116. Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu), dan
Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa
mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali.
93. Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya ialah
neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya serta
menyediakan azab yang besar baginya. qs.an nisa 93
3. pergi kedukun
Rasulullah saw bersabda : barangsiapa mendatangi peramal, lalu bertanya kepadanya tentang
sesuatu maka tidak diterima sholatnya selama 40 hari (Hr. Muslim)
4. Murtad ; Seseorang yg keluar dari agama islam dan berpindah keyakinan baik
disengaja/puntidak. baik baik atas suruhan orang lain/ atas kemauannya sendiri, maka allah swt
akan melaknat orang tersebut.
90. Sungguh, orang-orang yang kafir setelah beriman, kemudian bertambah kekafirannya, tidak
akan diterima tobatnya, dan mereka itulah orang-orang yang sesat. as. al Imran 90
Durhaka terhadap orang tua, baik bapakk/ibu kita termasuk dosa besar jangan sampai kita
sebagai anak berani membantah, melawan bahkan menzalimi orang tua kita.
Rasulullah Saw bersabda : Dosa-dosa yang paling besar adalah syirik kepada Allah, Membunuh,
Durhaka kepada orangtua, dan perkataan dusta atau suka palsu (Hr. Bukhari Muslim)
6. Berzina
bersenggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan
(perkawinan). Namun, zina tidak hanya sebatas melakukan hubungan seksual antara laki-laki dan
perempuan yang tidak terikat pernikahan, tapi juga zina adalah perbuatan-perbuatan lainnya yang
membangkitkan syahwat lawan jenis yang bukan muhrim.
Sa’ad bin Abi Waqash r.a. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang bermuka dua
di dunia, pada hari kiamat akan datang dengan dua muka dari api.” (HR Ath-Thabrani).
8. berkata dusta
Dusta ialah mengucap sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan atau mengurangi dan
melebih-lebihkannya.
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah pembohong. (QS. An-Nahl 105).
Ghibah (menggunjing) adalah, setiap yang dapat dipahami dengan maksud penghinaan, baik
berupa perkataan, isyarat atau tulisan. Ghibah ini, juga bisa berupa penghinaan terhadap
seseorang tentang agama, kondisi fisik, akhlak, harta dan keturunannya. Barangsiapa yang
mencela ciptaanAllah Shubhanahuwata’alla, berarti ia telah mencela penciptanya.
“Tahukah kalian apa itu ghibah?” Para sahabat menjawab: “Allah dan rasul-Nya lebih
mengetahuinya.” Nabi berkata: “Engkau membicarakan saudaramu dengan sesuatu yang dia
benci.” Ada yang bertanya: “Bagaimana pendapat anda jika padanya ada apa saya bicarakan?”
Beliau menjawab: “Jika ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau telah
mengghibahnya, dan jika tidak ada padanya apa yang engkau bicarakan maka engkau berbuat
buhtan terhadapnya.” [HR Muslim (2589)]
Allah SWT telah berfirman di dalam Al-qur’an di surat Al Hujurat: 12 tentang larangan
melakukan ghibah.
10. bersumpah palsu/al-yaminul ghamus
Imam Adz-Dzahabi berkata, “Sumpah palsu (ghamûs: menjerumuskan) adalah sumpah yang
dilakukan oleh seseorang yang sengaja berdusta dalam sumpahnya. Disebut ghamûs
(menjerumuskan) karena sumpah ini menjerumuskan orang yang bersumpah itu dalam dosa, ada
yang mengatakan, menjerumuskannya dalam neraka”.[Al-Kabâ-ir, hlm. 102]
para Ulama sepakat memasukkannya ke dalam kabâ-ir (dosa besar). Dari Abdullah bin ‘Amr, dia
berkata: Seorang Arab Badui datang kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata,
“Wahai Rasûlullâh! Apakah dosa-dosa besar itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Isyrak (menyekutukan sesuatu) dengan Allâh”, dia bertanya lagi, “Kemudian apa?”,
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Kemudian durhaka kepada dua orang tua”, dia
bertanya lagi, “Kemudian apa?”, Beliau menjawab, “Sumpah yang menjerumuskan”. Aku
bertanya, “Apa sumpah yang menjerumuskan itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab, “Sumpah dusta yang menjadikan dia mengambil harta seorang Muslim”. [HR. Al-
Bukhâri, no. 6255]
Allâh Azza wa Jalla menyebut sumpah palsu dengan menggunakan nama-Nya dengan istilah
menukar janji Allâh dan sumpah dengan harga yang sedikit. Allâh Azza wa Jalla berfirman :
orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allâh dan sumpah-sumpah mereka dengan harga
yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allâh tidak akan
berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak
(pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. [Ali Imrân/3: 77]
Ayat tersebut menjelaskan bahwa sebesar apapun dosa, allah akan mengampuninya, apabila dia
bertobat dengan sungguh-sungguh, dan bukan sekedar hanya dimulut saja, mulut bilang taubat, tapi
perilaju masih maksiat.