A.Latar Belakang
Zakat dalam ajaran islam memiliki potensi yang dapat di gunakan sebagai Sumber dana
untuk memberdayakan umat karena ibadah zakat selain memiliki Dimensi vertikal sebagai
bentuk pengabdian kepada sang Kholik, juga memiliki Dimensi horizontal sebagai bentuk
kepedulian terhadap sesama manusia terutama Yang kurang beruntung hidupnya. Zakat
merupakan kewajiban agama yang Dibebankan atas harta kekayaan seseorang menurut aturan
tertentu, Karena islam Melarang menumpuk harta,menahannya dari peredaran dan
pengembangan. Hal ini menunjukkkan pentingnya zakat setelah sholat, itu dilihat dari
Sejarah Islam, Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq sangatlah tegas memerangi Orang-orang
sholat tetapi tidak mengeluarkan zakat, karena zakat memiliki posisi Yang teramat penting
dalam islam. Ketegasan ini menunjukkan bahwa perbuatan Meninggalkan zakat adalah suatu
kedurhakaan dan kemaksiatan lainnya. Zakat Sangat membantu mereka untuk mencukupi
kebutuhannya yang layak. Zakat Dalam arti yang luas, bukan hanya sekedar pelaksanaan
kewajiban semata tapi Lebih dari itu yaitu menyangkut pertumbuhan ekonomi masyarakat.
B.Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Zakat ?
2. Dalil tentang zakat dan Penafsiran tentang dalil zakat ?
BAB II
PEMBAHASAN
{َ ) َألَ ْم يَ ْعلَ ُموا َأنَّ هَّللا103( س ِمي ٌع َعلِي ٌم َ ُ س َكنٌ لَ ُه ْم َوهَّللا
َ صالتَ َك َ َّص ِّل َعلَ ْي ِه ْم ِإن َ ُخ ْذ ِمنْ َأ ْم َوالِ ِه ْم
َ ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َوتُ َز ِّكي ِه ْم ِب َها َو
)104( اب ال َّر ِحي ُم ُ ت َوَأنَّ هَّللا َ ُه َو التَّ َّو َّ } ه َُو يَ ْقبَ ُل الت َّْوبَةَ عَنْ ِعبَا ِد ِه َويَْأ ُخ ُذ ال
ِ ص َدقَا
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya
dan menerima zakat, dan bahwa Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. Allah
Swt. Memerintahkan Rasul-Nya untuk mengambil zakat dari harta mereka guna
membersihkan dan menyucikan mereka melalui zakat itu. Pengertian ayat ini umum,
sekalipun sebagian ulama mengembalikan damir yang terdapat pada lafaz amwalihim kepada
orang-orang yang mengakui dosa-dosa mereka dan yang mencampurbaurkan amal saleh
dengan amal buruknya. Karena itulah ada sebagian orang yang enggan membayar zakat dari
kalangan orang-orang Arab Badui menduga bahwa pembayaran zakat bukanlah kepada
imam, dan sesungguhnya hal itu hanyalah khusus bagi Rasulullah Saw. Mereka berhujah
dengan firman Allah Swt. Yang mengatakan:
َ ُخ ْذ ِمنْ َأ ْم َوالِ ِه ْم
ًص َدقَة
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka. (At-Taubah: 103), hingga akhir
ayatPemahaman dan takwil yang rusak ini dijawab dengan tegas oleh Khalifah Abu Bakar
As-Siddiq dan sahabat lainnya dengan memerangi mereka, hingga mereka mau membayar
zakatnya kepada khalifah, sebagaimana dahulu mereka membayarnya kepada Rasulullah
Saw. Hingga dalam kasus ini Khalifah Abu Bakar r.a. pernah berkata: Demi Allah,
seandainya mereka membangkang terhadapku, tidak mau menunaikan zakat ternak untanya
yang biasa mereka tunaikan kepada Rasulullah Saw, maka sungguh aku benar-benar akan
memerangi mereka karena pembangkangannya itu.
Firman Allah Swt.:
{ص ِّل َعلَ ْي ِه ْم
َ }و
َ
Dan berdoalah untuk mereka. (At-Taubah: 103) Maksudnya, berdoalah untuk mereka
dan mohonkanlah ampunan buat mereka. Imam Muslim di dalam kitab Sahih-nya telah
meriwayatkan melalui Abdullah ibnu Abu Aufa yang mengatakan bahwa Nabi Saw. Apabila
menerima zakat dari suatu kaum, maka beliau berdoa untuk mereka. Lalu datanglah ayahku
(perawi) dengan membawa zakatnya, maka Rasulullah Saw. Berdoa:
"آل َأبِي َأ ْوفَى َ "اللَّ ُه َّم
ِ صل َعلَى
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa. Di dalam hadis lain
disebutkan bahwa seorang wanita berkata, “Wahai Rasulullah, mendoalah untuk diriku dan
suamiku.” Maka Rasulullah Saw berdoa:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Zakat merupakan harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim apabila Telah
mencapai nishab, dengan ukuran tertentu, dan diberikan kepada yang Berhak menerimanya,
dengan tujuan untuk membersihkan harta dan diri kita Dan dengan itu pula mengharapkan
berkah dari Sang Kuasa.
2. Kedudukan zakat adalah sebagai objek yang digunakan untuk membantu Kaum
ashnaf selaku penerima dan juga kaum muzakki selaku pemberi zakat Untuk mensucikan
harta dan dirinya. Kedudukan zakat juga sebagai Pemopong ekonomi bagi kesejahteraan
rakyat apabila dikelola dengan baik.
3. Implementasi sosial dari zakat dapat mewujudkan tatanan masyarakat yang
Sejahtera di mana hubungan seseorang dengan yang lainnya menjadi rukun, Damai, dan
harmonis yang akhirnya dapat menciptakan situasi tentram, Aman lahir batin.
B. Saran
Banyak sekali karya-karya ilmiah yang membahas tentang zakat dengan Tujuan untuk
mengajak umat muslim sadar akan pentingnya berzakat, akan tetapi Perlu peran aksi secara
nyata dari kaum pemuda untuk membangunkan Masyarakat muslim yang seharusnya telah
wajib berzakat namun enggan untuk Mengeluarkannya. Keberadaan lembaga zakat seperti
(LAZ) yang sudah sangat Bagus. Walaupun demikian kita selaku mahasiswa wajib untuk ikut
serta juga Dalam menyadarkan mereka. Dengan adanya makalah ini diharapkan Sedikitnya
mampu memberikan penyemangat pengetahuan untuk ikut danMengaplikasikannya. Serta
diharapkan adanya penelitian selanjutnya.