Anda di halaman 1dari 5

DOSA TAK BERAMPUN

10 dosa besar tersebut adalah :


1. Musyrik
Musyrik adalah orang yang melakukan dosa syirik (berasal dari kata syarikah : persekutuan) yaitu
mempersekutukan atau membuat tandingan hukum atau ajaran lain selain dari ajaran/hukum Allah.

Kemusyrikan secara personal dilaksanakan dengan mengikuti ajaran2 selain ajaran Allah secara sadar
dan sukarela (membenarkan ajaran syirik dalam qalbu, menjalankannya dalam tindakan dan
berusaha menegakkan atau menjaga ajaran syirik tersebut).

2. Murtad
Seorang yang keluar dari agama islam dan berpindah kelain keyakinan baik disengaja maupun tidak,
baik dengan suruhan orang lain maupun atas kemauan sendiri maka Allah SWT akan melaknat orang
tersebut dan dosanya tidak akan terampuni dan diakherat kelak Allah akan memberikan tempat An-
Naar-NYA. Naudzubillah min dzalik.

3. Pergi ke dukun
Hal ini kadang dimasyarakat masih banyak yang mengikutinya. Padahal ngakunya muslim tetapi
masih percaya apa yang dikatakan ilmu perdukunan (peramalan kehidupan). Dosa apabila kita
sampai melakukan hal diatas maka sholat kita tidak akan diterima sampai 40 hari kedepan. Ya Allah
mengerikan sekali.

4. 4. Durhaka terhadap orang tua


Durhaka kepada orang tua / bapak ibu kita. termasuk dosa yang besar. apalagi jika orangtua kita
sudah bilang “durhaka” . kemungkinan sudah bisa masuk neraka. tetapi yang mengatur
masuk/tidaknya hanyalah allah. allahualam. Rosullulah pernah bersabda Orang yang harus kita
sayangi pertama adalah ibumu, yang kedua adalah ibumu, dan yang ketiga adalah ibumu, dan
barulah yang keempat bapakmu. Jangan sekali-sekali membantah perintah orang tua. itu merupakan
dosa yang besar…

5. Berzina
Berzina adalah bercampurnya antara laki-laki dan perempuan tanpa adanya ikatan pernikahan.
Al Qur’an surat Al-Isro’ (17) : 32

“Dan janganlah kamu mendekti zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk”.
Al-qur’an surat An-Nur (24) : 30
“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: " Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Alloh
Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”.

6. Mengadu domba
Mengadu domba adalah adalah berbicara untuk membuat orang lain berselisih paham terhadap
sesama atas omongan kita.
Imam Al Ghozali berkata: Orang yang berlidah dua ialah orang yang mondar-mandir berjalan kepada
dua orang yang bermusuhan dan sengaja bicara kepada masing-masing mereka yang sekiranya cocok
dengan kehendak masing-masing.
Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang bermuka dua di dunia, nanti akan datang di hari kiamat
dengan dua muka dari api neraka.” (HR Thabrani). Dalam riwayat lain, Imam Thabrani dan Al
Ashbihani mengatakan Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang berlidah dua (plin-plan) maka Allah
akan menjadikan dua lidah dari api neraka kepadanya di hari kiamat.”

7. Berkata Dusta
Diriwayatkan dari Ali r.a. : Nabi Muhammad Saw. Pernah bersabda, “Jangan pernah mengatakan
dusta tentang aku sebab siapa pun yang mengatakan kebohongan tentang aku maka niscaya ia akan
dimasukkan ke dalam api neraka”.

Diriwayatkan dari Salamah bin Al Akwa r.a. : aku pernah mendengar Nabi Muhammad Saw.
Bersabda,”Jika seseorang mengatakan sesuatu yang tidak pernah aku katakan dengan
menisbahkannya kepadaku maka niscaya ia dimasukkan ke dalam api neraka”

8. Membunuh
Islam sangat menjaga kehormatan, nyawa dan agama dengan menjatuhkan hukuman mati kepada
mereka yang mengganggunya seperti dengan melakukan zina, pembunuhan dan murtad.
Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Tidak
halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa saya
(Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua
yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari
jamaahnya.(Riwayat Bukhori dan Muslim)

9. Menggunjing
Allah berfirman (artinya), "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah
salah seorang diantara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu
merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubah
lagi Maha Penyayang," (Al-Hujarat: 12).

10. Bersumpah palsu


Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-
sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat,
dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari
kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih,” (Ali Imran: 77).
Allah Ta’ala juga berfirman, “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa
yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya. Dan telah dihalalkan
bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka
jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan dusta,” (Al-Hajj:
30).
Diriwayatkan dari Imran bin Hushain r.a, dari Nabi saw. bersabda, “Barangsiapa bersumpah dengan
sumpah dusta pada saat dia wajib bersumpah, silahkah ia menduduki tempat duduknya dengan
wajahnya di dalam neraka,” (Shahih, HR Abu Dawud [3242]).
Pengertian dosa besar dan dosa kecil

Dosa besar (kaba’ir) adalah setiap dosa yang mengakibatkan hukuman di dunia atau diancam
oleh Allah dengan ancaman yang khusus di akhirat; mendapatkan adzab, laknat dan
kemarahan-Nya. Seperti firman Allah dalam surat Al-Maidah : 45; yang artinya
“Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
xitu adalah orang-orang yang zalim”.

Rasulullah saw menyebutkan beberapa dosa besar diantaranya dalam hadits riwayat Bukhori
dan Muslim, yang artinya:

“Beliau bersabda, ‘Jauhilah tujuh perkara yang menghancurkan (7 dosa besar)’. Mereka
berkata, ‘Apa saja, wahai Rasulullah?’ Beliau bersabda, ‘Menyekutukan Allah, sihir,
membunuh, memakan riba, makan harta anak yatim, berpaling dari medan perang, dan
menuduh keji wanita mu’minat baik-baik’” (HR Bukhari Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan :“Maukah aku kabarkan kepada kalian sebesar-besarnya
dosa besar? Itulah Syirk, durhaka kepada kedua orangtua, dan memberi kesaksian palsu.
Rasulullah saw terus mengulang ucapannya, hingga kami pun berharap agar beliau berhenti
mengulang” (H.R. Bukhari).

Sedangkan dosa kecil (shaghaa’ir) adalah dosa-dosa yang tidak mengakibatkan hukuman di
dunia dan tidak ada ancaman khusus di akhirat.

Hal ini sebagaimana yang disamaikan oleh Rasulullah saw:

“Diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda, ‘Telah ditetapkan atas manusia
bagiannya dari zina yang pasti dilakukannya: zina kedua mata adalah melihat, zina kedua
telinga mendengar, zina lisan adalah berkata, zinanya tangan meraba, zinanya kaki
melangkah, sedangkan zinanya hati adalah menginginkan dan berangan-angan, kermudian
farjilah yang membenarkan atau mendustakannya’” (HR Muslim).

Dosa kecil atau dosa besar dipengaruhi oleh kegemaran seseorang dalam beristighfar atau
melakukan dosa, seperti dalam sebuah hadits disebutkan bahwa “Tidak ada dosa besar bila
disertai dengan istighfar dan tidak ada dosa kecil (bila dilakukan) dengan terus menerus”.
(HR. Ath-Thabrani)

Konsekuensi bagi pelaku Dosa Besar

Siapa saja yang melakukan dosa besar dia telah melakukan kefasikan dan kedzoliman yang
besar dan akan mendapatkan sanksi sesuai dengan dosa yang telah diperbuat. Ada beberapa
dosa besar yang disebutkan tidak akan diampuni Allah swt, yaitu Syirk (menyekutukan
Allah) dan Murtad (tidak kembali pada Islam). Namun Seseorang yang telah terjerumus ke
dalam kesyirikan atau kemurtadan, lalu sadar akan kesalahannya dan besarnya dosa yang
telah diperbuat, ia tidak boleh berputus asa dari ampunan dan taubat Allah Ta’ala, “Karena
sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12).

Sedangkan dosa-dosa besar yang lainnya tetap dengan konsekuensinya yaitu mendapatkan
‘uqubat dan atau azab di akhirat bila tidak bertaubat dan kembali kepada aturan Islam.
Kriteria dosa besar

Ada yang menyebutkan ukuran besar-kecilnya sebuah dosa dengan melihat janji Allah swt
dengan azab-Nya sebagaimana yang tercantum di dalam Al-Qur’an. Didikatakan pula bahwa
dosa besar adalah setiap dosa yang memiliki hadd syar’i yang telah Allah tetapkan (hukuman
tertentu). Tapi tidak semua yang mendapatkan sanksi adalah dosa besar.

Berdasarkan keterangan-keterangan yang ada dari Al-Qur’an dan As-sunnah dan penjelasan
para Jumhur ‘Ulama, kriteria dosa-dosa besar dapat di kategorikan kepada dua;

1. Dosa yang mengakibatkan hukuman di dunia atau ‘uquubat/sanksi. Meliputi:

 Hudud : Sanksi atas kemaksiatan yang telah ditetapkan (kadarnya) oleh syariat, dan
ketentuan tersebut menjadi hak Allah. Hudud hanya dijatuhkan atas tindak kejahatan
berikut: (1). Zina, (2). Homosexual/liwath, (3). Qodzaf (menuduh berzina tanpa empat
orang saksi, (4). Minum khamr, (5). Murtad (tidak mau kembali masuk Islam), (6).
Merampok (hirobah), (7). Memberontak terhadap negara (bughot), dan (8). Mencuri.
 Jinayat : penganiayaan atau penyerangan ke atas badan yang mewajibkan adanya
qishash (balasan setimpal) atau diyat (denda).  Penganiayaan di sini mencakup
penganiayaan terhadap jiwa dan anggota tubuh. Jenis-jenisnya adalah: (1).
Pebunuhan/penganiayaan yang berakhir dengan pembunuhan, (2). Penganiayaan
tanpa berakhir dengan pembunuhan.
 Ta’zir : sanksi yang yang dijatuhkan atas kemaksiatan yang di dalamnya tidak ada had
dan kafarat.

Ta‘zir secara umum terbagi menjadi: (1) pelanggaran terhadap kehormatan; (2) pelanggaran
terhadap kemuliaan; (3) perbuatan yang merosak akal; (4) pelanggaran terhadap harta; (5)
gangguan keamanan; (6) subversi; (7) pelanggaran yang berhubungan dengan agama.

 Mukholafat : Pelanggaran terhadap aturan yang telah ditetapkan negara. Apabila


ketetapan Khalifah bertentangan dengan syari’at, umat boleh menentangnya. Dan
Hanya pelanggaran yang berakibat kerusakan/kedzoliman yang besar termasuk dosa
besar.

1. Dosa yang mendapatkan ancaman khusus, mendapat azab, la’nat dan kemarahan
Allah, diantaranya:

 Diancam dengan hukuman Hadd.

Terdapat sejumlah ayat Al-qur’an yang mengancam sebuah pelnggaran dengn hukumn had,
misalny dalam surat Al-Baqoroh : 178.

 Ada ungkapan Fahisyat.

Dosa besar dapat dikenal juga dengan adanya ungkapan fahisyat bagi tindakan pelanggaran.
Diantaranya dalam Surat An-nisa : 15

 Pelakunya diancam dengan Laknat


Ada ungkapan Allah melaknat pelakunya baik dalam Al-quran atau As-sunnah, seperti surat
An-nisa : 51-51

 Diancam Celaka (wayl)

Dalam al-Qur’an terdapat beberap ayat yang mengandung kata wayl (celaka), diantarany
dalam surat al-Muthaffifin : 1-3.

Dari penjelasan kriteria diatas, kita bisa memahami mana saja yang termasuk dosa-dosa
besar, walaupun tidak secara pasti mengetahui jumlahnya. Pun ada beberapa Ulama yang
membahas khusus tentang dosa-dosa besar dalam suatu Kitab.

Kewajiban sebagai Muslim adalah tidak melakukan baik dosa besar atau kecil. Perlu disadari
bahwa ada kemaksiatan yang sistematis, terkadang umat muslim terpaksa atau dipaksa
melakukan-nya, seperti Riba dan yang lainnya dalam rangkaian tidak berhukum kepada
syari’at Allah. ini disebabkan karena negara yang selama ini kita hidup didalamnya tidak
menerapkan aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Al-Khalik.

Anda mungkin juga menyukai