Anda di halaman 1dari 5

Zakat dalam Pandangan Islam

1.    Pengertian  Zakat


Istilah zakat berasal dari kata Arab yang berarti suci atau kesucian, atau arti lain yaitu keberkahan.
Menurut istilah Agama Islam zakat adalah  ukuran/kadar harta tertentu yang harus dikeluarkan oleh
pemiliknya untuk diserahkan kepada golongan/orang-orang yang berhak menerimanya dengan syarat-
syarat tertentu. Jadii seorang muslim yang telah memiliki harta dengan jumlah tertentu (nisab) sesuai
dengan ketentuan dan waktu tertentu (haul) yaitu satu tahun, wajib mengeluarkan zakatnya. Oleh
sebab itu Hukum dari melaksanakan zakat adalah Fardhu Ain (wajib bagi setiap orang) bagi oarang
yang mampu.
Adapun Tujuan zakat adalah sebagaimana firman Allah dalam surat at- Taubah ayat 103 :
ِ ‫هِب‬ ِ‫هِل‬ ِ
ُ‫ك َس َك ٌن هَّلُ ْم َواهلل‬ َ ‫ص ِّل َعلَْي ِه ْم ا َّن‬
َ َ‫ص لَوت‬ َ ‫ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َو ُت َز ِّكْي ِه ْم َ ا َو‬
َ ‫ُخ ْذ م ْن اَْم َوا ْم‬
                                     )١٠٣ :‫علِْيم (التوبة‬ ِ
ٌ َ ‫مَس ْي ٌع‬
Artinya :
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketentraman jiwa bagi mereka. Allah Maha
Mendengar, Maha Mengetahui.

Jadi tujuan Allah  memerintahkan umat Islam untuk membayar zakat adalah agar harta yang
dimilikinya menjadi bersih dan suci. Karena kalau tidak dibayarkan zakatnya, harta yang dimiliki 
menjadi kotor dan haram karena tercampur hak orang lain yang dititipkan kepada orang yang berhak
mengeluarkan zakat.
Allah berfirman dalam surah az-Zariyat ( Q.S. 51 ) ayat 19 :
)١٩ :‫لسآئ ِِل َوالْ َم ْح ُر ْوِم (الذاريت‬
َّ ِّ‫َويِف ْ اَْم َواهِلِ ْم َح ٌّق ل‬
Artinya :
Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang
tidak meminta.  (Q.S. Az-Zariyat:

2.    Macam-macam Zakat


Zakat dapat dikelompokkan menjadi 2 (dua) macam yaitu :
a.    Zakat Fitrah
Zakat fitrah juga disebut zakat jiwa yaitu setiap jiwa/orang yang beragama Islam harus memberikan
harta yang berupa makanan pokok kepada orang yang berhak menerimanya, dan dikeluarkan pada
bulan Ramadhan sampai dengan sebelum shalat Idul Fitri pada bulan Syawal
b.    Zakat Maal
Zakat Maal juga disebut zakat harta yaitu kewajiban umat Islam yang memiliki harta benda tertentu
untuk diberikan kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan nisab (ukuran banyaknya) dan dalam
jangka waktu  tertentu.
Penjelasan rinci mengenai Zakat Fitrah akan dibahas pada bab berikutnya.
Dibawah ini kami jelasan  kedua macam zakat tersebut:
a.    Zakat Fitrah
Zakat Fitrah merupakan salah satu bagian dari zakat, dimana kewajibannya dibebankan kepada semua
orang yang beragama Islam, baik yang baru lahir sampai yang sakaratul maut. Jadi siapapun baik
kaya, miskin, laki-laki maupun perempuan, tua, muda maupun bayi, semuanya harus membayar zakat
fitrah.
Mengapa disebut Zakat Fitrah? karena fitrah berarti suci, sehingga tujuan kegiatan itu untuk
mensucikan setiap jiwa seorang muslim pada setiap tahunnya.
Ketentuan bagi orang yang wajib membayar zakat fitrah (Muzaki) adalah :
a.    Orang tersebut beragama Islam
b.    Orang tersebut,  ketika sebelum matahari terbit pada Hari Raya Idul Fitri masih hidup (yang baru lahir
maupun dalam sakaratul maut)
c.    Orang tersebut pada waktu itu mampu menafkahi dirinya dan keluarganya
d.    Orang yang tidak berada di bawah tanggung jawab orang lain

Untuk lebih jelasnya kita perhatikan hadis dari Rasulullah berikut :


, ِ ‫لص اِئ ِم َوطُ ْع َم ةً لِْل َم َس ا كِنْي‬
َّ ِ‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َز َك ا َة الْ ِفطْ ِرطُ ْه َر ًة ل‬ ِ
َ ‫ض َر ُس ْو ُل اهلل‬ َ ‫َف َر‬
‫ص َد قَ ةٌ ِم َن‬ ِ َّ ‫ ومن اَ َّداهابع َد‬,ٌ ‫الص ِال ِةفَ ِهي َز َكاةٌم ْقبولَة‬
َ ‫الص الَةفَ ِه َي‬ َْ َ ْ َ َ ُْ َ َ َّ ‫فَ َم ْن اَ َّد َاها َقْب َل‬
)‫ات (رواه أبوداودوابن ماجه‬ ِ َ‫الص َدق‬ َّ
Artinya :
Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari hal-hal yang
tidak bermanfaat, kata-kata kotor, dan memberi makan orang-orang miskin. Barang siapa
mengeluarkannya sebelum shalat Idul Fitri , zakatnya diterima , dan barang siapa yang
mengeluarkannya setelah shalat idul fitri, hal itu merupakan salah satu dari sedekah (Hadits Riwayat
Abu Dawud dari Ibnu Abbas )

Sekarang kita pelajari apakah  yang dapat kita berikan dalam zakat fitrah ini?
Berikut hadis Rasulullah mengenai hal ini :
ِ ِ ِ ِ
َ ‫ض َز َكا َة الْفطْ ِر م ْن َر َم‬
‫ضا َن َعلَى‬ َ ‫صلَّى اهللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم َفَر‬
َ ‫َع ِن ابْ ِن عُ َمَراَ َّن َر ُس ْو ُل اهلل‬
‫اع ِام ْن َشعِرْيٍ َعلَى ُك ِّل ُحِّر اَْو َعْب ٍد ذَكِ ٍراَْواُْنثَى ِم َن‬
ً‫ص‬
ِ
َ ‫صا ًعام ْن مَتٍَراَْو‬ ِ ‫الن‬
َ ‫َّاس‬
)‫الْ ُم ْسلِ ِمنْي َ (رواه البخا رى ومسلم‬
Artinya :
Dari Ibnu Umar bahwasannya, Rasulullah saw. mewajibkan zakat fitrah pada bulan Ramadlan
kepada semua orang Islam, orang yang merdeka, atau hamba sahaya laki-laki atau perempuan,
sebanyak 1 sha’ (3,1 liter) kurma atau gandum.(HR.Muslim:1635)

Jadi jelaslah bagi kita dari hadits Rasulullah di atas apa yang harus diberikan dari kewajiban zakat
fitrah ini, yaitu gandum atau tamar ataupun makanan pokok pada suatu daerah tertentu seperti beras di
Indonesia pada umumnya, jagung di Madura, sagu di Paupua dan lain-lain.
Kemudian banyaknya yang harus kita berikan perorang/jiwa sebanyak 3,1 Liter atau sekitar 2,5 Kg
dan hanya diberikan dalam setahun sekali.
Melihat ketentuan yang harus diberikan adalah makanan pokok berarti pemberian lain tidak
diperkenankan seperti memberikan suatu benda elektronik, baju, kendaraan bahkan uang atau yang
lainnya.
b.    Zakat Maal

Zakat Maal  memang berbeda dengan zakat fitrah. Zakat fitrah hanya diberikan dalam setahun sekali
yaitu sebelum salat Idul fitri dan dengan jumlah yang sama setiap jiwanya yaitu 2,5 kg atau 3,1 liter
beras (makanan pokok) tetapi ketentuan zakat maal berbeda-beda jumlahnya, antara satu benda
dengan benda yang lainnya.
Zakat maal yaitu kewajiban umat Islam yang memiliki harta benda tertetu untuk memberikan kepada
yang berhak sesuai dengan ketentuan nisab (ukuran banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu.
Dalam hadits Rasulullah menjelaskan sebagai berikut :
ِ ِ‫هِل‬ ِِ ِ ِ ِ
ُ ‫ض َع َل اَ ْغنيَاءاْلْ ُم ْس لمنْي َ يِف ْ اَْم َوا ْم َي ُق ْو ُل الَّذ ْي يَ َس ُع ُف َق َر‬
‫اءه ْم َومَلْ جَيْ َه ُد‬ َ ‫ا َّن اهللَ َف َر‬
‫ص نَ ُع اَ ْغنِيَ ا ُئ ْو ُه ْم اِالََّواِ َّن اهللَ حُيَ ا ِس ُب ُه ُم ِح َس ا بً ا‬ ‫ِ مِب‬
ْ َ‫ااوغُُر ْوااالَّ َ ا ي‬ْ ‫اجاُئ ْو‬
ِ
َ ‫الْ ُف َقَراءُا َذ‬
)‫(رواه الطرباين‬ ‫َش ِديْ ًدا ِويُ َع ِّذبُ ُه ْم َع َذابًااَلِْي ًما‬
Artinya :
Sesungguhnya Allah mewajibkan zakat pada harta orang-orang kaya dari kaum muslimin  sejumlah
yang dapat melapangi orang-orang miskin di antara mereka. Fakir miskin itu tiadalah menderita
menghadapi kelaparan dan kesulitan sandang, kecuali perbuatan golongan orang kaya. Ingatkan
Allah akan mengadili mereka nanti secara tegas dan menyiksa mereka dengan pedih ( Hadis Riwayat
at-Tabrani )

Sekarang  perhatikan firman Allah swt. berikut, yang termuat dalam al-Quran surat at-Taubah/9 : ayat
103.

)١٠٣ :‫(التوبة‬... ‫ص َدقَةً تُطَ ِّهُر ُه ْم َو ُتَز ِّكْي ِه ْم هِبَا‬ ِ‫هِل‬ ِ


َ ‫ُخ ْذ م ْن اَْم َوا ْم‬
Artinya :
Ambillah zakat dari sebagian  harta mereka, untuk membersihkan dan mensucikan mereka ( Q.S
at.Taubah/9 : Ayat 103 )

     Allah hanya mewajibkan kepada kaum muslim yang kaya saja untuk melaksanakan zakat maal itu, hal
ini menunjukkan bahwa ketentuan agama Islam tidak memberatkan bagi umat Islam yang kurang
mampu.
Adapun  tujuan daripada zakat maal adalah untuk membersihkan dan mensucikan harta benda mereka
dari hak-hak kaum miskin diantara umat Islam.
Allah berfirman dalam surah az-Zariyat/51 : ayat 19 :
)١٩ :‫لسآئ ِِل َوالْ َم ْح ُر ْوِم (الذاريت‬
َّ ِّ‫َويِف ْ اَْم َواهِلِ ْم َح ٌّق ل‬
Artinya :
Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang
tidak meminta.

Ketentuan-Ketentuan Zakat Maal


Dari pengertian zakat maal yaitu kewajiban umat Islam yang memiliki harta benda tertetu untuk
memberikan kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan nisab (ukuran banyaknya) dan dalam
jangka waktu tertentu, Hal diatas menimbulkan pertanyaan, apakah setiap umat islam wajib
mengeluarkan zakat maal ini? Apakah setiap harta yang kita miliki harus dizakati? Apakah yang
dimaksud dengan ukuran banyaknya harta/nisab itu? Apakah yang dimaksud dengan jangka waktu
tertentu/haul itu?
     Adapaun harta benda yag wajib dizakati adalah :
1)   Binatang  ternak ( zakat An’am )
Binatang ternak yang wajib dizakati adalah :
a)    Unta
 Jumlah peling sedikit yang harus dizakati bagi yang memiliki unta adalah 5 unta dan kelipatannya
dengan zakat seekor kambing dan kelipatannya. Pelpembelajaranilah tabel berikut :

No Jumlah unta Jumlah zakat Usia


1. 5-9     unta 1 ekor kambing 2 tahun lebih
10-14 unta 2 ekor kambing 2 tahun lebih
15-19 unta 3 ekor kambing 2 tahunlebih
20-24 unta 4 ekor kambing 2 tahun lebih
25-35 unta 1 ekor unta 1 tahun lebih
Dan seterusnya
Contoh :
      Pak Karta memiliki unta 6 ekor dan kepemilikannya lebih dari 1 tahun, maka pak Karta  wajib
berzakat 1 ekor kambing usia 2 tahun lebih.
      Pak Husen memiliki unta 21 ekor  dan kepemilikannya lebih dari 1 tahun, pak Husen wajib
mengeluarkan zakat 4 ekor kambing.
b)   Sapi/Kerbau
Jumlah minimal seseorang  wajib mengeluarkan zakat sapi/kerbau yang kepemilikannya lebih dari 1
tahun  adalah 30 sapi, maka wajib mengeluarkan zakat 1 ekor sapi/kerbau usia  1 tahun.
Lihat tabel berikut :
No Jumlah Sapi/Kerbau Zakat yang harus dikeluarkan Usia

1 30 - 39 ekor sapi/kerbau 1 ekor sapi/kerbau 1 tahun


2 40-59 ekor sapi/kerbau 1 ekor sapi/kerbau 2 tahun
3 60-69 ekor sapi/kerbau 2 ekor sapi/kerbau 1 tahun
4 70-79 ekor sapi/kerbau 2 ekor sapi/kerbau 2 tahun
5 Dan seterusnya

c)    Kambing/domba
Jumlah minimal kepemilikan kambing yang harus dizakati adalah 40 ekor dengan zakat  1 ekor
kambing dengan usia 2 tahun lebih atau domba dengan usia 1. lebih jelasnya lihat daftar berikut :

No Jumlah kambing/domba Jumlah zakat Usia


1 40-120 ekor kambing/domba 1 kambing 2 tahun lebih
1 domba betina 1 tahun lebih
2 121-200 ekor 2 ekor kambing 2 tahun lebih
Kambing/domba 2 domba betina 1 tahun lebih
3 Dan seterusnya

d)   Unggas
Untuk ketentuan zakat unggas ini disamakan dengan batas nisab emas yaitu 93,6 gram. Jika harga
emas Rp. 65.000/gram maka  emas 93,6 gr x Rp. 65.000 = Rp. 6.084.000,00.
Apabila seseorang memiliki usaha unggas dalam satu tahunnya memiliki keuntungan Rp.
6.084.000,00 maka yang bersangkutan telah wajib membayar zakat  2,5 % dari total keuntungan
selama 1 tahun.
Contoh :
Pak Irfan memiliki usaha ayam potong 4.000 ekor. Setiap penjualan memiliki keuntungan rata-rata
Rp. 2.000.000. dalam 1 tahun dapat menjual sebanyak 8 kali. Jadi total keuntungan dalam 1 tahun Rp.
16.000.000. Zakat yang dikeluarkan adalah Rp. 16.000.000 X 2,5 % = Rp. 400.000
2)   Emas dan perak (zakat nuqud)
Apabila kita memiliki  emas yang dipakai untuk perhiasan sebagian  besar ulama berpendapat tidaklah
dizakati, emas yang dimaksud disini adalah emas yang disimpan untuk kekayaan  maka wajib
dikeluarkan. Adapun zakat yang harus dikeluarkan adalah 2,5 %. Nisab barang mewah ini sebesar
93,6 gram.
Contoh : Ibu Siti Khotijah memiliki emas untuk simpanan seberat 250 gr dan dimiliki lebih dari 1
tahun, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah: 250 grm X 2,5 % = 6,25 grm
3)   Harta perniagaan/perusahaan/perdagangan ( Zakat Tijarah)
Nisab harta dagangan ini disamakan dengan kekayaan emas seberat 93,6 grm, apabila seseorang
dalam berdagang selama satu tahun keuntungannya minimal seharga emas  93,6 gram maka
berdagang apapun seseorang telah wajib mengeluarkan 2,5 %
4)   Hasil pertanian dan perkebunan ( zakat Zira’ah)
Zakat hasil pertanian dan perkebunan ini apabila hasilnya minimal seharga emas 93,6 gram, Apabila
hasilnya lebih dari itu maka petani wajib zakat dengan ketentuan.
      Apabila pertanian airnya alami (tadah hujan )  atau sumber yang didapatkan dengan tidak
mengeluarkan biaya maka zakatnya 20 %.
      Apabila pertanian atau perkebunan irigáisi dan ada pengeluaran biaya untuk mendapatkan air tersebut
maka zakat yang harus dikeluarkan adalan 5 %
5)   Barang Temuan ( Zakat Rikaz)
Yang dimaksud barang temuan/ rikaz adalah barang-barang berharga yang  terpendam peninggalan
orang-orang terdahulu. adapun jumlah nisabnya seharga emas  93,6 gram
Bagi seseorang yang menemukan emas maka minimal nisabnya adalah 93,6 gram dan dizakati 20 %
dari nilai emas tersebut..
Contoh : Pak Arman menemukan arca mini emas seberat  2 ons, maka zakat yang harus dkeluarkan
adalah 2 x 20 %= 40 gram.
Bila yang ditemukan perak maka nisabnya seberat 624 gram dan nilai zakatnya sama dengan emas
yaitu 20 %.
Siapa sajakah yang berhak menerima  zakat ?
Yang berhak menerima zakat tergolong menjadi 8 golongan/kelompok, seperti yang yang difirmankan
Allah dalam surat at- Taubah ( Q.S.: 9 )ayat 60:

ِّ ‫ت لِْل ُف َق َر ِآء َوالْ َم َس ِكنْي ِ َوالْ َع ِاملِنْي َ َعلَْي َه ا َوالْ ُمَؤ لََّف ِة ُقلُ ْوبُ ُه ْم َويِف‬
ِ َ‫الرق‬
‫اب‬ َّ َ‫اِمَّن‬
ُ َ‫االص َدق‬
)٦٠ :‫اهلل َواهللُ َعلِْي ٌم َح ِكْي ٌم (التوبة‬ ِ ‫السبِي ِل فَ ِريضةً ِّمن‬ ِ ِ ‫ِ ِ يِف‬
َ َ ْ ْ َّ ‫َوالْغَارمنْي َ َو ْ َسبْي ِل اهلل َوابْ ِن‬
Artinya :
Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat,  yang
dilunakkan hatinya ( muallaf), untuk (memerdekakan hamba sahaya), untuk membebaskan orang
yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai
kewajiban dari Allah, Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.

Penjelasan dari ayat diatas yang menyebutkan tentang orang yang berhak menerima zakat diatas,
dapat dirinci sebagai berikut :

1)   Fakir ádalah orang yang tidak memiliki harta benda dan tidak memiliki pekerjaan untuk mencarinya
2)   Miskin  adalah orang yang  memiliki harta tetapi hanya cukup untuk memenuhi  kebutuhan hidupnya
3)   Amil adalah orang yang mengelola  pengumpulan dan pembagian zakat
4)   Muallaf adalah orang yang masih lemah imannya karena baru mengenal dan menyatakan masuk Islam
5)  Budak yaitu budak sahaya yang memiliki kesempatan untuk merdeka tetapi tidak memiliki  harta
benda untuk menebusnya.
6)   Garim yaitu orang yang memiliki hutang banyak  sedangkan dia tidak bisa melunasinya.
7) Fisabilillah adalah orang-orang yang berjuang di jalan Allah sedangkan dalam perjuangannya tidak
mendapatkan gaji dari siapapun.
8)   Ibnu Sabil yaitu orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan, sehingga sangat membutuhkan
bantuan
     Itulah gambaran dari zakat. Denagn memahami ruang lingkup zaka, mudah-mudahan dapat
memperkuat keimanan kita untuk berzakat.
    Demikian artikel tentang zakat dalam Islam. Semoga artikel  zakat dalam islam ini dapat
menjadi tambahan wawasan bagi Anda. Jika anda membutuhkan informasi lainnya tentang
materi tentang Islam, Alangkah baiknya untuk membaca artikel-artikel di bawah ini !

  

Anda mungkin juga menyukai