Anda di halaman 1dari 5

Nama : Taqwa

Spesialisasi Bidang: Penyuluh Zakat


Materi Penyuluhan : Dasar Hukum Zakat

Zakat adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh umat Islam dan diberikan kepada

golongan penerima sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Zakat dibedakan menjadi zakat mal

dan zakat fitrah.Zakat merupakan salah satu rukun Islam. Zakat adalah jumlah harta tertentu

yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang

berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan.
Dalam Al-Quran disebutkan, “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu

kamu membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah [9]: 103).Menurut tafsir

Kementerian Agama, ayat tersebut adalah perintah Allah SWT untuk mengambil sebagian dari

harta benda sebagai sedekah atau zakat. Tujuannya untuk membersihkan diri dari dosa yang

timbul karena mangkir dari peperangan dan untuk mensucikan diri dari sifat cinta harta yang

mendorong mereka untuk mangkir dari peperangan.

Berdasarkan buku Pendidikan Inklusi dan Pendayagunaan Zakat, dilihat dari segi bahasa, kata

zakat berasal dari kata zaka yang mempunyai arti: berkah, tumbuh, bersih,suci dan baik.

Sedangkan menurut istilah, zakat adalah memberikan sebagian harta yang telah mencapai

nisab kepada pihak yang telah ditetapkan oleh syarak dengan kadar tertentu.Hukum Zakat

Hukum zakat adalah wajib (fardu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat

tertentu. Dasar hukumnya antara lain Surat Al-Baqarah ayat 110. َ ‫اِل َ ْنفُ ِس ُك ْم ِّم ْن َخي ٍْر تَ ِج ُدوْ هُ ِع ْن َد هّٰللا ِ ۗ اِ َّن هّٰللا‬

ِ َ‫بِ َما تَ ْع َملُوْ نَ ب‬


‫ص ْي ٌر‬

Artinya: “Dan laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat. Dan segala kebaikan yang kamu

kerjakan untuk dirimu, kamu akan mendapatkannya (pahala) di sisi Allah. Sungguh, Allah Maha

Melihat apa yang kamu kerjakan.”

Zakat juga diatur dalam Surat At-Taubah ayat 103 sebagai berikut.
‫ك َس َك ٌن لَّهُ ۗ ْم َوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬
َ َ‫ص ٰلوت‬
َ ‫ص ِّل َعلَ ْي ِه ۗ ْم اِ َّن‬ َ ‫ْذ ِم ْن اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُ َز ِّك ْي ِه ْم بِهَا َو‬

Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan

berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi

mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”

Dr. Rosidin, M.Pd.I dalam Modul Fikih Ibadah menjelaskan, kedudukan dan arti penting dari

zakat dapat dilihat dari beberapa hal berikut.

Zakat adalah rukun Islam yang ketiga, sehingga menjadi salah satu pilar bangunan Islam yang

agung.

Allah SWT menyandingkan perintah menunaikan zakat dengan perintah salat sebanyak 28 kali

dalam Al-Quran. Ini menunjukkan betapa urgen dan tinggi kedudukan zakat dalam

Islam.Golongan Penerima Zakat

Berdasarkan Surat At-Taubah ayat 60, terdapat delapan golongan penerima zakat.

َ‫ةً ِّمن‬8‫ْض‬ َّ ‫بِ ْي ِل هّٰللا ِ َواب ِْن‬8‫َار ِم ْينَ َوفِ ْي َس‬


َ ‫بِي ۗ ِْل فَ ِري‬8‫الس‬ ِ ‫ت لِ ْلفُقَ َر ۤا ِء َو ْال َم ٰس ِك ْي ِن َو ْال َعا ِملِ ْينَ َعلَ ْيهَا َو ْال ُمَؤ لَّفَ ِة قُلُوْ بُهُ ْم َوفِى الرِّ قَا‬
ِ ‫ب َو ْالغ‬ ُ ‫صد َٰق‬
َّ ‫اِنَّ َما ال‬

‫هّٰللا ِ َۗوهّٰللا ُ َعلِ ْي ٌم َح ِك ْي ٌم‬


Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat,

yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk

(membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam

perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”

Menurut penjelasan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), delapan golongan tersebut adalah:

Fakir, mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan

pokok hidup.

Miskin, mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar

kehidupan.

Amil, mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.

Mualaf, mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam

tauhid dan syariah.

Riqab, budak atau hamba sahaya yang ingin memerdekakan dirinya.

Gharimin, mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan

izzahnya.
Fisabilillah, mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan

sebagainya.

Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai