Anda di halaman 1dari 12

FIKIH

ZAKAT
ADIB DAILAMI, M.PD.
Definisi Zakat
Menurut Bahasa (Lughah) Zakat berarti tumbuh; berkembang; kesuburan; atau bertambah (HR.
At-Tirmidzi) atau dapat pula berarti membersihkan atau mensucikan (QS. At-Taubah : 10)

Menurut Istilah (Syara’), Zakat adalah nama bagi suatu pengambilan tertentu dari harta yang
tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu dan untuk diberikan kepada golongan tertentu (AL-
Mawardi dalam kitab Al-Hawi) dengan kata lain zakat adalah sejumlah harta yang wajib
dikeluarkan dan diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya (8 Golongan mustahik
zakat), apabila telah mencapai nishab/ batas tertentu dengan syarat-syarat tertentu pula seperti
kepemilikan harta selama setahun (haul) atau saat panen.
Makna Zakat
Zakat bermakna At-Thohuru, yang artinya membersihkan atau mensucikan. Jadi di sini ditegaskan bahwa orang
yang selalu menunaikan zakat karena Allah dan bukan karena ingin dipuji dan dilihat sebagai orang baik atau
dermawan, Allah akan membersihkan dan mensucikan baik hartanya maupun jiwanya. (QS. At-Taubah : 103).

Zakat bermakna Al-Barokatu, yang artinya berkah. Jadi, orang yang selalu membayar zakat hartanya akan selalu
dilimpahkan keberkahan oleh Allah Swt. yang mana keberkahan harta ini akan berdampak kepada keberkahan
hidup.

Zakat bermakna An-Numuw, yang artinya tumbuh dan berkembang. Jadi, orang yang selalu membayar zakat
insya Allah hartanya akan selalu terus tumbuh dan berkembang, dan ini disebabkan oleh kesucian dan
keberkahan harta karena telah menunaikan zakat. (QS. Ar-Rum: 39).

Zakat bermakna Ash-Sholahu, yang artinya beres atau keberesan, yaitu bahwa orang orang yang selalu
menunaikan zakat hartanya akan selalu beres dan tidak akan dirundung masalah.
Hukum dan Dalil Zakat
Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta yang telah mencapai nishab untuk dikeluarkan zakatnya.
(QS. At-Taubah : 103). Pada ayat lain,: “Dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat.” Pada bagian lain Allah Swt. Berfirman
tentang kaum musyrikin : “Bila mereka bertaubat, mendirikan sholat dan memberikan zakat, maka mereka adalah
saudaramu seagama.”(Qs. At-Taubah : 17). Di sini Allah menjadikan zakat sebagai ikatan persaudaraan dalam agama. Jadi,
barang siapa tidak mengeluarkan zakat maka persaudaraannya sesama muslim hilang, bahkan wajib diperangi.

Diantara dalil sunnah, sabda Rasulullah Saw. dalam kitab shahih bukhari: Islam dibangun atas 5 dasar: Membaca syahadat
bahwa tiada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan sholat, memberikan zakat,
berhaji ke baitullah, dan puasa Ramadhan.

َّA ‫ ال‬A‫ َوِإقَا ُم‬Aِ‫ ُْو ُل هللا‬A‫ن ُم َح َّم ًدا َرس‬Aَّ ‫ ِإاَّل هللا ُ َوَأ‬Aَ‫ اَل ِإلَه‬A‫ُ َأ ْن‬A‫ َشهَا َدة‬A‫س‬
‫صاَل ِة‬ ٍ ‫اَل ُم َعلَى َخ ْم‬A‫ اِإل ْس‬A‫ بُنِ َي‬: ‫ُل‬A ‫لَّ َم يَقُ ْو‬A‫ َو َس‬A‫لَّى هللا ُ َعلَ ْي ِه‬A‫ص‬ ُ ‫ ِمع‬A‫ َس‬: A‫ قَا َل‬Aُ‫ هللا ُ َع ْنه‬A‫ض َي‬
َ ِ ‫ ُْو َل هللا‬A‫س‬A‫ْت َر‬ ِ ‫ ُع َم َر َر‬A‫ ا ْب ِن‬A‫َع ِن‬
. َ‫ضان‬
َ ‫صوْ ُم َر َم‬ َ ‫ت َو‬ ِ ‫َوِإ ْيتَا ُء ال َّز َكا ِة َو ِحجُّ ْالبَ ْي‬
Diantara dalil ijma’ adalah Abu Bakar pernah memerangi kaum murtad yang tidak mengeluarkan zakat, Para sahabat
sependapat dengan Sayidina Abu Bakar. Mereka bersamanya memerangi kaum murtad.
Hikmah Zakat
Dapat mensucikan diri (pribadi) dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia menjadi murah hati, peka terhadap rasa
kemanusiaan) dan mengikis sifat bakhil (kikir) serta serakah.

Membantu orang miskin dan menutup kebutuhan orang yang berada dalam kesulitan dan penderitaan serta memenuhi kebutuhannya untuk
meng hormati/melindungi dirinya dari kehinaan minta-minta selain kepada Allah.

Memberantas penyakit iri hati, rasa benci dan dengki dari diri orang-orang di sekitarnya berkehidupan cukup, apalagi mewah. Sedang ia
sendiri tak memiliki apa-apa dan tidak ada uluran tangan dari orang kaya kepadanya.

Dapat menunjang terwujudnya sistem kemasyarakatan Islam yang berdiri atas prinsip-prinsip: Ummatán Wahidan (umat yang satu),
Musawah (persamaan derajat, dan dan kewajiban), Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan Islam) dan Takaful Ijtima'i (tanggung jawab bersama)

Menjadi unsur penting dalam mewujudkan kesei dalam distribusi hartá (social distribution), dan tanggungjawab individu dalam masyarakat.

Mempermudah penyaluran harta dari seseorang kepada orang lain sehingga harta tersebut mengalir dan lebih bermanfaat, agar harta tidak
beredar di kalangan tertentu, atau hanya beredar di kalangan orang-orang kaya saja. (QS. Al-Hasyr: 7)

‫َك ْي اَل يَ ُكوْ ن ُدوْ لَةً بَ ْينَ اَأل ْغ ِنيَا ِء‬


Syarat Wajib Zakat Mal
Baik dan halal

Berkembang dan berpotensi untuk berkembang

Hak milik sempurna (milik penuh = al-milk al-tam)

Bebas dari hutang

Masak (matang) dan enak, khusus untuk jenis kurma dan biji-bijian atau buah-buahan.

Berlalu Satu Tahun (al-Haul). Kepemilikan harta sudah mencapai satu tahun. Persyaratan ini berlaku bagi ternak, harta simpanan
dan perniagaan. Sedangkan hasil pertanian, buah-buahan dan rikaz (barang temuan) tidak ada syarat haul, tetapi wajib saat
panen/didapat.
Cukup Nishab (batas minimal harta). Harta tersebut telah mencapai jumlah tertentu sesuai dengan ketetapan syara'. Jika harta tidak
sampai nishabnya terbebas dari Zakat dan dianjurkan mengeluarkan Infaq serta Shadaqah.
Lebih dari kebutuhan pokok.
Sumber Zakat Mal (harta)
Zakat Emas dan Perak

Zakat Hewan ternak (unta, sapi, kambing, dsb.)

Zakat Perdagangan

Zakat Pertanian

Zakat Rikaz (harta terpendam/ barang temuan)

Zakat Fitrah

Sumber Zakat Modern: Perhitungannya adalah dengan jalan analogi atau qiyas dari sumber zakat
yang pernah ada pada zaman Rasulullah.
Nishab dan Kadar Zakat
Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 672 gram perak).
Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan sudah setahun,
maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %.

Segala macam jenis harta yang merupakan harta simpanan dan dapat dikategorikan dalam "emas dan
perak", seperti uang tunai, tabungan, cek, saham, surat berharga ataupun yang lainnya, nishab dan zakatnya
sama dengan ketentuan emas dan perak, artinya jika seseorang memiliki bermacam-macam bentuk harta dan
jumlah akumulasinya lebih besar atau sama dengan nishab (85 gram emas) maka ia telah terkena wajib
zakat (2,5 %)

Rikaz. Harta yang diperoleh dari hasil undian atau kuis berhadiah merupakan salah satu sebab dari
kepemilikan harta yang diidentikkan dengan harta temuan (rikaz). Oleh sebab itu jika hasil tersebut
memenuhi kriteria zakat, maka wajib dizakati sebasar 20% (1/5)
Nishab dan Kadar Zakat
Nishab hasil pertanian adalah 5 wasq atau setara dengan 750 kg. Apabila hasil pertanian termasuk makanan pokok,
seperti beras, jagung, gandum, kurma, dll, maka nishabnya adalah 750 kg dari hasil pertanian tersebut. Kadar zakat
untuk hasil pertanian, apabila diairi dengan air hujan, atau sungai/mata air, maka 10%. Apabila diairi dengan cara
disiram / irigasi (ada biaya tambahan) maka zakatnya 5%.

Pada sistem pertanian saat ini, biaya tidak sekedar air, akan tetapi ada biaya lain seperti pupuk, insektisida, dll. Maka
untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk, intektisida dan sebagainya diambil dari hasil panen,
kemudian sisanya (apabila lebih dari nishab) dikeluarkan zakatnya 10% atau 5% (tergantung sistem pengairannya).

Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni) atau sama
dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia
memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni,
maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5%
Penerima zakat (mustahiq)
‫إنما الصدقات للفقراء والمساكين والعاملين عليها والمؤلفة قلوبهم وفي الرقاب والغارمين وفي سبيل هللا وابن السبيل فريضة من هللا وهللا عليم حكيم‬
)60(
QS. Al-Taubah ayat 60. Yang berhak menerima zakat: 1. fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan
tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 2. miskin: erang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 3.
Amil (Pengurus zakat): orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat. 4. Muallaf: orang kafir yang ada
harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 5. Riqab, memerdekakan budak: mencakup juga
untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. 6. Gharimin, orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk
kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat
Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 7. pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk
keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 8. Ibnu Sabil, orang yang sedang dalam
perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya

Tidak boleh memberikan zakat kepada orang yang wajib ia nafkahi, seperti ayah-bunda, anak-anak, istri. Zakat juga tidak diberikan
kepada ahlul bait, keluarga Rasul Saw karena kemuliaan mereka. Zakal tidak diberikan kepada orang kafir, fasiq (seperti
meninggalkan shalat dan melecehkan syariat Islam). Zakat tidak boleh dipindah dari satu negen ke negeri lain, kecuali jika di negeri
tersebut tidak ada orang fakir atau mempunyai kebutuhan besar.
Zakat Fitrah
.Disebut juga zakat al-nufus. Mulai disyari'atkan pada tahun kedua Hijriah, ketika diwajibkan
shaum Ramadhan. Zakat Fitrah harus diberikan sebelum shalat 'ied. Misalnya 1 atau 2 hari
sebelum shalat 'ied. Jika lewat dari shalat 'ied, maka jatuhnya sebagai sedekah.

Dikeluarkan dari jenis makanan pokok setempat yang biasa dimakan sehari-hari. Mazhab hanafi
membolehkan pembayaran zakat fitrah dengan membayar harga dari makanan pokok (diganti
dengan uang yang senilai)

Hukumnya wajib atas setiap individu muslim, untuk dirinya danorang-orang yang berada
dibawah tanggungannya.

Ukuran zakat fitrah untuk tiap jiwa adalah 1 sha' (2,5 kg = 3,5 liter).

Anda mungkin juga menyukai