Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan suatu ibadah yang
paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan zakat beriringan dengan
menerangkan shalat. Pada delapan puluh dua tempat Allah menyebut zakat beriringan
dengan urusan shalat ini menunjukan bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang
rapat sekali dalam hal keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah
zakat dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat merupakan salah satu rukun Islam,
dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat
adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
P e n g e r t i a n Z A K AT
1. ZAKAT FITRAH
2. ZAKAT MAL (harta)
Zakat Profesi
Zakat pertanian
Zakat perniagaan
Zakat hasil ternak
Zakat fitrah
ض
ِ ْ
ر َأْل ا ن
َ م
ِ م
ْ ُ
ك َ ل اَ نجْ ر
َ ْ
خ َأ امَّ م
ِ و
َ م
ْ ُ ت ْ
ب س
َ َ
ك امَ ت
ِ اَ بِّ ي َ ط ْ
ن م
ِ واُ قِ ف ْ
ن َأ واُ نمَ آ ين
َ ذِ َّ ال اَ هُّ يَأ ۖ يَا
Hai orang-orang yang beriman, keluarkanlah/nafkahkanlah (dijalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami
keluarkan dari bumi untuk kamu.
(QS. Al-Baqarah: 267)
Standar Pembayaran Zakat Fitrah
1. Fakir: Orang yang ngga punya harta atau pekerjaan sehingga begitu kesulitan memenuhi kebutuhan
hidupnya.
2. Miskin: Orang yang punya harta atau pekerjaan tapi masih tidak mencukupi kebutuhan hidupnya
3. Fi Sabilillah: Orang yang berjuang di jalan Allah seperti berdakwah, berperang, dan menyebarluaskan
ajaran Islam.
4. Mualaf: Kelompok yang dianggap masih lemah imannya karena baru masuk Islam
5. Gharim: Orang yang terlilit hutang dan ngga sanggup untuk membayarnya
6. Ibnu Sabil: Orang yang ada dalam perjalanan / musafir
7. Amil Zakat: Panitia pengelola zakat
8. Riqab: Hamba sahaya atau budak
hikmah Zakat fitrah
Zakat itu Menyucikan
Sebagaimana disampaikan dalam Surat At Taubah ayat 203 bahwa zakat yang kita bayarkan adalah untuk
menyucikan diri kita.
Sementara itu, menurut syariat maal segala suatu hal yang dapat dimiliki atau
dikuasai serta dapat dimanfaatkan maupun digunakan secara lazim. Segala hal
dapat disebut maal atau harta, apabila hal tersebut memiliki dua syarat yang
terpenuhi, yaitu sebagai berikut.
1. Dapat disimpan, dikumpulkan, dimiliki maupun dikuasai oleh seseorang.
2. Dapat diambil manfaatnya dengan lazim, contohnya seperti hewan ternak, alat
transportasi, rumah, hasil pertanian, emas, perak, uang dan lain sebagainya.
Apabila memenuhi dua syarat tersebut, maka suatu hal dapat disebut sebagai
harta. Itulah pengertian mal atau harta secara umum.
Dasar Hukum
ِ ق لِلسَّاِئ ِل َو ْال َم ْحر
ُوم ٌّ َوفِي َأ ْم َوالِ ِه ْم َح
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak
mendapat bagian” Qs. adz-Dzâriyât : 19
َ ِآ ِمنُوا بِاهَّلل ِ َو َرسُولِ ِه َوَأ ْنفِقُوا ِم َّما َج َعلَ ُك ْم ُم ْستَ ْخلَف
َ ين فِي ِه ۖ فَالَّ ِذ
ين آ َمنُوا
ِم ْن ُك ْم َوَأ ْنفَقُوا لَهُ ْم َأ ْج ٌر َكبِي ٌر
“Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah
menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan
(sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar” QS. al-Hadîd : 7
ZAKAT
PROFESI
Pengertian Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat yang dikeluarkan atas penghasilan yang didapat dari
profesi atau keahlian seseorang. Profesi yang dimaksud tidak sebatas profesi
tertentu saja. Selama profesi yang digeluti mendatangkan pendapatan atau
penghasilan yang mencapai nisabnya, maka harus dibayarkan melalui zakat.
Contoh profesi yang dimaksud adalah dokter, tentara, pilot, penulis, blogger,
pejabat, pegawai negeri, pegawai swasta, konsultan, dosen, advokat, pengacara,
seniman, pekerja lepas, dan bahkan badan atau lembaga yang menghasilkan
keuntungan atau pendapatan.
Dasar Hukum
ض
ِ ْ
ر َأْلا ن
َ م
ِ م
ْ ُ
ك َ ل اَ ن ْ
ج ر
َ ْ
خ َأ ا م
َّ م
ِ و
َ م
ْ ُ ت ْ
ب س
َ َ
ك ا م
َ ت
ِ اَ بِّ ي َ ط ْ
ن م
ِ واُ قِ فنْ َأ واُ ن م
َ آ ين
َ ذ
ِ َّ ل ا اَ ه ُّ يَأ ۖ يَا
““Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah (zakatkanlah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik,
dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu” QS. al-Baqarah : 267
Rasulullah saw bersabda, “Bila suatu kaum enggan mengeluarkan zakat, Allah akan menguji mereka dengan
kekeringan dan kelaparan” (HR. Tabrani);
“Bila zakat bercampur dengan harta lainnya, ia akan merusak harta itu” (HR. al-Bazzar dan Baihaqi).
Pengertian zakat profesi
Zakat profesi atau zakat penghasil yang dimaksud adalah penghasilan melalui
keahlian yang dimilikinya baik di lakukan secara individu maupun secara bersama-
sama.
Yang di lakukan secara individu seperti profesi dokter, ahli hukum, penjahit, arsitek,
mungkin juga guru, dai atau mubaligh yang mendapatkan penghasilan dari
profesinya.
ANALOGI
Nishab nya : 85 gram Emas Nishab nya : 653 kg Beras Nishab nya : 85 gr emas
Haulnya : 1 Tahun Haulnya : setiap kali gajian Haulnya : setiap kali gajian
Kadarnya : 2,5% setelah di kurangi Kadarnya : 5% setelah di kurangi Kadarnya : 2,5% setelah di kurangi
kebutuhan dasar kebutuhan dasar kebutuhan dasar
Misal :
Penghasilan = Rp. 7.000.000/bulan
Misal : Misal :
Penghasilan = Rp. 7.000.000/bulan Penghasilan = Rp. 7.000.000/bulan
Kebutuhan dasar = Rp. 3.000.000
Kebutuhan dasar = Rp. 3.000.000 Kebutuhan dasar = Rp. 3.000.000
Maka zakat di akhir tahunya adalah :
Maka zakat di akhir tahunya adalah : Maka zakat di akhir tahunya adalah :
Rp. 7.000.000-Rp. 3.000.000 = Rp. 4.000.000
Rp. 7.000.000-Rp. 3.000.000 = Rp. 7.000.000-Rp. 3.000.000 =
x 12 bulan = Rp.48.000.000 x 2,5% =
Rp. 4.000.000 x 5% = Rp. 200.000/bulan Rp. 4.000.000 x 2,5% = Rp. 100.000/bulan
Rp. 1.200.000