3. Hakikat zakat
Zakat terdiri atas dua macam, yakin zakat jiwa (zakat fitrah), dan zakat maal (harta). Zakat fitrah berasal
dari kata al-fithr (berbuka). Zakat fitrah adalah zakat yang diwajibkan dalam Islam. Zakat fitrah ini wajib
dikeluakan per jiwa umat Islam dan dibayarkan sebelum berbuka, yaitu sholat Idul Fitri. Sedangkan zakat
mal berasal dari kata maal (harta). Zakat mal untuk mensucikan harta dari hal-hal yang haram dan
menjaga harta dari orang-orang yang berhak. Hakikat dari zakat fitrah dan zakat mal adalah untuk
membersihkan dan mensucikan jiwa dan harta.
Secara logika matematis, seseorang yang berzakat justru akan berkurang hartanya. Misalnya orang yang
mempunyai uang Rp 150.000 dan mengeluarkan zakat sebesar Rp 10.000, maka uang tinggal Rp 140.000.
Secara matematis, uang kita berkurang. Namun Rasulullah Saw. menyampaikan ”Tidak akan berkurang
harta karena sedekah dan zakat. Barang siapa memberikan zakat infaq dan sadaqah kepada orang-orang
yang memerlukan, berarti ia telah mengutangkan sesuatu kepada Allah dan Allah yang bertanggung
jawab membayarnya.” Allah Swt. berfirman, ”Perumpaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang
yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh
bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki.
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”
Jadi, hakikat orang-orang yang berzakat selain membersihkan jiwa dan harta, juga menambah barakah
dan kuantitas harta. Wallahu a`lamu.
Pengertian Zakat
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan
diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan
yang telah ditetapkan oleh syariah.
Bagaimana hukum Zakat?
Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat
Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Zakat termasuk dalam kategori ibadah seperti sholat, haji, dan puasa yang telah diatur
secara rinci berdasarkan Alquran dan Sunah. Zakat juga merupakan amal sosial kemasyarakatan dan
kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan ummat manusia dimana pun dia
berada.
Apa saja macam-macam Zakat?
Zakat terdiri dari 2 macam :
1. Zakat fitrah adalah Zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang Idul Fitri pada bulan
Ramadan. Besar zakat ini setara dengan 3,5 liter (2,5 kilogram) makanan pokok yang ada di
daerah bersangkutan.
2. Zakat maal (harta) adalah Zakat hasil perniagaan, pertanian, pertambangan, hasil laut, hasil
ternak, harta temuan, emas dan perak. Masing-masing jenis memiliki perhitungannya sendiri-
sendiri.
Siapa saja yang berhak menerima Zakat?
Yang berhak menerima Zakat menurut kaidah Islam terdiri dari 8 macam :
1. Fakir : Orang yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
pokok hidup.
2. Miskin : Orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk
hidup.
3. Amil : Orang yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
4. Mu'allaf : Orang yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri
dengan keadaan barunya.
5. Hamba sahaya : Orang yang ingin memerdekakan dirinya
6. Gharimin : Orang yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk
memenuhinya
7. Fisabilillah : Orang yang berjuang di jalan Allah.
8. Ibnus Sabil : Orang yang kehabisan biaya di perjalanan.
Dari ulasan di atas kita bisa menyimpulkan dan menyadari sendiri, apakah kita wajib membayar Zakat
atau mungkin menerima Zakat. Dan perlu kita ingat bahwa tidak ada hal baik yang tidak mempunyai
hikmah atau balasan dari Allah SWT. Dengan memenuhi kewajiban kita sebagai umat islam untuk
membayar Zakat, tentu saja akan mendapat hikmah atau manfaat di antaranya yang bisa di ambil dari
ulasan di atas :
Bisa mempererat tali persaudaraan antara yang miskin dan yang kaya
Membuang perilaku buruk dari seseorang
Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan seseorang
Ungkapan rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan
Untuk pengembangan potensi ummat
Memberi dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam
Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek yang berguna bagi ummat.
Membayar Zakat juga harus memperhatikan siapa yang menerima Zakat atau mungkin yang mengurusi
Zakat ( Amil ). Kita harus benar-benar memahami siapa saja yang berhak menerima Zakat dan jangan
sampai kita salah memberikan Zakat.