahan yang terkena zakat
Tidak ada khilaf (perselisihan) diantara ulama bahwa jenis biji-bijian berupa
gandum aya’ir dan gandum burr serta jenis buah-buahan berupa kurma kering(tamr)
dan kismis(zabib) terkena kewajiban zakat.Jadi empat jenis ini, berdasarkan
kesepakatan ulama,dikenai zakat.

2.Nishab biji-bijian dan buah-buahan yang terkena zakat


Dalil yang menetapkan nishab biji-bijian dan buah-buahan adalah hadits Abu
said al-khudri RA dibawah:

Artinya:”Tidak ada zakat pada hasil tanaman yang takaranya kurang dari lima wasaq”

Berdasarkan hadits diatas ,nishabnya senilai lima wasaq.Satu wasaq senilai


enam puluh sha’ Nabi SAW Berdasarkan ijmak (kesepakatan) ulama.
Satu sha’Nabi SAW senilai 4 mud.Jadi,5 wasaq senilai 300 sha’ Nabi SAW.
Untuk menjaga takaran sha’ Nabi,para ulama’ mengalihkanya kedalam berat
timbangan.Syaikh ibnu utsaimin mumti’(6/76) bahwa satu sha’ Nabi SAW senilai
dengan 2,04 kg gandum burr’ berkualitas bagus.
Dalam majmu’ar-rasail (18/274) beliau menyatakan,”Nilai ini telah dikiaskan keberas
dan hasilnya senilai 2,1 kg”.
Nishab 300 sha’ yang diperhitungkan pada buah anggur adalah 300 sha’ zabib
(kismis/anggur kering), bukan 300 sha’ inab (anggur basah) yang belum mongering jadi
kismis
Demikian pula kurma,yang diperhitungkan adalah 300 sha’ tamr (kurma kering), bukan
300 sha’ruthab (kurma basah) yang belum mongering jadi tamr. Jadi,buah anggur tidak
terkena zakat hingga takaran kismisnya mencapai 300 sha’. Demikian pula,tidak ada
zakat pada kurma hingga takaran tamr nya mencapai 300 sha
Nishab yang diperhitungkan pada biji-bijian adalah 300 sha’ setelah dibersihkan dan
jeraminya dan yang lainya.Sementara itu kulitnya terbagi dalam tiga jenis,yaitu:
 Kulit yang dikupas sebelum penyimpanan biji dan tidak dimakan bersama
bijinya.
Kulit seperti ini tidak masuk dalam perhitungan nishab.Jadi,biji tersebut ditakar
dalam keadaan murni biji tanpa kulit.Jika takaranya mencapai 300 sha’ berarti
mencapai nishab dan terkena zakat’
 Kulit yang ikut disimpan bersama biji serta dimakan bersamanya
Kulit seperti ini masuk dalam perhitungan nishab karena kulit tersebut
merupakan makanan. Meskipun terkadang kulit tersebut dikupas dan
dibuang,pada asalnya ia dimakan bersama bijinya.
Contonya: jagung,jika takaran biji jagung bersama kulitnya mencapai 300 sha’,
berarti mencapai nishab dan terkena zakat.
 Kulit yang ikut disimpan bersama biji,tetapi tidak dimakan bersama bijinya
Kulit tersebut tidak masuk dalam perhitungan nishab, tetapi bijinya ditakar
dalam keadaan masih berkulit.Para ulama pun mengatakan bahwa bijinya
mencapai nishab jika takaranya bersama bijinya mencapai 10 wasaq,yaitu 600
sha’. Artinya, bijinya keluar dengan nilai setengah takaran.
Contohnya:beras dan alas (sejenis gandum hinthah). Jika takaran biji beras atau
alas bersama kulitnya mencapai 600 sha’, berarti mencapai nishab dan terkena
zakat.

3.Waktu wajibnya zakat pada tanaman dan waktu wajibnya pembayaran


Jika tanaman biji-bijian dan buah-buahan sudah menampakan hasil, yaitu sudah
ada sebagian biji yang mengeras dan sudah ada sebagian buah yang matang yang
ditandai dengan berwarna merah atau kuning, berarti hasil tanaman sudah terkena
kewajiban zakat jika mencapai nishab. Hal ini merupakan waktu wajibnya zakat pada
tanaman menurut pendapat yang rajah.Artinya, pada tanaman itu sudah ada bagian yang
merupakan hak ahli zakat (yang berhak mendapat zakat).
Namun,tidak berarti zakatnya wajib dikeluarkan saat itu,karena hal itu bukan
waktu wajibnya pembayaran zakat.Jika dia menjual tanahnya bersama tanamanya
sebelum waktu wajibnya zakat,dia tidak terkena kewajiban zakat dan yang terkena
kewajiban zakat adalah pembelinya.Apabila pemilik tanaman itu meninggal sebelum
waktu wajibnya zakat,dia tidak terkena kewajiban zakat.Yang terkena kewajiban zakat
adalah ahli warisnya yang mearisi tanaman tersebut.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Zakat pertanian adalah salah satu sumber pendapatan dan ekonomi bagi manusia
dengan mempunyai tanah dan tanaman yang subur boleh menjadikan seseorang itu
kaya.Oleh karena itu jugalah hasil yang harus dikeluarkan dari bumi tersebutdiwajibkan
zakat,yaitu zakat pertanian.
Zakat perdagangan adalah zakat yang dikeluarkan dari harta niaga,sedangkan
harta niaga adalah harta atau asset yang diperjualbelikan dengan maksud untuk
mendapatkan keuntungan.Dengan demikian maka dalam harta niaga harus ada dua
motivasi:motovasi untuk berbisnis (diperjualbelikan) dan motovasi mendapatkan
keuntungan.
Wajib zakat pada biji-bijian maupun buah-buahan ialah saat sudah dimiliki,
Yakni ketika sudah matang.Zakat wajib dikeluarkan langsung saat sudah terkumpul,
Dan penerimanya ada.Dikutip dari buku fiqih islam karya Sulaiman Rasyid,nishab
Biji-bijian dan buah buahan ialah 300 sha’,sekitar 930 liter.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai