Anda di halaman 1dari 9

BAB XIV

STANDAR AKUNTANSI ZAKAT

ADITYA RACHMAN (023.08.0307)


STANDAR AKUNTANSI ZAKAT
Pengertian dan Kewajiban Zakat :
Zakat merupakan kewajiban setiap ummat islam dan merupakan rukun Islam ketiga. Dalam Al
Quran disebutkan kewajiban zakat yaitu dalam surat Albaqarah 43, 83,110, dll yaitu
“Dirikanlah shalat dan tunaikan Zakat”. Dan dalam pasal 2 UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan
zakat menyebutkan “ Setiap warga negara Indonesia yang beragama islam mampu atau badan yang dimiliki
oleh orang muslim berkewajiban menunaikan zakat”.
Zakat Terdiri dua yaitu Zakat mal (Harta) dan Zakat Fitrah.
Sifat zakat secara umum :
1. Zakat merupakan salah satu dari rukun Islam.
2. Hasil Zakat Harus digunakan dan dibayarkan kepada orang-orang tertentu dalam Al-Quran.
3. Tarif Zakat sudah ditetapkan di dalam hadist, sesuai dengan kegiatan ekonomi.
4. Zakat dikenakan kepada pribadi muslim.
5. Utang tidak termasuk dalam perhitungan harta wajib zakat, zakat dikenakan adalah aktiva bersih.
6. Kekayaan yang wajib zakat harus melebihi batas jumlah tertentu (nisab) diatur dalam hadist.
7. Harta yang merupakan subjek zakat adalah harta yang telah melebihi satu tahun (haul).
8. Harta yang merupakan subjek zakat adalah harta yang dimiliki sempurna, tidak ada kontrol pihak
lain.
9. Harta yang wajib zakat bersifat tumbuh dan berkembang dan bukan untuk kepentingan pribadi
tetapi sebagai harta yang dapat memberikan keuntungan, misalnya persediaan.
Zakat Perusahaan
Kewajiban Zakat mal perusahaan adalah :
1. Mencatat, menghitung, dan membayar kewajiban zakat perdagangan/perniagaan.
2. Mencatat, menghitung, dan membayar kewajiban zakat Penghasilan profesi/
pemilik perusahaan/pegawai.
3. Mencatat, menghitung, dan membayar kewajiban zakat pertambangan.
4. Mencatat, menghitung, dan membayar kewajiban zakat pertanian/perkebunan.
5. Mencatat, menghitung, dan membayar kewajiban zakat perternakan.
6. Mencatat, menghitung, dan membayar kewajiban zakat barang temuan (Rikaz).
7. Mencatat, menghitung, dan membayar kewajiban zakat lainnya.
8. Mencatat membayar Dana Infaq, Shadaqah, dan wakaf.

Surat Annisa ayat 59 Menyatakan :


“Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul dan
Pemerintah atau pemegang kekuasaan (ulil amri).....”.
Perhitungan Zakat Perusahaan
Perhitungan Zakat perusahaan masih menemui kesulitan akibat perbedaan format perhitungan
serta elemen laporan keuangan yang berbeda antara format baku saat ini dan bahasa fiqh.
Perbedaan itu misalnya dalam menghitung laba , menghitung biaya, aktiva tetap dan sebagainya.
1.TE Gambling dan RA Karim
Zakat yang dikenakan pada nilai bersih kekayaan yaitu (Modal+Laba bersih) x 2.5%
atau atas modal kerja atau laba bersih dan untuk tarif zakat industri sebesar 10%.
2. Yusuf Qardhawi
Seseorang yang memiliki kekayaan perdagangan yang sudah setahun dan senisab pada akhir
tahun (periode), maka wajib mengeluarkan zakatnya sebesar 2,5% dihitung dari modal dan
keuntungan. Sedangkan untuk aktiva tetap maka tidak diwajibkan kecuali aktiva tetap itu
menghasilkan keuntungan maka zakat yang ditetapkan 10%. Sehingga
(Modal+Laba bersih)x2.5%+NIx10%(Jika ada).
3.Bazis DKI
Bazis DKI Menghitung zakat dari aktiva lancar sesuai dengan neraca tahunan, yaitu uang
yang ada di kas dan di bank , surat-surat berharga dan persediaan dikurangi kewajiban yang
harus dibayar. (Aktiva Lancar-Utang Lancar)x 2.5%.
4. Syarikat Takaful Malaysia Sdn Berhad
Menurut Syarikat Takaful Malaysia Sdn Berhad, zakat dihitung sebesar 2.5% dari keuntungan
sebelum pajak Sehingga Laba Sebelum zakat dan pajak x2,5%.
5. Bank Muamalat Indonesia
Zakat perusahaan dihitung 2,5% dari laba perseroan sesudah pajak
(laba dihitung menurut prinsip akuntansi) yang berlaku (PSAK). Sehingga dihitung
Laba setelah pajakx2.5%.
6. Hafidhuddin
Mengemukakan bahwa tarif zakat usaha (lebih tepat zakat perdagangan/tijarah)adalah 2.5%
dihitung dari jumlah seluruh nilai asset barang dagangan dan laba yang diperoleh dari barang
barang tersebut setelah sampai nisab (setara 98 gram emas) dan sudah cukup masa setahun.
sehingga dihitung (Total aktiva lancar+Laba bersih)x2.5%.
7. Atiyah
membagi harta kedalam dua jenis yaitu harta yang berubah dan harta tetap. Zakat harta
perniagaan (harta yang berubah ) ini dapat dihitung berdasarkan modal yang berkembang yaitu
modal dan keuntungan bersih akhir periode sebesar 2.5%. Sedangkan harta tetap yang tidak
menghasilkan keuntungan tidak dikenakan zakat tetapi sebaliknya jika harta tetap tersebut
menghasilkan keuntungan dikenakan tarif 10%. Perusahaan industri tarifnya sebesar 2.5%.
sehingga perhitungannya (Modal+Laba bersih)x2.5%+(Aktiva tetapx10%) (jika ada).
8. Accounting & Auditing Organization for Islamic Financial Institution (AAOIFI)
Zakat dapat dihitung dari dua pendekatan yaitu Metode Aktiva bersih (Net Asset) dan
Metode Net Invested Funds (Net Equity di Arab Saudi).
1. Metode Aktiva Bersih
Zakat = Aktiva subjek zakat-(utang yang lancar+modal investasi tak terbatas + penyertaan
minoritas + penyertaan pemerintah + penyertaan lembaga sosial, endowment dan
lembaga non profit).
2. Metode Invested Funds
Zakat = Tambahan modal+Cadangan+Cadangan yang bukan dikurangkan dengan aktiva +
Laba ditahan + Laba bersih +Utang Jangka Panjang-(aktiva tetap+investasi yang
tidak diperdagangkan +kerugian).
Zakat Lainnya
1. Zakat Peternakan
Zakat peternakan sama dengan zakat perdagangan yang menjadi dasar perhitungan adalah
jumlah yang dijual dikurangi biaya ditambah dengan stock dikalikan 2.5%
2. Zakat Pertanian/Perkebunan
Zakat pertanian/perkebunan dikenakan 5% untuk yang memiliki irigasi teknis dan 10% untuk
pertanian tadah hujan . Menurut Hafidhuddin nisabnya 653kg.
3. Zakat Deposito/Tabungan
Zakat deposito menurut Hafidhuddin dihitung 2.5% dari total deposito ditambah pendapatan
bagi hasil.kemudian dapat dikurangkan dengan kebutuhan hidup.
4. Zakat Profesi/Pegawai
Zakat profesi adalah 2.5% setelah sampai nisab 98 gram emas dan haul setahun.
5. Zakat Temuan (Rikaz)
Zakat Temuan dikenakan 20% .
Standar Akuntansi Zakat

Standar akuntansi zakat ini tentunya harus melihat terlebih dahulu bagaimana sifat dari zakat ,
karena zakat berbeda dengan pajak yang harus dibayarkan. Zakat mempunyai aturan tersendiri dan
nilai yang lebih luas dari pajak.
Standar akuntansi zakat secara umum :
1.Penilaian dengan current exchange value (nilai tukar sekarang) atau harga pasar
2.Aturan satu tahun
3.Standar Realisasi
4.Nisab
5.Net Income
6.Aktiva tetap tidak dikenakan zakat
7. Kekayaan/Asset
Standar Akuntansi Zakat Menurut AAOIFI
1. Lembaga atau Bank syari’ah sebagai muzaki(yang membayar zakat).
Zakat diakui sebagai biaya yang termasuk sebagai unsur dalam menentukan laba bersih dalam
laporan laba rugi perusahaan.

2. Lembaga atau Bank syari’ah sebagai amil zakat


perusahaan adalah sebagai agen dalam membayar kewajiban zakat. Sumber zakat yang terkait
dengan investasi yang ditanamkanoleh pemegang saham, ditentukan dari pembagian laba
(dividen) yang dikurangkan dengan laba . Jika laba yang dibagikan kepada pemegang saham
kurang dari nisab maka jumlah zakat dibayar diakui sebagai piutang pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai