Dosen Pengampu
Moh.Ghufron, S.HI.,M.Pd.I
Oleh :
Wido (1511800051)
Kelas RR (C302)
Pengertian Zakat
Zakat adalah hak tertentu yang diwajibkan Allah terhadap sebagian harta
kaum muslimin yang di peruntukkan bagi fakir miskin dan mustahik (golongan
yang berhak menerima zakat) lainnya menurut ketentuan yang telah ditetapkan
oleh syariat Islam, sebagai tanda syukur atas nikmat Allah dan untuk
mendekatkan diri kepada-Nya serta membersihkan diri dari hartanya.
Sejarah Zakat
Setiap muslim diwajibkan memberikan sedekah dari rezeki yang
dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Alquran. Pada awalnya,
Alquran hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang
sifatnya bebas, tidak wajib). Namun, pada tahun kedua hijriah tepatnya, umat
Islam diperintahkan untuk membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak
tahun 662 M. Nabi Muhammad S.A.W. melembagakan perintah zakat ini dengan
menetapkan zakat bertingkat bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban
kehidupan mereka yang miskin. Sejak saat ini, zakat diterapkan dalam negara-
negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa pada kemudian hari ada pengaturan
pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah zakat tersebut.
Pada zaman khilafah, zakat dikumpulkan oleh pegawai negara dan
didistribusikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah
orang miskin, budak yang ingin membeli kebebasan mereka, orang yang terlilit
hutang dan tidak mampu membayar. Syari’ah mengatur dengan lebih detail
mengenai zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Berikut ini Zakat pada
Masa Khulafaurrasyidin.
Abu bakar Ashshidiq RA (537-634 M)
Sejak menjadi khalifah, kebutuhan keluarga Abu Bakar diurus dengan
harta baitul maal, namun beberapa saat menjelang ajalnya, negara kesulitan dalam
mengumpulkan pendapatan yang kemudian beliau memerintahkan untuk
memberikan tunjangan sebesar 8000 dirham dan menjual sebagian besar tanah
yang dimilikinya untuk negara. Beliau sangat akurat dalam penghitungan dan
pengumpulan zakat kemudian ditampung di baitul maal dan didistribusikan dalam
jangka waktu yang tidak lama sampai habis tidak tersisa. Pembagiannya sama rata
antara sahabat yang masuk Islam terlebih dahulu maupun yang belakangan, pria
maupun wanita. Beliau juga membagikan sebagian tanah taklukan, dan sebagian
yang lain tetap menjadi milik Negara, juga mengambil alih tanah orang-orang
yang murtad untuk kepentingan umat Islam. Ketika beliau wafat hanya ditemukan
1 dirham dalam perbendaharaan negara karena memang harta yang sudah
dikumpulkan langsung dibagikan, sehingga tidak ada penumpukan harta di baitul
maal.
Pensyariatan Zakat
Al – Qur’an
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'. (QS. Al Baqarah : 43).
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu
itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi
Maha Mengetahui. (QS. At Taubah: 103 ).
Hadits
Seluruh ulama sepanjang zaman telah sepakat tentang kewajiban zakat bagi
seorang muslim
Hikmah Zakat
1. Menjaga harta
2. Menyembuhkan Penyakit
3. Memperbanyak Harta
4. Mensucikan Jiwa
Pengingkar Zakat
Pada hari Kiamat Allah akan mengalungkan harta yang tidak dikeluarkan
zakatnya di leher pemiliknya. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:
رً ا َل ُه ْم11و َخ ْي1َ 1ون ِب َما آ َتا ُه ُم هَّللا ُ ِمنْ َفضْ لِ ِه ُه َ ُِين َيب َْخل
َ َوال َيحْ َس َبنَّ الَّذ
اثُ ير1 َ 1 ِة َوهَّلِل ِ ِم1و َم ْال ِق َيا َم1ْ 1 ِه َي1 ِب1ون َما َب ِخلُوا َ َُب ْل ه َُو َشرٌّ َل ُه ْم َسي َُطوَّ ق
ون َخ ِبي ٌر َ ُض َوهَّللا ُ ِب َما َتعْ َمل ِ ْت َواألر 1ِ ال َّس َم َاوا
“Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil (kikir) dengan harta yang
Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan
itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan di lehernya kelak pada hari
kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di
bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Ali ‘Imran: 180).
1. Fakir
2. Miskin
3. Amilin
4. Mu’allif Qulubuhum
5. Riqab (budak)
6. Gharimin (berhutang)
7. Sabilillah
8. Ibnu sabil