MEMAHAMI ZAKAT
FIKIH ZAKAT
Zakat merupakan Rukun Islam ke-3 Jika dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan, akan meningkatkan keimanan dan keislaman (QS. At-Taubah [9]: 5 dan 11). Zakat, infaq dan sedekah adalah ibadah di bidang harta yang memiliki peran sosial yang sangat penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat, penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat. Karena itu, berzakat, berinfaq dan bersedekah harus dijadikan sebagai gaya hidup (life style) sekaligus kebutuhan bagi orangorang yang beriman
Jadi, orang yang suka berzakat, hartanya akan berkah, tumbuh dan berkembang, akan suci hati, pikiran dan jiwanya, serta beres perilakunya (memiliki akhlaq yang baik).
Sedekah berasal dari kata ( benar), orang yang bersedekah adalah orang yang benar imannya .} { ( QS. 9: 60, QS. 9: 103).
Infaq mempunyai arti mengeluarkan harta untuk suatu kebaikan yang diperintahkan Allah SWT di luar zakat (QS. 2: 195 & QS. 9:34).
Hak mempunyai makna zakat/sedekah merupakan hak para Mustahik, sekaligus hak dari harta itu sendiri.
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS At-Taubah (9): 60
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo'alah untuk mereka. Sesungguhnya do'a kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS At-Taubah (9): 103
Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. QS At-Taubah (9): 34
dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin)... QS Al-Anam (6): 141
Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya). QS Ar-Ruum (30): 39
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. QS Al-Baqarah (2): 195
Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. QS At-Taubah (9): 11
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS At-Taubah (9): 60
Kelima, Untuk memasyarakatkan etika bisnis yang benar Sebab zakat itu bukanlah membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengelurkan bagian dari hak orang lain dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dn benar sesuai dengan ketentuan Allah SWT Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah, dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa. QS Al-Baqarah (2); 267 Keenam, dari sisi pembangunan kesejahteraan umat, zakat merupakan salah satu instrumen pemerataan pendapatan.
agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu QS Al Hasyr (59): 7
: .
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. QS. At-Taubah (9): 103.
5. 6. 7. 8.
Zakat
Ada petugas/lembaga amil Bersifat otoritatif (kekuasaan) disamping karitatif (kesadaran, keikhlasan)
Pendekatan Terurai: a. Emas-Perak (QS. 9:34-35). b. Hasil Pertanian (QS. 6: 141). c. Peternakan (hadis).
Pendekatan Global: a. Harta (QS At-Taubah (9):103). a. Hasil usaha yang baik/Halal (QS Al-Baqarah (2):267). Beberapa hadis nabi. Karena itu, setiap penghasilan yang memenuhi syarat zakat, wajib dikeluarkan zakatnya Setiap menerima penghasilan, misal setiap bulan (kesimpulan dari Pertemuan Internasional Ulama 1984 di Kuwait ; Komisi Fatwa MUI 2009 di Padang; Pertemuan Ulama 2010 di Beirut)
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. QS Al-Baqarah (2): 267
.}25-24 : {.)25( ) 24 (
3)
4)
Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (QS. Adz-Dzariyat: 19).
Telah disepakati dalam Muktamar International I tentang Zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 H / 30 April 1984 M). Telah ditetapkan sebagai salah satu sumber zakat dalam Pasal 4 ayat (2) UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat. Perbedaannya terletak pada qiyasnya (apakah zakat emas-perak, zakat pertanian, atau gabungan zakat pertanian dan emas-perak).
Penutup