Anda di halaman 1dari 7

Clark Leonard Hull Clark Leonard Hull memiliki tiga perhatian utama yaitu, pertama tes bakat dan

kecakapan dan mempublikasikan buku Aptitude Testing (1928), kedua tentang hypnosis dan menulis buku Hypnosis and Suggestibility (1933), dan ketiga adalah karya yang membuatnya terkenal yaitu studi proses belajar. Buku utama dan pertama Hull, Principles of Behavior (1943) mengubah studi tentang belajar secara radikal. Karya ini adalah usaha pertama untuk mengaplikasikan teori ilmiah yang komprehensif ke dalam studi fenomena psikologi yang kompleks. Teori Hull juga diperluas dalam buku A Behavior System. Hull menderita cacat fisik (kelumpuhan sebagian disebabkan karena polio sejak kecil) dan pada 1948 Hull terkena serangan jantung koroner yang menyebabkan ia meninggal 4 tahun kemudian. Pendekatan Teorisasi Hull Pendekatan Hull dalam membangun suatu teori dinamakan hypothetical deductive (deduksi hipotetis) atau logical deductive. Rashotte dan Amsel (1999) mendeskripsikan: Dengan mengikuti model ilmu alam, ilmuwan behavioral mengelaborasi seperangkat postulat, atau prinsip utama, dan menggunakannya sebagai premis dalam mendeduksi, dengan logika yang ketat, kesimpulan atau teorema tentang fenomena behavioral postulat ini sering melibatkan entitas hipotesis (variable pengintervensi), yang diciptakan oleh teoritisi itu untuk mengorganisasikan pemikirannya tentang hubungan diantara manipulasi eksperimental dan pengukuran (variable bebas dan terikat) yang berhubungan dengan fenomena kepentingan behavioral. Teori ini kemudian dapat dievaluasi dengan menerjemah deduksi dari teori ke operasi eksperimental dan laboratorium. Konsep Teoritis Utama Teori Hull mengandung struktur postulat dan teorema yang logis. Postulat-postulat itu adalah pernyataan umum tentang perilaku yang tidak dapat diverifikasi secara langsung. Hull mengemukakan enam belas postulat utama. 1. Sensing the external experimental and the stimulus trace 2. The interaction of sensory impulses 3. Unlearned behavior 4. Contiguity and drive reduction as necessary conditions for learning 5. Stimulus generalization

Kel. 3. Ade Irma Arifin, Angelia Novianti, Izanil Hidayati, dan Puti Dewi Sartika

Page 1

6. Stimuli associated with drives 7. Reaction potential as a function of drive and habit strength 8. Responding causes fatigues, with operates against the elicitation of a conditional response 9. The learned response of not responding 10. Factors tending to inhibit a learned response change from moment to mement 11. Momentary effective reaction potential must exceed a certain value before a learned response can occure 12. The probability that a learned response will be made is a combined function of sEr, sOr, and sLr 13. The greater the value of sEr the shorter will be the latency between S and R 14. The value of sEr will determine resistance to extinction 15. The amplitude of a conditional response varies directly with sEr 16. When two or more incompatible response tend to be elicited in the same situation , the one with the greatest sEr will occur Perbedaan Utama Antara Teori Hull Tahun 1943 dengan 1952 Motivasi Insentif (K) Dalam teorinya versi tahun 1943, Hulll membahas besaran penguatan sebagai variabel belajar : semakin besar jumlah penguatan, semakin besar jumlah reduksi dorongan, dan karenanya semakin besar peningkatan dalam sHR. Riset menunjukan gagasan ini tidak memuaskan,. Eksperimen menindikasikan bahwa kinerja berubah secara dramatis saat besarnya penguatan divariasikan setelah belajar selesai. Lalu menyimpulkan bahwa organisme belajar sama cepatnya untuk insentif kecil dan insentif besar, namun binatang melakukannya (to perform) secara berbeda sesuai dengan variasi besarnya insentif (K). Perubahan kinerja yang cepat setelah adanya perubahan penguatan ini disebut sebagai Crespi effect. Dinamisme Intensitas-Stimulus Dinamisme intensitas-stimulus menunjukkan bahwa semakin besar intensitas dari suatu stimulus, semakin besar kemungkinan munculnya respon yang telah dipelajari. Revisi dari rumus awal Hull : s R = (sHR x D x V x K [IR + sIR]) sOR

Kel. 3. Ade Irma Arifin, Angelia Novianti, Izanil Hidayati, dan Puti Dewi Sartika

Page 2

Perubahan Reduksi Dorongan ke Reduksi Stimulus Dorongan Pada mulanya menganut teori reduksi belajar kemudian di revisi menjadi teori drive stimulus reduction. Alasannya : 1) kesadaran bahwa jika hewan yang haus diberi air sebagai penguat agar melakukan beberapa tindakan, akan dibutuhkan banyak waktu untuk memuaskan dorongan haus ini. Hull menyimpulkan untuk menjelaskan belajar dibutuhkan stimuli dorongan( ) yang terjadi setelah penyajian penguat; 2) Sheffield dan Roby (1950)

menemukan bahwa tikus yang lapar diperkuat oleh sakarin yang tak mengandung nutrisi, yang tidak mungkin mereduksi dorongan lapar. Respon Tujuan Pendahulu Fraksional Dalam hal ini, proses belajar dianggap melibatkan baik itu pengkondisian klasik maupun pengkondisian instrumental. Pengkondisian klasik menghasilkan penguat sekunder dan ; pengkondisian instrumental menghasilkan respon motor yang benar yang membuat : 1) . harus selalu

hewan mendekati penguat primer dan sekunder. Dua karakteristik merupakan fraksi (bagian) dari respon tujuan (RG), 2) menghasilkan

Hull mengkombinasikan gagasan Skinner dan Guthrie dan mengatakan bahwa perilaku berantai adalah fungsi dari isyarat internal atau eksternal, atau isyarat internal sekaligus eksternal. Penting untuk mempostulatkan mekanisme komponen mental dari perantaian. Hierarki Rumpun Kebiasaan Penundaan penguatan (J), Semakin lama penundaan dalam penguatan hubungan di dalam rantai perilaku tertentu, semakin lemah potensi reaksi dari hubungan itu terhadap jejak stimulus yang ada pada saat itu semakin lama penundaan penguatan, semakin rendah nilai s R. Habit family hierachy (Hierarki rumpun kebiasaan) merujuk pada fakta bahwa dalam situasi belajar apapun, ada banyak kemungkinan respon, dan respon yang paling mungkin adalah respon yang menimbulkan penguatan yang paling cepat dan dengan paling sedikit membutuhkan usaha. Pandangan Hull Tentang Pendidikan Menurut Hull, belajar melibatkan dorongan yang dapat direduksi. Miller dan Dollard(1941) meringkaskan aplikasi teori Hull untuk pendidikan sebagai berikut : Drive : Pembelajar harus menginginkan sesuatu karena merupakan

Kel. 3. Ade Irma Arifin, Angelia Novianti, Izanil Hidayati, dan Puti Dewi Sartika

Page 3

Cue Response Reinforcement

: Pembelajar harus memerhatikan sesuatu : Pembelajar harus melakukan sesuatu : Respon pembelajar harus membuatnya mendapatkan sesuatu yang diinginkannya.

Revisi teori Hull oleh Spence menyatakan bahwa siswa belajar tentang hal-hal yang mereka lakukan. Menurut Spence, insentif sangat penting untuk memotivasi siswa dalam menerjemahkan apa-apa yang telah dipelajarinya ke dalam perilaku.

Evaluasi Teori Hull Kontribusi Mengarahkankan pandangan seseorang terhadap tujuan utama dari teori perilaku yang sistematis dan ilmiah, spesifik dan dapat di uji, Mempopulerkan pendekatan behavioristik S-R yang amat objektif, Penguatan bergantung pada reduksi dorongan atau stimuli dorongan yang

dihasilkan oleh kondisi kebutuhan fisiologis, Orang pertama yang membuat prediksi tentang efek gabungan dari belajar dan dorongan terhadap prilaku dan tentang afek keletihan Kritik Kurang memiliki manfaat untuk menjelaskan perilaku diluar laboratory, Terlalu menekan pada konsep secara operasional, Memerikan prediksi yang tidak konsisten Hobart Mowrer Problem Pengkondisian penghindaraan a. Escape conditioning (pengkondisian untuk melarikan diri): Sakit R Lari dari rasa sakit

(setrum listrik) respons (prnguatan) b. Avoidance conditioning (pengkondisian penghindaran): Signal (cahaya) Teori Belajar Dua faktor sakit R lari dari rasa sakit

(setrum listrik) respons (prnguatan)

Kel. 3. Ade Irma Arifin, Angelia Novianti, Izanil Hidayati, dan Puti Dewi Sartika

Page 4

1.

Sign

learning(belajar

tanda/isyarat)

(pengkondisian

klasik

atau

Pavlovian):

bagaimana stimuli yang sebelumnya netral, melalui asosiasi dengan US-US tertentu, menjadi tanda atau isyarat akan bahaya dan karenanya menimbulkan rasa takut. 2. Solution learning (belajar solusi) (Pengkondisian instrumental): belajat untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang akan menghentikan stimuli aversit (buruk) atau emosi negative, seperti rasa takut, yang ditimbulkan oleh stimuli yang menjadi tanda bahaya melalui pengkondisian klasik. Penguatan Dekremental dan Inkremental; Decremental reinforcers (penguat dekremental) karena mengurangi suatu dorongan, seperti rasa lapar. Incremental reonforcer (penguat incremental) karena menghasilkan dorongan. Semua bentuk Belajar adalah Belajar Tanda; Organisme belajar ekspektasi, beberapa tanda baik eksternal maupun internal menimbulkan ekspektasi seperti rasa sakit atau kegagalan sedangkan beberapa tanda lainnya menimbulkan ekspektasi rasa senang dan keberhasilan. Kennete W.Spence Kennete Spence adalah juru bicara bagi teori Hullian setelah Hull meninggal.Teori Hull dan Spence saling mempengaruhi sehingga disebut sebagai teori belajar Hullspance.Sebagian besar modifikasi yang dibuat Spence menjadikan teori Hullian lebih mampu menjelaskan proses mental yang lebih tinggi yang menjadi perhatian teori kognitif .Spence membuat teori Hullian bisa menjelaskan secara efektif konsep konsep seperti ekspektasi dan frustasi tanpa mengorbankan dasar ilmiahnya .Teori Spence dapat dianggap behavioristik ,tetapi dibandingkan teori Hull ,teori Spence adalah teori behavioristik yang lebih cocok dengan teori kognitif. Abram Amsel Karya Amsel mengkombinasikan ide Hull dengan ide Pavlov untuk mengembangkan pendapat Spence bahwa pelenyapan terjadi karena ada respons respons yang saling bersaing yang menyebabkan frustasi.Teori frustasi mengidentifikasi empat yang berasal dari frustasi tujuan,propertinya yaitu: 1. Frustasi Primer (Rf),adalah efek seperti efek dorongan yang muncul setelah tidak ada imbalan.efek energisasi dari Rf akan diekspresikan dalam perilaku sebagai peningkatan kecepatan temporer ,amplitudo ,atau frekensi dari respons instrumental yang disebut frustation effect .

Kel. 3. Ade Irma Arifin, Angelia Novianti, Izanil Hidayati, dan Puti Dewi Sartika

Page 5

2. Stimulasi internal yang berasal dari Rf.Amsel mengasumsikan bahwa reaksi yang tak dipelajari terhadap non imbalan mengandung efek menimbulkan dorongan dan dalam tradisi Hullian diasmsikan bahwa Rf menghasilkan stimulus dorongan sendiri yang dinamakan frustation drive stimulus 3. Yang ketiga dan keempat adalah respon yang dikondisikan oleh stimuli environmental yang terjadi dihadapan Rf dan di hadapan stimuli tanggapan internal yang diproduksi oleh respon yang dikondisikan .Properti ini berkombinasi yang menghasilkan conditioned anticipatory frustation. Aspek yang paling penting dari teori amsel adalah efek penguatan parsial (PRE) ata kadang disebut efek pelenyapan penguatan parsial (PREE).Dapat disimpulkan bahwa ada banyak variasi dalam perilaku yang mengiringi tahap training penguatan parsial.PRE hanya akan terjadi saat ada banyak percobaan training awal sebab penjelasannya bergantung pada frustrasi ,dan hewan tidak akan mengalami frustruasi kecuali ia belajar mengharapkan penguat.

Neal E.Miller :Visceral Conditioning dan Biofeedback Miller adalah seorang periset yang memperluas pengaruh Hullian ke berbagai area teori dan terapan. Diantara berbagai konstribusi Miller adalah dia menunjukkan bahwa respon internal yang otonom dapat dikondisikan dengan menggunakan prosedur training operan.Temuan ini menjadi kontroversi riset sampai sekarang.Sebagian eksperimen yang dilakukan Miller menunjukkan bahwa baik

manusia maupun non manusia dapat mengontrol lingkungan internalnya sendiri. Biofeedback , memberi informasi beberapa kejadian biologi di dalam dirinya yang dibutuhkan untuk mempelajari kejadian internal. Setelah monitoring

biofeedback selama beberapa waktu, pasien akan menyadari keadaan internal mereka dan dapat merespons sesuai dengan keadaan baik itu menaikkan atau menurunkan tekanan darah yang dinamakan dengan visceral conditioning. Teknik biofeedback ini dipakai secara luas ,tetapi seperti ditunjukkan oleh studi yang kami kemukakan di atas,kita harus memastikan gangguan mana yang paling mudah diatasi dengan teknik biofeedback,terutama ketika biofeedback dipakai sebagai terapi untuk kondisi yang serius,mulai dari kecandual alkohol hingga disfngsi neurologis.

Kel. 3. Ade Irma Arifin, Angelia Novianti, Izanil Hidayati, dan Puti Dewi Sartika

Page 6

Daftar Pustaka Hergenhahn, B.R. & Matthew H. Olson.2008. Theories of Learning (Teori Belajar). Terj.Tri Wibowo B.S.Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

Kel. 3. Ade Irma Arifin, Angelia Novianti, Izanil Hidayati, dan Puti Dewi Sartika

Page 7

Anda mungkin juga menyukai