Anda di halaman 1dari 13

ZAKAD DAN WAKAF

Sinta Octavia
X ips 4
Tahun ajaran 2019/2020
SMA NEGRI 11 PALEMBANG
A.Pengertian Wakaf
Wakaf adalah Sedekah Jariyah, yakni menyedekahkan harta kita untuk kepentingan ummat.
Harta Wakaf tidak boleh berkurang nilainya, tidak boleh dijual dan tidak boleh diwariskan.
Karena wakaf pada hakikatnya adalah menyerahkan kepemilikan harta manusia menjadi milik
Allah atas nama ummat.
B.Dasar Hukum Wakaf
Berdasarkan Al-Qur’an & Sunnah
Di antara hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf adalah hadis yang menceritakan tentang
kisah Umar bin al-Khaththab ketika memperoleh tanah di Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk
Nabi tentang tanah tersebut, Nabi menganjurkan untuk menahan asal tanah dan menyedekahkan
hasilnya.
C.Hadis tentang wakaf secara lengkap adalah;
“Umar memperoleh tanah di Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata; Wahai
Rasulullah, saya telah memperoleh tanah di Khaibar yang nilainya tinggi dan tidak pernah saya
peroleh yang lebih tinggi nilainya dari padanya. Apa yang baginda perintahkan kepada saya
untuk melakukannya? Sabda Rasulullah:
“Kalau kamu mau, tahan sumbernya dan sedekahkan manfaat atau faedahnya.” Lalu Umar
menyedekahkannya, ia tidak boleh dijual, diberikan, atau dijadikan wariskan. Umar
menyedekahkan kepada fakir miskin, untuk keluarga, untuk memerdekakan budak, untuk orang
yang berperang di jalan Allah, orang musafir dan para tamu. Bagaimanapun ia boleh digunakan
dengan cara yang sesuai oleh pihak yang mengurusnya, seperti memakan atau memberi makan
kawan tanpa menjadikannya sebagai sumber pendapatan.”
-Hadis lain yang menjelaskan wakaf adalah hadis yang diceritakan oleh imam Muslim dari Abu
Hurairah. Nas hadis tersebut adalah; “Apabila seorang manusia itu meninggal dunia, maka
terputuslah amal perbuatannya kecuali dari tiga sumber, yaitu sedekah jariah (wakaf), ilmu
pengetahuan yang bisa diambil manfaatnya, dan anak soleh yang mendoakannya.”

D.Berdasarkan Hukum
Dasar hukum Positif
Peraturan Pemerintah nomor 42 tahun 2006 tentang Pelaksana
Undang-undang nomor 41 tahun 2004.

E.Syarat-syarat Wakaf
.-Syarat-syarat orang yang berwakaf (al-waqif) ada empat Syarat-syarat al-waqif ada empat
1.orang yang berwakaf ini mestilah memiliki secara penuh harta itu, artinya dia merdeka untuk
mewakafkan harta itu kepada sesiapa yang ia kehendaki.
2. dia mestilah orang yang berakal, tak sah wakaf orang bodoh, orang gila,
atau orang yang sedang mabuk
3. dia mestilah sudah baligh. Dan
4. dia mestilah orang yang mampu bertindak secara hukum (rasyid). Implikasinya orang bodoh,
orang yang sedang muflis dan orang lemah ingatan tidak sah mewakafkan hartanya.

F.Syaratharat harta yg akan di wakabkan


-Syarat-syarat harta yang diwakafkan
(al-mauquf): Harta yang diwakafkan itu tidak sah dipindahmilikkan, kecuali apabila ia
memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan ;
- pertama barang yang diwakafkan itu mestilah barang yang berharga
-Kedua, harta yang diwakafkan itu mestilah diketahui kadarnya. Jadi apabila harta itu tidak
diketahui jumlahnya (majhul), maka pengalihan milik pada ketika itu tidak sah.
-Ketiga, harta yang diwakafkan itu pasti dimiliki oleh orang yang berwakaf (wakif).
-Keempat, harta itu mestilah berdiri sendiri, tidak melekat kepada harta lain (mufarrazan) atau
disebut juga dengan istilah (ghaira shai’).
G.syarat-syarat orang yang menerima wakab
- Syarat-syarat orang yang menerima manfaat wakaf (al-mauquf alaih):
Dari segi klasifikasinya orang yang menerima wakaf ini ada dua macam,
-pertama tertentu (mu’ayyan) dan tidak tertentu (ghaira mu’ayyan). Yang dimasudkan dengan
tertentu ialah, jelas orang yang menerima wakaf itu, apakah seorang,
-dua orang atau satu kumpulan yang semuanya tertentu dan tidak boleh dirubah. Sedangkan yang
tidak tentu maksudnya tempat berwakaf itu tidak ditentukan secara terperinci, umpamanya
seseorang sesorang untuk orang fakir, miskin, tempat ibadah, dll. Persyaratan bagi orang yang
menerima wakaf tertentu ini (al-mawquf mu’ayyan) bahwa ia mestilah orang yang boleh untuk
memiliki harta (ahlan li al-tamlik), Maka orang muslim, merdeka dan kafir zimmi yang
memenuhi syarat ini boleh memiliki harta wakaf. Adapun orang bodoh, hamba sahaya, dan orang
gila tidak sah menerima wakaf.

1.A Syarat-syarat yang berkaitan dengan ghaira mu’ayyan;


pertama ialah bahwa yang akan menerima wakaf itu mestilah dapat menjadikan wakaf itu
untuk kebaikan yang dengannya dapat mendekatkan diri kepada Allah. Dan wakaf ini hanya
ditujukan untuk kepentingan Islam saja.
B.Syarat-syarat Shigah Berkaitan dengan isi ucapan (sighah) perlu ada beberapa syarat:
Pertama, ucapan itu mestilah mengandungi kata-kata yang menunjukKan kekalnya (ta’bid).
Tidak sah wakaf kalau ucapan dengan batas waktu tertentu.
Kedua, ucapan itu dapat direalisasikan segera (tanjiz), tanpa disangkutkan atau digantungkan
kepada syarat tertentu.
.Ketiga, ucapan itu bersifat pasti.
Keempat, ucapan itu tidak diikuti oleh syarat yang membatalkan. Apabila semua persyaratan
diatas dapat terpenuhi maka penguasaan atas tanah wakaf bagi penerima wakaf adalah sah.
Pewakaf tidak dapat lagi menarik balik pemilikan harta itu telah berpindah kepada Allah dan
penguasaan harta tersebut adalah orang yang menerima wakaf secara umum ia dianggap
pemiliknya tapi bersifat ghaira tammah.
H.Keistimewaan Wakaf
Wakaf merupakan salah satu amalan ibadah yang termasuk istimewa, hal ini karena pahala
waqaf akan terus mengalir walaupun kita telah meninggal dunia. Berbeda dengan amalan-amalan
seperti shalat, zakat, puasa, Haji dll yang pahalanya akan terputus ketika kita meninggal dunia.
Keterangan ini berdasarkan hadist Rasulullah SAW.
“Jika seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya, kecuali tiga hal;
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang selalu mendoakannya.
[HR. muslim, Imam Abu Dawud,&Nasa’iy] Menurut jumhur ulama; sedekah jariyah dalam
wujud waqaf.
Pahalanya bisa diatasnamakan orang lain. “Dari sahabat Fadhl datang kepada Rasulullah dan
bertanya “ibuku meninggal dunia dan aku bermaksud ingin melakukan amal kebaikan baginya,
apakah pahalanya akan bermanfaat buat ibuku?” Rasulullah menjawab, “buatlah sumur umum
dan niatkan pahalanya kepada ibumu.”
i.Dalil Tentang Wakaf
Menurut Al-Quran

“Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usaha kamu
yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu.” (Q.S. al-
Baqarah (2): 267)

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan
sebagian dari apa yang kamu cintai.” (Q.S. Ali Imran (3): 92)

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir
seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi sesiapa yang Dia kehendaki, dan Allah
Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. al-Baqarah (2): 261)
Ayat-ayat tersebut di atas menjelaskan tentang anjuran untuk menginfakkan harta yang diperoleh
untuk mendapatkan pahala dan kebaikan. Di samping itu, ayat 261 surat al-Baqarah telah
menyebutkan pahala yang berlipat ganda yang akan diperoleh orang yang menginfakkan
hartanya di jalan Allah. PENGERTIAN ZAKAT
A. pengertian Zakat
zakat adalah ibada wajib bagi umat islam ,zakat mengacukepada harta tertentu yang wajib
dikeluarkan oleh umat islam dan diberikan olehorang yang mebutuhkan atau yang berhak
menerimanya dan zakat tertera di rukun islam yang ke 4
B. Penyebutan Zakat dalam Al-Quran
a. Zakat (QS. al-Baqarah [2]: 43)
َّ ‫َوَأقِي ُموا ال‬
َ‫صاَل ةَ َوآتُوا ال َّز َكاةَ َوارْ َكعُوا َم َع الرَّا ِك ِعين‬
ARTINYA: “DAN DIRIKANLAH SHALAT, TUNAIKANLAH ZAKAT DAN RUKU’LAH
BESERTA ORANG-ORANG YANG RUKU'”
b. Sedekah (QS. at-Taubah [9]: 104)

ِ ‫ت َوَأ َّن هَّللا َ هُ َو التَّوَّابُ الر‬


‫َّحي ُم‬ َّ ‫َألَ ْم يَ ْعلَ ُموا َأ َّن هَّللا َ هُ َو يَ ْقبَ ُل التَّوْ بَةَ ع َْن ِعبَا ِد ِه َويَْأ ُخ ُذ ال‬
ِ ‫ص َدقَا‬
ARTINYA: “TIDAKLAH MEREKA MENGETAHUI, BAHWASANYA ALLAH
MENERIMA TAUBAT DARI HAMBA-HAMBA-NYA DAN MENERIMA ZAKAT DAN
BAHWASANYA ALLAH MAHA PENERIMA TAUBAT LAGI MAHA PENYAYANG?
c. Hak (QS. al-An’âm [6]: 141)
‫ت َوالنَّ ْخ َل َوال َّزرْ َع ُم ْختَلِفًا ُأ ُكلُهُ َوال َّز ْيتُونَ َوالرُّ َّمانَ ُمتَ َشابِهًا َو َغي َْر ُمتَ َشابِ ٍه ۚ ُكلُوا‬
ٍ ‫ت َو َغ ْي َر َم ْعرُو َشا‬ ٍ ‫َوه َُو الَّ ِذي َأ ْن َشَأ َجنَّا‬
ٍ ‫ت َم ْعرُو َشا‬
ْ
ِ ‫ْرفُوا ۚ ِإنَّهُ اَل ي ُِحبُّ ال ُمس‬
َ‫ْرفِين‬ ِ ‫صا ِد ِه ۖ َواَل تُس‬ َّ ْ ‫َأ‬
َ ‫ِم ْن ثَ َم ِر ِه ِإ َذا ث َم َر َوآتُوا َحقهُ يَوْ َم َح‬
ARTINYA: “DAN DIALAH YANG MENJADIKAN KEBUN-KEBUN YANG BERJUNJUNG
DAN YANG TIDAK BERJUNJUNG, POHON KORMA, TANAM-TANAMAN YANG
BERMACAM-MACAM BUAHNYA, ZAITUN DAN DELIMA YANG SERUPA (BENTUK
DAN WARNANYA) DAN TIDAK SAMA (RASANYA). MAKANLAH DARI BUAHNYA
(YANG BERMACAM-MACAM ITU) BILA DIA BERBUAH, DAN TUNAIKANLAH
HAKNYA DI HARI MEMETIK HASILNYA (DENGAN DISEDEKAHKAN KEPADA
FAKIR MISKIN); DAN JANGANLAH KAMU BERLEBIH-LEBIHAN. SESUNGGUHNYA
ALLAH TIDAK MENYUKAI ORANG YANG BERLEBIH-LEBIHAN.”
d. Nafkah (QS. at-Taubah [9]: 34)
َ ‫ص ُّدونَ ع َْن َسبِي ِل هَّللا ِ ۗ َوالَّ ِذينَ يَ ْكنِ ُزونَ ال َّذه‬
‫َب‬ ُ َ‫اس بِ ْالبَا ِط ِل َوي‬ ِ َّ‫ال الن‬ َ ‫ار َوالرُّ ْهبَا ِن لَيَْأ ُكلُونَ َأ ْم َو‬ ِ َ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ِإ َّن َكثِيرًا ِمنَ اَأْلحْ ب‬
‫ب َألِ ٍيم‬
ٍ ‫يل هَّللا ِ فَبَ ِّشرْ هُ ْم بِ َع َذا‬
ِ ِ‫ضةَ َواَل يُ ْنفِقُونَهَا فِي َسب‬ َّ ِ‫َو ْالف‬
ARTINYA: “HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, SESUNGGUHNYA SEBAHAGIAN
BESAR DARI ORANG-ORANG ALIM YAHUDI DAN RAHIB-RAHIB NASRANI BENAR-
BENAR MEMAKAN HARTA ORANG DENGAN JALAN BATIL DAN MEREKA
MENGHALANG-HALANGI (MANUSIA) DARI JALAN ALLAH. DAN ORANG-ORANG
YANG MENYIMPAN EMAS DAN PERAK DAN TIDAK MENAFKAHKANNYA PADA
JALAN ALLAH, MAKA BERITAHUKANLAH KEPADA MEREKA, (BAHWA MEREKA
AKAN MENDAPAT) SIKSA YANG PEDIH,”

e. Al-‘Afwu (maaf) (QS. al-A’râf [7]: 199)


ِ ْ‫ُخ ِذ ْال َع ْف َو َوْأ ُمرْ بِ ْالعُر‬
َ‫ف َوَأ ْع ِرضْ َع ِن ْال َجا ِهلِين‬
ARTINYA: “JADILAH ENGKAU PEMAAF DAN SURUHLAH ORANG MENGERJAKAN
YANG MA’RUF, SERTA BERPALINGLAH DARI PADA ORANG-ORANG YANG
BODOH.”
C. Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam dan menjadi salah satu unsur pokok bagi penegakan
syariat Islam. Oleh sebab itu, hukum menunaikan zakat adalah wajib bagi setiap muslim dan
muslimah yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu.
Allah swt berfirman, “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan ke-taatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka
mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus”
(QS. al-Bayyinah[98]: 5).

Rasulullah saw bersabda, “Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada tuhan
kecuali Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya; mendirikan salat; melaksanakan puasa (di
bulan Ramadan); menunaikan zakat; dan berhaji ke Baitullah (bagi yang mampu)” (HR.
Muslim).
D. Zakat adalah Ibadah
Zakat termasuk dalam kategori ibadah wajib (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur
berdasarkan Al-Quran dan sunah. Selain itu, zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan
dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan umat manusia.
E. Macam-macam Zakat
a. Zakat nafs (jiwa)disebut juga zakat fitrah.
Zakat Nafs - Zakat ini biasa disebut dengan zakat fitrah atau zakat fitri, karena zakat ini
dihubungkan dengan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul fitri. Zakat fitri adalah pengeluaran
yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari nafkah keluarga yang
wajar pada malam hari raya Idul fitri, sebagai tanda syukur kepada Allah karena telah selesai
menunaikan ibadah puasa.
b. Zakat mâl (harta).
Zakat harta adalah zakat yang dikenakan atas harta yang dimiliki oleh individu dengan syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan secara syarak.

C.penerima zakat mal


Sebagai Ibadah yang tertera dalam salah satu Rukun Islam, zakat tentu saja memiliki aturan
mengikat dari segi ilmu fiqihnya, salah satu diantaranya adalah kepada siapa zakat diberikan.
D.Syarat-syarat Zakat
Harta yang wajib dizakatkan adalah yang telah memenuhi syarat-syarat berikut:
1.Pemilik harta beragama Islam
Yang pertama adalah harta yang dizakatkan adalah kepunyaan orang islam. Harta orang kafir
tidak wajib dizakatkan, meskipun mereka tinggal di tanah kaum muslimin.
2.Merdeka
Syarat yang kedua adalah merdeka, bukan budak atau hamba sahaya. Karena diri dan hartanya
adalah milik tuannya.
3.Harta yang dikeluarkan dimilki secara sempurna
Yang ketiga yaitu hartanya merupakan milik pribadi, tidak terikat dengan orang lain.
4.Harta yang dikeluarkan termsauk harta berkembang
Artinya harta tersebut mendatangkan keuntungan dan manfaat untuk pemiliknya.
5.Telah mencapai nishob
Nishob merupakan batas minimal suatu harta mencapai wajib zakat. Setiap harta memiliki
ukuran dan takaran nishobnya sendiri-sendiri.
6.Telah mencapai satu haul
Harta yang wajib dizakatkan umurnya telah mencapai satu tahun atau 12 bulan Hijriyah. Syarat
ini hanya berlaku pada mata uang dan hewan ternak. Untuk hasil pertanian syarat ini tidak
berlaku.

Itu tadi merupakan syarat wajib zakat, sedangkn syarat sah zakat yaitu :
1.Niat
Seperti yang sering kita dengar, setiap amalan tergantung niat. Niat juga berfungsi sebagai
pembeda dari amalan satu dengan amalan lain. Zakat tanpa melakukan niat maka tidak dianggap
melakukan zakat.
2.Tamlik (memberikan hak kepemilikan)
Zakat tidak akan sah jika harta yang hendak dizakatkan belum diserahkan kepada mustahiq.
Tidak dibolehkan menunaikan zakat dengan cara mempersilahkan orang lain mengambil sendiri
harta yang akan dizakatkan.

E.Jenis-jenis Harta Wajib Kena Zakat


Harta yang dipunya oleh orang muslim tidak semuanya wajib dizakatkan, ada syariat yang
mengaturnya. Berikut ini harta benda yang wasjib dikeluarkan zakatnya:
1. Binatang ternak, contohnya sapi, unta, kambing
2. biji-bijian dan buah-buahan, contohnya gandum, kurma kering, beras, jagung, kismis.
3. Emas dn perak
4. Hasil perdagangan dan jenisnya
Keempat jenis harta diatas telah disepakati oleh ulama atas wajib zakatnya, kecuali hasil
perdagangan. Ada sedikit perbedaan pendapat diantara mereka namun mayoritas mengatakan
harta perdagangan termasuk harta yang terkeani zakat.
F.Dalil-dalil Zakat
Di dalam Al-quran banyak sekali ayat yang menyebutkan tentang wajibnya keutmaan dan
wajibnya zakat. Seperti berikut ini:
dalil zakat

Yang artinya : “Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka
itu) adalah saudara-saudaramu seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang
mengetahui“ (QS. At-Taubah : 11)
Surat tentnagn Zakat
Yang artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka“. (QS. At-Taubah :103)

Dalil Tentang zakat

Yang artinya: “Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai
keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya)“. (QS. Ar-Rum :39)
Sedangkan hadis yang menerangkan tentang zakat adalah:
hadis tentang zakat
-Zakat Fitri merupakan pembersih bagi yang berpuasa dari hal-hal yang tidak bermanfaat dan
kata-kata keji (yang dikerjakan waktu puasa), dan bantuan makanan untuk para fakir miskin”.
(HR. Abu Daud)
-“Barang siapa yang membayar zakat fitrah sebelum shalat ied, maka termasuk zakat fitrah yang
diterima, dan barang siapa yang membayarnya sesudah shalat ied maka termasuk sedekah biasa
(bukan lagi dianggap zakat fitrah)“. (HR. Bukhari dan Muslim)”
G.golongan orang yang menerima zakat.
Dalam QS At-Taubah ayat 60, Allah memberikan ketentuan ada 8 golongan orang yang
menerima zakat yakni sebagai berikut:
1. Fakir, adalah mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak mampu memenuhi
kebutuhan pokok hidup.
2. Miskin, adalah mereka yang memiliki harta, namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
dasar untuk hidup.
3. Amil, adalah mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat.
4. Mu'allaf, adalah mereka yang baru masuk Islam, dan membutuhkan bantuan untuk
menguatkan dalam tauhid dan syariah.
5. Hamba sahaya, atau budak yang ingin memerdekakan dirinya.
6. Gharimin, adalah mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa
dan izzahnya.
7. Fisabilillah, adalah mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad
dan sebagainya.
8. Ibnus Sabil, adalah mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah

Zakad dan wakab

Disusun oleh;
Alya rohali
XIPS4
SMA NEGRI 11 PALEMBANG

Anda mungkin juga menyukai