َ َُسَكَن لَ ُه ْم َوُهَّللا
َس ِميع ََع َِليم َ ص ِل ََعَلَ ْي ِه ْم ِِإَّن
َ َص َاَلتََك َ ُ صدَقَةً ت
َ ط ِه ُر ُه ْم َوتُزَ ِكي ِه ْم ِب َها َو َ ُخذْ ِم ْن أ َ ْم َوا ِل ِه ْم
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa
bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”1
1
Departemen Agama RI, Al-qur’anul Karim dan Terjemahan Bahasa Indonesia (Jakarta
Timur: PT. Arga Printing)
2
Syauqi Irfan, 2009. “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan” . Pemikiran dan
Gagasan. Vol.2 No:1, 2009,Hal 1-11
1. Tafsir Al-Qur’an
Dari surah At-Taubah, Tafsir Jalalain:
Ambilah sedekah dari sebagian harta mereka, dengan sedekah
itu kamu membersihkann dan menyucikan mereka dari dosa dosa
mereka, maka nabi SAW. Mengambil sepertiga harta mereka
kemudian menyedekahkannya dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketenangan jiwa rahmat bagi
mereka menurut suatu pendapat yang dimaksud dengan sakanun ialah
ketenangan batin lantaran tobat mereka di terima. (Dan Allah Maha
Mendengar lagi maha mengetahui).3
2. Syarkh Hadits
3
Jalaludin Asy-Syuyuthi. Tafsir Jalalain. (Tasikmalaya: Pustaka Al-Hidayah.2003). Halaman
103
4). Dua kalimat syahadat adalah dua kalimat yang cukup membuat
seseorang yang mengucapkannya masuk Islam. Dan mengucapkan
kedua kalimat tersebut adalah kewajiban yang pertama kali bagi
seorang yang masuk Islam. Adapun perkataan dan pendapat orang-
orang Ahli Kalam (Ahli Filsafat) yang menyatakan bahwa seorang
baru dianggap masuk Islam jika ia mempelajari teori tertentu atau
berniat untuk itu, maka hal itu tidak perlu dipedulikan.
4
Syauqi Irfan. “Analisis Peran Zakat dalam Mengurangi Kemiskinan”. Pemikiran dan
Gagasan. Vol.2. No.1.2009. Halaman 1-11
5
Amer al-Roubaie, “Dimensi Global Kemiskinan di Dunia Muslim: Sebuah Penilaian
Kuantitatif”. Islamika, Vol. 2, No.3 Desember 2005, h. 91.
6
Rifyal Ka’bah, Penegakan Syari’at Islam di Indonesia .(Jakarta: Khairul Bayan, 2004) h. 63.
7
Mustafa Edwin Nasution, et. al., Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana,
2006), h. 21
8
Ahmad Munif Suratmaputra, Filsafat Hukum Islam al-Ghazali ( Jakarta: Pustaka
Firdaus. 2002), h. 104.
9
Iskandar Usman, Istihsan dan Pembaharuan Hukum Islam . (Jakarta: Raja Grafindo,
1994) h. 184.
10
Yusuf Qaradawi. al- Fiqh az-Zakah, cet. ke-4, (Beirut: Mu’assasah ar-Risalah, 1997).
Hal.32
11
Mahayuddin Hj. Yahya, Sejarah Islam .(Kuala Lumpur: Fajar Bakti, 1995), h. 173.
Pengelolaan zakat pada masa ‘Usma>n dibagi menjadi dua macam: (1)
Zakat al-amwalaz}-zahirah (harta benda yang tampak), seperti binatang
ternak dan hasil bumi, dan (2) Zakat al-amwl al-batiniyah (harta benda
yang tidak tampak atau tersembunyi), seperti uang dan barang
perniagaan. Zakat kategori pertama dikumpulkan oleh negara,
sedangkan yang kedua diserahkan kepada masing-masing individu yang
berkewajiban mengeluarkan zakatnya sendiri sebagai bentuk self
assessment13
12
Sjechul Hadi Permono, Pemerintah Republik Indonesia Sebagai Pengelola Zakat .(
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995), h. 131.
13
Permono, Sjechul Hadi, Pemerintah Republik Indonesia Sebagai Pengelola Zakat,(
Jakarta: Pustaka Firdaus, 1995). Hal.8
14
Abdurrachman Qodir, Zakat dalam Dimensi Mahdhah Dan Sosial . (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 1998), h. 94.
15
Yusuf Qaradawi. al- Fiqh az-Zakah, cet. ke-4, ( Beirut: Mu’assasah ar-Risalah, 1997).
Hal.493
DEFINISI ZAKAT
16
Yusuf Qaradawi,. al- Fiqh az-Zakah, cet. ke-4, (Beirut: Mu’assasah ar-Risalah, 1997).
Hal.520
17
Ahmad Syalabi, Sejarah Kebudayaan Islam. ( Jakarta: Mutiara, 1994). h. 144.
18
Syarifuddin Abdullah, Zakat Profesi . ( Jakarta: Moyo Segoro Agung, 2003) h. 8-10
Pengertian yang lain, zakat adalah salah satu ibadah pokok dan
termasuk salah satu rukun Islam. Dan secara arti kata zakat berasal dari
bahasa Arab dari akar kata zaka mengandung beberapa arti seperti
membersihkan, bertumbuh dan berkah. Dalam terminologi hukum (syara’)
zakat diartikan: “pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang tertentu
menurut syarat-syarat yang ditentukan”
MACAM-MACAM ZAKAT
1.Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat diri yang dikeluarkan oleh setiap umat Islam
yang hidup sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan Syawal. Zakat
fitrah adalah tindakan untuk mensucikan jiwa.20
Yang dikeluarkan dalam zakat fitrah adalah makanan pokok (yang
mengenyangkan) menurut tiap-tiap tempat (negeri) sebanyak 3,1 liter atau
2,5 kg. Atau bisa diganti dengan uang senilai 3,1 liter atau 2,5 kg makanan
pokok yang harus dibayarkan.
Syarat-syarat wajib zakat fitrah adalah sebagai berikut21 :
a.Beragama Islam.
19
Tim Abdi Guru, Agama Islam, (Jakarta : Erlangga,2005) hal. 150
20
Amir Syarifuddin. Garis-garis Besar Fiqh,( Bogor: Kencana.2003), hal. 37
21
Tim Abdi Guru, Agama Islam, (Jakarta : Erlangga,2005). hal. 152
2.Zakat Mal
Dalam bahasa Arab, mal berarti harta. Jadi, zakat mal adalah zakat
yang berhubungan dengan harta atau zakat yang diwajibkan atas suatu harta
tertentu. Zakat mal adalah zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena
sudah sampai nisab (batas seseorang harus mengeluarkan zakat). Zakat mal
adalah zakat harta yang dimiliki oleh seseorang karena sudah sampai nisab
(batas seseorang harus mengeluarkan zakat)23
Harta Benda yang Wajib Dizakati dan Nisabnya:
1. Hewan Peliharaan
22
Tim Abdi Guru, Agama Islam, (Jakarta : Erlangga,2005). hal. 152
23
Indi Aunullah, Ensiklopedi Fikih untuk Remaja Jilid 2 ,(Yogyakarta : Pustaka Insan
Madani,2008) hal.18
HUKUM ZAKAT
24
M. Ali Hasan. Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di
Indonesia,( Jakarta : Kencana,2008). hal. 17
10 | Z a k a t d a n P e r a n g k a t n y a
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui
lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. At Taubah : 60)25
1. Orang fakir : tidak mempunyai mata pencaharian tetap dan tidak
ada yang menanggung kebutuhan hidup sehari-
harinya.
2. Orang miskin : mempunyai mata pencaharian tetapi
penghasilannya tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3. Amil : yang mengurusi zakat, mulai dari pengumpulan
sampai dengan pembagian kepada yang berhak.
4. Hamba Sahaya : orang yang menjadi budak dan dapat
diperjualbelikan.
5. Fi Sabilillah : yang memperjuangkan agama Islam.
6. Muallaf : 1. Orang yang baru masuk Islam dan
imannya belum teguh.
2. Orang Islam yang berpengaruh dalam
kaumnya.
3. Orang Islam yang berpengaruh
terhadap kafir.
4. Orang yang menolak atau
menangani kejahatan orang yang
anti zakat.
7. Orang yang berhutang : 1. Orang yang berhutang karena
mendamaikan dua orang yang
berselisih.
2. Orang yang berhutang untuk
kepentingan dirinya yang
dibolehkan.
3. Orang yang berhutang karena
menjamin utang orang lain,
25
Departemen Agama RI, Al-qur’anul Karim dan Terjemahan Bahasa Indonesia (Jakarta
Timur: PT. Arga Printing)
11 | Z a k a t d a n P e r a n g k a t n y a
sedangkan dia dan orang yang
dijamin tidak mampu membayar.
26
26
M. Ali Hasan. Zakat dan Infak : Salah Satu Solusi Mengatasi Problem Sosial di
Indonesia, (Jakarta : Kencana,2008), hal. 17
27
Tim KKG PAI Kota Surabaya, Pendidikan Agama Islam , (Surabaya : CV Citra
Cemara,2006), hal. 60
12 | Z a k a t d a n P e r a n g k a t n y a
”Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa
yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan
bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki
yang sebaik-baiknya.” (QS: Saba': 39). 28
28
Tim Abdi Guru, Agama Islam, (Jakarta : Erlangga,2005), hal. 160
13 | Z a k a t d a n P e r a n g k a t n y a