Anda di halaman 1dari 20

IBADAH

MALIYAH
KELOMPOK 4
TISCHA VAIRA

20.0605.0003

DWIBARA BAYUAJI

20.0605.0010

AYOENG DAMAYANTI

20.0605.0017
PENGERTIAN
IBADAH MALIYAH
Selain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup,
dengan harta manusia bisa beribadah kepada Allah.
Harta menjadi alat bagi seseorang untuk mengabdikan
dirinya kepada Allah. Ibadah dengan harta
ini disebut dengan Ibadah Maliyah.
Secara umum, Ibadah Maliyah terbagi
menjadi dua jenis, yaitu Ikhtiyari dan Ijbari.

Ikhtiyari Ijbari

Ibadah Maliyah Ikhtiyari Ibadah Maliyah Ijbari meliputi semua


meliputi semua kebaikan yang ibadah dengan harta yang Allah
dilakukan seorang hamba, wajibkan, dengan syarat tertentu dan
dengan maksud ibadah. Yang takaran atau kadar yang telah
mana dikeluarkan sebagian ditentukan. Dalam hal ini, yang
harta dalam ibadah tersebut, dimaksud adalah zakat, serta hukuman
tanpa ada kewajiban untuk yang diberikan kepada seseorang
melakukannya. Sebagai karena sebuah kesalahan yang
contoh, shadaqah, infaq, dilakukannya, seperti dam, fidyah,
wakaf, dan lain sebagainya. kafarah, diyat, dan lain sebagainya.
ZAKAT
Secara bahasa :

Zakat –secara bahasa- berarti “‫وـا ّـلزـيادـة‬ ‫وـال ّرـيـعـ‬ ‫اــماء‬


ّ ‫ ” لن‬berarti bertambah atau tumbuh. Makna seperti dapat kita
lihat dari perkataan ‘Ali bin Abi Tholib,
‫العلم يزكو باإلنفاق‬
“Ilmu itu semakin bertambah dengan diinfakkan.”
Zakat secara bahasa juga berarti “‫اــصالح‬
ّ ‫” ل‬, yang lebih baik. Sebagaimana dapat kita lihat pada firman
Allah Ta’ala,
‫فَأ َ َر ْدنَا أ َ ْن يُبْ ِدل َُه َما َرُبّـُّ ُه َما َخيْ ًرا ِمن ْ ُه َزكَا ًة‬
“Dan kami menghendaki, supaya Rabb mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih
baik kesuciannya dari anaknya itu” (QS. Al Kahfi: 81).
‫ ” تــــ‬mensucikan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
Secara bahasa, zakat juga berarti “‫طهير‬

َ َّ ‫ق َْد أ َ ْفل ََح َم ْن َزَك ّـ‬


‫اها‬
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu” (QS. Asy Syams: 9).

Secara istilah syar’i:

Secara istilah syar’i, zakat berarti penunaian kewajiban pada harta yang khusus, dengan cara yang khusus,
dan disyaratkan ketika dikeluarkan telah memenuhi haul (masa satu tahun) dan nishab (ukuran minimal
dikenai kewajiban zakat). Zakat pun kadang dimaksudkan untuk harta yang dikeluarkan. Sedangkan
muzakki adalah istilah untuk orang yang memiliki harta dan mengeluarkan zakatnya.
Hukum Zakat
Zakat disyari’atkan pada tahun kedua hijriyah dekat dengan waktu disyari’atkannya puasa Ramadhan.  Zakat ini merupakan suatu
kewajiban dan bagian dari rukun Islam. Hal ini tidak bisa diragukan lagi karena telah terdapat berbagai dalil dari Al Qur’an, As Sunnah,
dan ijma’ (kata sepakat ulama).
Dalil yang menyatakan wajibnya zakat di antaranya terdapat dalam ayat,
‫لَزةـ‬
َ ‫ّـَّكاـَا‬ ‫لَص َ َوآـتُـواـ‬
‫ّاـَّل َ َاـةـ‬ ‫ََـ ِوقأـيُــومـاـ‬
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku’ ” (QS. Al Baqarah: 43). Perintah zakat ini
berulang di dalam Al Qur’an dalam berbagai ayat sampai berulang hingga 32 kali.

Begitu pula dalam hadits ditunjukkan mengenai wajibnya melalui hadits dari Ibnu ‘Umar  radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
‫ـضاـَنـ‬
َ ‫َ َرـمـ‬ ‫ـو ِـمـ‬ ،‫ـسـو ُلـ ِـهاَّّلـَل‬
ْ ‫ِجـ َو َص‬، ‫ـْح‬
‫َواـل ّـَِّـ‬ ، ‫لَزة‬
ُ ‫ـَماـ َرـ‬ َ ‫ـهاـ َِـدةـ َْـأـنـ َال ِـ َل َإـهـ ِ ّإـََّالـ ُـهاَّّلـَل ّـ َّ ََـأـوـَن ُمـ‬
‫ّـَّكاـَاـِـ‬
‫حّـ ًَّد‬ ‫َِـإَـيوـتاـِـء‬ ،‫لَصةـ‬ِ َّ‫ّاـ‬
‫الَـ‬ ‫َِـإـوَقـا ِمـ‬ َ ‫خ ْ ٍمــس َش‬
َ َ ‫ُـ ِنبـ َىـ ِاـإلـْسـ ـَالُـمـ‬
‫علَـى‬
“Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada ilah (sesembahan) yang berhak disembah melainkan Allah dan
Muhammad adalah utusan-Nya; menegakkan shalat; menunaikan zakat; menunaikan haji; dan berpuasa di bulan Ramadhan .”

Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah berkata, “Zakat adalah suatu kepastian dalam syari’at Islam, sehingga tidak perlu lagi kita bersusah
payah mendatangkan dalil-dalil untuk membuktikannya. Para ulama hanya berselisih pendapat dalam hal perinciannya. Adapun hukum
asalnya telah disepakati bahwa zakat itu wajib, sehingga barang siapa yang mengingkarinya, ia menjadi kafir.”
Syarat dalam Zakat
1. Berkaitan dengan muzakki : Islam dan Merdeka
Adapun anak kecil dan orang gila –jika memiliki harta dan memenuhi syarat-
syaratnya- masih tetap dikenai zakat yang nanti akan dikeluarkan oleh
walinya. Pendapat ini adalah pendapat terkuat dan dipilih oleh mayoritas
ulama.

2. Berkaitan dengan harta yang dikeluarkan :

Harta tersebut dimiliki secara Harta tersebut adaah harta


sempurna yang berkembang

Harta tersebut telah mencapai


nishab

Harta tersebut telah bertahan Harta tersebut merupakan


selama satu tahun (telah kelebihan dari kebutuhan
mencapai haul) pokok
Pembagian Zakat
1. Zakat Maal :

Pada zakat maal, beberapa harta yang telah disepakati para ulama wajib dikenai zakat adalah :
a) Atsman (emas, perak, dan mata uang)
b) Hewan ternak (unta, sapi, dan kambing)
c) Pertanian dan buah-buahan (gandum, kurma, dan anggur)
Tabel ketentuan Zakat Maal
No. Harta Nishab Besar Zakat
1. Emas 20 dinar (85 gr emas murni 24 karat) 2,5 %
2.. Perak 200 dirham (595 gr perak murni) 2,5 %
3. Mata uang (zakat penghasilan dan Jika sudah mencapai nishab perak atau emas (nishab perak 2,5 %
zakat simpanan) yang paling rendah sekitar Rp. 6 juta)

4. Hewan ternak (unta, sapi, kambing) Unta 5 ekor, Sapi 30 ekor, Kambing 40 ekor Ada ketentuannya
5. Hasil pertanian 5 wasaq (720 kg) 10 % dengan perairan
gratis, 5 % dengan
pengairan
membutuhkan biaya

6. Barang dagangan Jika sudah mencapai nishab perak 7atau emas (nishab perak 2,5 %
yang paling rendah sekitar Rp. 6 juta)

7. Harta karun (rikaz) Tidak dipersyaratkan nishab dan haul dalam zakat rikaz. 20 %
Sudah ada kewajiban zakat ketika harta tersebut ditemukan
2. Zakat Fithri:

Zakat secara bahasa berarti an namaa’ (tumbuh), az ziyadah (bertambah), ash sholah (perbaikan),


menjernihkan sesuatu dan sesuatu yang dikeluarkan dari pemilik untuk menyucikan dirinya.
Fithri sendiri berasal dari kata ifthor, artinya berbuka (tidak berpuasa). Zakat disandarkan pada kata
fithri karena fithri (tidak berpuasa lagi) adalah sebab dikeluarkannya zakat tersebut. Ada pula ulama yang
menyebut zakat ini juga dengan sebutan “fithroh”, yang berarti fitrah/ naluri. An Nawawi mengatakan
bahwa untuk harta yang dikeluarkan sebagai zakat fithri disebut dengan “fithroh”. Istilah ini digunakan
oleh para pakar fikih.
Sedangkan menurut istilah, zakat fithri berarti zakat yang diwajibkan karena berkaitan dengan
waktu ifthor (tidak berpuasa lagi) dari bulan Ramadhan.

Hukum Zakat Fithri

Hukum zakat fithri adalah WAJIB. Bahkan Ishaq bin Rohuyah menyatakan bahwa wajibnya zakat
fitrah seperti ada ijma’ (kesepakatan ulama) di dalamnya. Bukti dalil dari wajibnya zakat fitrah adalah
hadits Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
، ‫ َوال َّذك َِر َواألُنْثَى‬، ‫ير َعل َى ال َْعبْ ِد َوال ُْح ِ ّر‬ ً ‫ أ َ ْو َص‬، ‫اعا ِم ْن تَ ْم ٍر‬
ٍ ‫اعا ِم ْن َش ِع‬ ً ‫ولالل َّ ِه – صلى الله عليه وسلم – َزك َا َة ال ْ ِف ْط ِر َص‬
ُ ‫ف ََر َض َر ُس‬
‫الصال َ ِة‬
َّ ‫َاسل َى‬ ‫وج الن ّ ِ ِإ‬ ُ ‫ين َوأ َ َم َر ِب َها أ َ ْن تُ َؤ ّ َدى قَبْ َل‬
ِ ‫خ ُر‬ َ ‫ِير ِم َن ال ُْم ْسلِ ِم‬ ِ ‫الص ِغ‬
ِ ‫ير َوالْكَب‬ َّ ‫َو‬
”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu
sho’ gandum bagi setiap muslim yang merdeka maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil
maupun dewasa. Zakat tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk
melaksanakan shalat ‘ied.” (HR. Bukhari, no. 1503 dan Muslim, no. 984)
Bentuk Zakat Fithri

Yang dikeluarkan untuk zakat fithri adalah keumuman makanan pokok di daerah yang ditempati orang
yang berzakat. Tidak terbatas pada jenis makanan yang disebutkan di dalam hadits-hadits. Demikian
pendapat yang paling benar dari para ulama, insya Allah. Pendapat ini dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah rahimahullah.

Hukum Zakat Fithri

Ukuran zakat fithrah setiap orang adalah satu sha’ kurma kering, atau anggur kering, atau gandum, atau keju, atau
makanan pokok yang menggantikannya, seperti beras, jagung, atau lainnya. Dalil dari hal ini adalah hadits Ibnu ‘Umar
yang telah disebutkan bahwa zakat fithri itu seukuran satu sho’ kurma atau gandum. Dalil lainnya adalah dari Abu Sa’id
Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia mengatakan,

ً ‫ أ َ ْو َص‬، ‫ير‬
ٍ ‫اعا ِم ْن َز ِب‬
‫يب‬ ً ‫ أ َ ْو َص‬، ‫اعا ِم ْن تَ ْم ٍر‬
ٍ ‫اعا ِم ْن َش ِع‬ ً ‫ أ َ ْو َص‬، ‫ام‬ ً ‫يها ِفي َز َم ِن النَّب ِ ِّي َصلَّى الل َّ ُه َعل َيْ ِه َو َسل َّ َم َص‬
ٍ ‫اعا ِم ْن َط َع‬ َ ‫كُن ّ َا ن ُ ْع ِط‬
“Dahulu di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kami menunaikan zakat fithri berupa 1 sho’ bahan
makanan, 1 sho’ kurma, 1 sho’ gandum atau 1 sho’ kismis.”  (HR. Bukhari no. 1508 dan Muslim no. 985)
Dalam riwayat lain disebutkan,
‫اعا ِم ْن أ َ ِق ٍط‬
ً ‫أ َ ْو َص‬
“Atau 1 sho’ keju.” (HR. Bukhari no. 1506 dan Muslim no. 985)
Satu sho’ adalah ukuran takaran yang ada di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para ulama berselisih
pendapat bagaimanakah ukuran takaran ini. Lalu mereka berselisih pendapat lagi bagaimanakah ukuran timbangannya. Satu sho’
dari semua jenis ini adalah seukuran empat cakupan penuh telapak tangan yang sedang. Ukuran satu sho’ jika diperkirakan dengan
ukuran timbangan adalah sekitar 3 kg. Ulama lainnya mengatakan bahwa satu sho’ kira-kira 2,157 kg. Artinya jika zakat fithri
dikeluarkan 2,5 kg, sudah dianggap sah.
Penerima Zakat Fithri

Para ulama berselisih pendapat mengenai siapakah yang berhak diberikan zakat fithri. Mayoritas
ulama berpendapat bahwa zakat fithri disalurkan pada 8 golongan sebagaimana disebutkan dalam surat At
Taubah.
‫يض ًة‬
َ ‫ِيل ف َِر‬ َ ّ ‫ِيل الل َّ ِه َوابْ ِن‬
ِ ‫السب‬ ِ ‫ين َو ِفي َسب‬
َ ‫َاب َوال ْ َغ ِار ِم‬ِ ‫الرق‬ّ ِ ‫عل َيْ َها َوال ُْم َؤلَّفَ ِة ُقل ُوبُ ُه ْم َو ِفي‬ َ ِ‫امل‬
َ ‫ين‬ ِ ‫َاتلِلْفُقَ َرا ِء َوال َْم َسا ِك‬
ِ ‫ين َوال َْع‬ ُ ‫الص َدق‬
َّ ‫ِإن ّ ََما‬
ٌ ‫ِم َن الل َّ ِه َوالل َّ ُه َعلِيمٌ َح ِكيم‬
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk [1] orang-orang fakir, [2] orang-orang miskin, [3]
amil zakat, [4] para mu’allaf yang dibujuk hatinya, [5] untuk (memerdekakan) budak, [6] orang-orang
yang terlilit utang, [7] untuk jalan Allah dan [8] untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai
suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” (QS. At
Taubah: 60).
Sedangkan ulama Malikiyah, Imam Ahmad dalam salah satu pendapatnya dan Ibnu Taimiyah
berpendapat bahwa zakat fithri hanyalah khusus untuk fakir miskin saja. Karena dalam hadits disebutkan,
ِ ‫َو ُط ْع َم ًة لِل َْم َسا ِك‬
‫ين‬
“Zakat fithri sebagai makanan untuk orang miskin.”
Alasan lainnya dikemukan oleh murid Ibnu Taimiyah, yaitu Ibnu Qayyim Al Jauziyah.
Beliau rahimahullah menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi petunjuk bahwa zakat fithri hanya
khusus diserahkan pada orang-orang miskin dan beliau sama sekali tidak membagikannya pada 8 golongan
penerima zakat satu per satu. Beliau pun tidak memerintahkan untuk menyerahkannya pada 8 golongan tersebut.
Juga tidak ada satu orang sahabat pun yang melakukan seperti ini, begitu pula orang-orang setelahnya.” (Zaadul
Ma’ad, 2/17). Pendapat terakhir ini yang lebih tepat, yaitu zakat fithri hanya khusus untuk orang miskin.
Waktu Pengeluaran Zakat Fithri

(1) Waktu afdhol yaitu mulai dari terbit fajar pada hari ‘idul fithri hingga dekat waktu pelaksanaan shalat
‘ied;
(2) Waktu yang dibolehkan yaitu satu atau dua hari sebelum ‘ied sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
Ibnu Umar. (Minhajul Muslim, 231)

Yang menunjukkan waktu afdhol adalah hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,
َّ ‫الصال َ ِة ف َِه َى َص َد َق ٌة ِم َن‬
ِ ‫الص َدق‬
‫َات‬ َ َ‫الصال َ ِة ف َِه َى َزكَاةٌ َمقْبُول َ ٌة َو َم ْن أ َ ّد‬
َّ ‫اها بَ ْع َد‬ َ َ‫ َم ْن أ َ ّد‬.
َّ ‫اها قَبْ َل‬
“Barangsiapa yang menunaikan zakat fithri sebelum shalat maka zakatnya diterima dan barangsiapa yang
menunaikannya setelah shalat maka itu hanya dianggap sebagai sedekah di antara berbagai sedekah.”
(HR. Abu Daud no. 1609 dan Ibnu Majah no. 1827. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.)

Sedangkan dalil yang menunjukkan waktu dibolehkan yaitu satu atau dua hari sebelum adalah disebutkan
dalam shahih Al Bukhari,
‫ون قَبْ َل ال ْ ِف ْط ِر بِيَ ْو ٍم أ َ ْو ي َ ْو َميْ ِن‬ َ ‫يها ال َّ ِذ‬
َ ‫ َوك َانُوا يُ ْع ُط‬، ‫ين يَقْبَل ُون َ َها‬ َ ‫َان ابْ ُن ُع َم َر – رضى الله عنهما – يُ ْع ِط‬
َ ‫َوك‬
“Dan Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma memberikan zakat fithri kepada orang-orang yang berhak menerimanya
dan dia mengeluarkan zakatnya itu sehari atau dua hari sebelum hari Raya ‘Idul Fithri.” (HR. Bukhari no. 1511)
Pertanyaan yang sering muncul
dalam permasalahan zakat fithri
Kapan seseorang mulai terkena kewajiban membayar zakat fithri?

Seseorang mulai terkena kewajiban membayar zakat fithri jika ia bertemu terbenamnya matahari di malam hari raya Idul
Fithri. Jika dia mendapati waktu tersebut, maka wajib baginya membayar zakat fithri. Inilah yang menjadi pendapat Imam Asy
Syafi’i.
Misalnya, apabila seseorang meninggal satu menit sebelum terbenamnya matahari pada malam hari raya, maka dia tidak
punya kewajiban dikeluarkan zakat fithri. Namun, jika ia meninggal satu menit setelah terbenamnya matahari maka wajib
baginya untuk mengeluarkan zakat fithri. Begitu juga apabila ada bayi yang lahir setelah tenggelamnya matahari maka tidak
wajib dikeluarkan zakat fithri darinya, tetapi dianjurkan sebagaimana terdapat perbuatan dari Utsman bin ‘Affan yang
mengeluarkan zakat fithri untuk janin. Namun, jika bayi itu terlahir sebelum matahari terbenam, maka zakat fithri wajib untuk
dikeluarkan darinya.

Bagaimana menunaikan zakat fithri setelah shalat ‘ied?

Barangsiapa menunaikan zakat fithri setelah shalat ‘ied tanpa ada udzur, maka ia berdosa. Inilah yang menjadi pendapat ulama
Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah. Namun seluruh ulama pakar fikih sepakat bahwa zakat fithri tidaklah gugur setelah
selesai waktunya, karena zakat ini masih harus dikeluarkan. Zakat tersebut masih menjadi utangan dan tidaklah gugur kecuali
dengan menunaikannya. Zakat ini adalah hak sesama hamba yang mesti ditunaikan. (Al Mawsu’ah Al-Fiqhiyah, 2/8287)

Bolehkah mengeluarkan zakat fithri dengan uang?

Ulama Malikiyah, Syafi’iyah dan Hanabilah berpendapat bahwa tidak boleh menyalurkan zakat fithri dengan uang
yang senilai dengan zakat. Karena tidak ada satu pun dalil yang menyatakan dibolehkannya hal ini. Sedangkan ulama
Hanafiyah berpendapat bolehnya zakat fithri diganti dengan uang. Pendapat yang tepat dalam masalah ini adalah tidak
bolehnya zakat fithri dengan uang sebagaimana pendapat mayoritas ulama.
Kifarat
Fidyah • Kifarat sumpah (bersumpah palsu) dan kifarat nadzar, salah
Fidyah adalah menempatkan sesuatu pada tempat satu caranya adalah dengan memberi makan sepuluh orang
lain sebagai tebusan (penggantinya), baik berupa miskin, yaitu dari makanan yang biasa diberikan kepada
makanan atau lainnya. Fidyah juga berarti keluarga sendiri atau memberi pakaian kepada mereka atau
kewajiban manusia mengeluarkan sejumlah harta memerdekakan sorang hamba sahaya.
untuk menutupi ibadah yang ditinggalkannya. • Kifarat shaum selain bisa dengan memerdekakan hamba sahaya
Fidyah shaum wajib dilakukan oleh seseorang bisa juga dengan melakukan shaum selama dua bulan berturut-
yang tak sanggup karena kepayahan dalam turut, tertapi juga bisa dengan memberi makan kepada enam
melakukan shaum fardhu khususnya di bulan puluh orang fakir miskin.
Ramadhan, sebagai salah satu bentuk rukhsah • Kifarat zhihar (mengharamkan istri dengan
(dispensasi) yang diberikan Allah kepada mereka. mempersamakannya dengan ibu sendiri), adalah dengan
(Q.S. Al Baqarah, 2:184) memberikan makan enam puluh orang miskin, selaian itu bisa
juga dengan memerdekakan hamba sahaya atau melakukan
shaum selama dua bulan  berturut-turut.
• Kifarat membunuh (tak sengaja) adalah dengan memerdekakan
hamba sahaya atau diganti dengan puasa enam puluh hari
bertutur-turut atau dengan memberi makan enam puluh fakir
miskin ditambah dengan kewajiban membayar diyat
Al-Hadyu
Al-Hadyu adalah melakukan Dam
penyembelihan binatang ternak (domba)
sebagai pengganti pekerjaan wajib haji yang Dam adalah menyembelih binatang tertentu
ditinggalkan, atau sebagai denda karena sebagai sangsi terhadap pelanggaran atau karena 
melanggar hal-hal yang terlarang meninggalkan sesuatu yang diperintahkan dalam
mengerjakannya dalam prosesi ibadah rangka pelaksanaan ibadah haji dan umrah atau karena
umrah atau haji atau bagi mereka yang mendahulukan umrah daripada haji (haji tamattu) atau
memiliki kemampuan melakukannya, atau karena melakukan haji dan umrah secara bersamaan
bagi mereka yang melakukan pelanggaran- (haji qiran). Dam juga diidentikkan dengan alhadyu
pelanggaran terhadap larangan-larangan sekalipun tidak selalu sama.
tertentu dalam ibadah haji.
Ibadah Maliyah Ikhtiyari
01 Infak
Kata infak dalam dalil-dalil Alquran, hadis dan juga budaya ulama memiliki makna yang cukup luas,
karena mencakup semua jenis pembelanjaan harta kekayaan. (QS. Al-Furqan: 67)

02 Shadaqah
Imam Mawardi menyimpulkan: Sedekah adalah zakat dan zakat adalah sedekah. Dua kata yang
berbeda teksnya namun memiliki arti yang sama. (al-Ahkam as-Sulthaniyyah, Hal. 145)
Walau demikian, dalam beberapa dalil, kata sedekah memiliki makna yang lebih luas dari
sekedar membayarkan sejumlah harta kepada orang lain. Sedekah dalam beberapa dalil
digunakan untuk menyebut segala bentuk amal baik yang berguna bagi orang lain atau bahkan
bagi diri sendiri.

03 Hibah
Kata hibah berasal dari bahasa Arab dari kata (‫ل ِه َب ُة‬FF‫ ) ا‬yang berarti pemberian yang dilakukan
seseorang saat dia masih hidup kepada orang lain tanpa imbalan (pemberian cuma-cuma),
baik berupa harta atau bukan harta. (Q.S. Maryam : 5-6)
Lanjutan…
Wakaf
04 Waqaf menurut bahasa, berasal dari bahasa Arab‫ الوــقف‬bermakna ‫ لاــحبس‬, artinya menahan.
Sedangkan wakaf menurut istilah, yaitu menahan benda yang pokok dan menggunakan hasil atau
manfaatnya untuk kepentingan dinul Islam. Atau istilah yang lain, yaitu menahan barang yang
dimili-ki,You
tidak untuk
can dimiliki
simply barangnya,
impress tetapi untuk
your audience dimanfaatkan
and add hasilnya
a unique zing untuk kepentingan
and appeal to your
orang lain.
Presentations.
Dari penjelasan ini tampaklah hubungan antara makna bahasa dengan makna syar’i, bahwa wakaf
adalah menahan aset yang diwakafkan dan mencegah aset tersebut dari dimiliki, diwariskan, dijual,
diberikan, dan berlaku hukum selainna dari hukum-hukum yang terkait dengannya. Tentunya wakaf
dilakukan dalam rangka beribadah kepada Allah dan mendekatkan diri kepadaNya.
Hukum wakaf menurut jumhur ulama adalah sunnah. Wakaf termasuk bentuk sedekah yang paling
bisa diharapkan pahala besarnya dan termasuk sedekah yang paling bermanfaat.

Al-’Itq
05 Al-‘itq merupakan pembebasan budak. Pembebasan disini berarti penghilangan kepemilikan. Al-
Azhari rahimahullah berkata, “Kata ‘itq berasal dari perkataan ‫ل َف َر ُس‬FF‫( َع َت َقا‬kuda itu bebas) apabila ia
memenangkan lomba, atau ‫ل َف َر ُخ‬FF‫( َع َت َقا‬anak burung itu bebas) ketika ia terbang. Hal ini disebabkan
karena dengan pembebasan, budak berlepas diri (dari tuannya) dan pergi ke mana ia suka. Allah
berfirman :
‫ك َر َق َب ٍة‬ َ ‫َفاَل ا ْق َت َح َم ْال َع َق َب َة َو َما أَ ْد َر‬
ُّ ‫اك َما ْال َع َق َب ُة َف‬
“Tetapi ia tidak menempuh jalan yang mendaki lagi sukar. Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki
lagi sukar itu? (Yaitu) melepaskan budak dari perbudakan.” [Al-Balad: 11-13]
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫ أَ ُّي َما َرج ٍُل أَعْ َت َق‬.‫ار‬ ً
ِ ‫ا ْم َرأ مُسْ لِمًا اسْ َت ْن َق َذ هللاُ ِب ُك ِّل عُضْ ٍو ِم ْن ُه عُضْ ًوا ِم ْن ُه م َِن ال َّن‬
“Setiap orang yang membebaskan seorang (budak) muslim, niscaya Allah akan membebaskan
anggota tubuhnya dengan setiap anggota tubuh budak itu dari api Neraka.” Fat-hul Baari (V/146)
Urgensi Ibadah Maliyah

Sebab masuk surga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa


Memiliki  fungsi sosial, dengan 3 4 sallam bersabda,
memberikan zakat kepada fakir miskin
bisa menjaga keseimbangan hidup atau ‫ال لِ َم ْن‬ ْ َ ‫ور َها ِم ْن بُ ُطو ِن َها َوبُ ُطون ُ َها ِم ْن ُظ ُه ِور َها َفقَا َم أ‬
َ َ‫ٌِى َفق‬ ٌّ ‫ع َراب ّـ‬ ُ ‫ِإ ّـ ََّن ِفى ال َْجَن ّـ َّ ِة غ َُرفًا تُ َرى ُظ ُه‬
kesenjangan dan menghindari ketidak ‫الَط َعا َم َوأ َ َدا َم ِّّـ‬
‫الِصيَا َم َو َصَل ّـَّى لَِل ّـَِّه ِبالَل ّـَّيْ ِل‬ ‫ابالْكَال َ َم َوأ َ ْط َع َم َّّـ‬ َ ‫َال لِم ْن أ‬
‫ط‬
َ َ َ َ ‫ول الَل ّـَِّه ق‬ َ ‫ِه َىيَا َر ُس‬
adilan sosial. ِ ُ َّ ‫َوالَن ّـ‬
‫اسنيَا ٌم‬
“Sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat
terlihat dari dalamnya dan dalamnya dapat terlihat dari
luarnya.” Kemudian ada seorang badui berdiri lantas bertanya,
“Kepada siapa (kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau
Berfungsi ekonomi, membantu bersabda, “Bagi orang yang berkata baik, memberi makan (di
memenuhi kebutuhan makanan bagi 2 antaranya lewat zakat, pen), rajin berpuasa, shalat karena
yang miskin atau memerlukan. Allah di malam hari di saat manusia sedang terlelap tidur.”
(HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa
hadits ini hasan)

Menunaikan zakat dapat menyempurnakan


keislaman seorang hamba. Zakat merupakan Membersihkan harta dari kezhaliman,
bagian dari rukun Islam yang lima. Apabila
5 keserakahan, serta kebakhilan terhadap
seseorang melakukannya, maka keislamannya
akan menjadi sempurna. Hal ini tidak diragukan
1 START fakir miskin.

lagi merupakan suatu tujuan/hikmah yang amat Memupuk rasa kasih sayang dan
agung dan setiap muslim pasti selalu berusaha 6 kecintaan orang kaya (aghniya) kepada
agar keislamannya menjadi sempurna. yang tidak memiliki harta sehingga
terjalin keterpaduan antara orang miskin
dan orang kaya.
Sebagai pembersih harta, Menghalangi berbagai bentuk

selain juga pembersih hati. pencurian, pemaksaan, dan

Dengan berzakat, harta perampasan. Karena dengan zakat,

menjadi bersih dari hak-hak sebagian kebutuhan orang yang

orang lain yang dititipkan hidupnya dalam kemiskinan sudah

oleh Allah. terpenuhi, sehingga hal ini


menghalangi mereka untuk merampas
harta orang-orang kaya atau berbuat
jahat kepada mereka.
Bisa membersihkan hati dari
penyakit tamak, rakus, kikir, Memberikan zakat  atau infaq
Hikmah
dan  serta penyakit-penyakit dan lainnya kepada fakir miskin
hati lainnya. Jadi zakat
melaksanakan
bisa menjaga keseimbangan
memiliki satu kekuatan hidup atau kesenjangan dan Ibadah maliyah
transformatif dalam menghindari ketidak adilan
menyuburkan sifat-sifat sosial.
kebaikan dalam hati muzakki.
Membuat keimanan seseorang Zakat akan meredam murka
menjadi sempurna. Allah.

Dosa akan terampuni.


Harta yang dititipkan Allah kepada manusia harus dijadikan
sebagai bekal beribadah kepada Allah SWT. Banyak harta

Makna Spiritual harus mendorong seseorang untuk lebih banyak beribadah


kepada-Nya. Harta yang dijadikan sebagai bekal dan sarana
ibadah, berarti harta yang bermanfaat dan akan membuahkan
Ibadah Maliyah bagi berkah kepada harta dan kehidupan yang bersangkutan.
kehidupan Sosial Kewajiban syukur atas nikmat harta harus dibuktikan dengan
cara menggunakan harta tersebut sebagai sarana ibadah
kepada Allah SWT.

Pelaksanaan tugas ibadah kepada Allah tidak hanya


diwujudkan dalam bentuk ibadah fisik saja, tetapi juga harus
diwujudkan dalam bentuk ibadah harta. Investasi amal yang
tidak akan berhenti pahalanya, walaupun yang bersangkutan
sudah meninggal dunia adalah harta yang disumbangkan
untuk amal jariah. Ibadah maliah atau ibadah dengan harta
termasuk bagian penting dalam syari’at Islam. Ibadah maliyah
seperti zakat termasuk ibadah ijtima’i, yaitu ibadah yang
dilaksanakan dalam rangka memenuhi kebutuhan sosial
kemasyarakatan. 

Ibadah maliyah memiliki  fungsi sosial yaitu dengan


memberikan zakat  atau infaq dan lainnya kepada fakir miskin
bisa menjaga keseimbangan hidup atau kesenjangan dan
menghindari ketidakadilan sosial, mengikis segala bentuk
kejahatan yang bisa terjadi dalam masyarakat akibat
kesenjangan dan ketidakadilan sosial.
Thank you
Any question?

Anda mungkin juga menyukai