Anda di halaman 1dari 7

Zakat Profesi

• Zakat Profesi adalah zakat yang dikeluarkan dari hasil usaha yang
halal yang dapat mendatangkan hasil atau uang relatif banyak
dengan cara yang halal dan mudah, baik melalui keahlian
tertentu maupun tidak.
• Dasar hukum tentang disyariatkannya zakat profesi adalah Q.S.
Albaqarah : 267
• Profesi tersebut ada dua macam:
1. Profesi yang dihasilkan sendiri tanpa tergantung pada orang
lain, berkat kecekatan tangan atau otak.
2. Profesi yang dihasilkan dengan berkaitan pada orang lain
dengan memperoleh gaji seperti pegawai negeri atau swasta,
pekerja perusahaan dan sejenisnya.
ANALOGI QIYAS ZAKAT
PROFESI
1. Dianalogikan pada zakat perdagangan
• Nishab nya 85 gram emas
• Kadar zakat 2,5%
• Waktu pengeluarannya setahun sekali dikurangi kebutuhan
pokok
• Contoh : Bima berpenghasilan Rp. 10.000.000 setiap bulan
dan kebutuhan pokok per bulannya sebesar Rp. 5.000.000.
Maka besar zakat yang dikeluarkannya adalah sebagai berikut:
2,5 % x 12 x Rp. 5.000.000 atau sebesar Rp. 1.500.000 per
tahun/ Rp. 125.000 per bulan.
2. Analogi pada zakat pertanian
• Nishabnya 653 kg padi atau gandum
• Kadar zakat 5%
• Waktu pengeluaran setiap mendapat gaji
• Contoh : Bima adalah sebesar 5 % x 12 x Rp. 5.000.000 atau
sebesar Rp. 3.000.000 per tahun/ Rp. 250.000 per bulan.

3. Analogi pada zakat rikaz


• Kadar zakat 20% tanpa nishab
• Waktu pengeluaran setiap mendapatkan gaji
• Contoh : Bima mempunyai kewajiban zakat sebesar 20 % x
Rp. 10.000.000 atau sebesar Rp. 2.000.000 per bulan.
• Tanpa dipotong kebutuhan pokok
Pendapat Didin Hafidhuddin dan Yusuf Qardhawi
• Nishab zakat profesi diambil dari nishab zakat pertanian
Karena gaji itu seperti hasil panen yang tidak bergantung dengan panen
sebelumnya. Begitu pula dengan gaji yang tidak bergantung pada gaji bulan
sebelumnya
• Tanpa haul
• Waktu mengeluarkannya setiap mendapat gaji
• Kadar zakatnya diambil dari kadar zakat uang sebesar 2,5%
Karena gaji pada umumnya berbentuk uang
• Contoh :
a. Dihitung dari pendapatan bruto (pendapat yusuf qardhawi)
Pendapatan sebulan Rp 10.000.000,- maka zakatnya 2,5% x 10.000.000 = Rp
250.000,-
b. Dihitung dari pendapatan netto (penghasilan-kebutuhan pokok)
Pendapatan sebulan Rp 10.000.000,- kebutuhan pokok perbulan Rp
5.000.000,- maka zakatnya adalah 2,5% x 5.000.000 = Rp 125.000,-
KONTROVERSI ZAKAT PROFESI
1. Ulama yang menyetujui : Syeikh Abdul Wahhab Khallaf,
Syeikh Abu Zahrah, Yusuf Qardhawi (kitab Fiqh Az-zakah),
Abdurrahman Hasan. Di Indonesia Prof. Didin Hafidhuddin,
Quraisy Syihab, Amieen Rais, Abdul Ghofur Anshori, Majelis
Tarjih Muhammadiyah, MUI.
ALASAN :
• Albaqarah : 267
• M. Alghazali : Jika petani saja yang harta nya tidak seberapa
diwajibkan zakat, apalagi gaji seperti dokter, insinyut, pegawai
yang harta nya melebihi petani wajib dikenakan zakat profesi
juga.
• Yusuf Qardhawi : landasannya adalah perbuatan sahabat atas
maal almustafaad
2. Ulama yang tidak menyetujui : Dr. Wahbah Az Zuhaili, Prof.
Ali As Salus, Syeikh Bin Baz, Syeikh Muhammad bin Shaleh
Utsaimin, Hai`ah Kibaril ulama, Dewan Hisbah PERSIS, Bahtsul
Masail NU, dan juga Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Alasan :
a. Wahbah az-zuhaily : zakat profesi ini tidak punya landasan
yang kuat dari Al-Quran dan As-Sunnah.
b. Syeikh Abdul Aziz : mensyaratkan nishab dan haul
c. Komite fatwa kerajaan saudi : haul sudah ditetapkan oleh
dalil, tidak diperbolehkan adanya qiyas. Diperbolehkan nya
zakat profesi apabila gaji yang ditabung selama satu tahun
telah mencapai nishab.
d. Bahtsu masail NU : harus ada niat tijarah
e. Persis : harus ada dalil, karena zakat adalah ibadah mahdah
FATWA MUI
• Semua bentuk penghasilan halal wajib dikeluarkan zakatnya
dengan syarat telah mencapai nishab dalam satu tahun, yakni
senilai emas 85 gram.
• Zakat penghasilan dapat dikeluarkan pada saat menerima jika
sudah cukup nishab.
• Jika tidak mencapai nishab, maka semua penghasilan
dikumpulkan selama satu tahun kemudian zakat dikeluarkan
jika penghasilan bersihnya sudah cukup nishab.
• Kadar zakat profesi adalah 2,5%

Anda mungkin juga menyukai