Anda di halaman 1dari 8

1

KESAKSIAN PALSU
Disebutkan dalam hadits shahitu bahwa kesaksian palsu termasuk salah satu
dosa terbesar.
 Dari Abu Bakar ra , dia berkata, "Kami bersama Rasulullah, kemudian
beliau bersabda, " APAKAH KALIAN MAU AKU BERITAHU
DOSA BESAR YANG PALING BESAR?" Beliau menyatakannya
tiga kali. Mereka menjawab, "Mau, wahai Rasulullah." Maka beliau
bersabda " Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orangtua."
Lal:u beliau duduk dari sebelumnya berbaring kemudian melanjutkan
sabdanya, "Ketahuilah, juga kesaksian palsu, perkataan yang keji
(curang)." Beliau terus saja mengatakannya berulang- ulang hingga
kami mengatakan "Sekiranya beliau diam." (Hr. Al-Bukhari, Muslim
dan yang lainnya)
Kesaksian palsu dianggap sebagai
1. kejahatan akhlak yang sangat kotor,
2. berseberangan dengan norma masyarakat dan
3. menyebabkan lahirnya kekacauan dalam setiap bidangckehidupan,
hal itu sudah sangat ielas. Tidak ada seorang pun yang ragu. Ia adalah
keburukan yang sudah menyebar luas, maka setiap orang wajib membersihkan
diri secara sempurna dari kejahatan ini.

 Para ulama menyebutkan kesaksian palsu sebagai salah satu dosa besar.
Sebab, Allah telah memerintahkan kita untuk meniauhinya dan
menggandengkannya dengan dosa syirik.

Allah berfirman
Maksudnya, jauhilah najis yaitu berhala-berhala dan jauhilah kesaksian palsu.
Di sini Allah menggandengkan penyembahan berhala dengan kesaksian palsu,

]30-30:‫ [ الحج‬٣٠ ‫َفٱۡج َتِنُبوْا ٱلِّر ۡج َس ِم َن ٱَأۡلۡو َٰث ِن َو ٱۡج َتِنُبوْا َقۡو َل ٱلُّز وِر‬
maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah
perkataan-perkataan dusta. [Al Hajj:30]
2

Imam Ahmad meriwayatkan dari Aiman bin Khuraim, dia mengatakan


Rasulullah sawi berdiri merryampaikan khutbah seraya bersabda,
"Wahai manusia, persaksian palsu itu setara dengan syirik kepada
Allah." Beliau mengucapkannya tiga kali,
kemudian beliau membaca ayat,
"(Maka jauhilah olehmu berhala-berhala yang najis itu dan jauhilah
perkataan-perkataan dusta)."
Imam Ahmad juga meriwayatkan; Telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Ubaid, telah menceritakan kepadaku Sufyan Al-
Ushfuri dari bapaknya dari Habib bin Nu'man Al-Asadi salah
seorang dari Bani Amru bin Asad, dari Khuraim bin Fatik Al-Asadi, dia
mengatakan; Rasulullah saw menunaikan Shalat Subuh. Setelah itu,
beliau berdiri dan bersabda, " Persaksikan palsu dosanya
menyamai dosa perbuatan syiik kepada Allah .' Kemudian beliau
membaca ayat ini, " Maka jauhilah olehmu berhala- berhala yang
najis itu dnn jauhilah perkataan-perkataan dusta. Dengan ikhlas
kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia."

Dalam Ash-Shahihain disebutkaru dari Abu Bakar, dia mengatakan;


Kami bersama Rasulullatu kemudian beliau bersabda, "Apakah kalian
mau aku beitahu dosa besar yang paling besar?" Beliau
menyatakannya tiga kali.Mereka menjawab: "Mau, wahai Rasulullah."
Maka beliau bersabda, " Menyekutukan Allah, durhaka kepada
kedua orangtua." LaluBeliau duduk dari sebelumnya berbaring
kemudian melanjutkan sabdanya, " Ketahuilah, juga kesaksian
palsu, perkataan yang (curang)." Beliau terus saja mengatakannya
berulang-ulang hingga kami mengatakan "sekiranya beliau diam."
Maksudnya, karena rasa kasihan terhadap Nabi dan enggan membuat
beliau terganggu. Hal ini menunjukkan bahwa dosa besar terbagi
pada dosa besar dan dosa terbesar. Akan tetapi, status sebagai
dosa terbesar tidak otomatis menjadikan semua dosa sama, sebab
dosa syirik tetap merupakan dosa paling besar dari semua dosa yang
disebutkan. Sedangkan duduknya Nabi setelah sebelumnya bersandar
menunjukkan betapa pentingnya hal ini serta menunjukkan
penguatan keharaman dan betapa besar keburukannya.
3

Perhatian ini memang layak diberikan sebab kesaksian palsu sangat


mudah dilakukan manusia, sering dianggap remeh. Hal yang
mendorongmaraknya kesaksian palsu sangat bmyak, misahrya
permusuhan, iri dengki dan sebagainya, karena itu perlu adanya
penekanan. Dalam hadits lain disebutkan,
'Tidak akan bergeser kaki seorang yang melakukan kesaksian
palsu pada Hai Kiamat kecuali setelah diwajibkan ke dalam
neraka." Sementara dalam atsar disebutkan, "Kesaksian palsu
setara dengan syirik kepada Allah."

Sumpah Palsu

 Sumpah palsu adalah bersumpah atas terjadinya sesuatu


padahal dia tahu bahwa hal itu tidak te4adi.
o Misalnya, seseorang berkata, "Demi Allah, saya tidak
punya utang kepadamu." Padahal dia tahu, bahwa dia
punya utang kepadanya.
o Atau, bersumpah bahwa si fulan tidak memukul si fulan,
padahal dia tahu bahwa dia memukulnya.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan bahwa seorang Arab badui menemui
Nabi dan bertanya,"Wahai Rasulullatr, apa yang dianggap dosa-
dosa besar itu?"Beliau menjawab, "Menyekutukan Allah." Orang itu
bertanya lagi, "Lantas apa?" Nabi menjawab, "Mendurhakai orangtua."
"Selanjutnya apa?" Nabi menjawab, "sumpah ghamus." Kami
bertanya, "Apa makna ghamus?"Beliau menjawab, "Menguasai
harta seorang muslim."71 Maksudnya,menguasai harta seorang
Muslim dengan sumpah palsu.
Tidak ada perbedaan pendapat bahwa sumpah palsu yang keji ini
termasuk dosa besar, dengan syarat sumpah ifu membuatnya
menguasai hak orang lain, atau menyakiti orang yang tidak berhak
disakiti atau menjatuhkan hukuman pada orang yang tidak
bersalah dan sebagainya.
Jika tidak menimbulkan dampak seperti itu, maka sumpah
palsunya termasuk dosa kecil, bukan dosa besar.
4

Namun, sebagian ulama mengatakan, "sumpah palsu adalah dosa


besar secara mutlak. Sebab, orang yang bersumpah telah
merusak kemuliaan nama Allah. Maka, balasannya adalah
siksaan yang pedih, kecuali jika ia bertaubat dengan taubat yang
tulus."

Sumpah palsu ini tidak ada kifaratrya selain taubat. Demikian


menurut jumhur ulama.
Ulama Syafi'iyah berkata, "Sumpah palsu memiliki kifaratnya
sebagaimana sumpah-sumpah lainnya. Jika kifaratnya sudah
dipenuhi, maka gugurlah dosanya."
 sumpah disebut al-yamin sebab jika mereka bersumpah,
masing-masing pihak saling menSSenggam tangan kanan pihak
lain.dalam istilah syariat,
 al-yamin adalah menguatkan objek sumpah dengan menyebut
nama Allah atau salah satu sifat-Nya. Syariat telah melarang
sumpah palsu dan menjadikannya sebagai salah satu dosa
besar, dan pelakunya akan dilemparkan ke dalam Neraka
Jahanam apabila dia tidak bertaubat sebelum ajalnya tiba, atau
membayarkan kifarahrya. Diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud bahwa
bahwa Nabi bersabda,

"Barangsiapa bersumpah atas harta seorang muslim tanpa


haknya, niscaya dia menemui Allah, sedangkah Dia dalam
keadaan marah kepadanya." (HR. Muslim, 138 dan Al-
Baihaqi,10 / 245)

Ibnu Mas'ud berkata, "Kemudian Rasulullah membacakan untuk


kami dalilnya dari Kitabullah,

Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan)


Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit,
mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah
tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat
kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan
mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih. [Al 'Imran:77]
5

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu Alaihi waSallam bersabda, "


Barangsiapa mengambil hak seorang muslim dengan
sumpahnya, maka Allah mewaajibkan neraka untulknya dan
mengharamkan surga atasnya." Maka seorang laki-laki
bertanya, "Wahai Rasulullah, meskipun itu sesuatu yang
sedikit?" Beliau menjawab, "Meskipun itu hanya sebesar
kayu siwak." (HR. Muslim dari Abdullah bin Amru bin Al-Ash)

Rasulullah juga bersabda, "Dosa besar yang paling besar


adalah
menyekutukan Allah, durhaka kepada orangtua dan sumpah
palsu." (HR. A1Bukhari) Disebut ghamus karena sumpah itu
akan menenggelamkgn dirinya di dalam dosa atau dalam
neraka.

Dikisahkan bahwa Jubair bin Muth'im pernah menebus


sumpahnya dengan uang seribu dirham, lalu dia berkata "Demi
Tuhan Ka'bah, meskipun aku bersumpah benar. Ini hanyalah
kifarat atas sumpah saja." (HR. Ath-Thabrani)

DOSA KESEPULUH ZINA

]32-32:‫ [ اإلسراء‬٣٢ ‫َو اَل َتۡق َر ُبوْا ٱلِّز َنٰۖٓى ِإَّن ۥُه َك اَن َٰف ِح َش ٗة َو َس ٓاَء َس ِبياٗل‬
32. Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang
buruk. [Al Isra":32]

"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina


itu adalah suatu perbuatan yang keji. " (Al-Israa' : 32)

Namun yang paling buruk lagi jika seseorang berzina


dengan istri tetangganya, sebab dalam kemungkaran ini
terdapat dua kejahatan.
1. Merusak kehormatan seseorang yang suci.
2. merusak kehormatan bertetangga.
6

Hal ini jelas tidak akan dilakukan kecuali oleh orang yang
hatinya keras dan lalai dari Tuhannya, hingga dia menjadi
seperti binatang yang tidak memiliki hasrat apa Pun selain
menuntaskan syahwatnya.

Dari Abdullah bin Mas'ud dia berkata; Aku bertanya kepada


Nabi saw, "Dosa apakah yang paling besar di sisi Allah?"
Beliau menjawab, "Bila engkau menyekutuknn Allah, padahal
Dialah yang menciptakanmu." Aku berkata, "Tenfu itu
sungguh besar." Aku bertanyalagi, "Kemudian apa?" Beliau
menjawab, " Apabila engkau membunuh anakmu karena
takut kelaparan." Aku bertanya lagi "Kemudian apa?" Beliau
menj awab, "Berzina dengan istri tetanggnmu."^ (HR. Al-
Bukhari, Muslim dan yang lainnya)

Maksud halilah al-jar dalam hadits di atas adalah istri


tetangga.

Zina termasuk dosa paling keji yangkeharamannya disepakati


seluruh agama, bahkan semua akal pun telah sepakat akan
kebenciannya terhadap zina di sepanjang waktu dan seluruh
tempat. Sebab, zina menimbulkan dampak kehancuran
terhadap individu dan masyarakat, bahkan Rasulullah
menyatakan bahwa saat seseorang melakukan perbuatan keji
ini dia dalam kondisi tidak beriman,

 seorang yang berzina tidak disebut mukmin saat


berzina." HR. Al-Bukhari,2475,6n2,Muslim,102,
 lika seorang laki-laki berzina maka keimanan yang ada
pada dirinya keluar seperti perginya awan, jika telah
selesai maka keimanan tersebut kembali kepadanya."
HR.At-Tirmidzi,3635,Al-Hakirn,1/33,A
 'Ada tiga orang yang mana Allah tidak mengajak
mereka berbicara pada Hari Kiamat, dan tidak
mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka,
dan mereka mendapatkan siksa yang pedih: yaitu
orang tua yang pezina, pemimpin yang pendusta, dan
7

orang miskin yang sombong." HR. Muslim, 106, Abu


Dawud,4087,

Ibnu Qayyim berkata, "Nabi menyebutkan tingkat tertinggi dari setiap


jenis
 dosa besar. Syirik terbesar adalah menjadikan sekutu bagi Allah.
 Pembunuhan terbesar adalah membunuh anak sendiri karena
takut anak ikut makan dan minum bersamanya.
 Perzinaan terbesar adalah berzina dengan istri tetangga.
Karena, bahaya zina semakin besarseiring dengan makin
besarnya hak yang dilanggar.
 Dosa dan hukuman zina dengan wanita bersuami lebih besar
daripada zina dengan wanita tidak bersuami.
o Sebab, pelaku telah melanggar kehormatan sang suami
merusak ladang sang suami,
o mengaitkan nasab kepadanya padahal dia bukan berasal
darinya dan masih banyak yang lainnya.
o Jika wanita itu adalah tetangganya, maka dosa zina
ditambah dengan dosa melangga kehormatan tetangga.

 Nabi bersabda,
o "Tidaklah masuk surga orang yang tetangganya tidak
merasa aman dari perlakuan buruknya."
o Padahal tidak ada kejahatan yang lebih buruk daripada
seseorang yang berzina dengan istrinya.
o Apabila tetangganya itu termasuk kerabat atau saudaranya,
maka dosanya bertambah lagi dengan dosa memutuskan
hubungan silaturahim.
o Jika zina dilakukan pada saat sang tetangga tidak ada
karena sedang melakukan ketaatan kepada Allah, seperti
shalat, mencari ilmu atau berjihad,.maka dosa pelaku
semakin berlipat ganda.
o Jika wanita yang dizinai masih keluarga pelaku sendiri,
maka dia telah memutuskan hak kekerabatannya.
o Jika dia sudah berkeluarga (muhshan), maka dosanya
semakin bertambah.
8

o Jika dia sudah berusia lanjut, maka dosanya semakin


bertambah.
o Apabila perzinaan dilakukan pada bulan suci, di kota suci,
atau di waktu yang Allah muliakary seperti waktu-waktu
shalat dan waktu-waktu istijabah, maka dosanya semakin
berlipat ganda. Hanya kepada Allah kita memohon
perlindungan.
 Diriwayatkan dari Miqdad bin Aswad, Rasulullah ffi bersabda, "
Bagaimana menurut kalian tentang perzinaan? " Mereka berkata,
"Keharaman yang telah diharamkan Allah, dan dia tetap haram
sampai Hari Kiamat."
 Rasulullah bersabda lagi, "Berzinanya seseorang dengan
sepuluh wanita, maka itu lebih ringan baginya daripada dia
berzina dengan seorang wanita milik tetangganya."

Anda mungkin juga menyukai