DAN PEMBELAJARAN
SYSTEMATIC BEHAVIOR (C.L. Hull)
Konsep dan Teori
Clark L. Hull mendasarkan teori belajarnya pada tingkah
laku yang diselidiki dengan hubungan perkuatan S-R.
Metode yang digunakan merupakan metode matematika,
deduktif, dan dapat dites atau diuji. Teori dari Hull
sebenarnya tidak jauh beda dengan teori belajar lainnya.
Beberapa persamaan teori belajar Hull dengan teori
belajar sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan asosiasi S-R
DRIVES
Hubungan dengan tiap-tiap dorongan adalah
stimulus dorongan karakteristik yang
intensitasnya meningkat dengan kekuatan
dorongan. Sebuah kebutuhan biologis dan
fisiologis akan menimbulkan “ Drive State “ (D)
Postulat 7: Reaction potential as a functionof drive and habit
strength.
Kekuatan kebiasaan disintesiskan kedalam potensi reaksi
dengan dorongan-dorongan primer yang timbul pada saat
tertentu. potensi reaksi adalah fungsi dari seberapa sering
respons diperkuat dalam situasi itu dan sejauh mana
dorongannya
Postulat 8: Responding cause fatigues, which operates
perangsang)
Menurut Hull hanya setelah beberapa kali proses training
maka kemungkinan munculnya perilaku semakin besar. Hal
ini disebabkan karena pada masa awal training sOr masih
sedemikian besar sehingga menghambat kemungkinan
munculnya perilaku, sehingga sEr<sLr. Tetapi setelah
beberapa kali proses training sOr semakin kecil sehingga sEr
akan melebihi atau > sLr, maka kemungkinan munculnya
perilaku semakin besar. Probabilitas munculnya perilaku
(kemungkinan munculnya perilaku) disimpulkan sebagai “p”.
Postulat 13 : Latensi (keadaan diam atau berhenti)
“Latency” adalah waktu antara munculnya stimulus
dan timbulnya respon yang dipelajari. “Latency”
disimbolkan dengan str, dimana Latency akan
semakin kecil apabila nilai, sEr meningkat. Semakin
sering proses training terjadi maka semakin besar
nilai sEr sehingga str semakin kecil.
Postulat 14: Hambatan berhenti (ekstingsi)