Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MACAM-MACAM IDEOLOGI MODERN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teori dan Ideologi Politik

Dosen Pengampu :

Dr. H. NURUDIN SIRAJ, Drs., MA., M.si

Disusun Oleh : Kelompok 3

Kelas : 2 F

1. Saripudin (119090024)
2. Sadevi alda pratiwi (119090019)
3. Reja Nurjaelani (119090018)

PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI

CIREBON

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan Rahmat serta Hidayah-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan ini sehingga
makalah yang dikerjakan oleh kelompok kami bisa selesai tepat pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah bekerja sama
dengan memberikan ide-ide dan inspirasinya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.

Makalah ini membahas materi tentang “Macam-macam ideologi modern” yang sesuai
dengan materi yang diberikan oleh dosen kami. Butuh waktu untuk mendalami materi ini
serta menyelesaikan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik .Terima kasih.

Cirebon , 14 November 2020

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap negara memiliki paham ideologi sendiri-sendiri. Setiap Negara mempunyai peran
penting di dalam sistem ideologi guna mengatur warga negara dan untuk mencapai cita-cita
dan tujuan nasional.
Salah satu fungsi dari ideologi yaitu sebagai kekuatan yang mampu memberikan
semangat yang mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.
Ideologi sendiri merupakan suatu gagasan atau ide. Ideologi dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu. Secara umum, ideologi diartikan
sebagai sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggora
masyarakat.
Dalam setiap negara memiliki paham ideologi masing-masing, perbedaan ini terjadi
karena setiap negara memiliki perbedaan pandangan dalam menilai suatu kebenaran serta
latar belakang sejarah yang berbeda. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk
menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik
sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik
mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Dalam ilmu sosial, Ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang
menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan order
masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan bagaimana mengatur
kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan. Setiap Negara mempunyai ideologi yang
berbeda-beda, khususnya ideologi politik. Ideologi politik itu sendiri mempunyai peranan
penting untuk mewujudkan tatanan politik dalam suatu bangsa.
Sehingga jelaslah kita perlu mengetahui ideologi tersebut dapat membawa pengaruh apa
saja terhadap dunia politik. Pengaruh ideologi itu pun juga memberi pengaruh terhadap
adanya partai-partai politik yang ada serta bagaimana partai politik itu berjalan sebagaimana
mestinya.
Oleh karenanya, ideologi disebut sebagai sumber daya krusial untuk menata,
mendefinisikan, bahkan mengevaluasi realitas politik dan menetapkan identitas politik. 

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Ideologi? 
2. Apakah Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli? 
3. Apa Saja Fungsi Ideologi?
4. Apa Saja Tujuan Ideologi?
5. Apa Saja Ciri Ideologi?
6. Apa Saja Macam-macam Ideologi Modern dan Siapa Tokoh-tokohnya?
7. Apa Saja Dampak Negatif Indonesia di Bidang Ideologi?
8. Apa Saja Dampak Positif Indonesia di Bidang Ideologi?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui Pengertian Ideologi.
2. Mengetahui Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli.
3. Mengetahui Fungsi Ideologi.
4. Mengetahui Tujuan Ideologi.
5. Mengetahui Ciri Ideologi.
6. Mengetahui Macam-macam Ideologi Modern dan Tokoh-tokohnya.
7. Mengetahui Dampak Negatif Indonesia di Bidang Ideologi
8. Mengetahui Dampak Positif Indonesia di Bidang Ideologi.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi
Secara istilah, ideologi berasal dari kata dalam bahasa Inggris idea yang mempunyai
pengertian ‘konsep, cita-cita, pengertian dasar, gagasan’, dan kata logos yang diserap dari
bahasa Yunani logos dengan arti ‘pengetahuan, ilmu’. Oleh karena itu, secara harfiah
pengertian ideologi yaitu suatu pengetahuan dasar yang memuat gagasan tentang ide, science
of idea, atau pengetahuan tentang gagasan mendasar.
Pengertian ideologi secara umum adalah merupakan sekumpulan ide dasar, gagasan,
kepercayaan, serta keyakinan yang mempunyai sifat sistematis, berbasis arah dan tujuan yang
hendak dicapai oleh sebuah masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

B. Pengertian Ideologi Menurut Para Ahli

 Pengertian Ideologi Menurut Descartes


Descartes adalah seorang filsuf Yunani yang sangat terkenal. Berbagai pemikirannya telah
banyak diadopsi dalam keilmuan modern, serta selalu dikembangkan agar masih tetap linear
dengan perkembangan zaman. Dercartes mengemukakan bahwa ideologi adalah inti atau
pokok dari seluruh pemikiran manusia.

 Pengertian Ideologi Menurut C.C. Rodee


Definisi ideologi menurut C.C. Rodee dapat diartikan sebagai sekumpulan gagasan yang
bersifat logis dan berkaitan dengan cara-cara identifikasi nilai yang memberikan keabsahan
bagi pelaku dan institusinya. Ada unsur individu dan institusi yang menerapkan ideologi ini.

 Pengertian Ideologi Menurut Karl Marx


Karl Marx merupakan salah satu tokoh ilmu sosial yang memberikan banyak pengaruh dalam
perkembangan dunia keilmuan. Pengertian ideologi menurut Karl Marx adalah sebuah
kesadaran palsu, yang berisikan pengandalan-pengandalan spekulatif terkait dengan satu
moralitas, satu agama, dan satu keyakinan publik. ideologi bagi Marx adalah satu entitas yang
diikuti oleh banyak orang.

6
 Pengertian Ideologi Menurut Goenawan Setiardjo
Goenawan Setiardjo mendefinisikan ideologi sebagai sebuah perangkat ide dasar atau ide
asasi tentang manusia beserta seluruh realitas yang dijadikan sebagai pedoman dan cita-cita
dalam meniti kehidupan.

 Pengertian Ideologi Menurut Alfian


Ideologi menurut perspektif Alfian yaitu sebuah pandangan dan sistem nilai yang bersifat
menyeluruh serta mendalam, tentang hakikat cara-cara yang sebaiknya dilakukan. Bagi
Alfian, ideologi memuat kaidah nilai adil dan benar secara moral, serta menjadi pengatur
tingkah laku kolektif masyarakat yang tinggal bersama di suatu lingkup kehidupan.

 Pengertian Ideologi Menurut William James


Dalam bukunya, William James mengemukakan bahwa ideologi adalah sebuah pemikiran
manusia yang bersifat totalitas tentang caranya dalam memandang kehidupan. Oleh karena
itu, menurut William James sebuah ideologi memuat perspektif tentang kehidupan secara
menyeluruh.

C. Fungsi Ideologi

Berdasarkan pengertian ideologi yang telah dijelaskan di atas, dapat diperoleh gambaran
kasar tentang apa fungsi ideologi dan mengapa keberadaannya penting. Sebagai sebuah
kaidah nilai mendasar yang menjadi acuan berpikir individu dan masyarakat, berikut fungsi-
fungsi ideologi dalam kehidupan manusia.

1. Sebagai sumber dari segala nilai sosial dan norma yang berlaku.
2. Sebagai pemberi motivasi dan inspirasi bagi individu sebagai upaya mencapai tujuan
dalam hidup.
3. Sebagai pemandu bagi individu untuk menemukan jati diri.
4. Sebagai pemandu tindakan dan perilaku sosial individu dalam masyarakat.
5. Sebagai sarana guna mengisi kehidupan manusia secara individual dan kolektif.
6. Sebagai kekuatan yang mampu menggerakkan pemikiran individu untuk berpikir
dalam suatu koridor tertentu.

7
7. Sebagai jembatan yang mengendalikan kekuasaan antara generasi tua dengan generasi
muda.

D. Tujuan Ideologi
Ideologi diciptakan bukan tanpa alasan. Manusia mempunyai konsep ideologi karena
memiliki tujuan dan cita-cita yang hendak dicapai dengan ideologi tersebut. Tujuan ini bisa
dalam bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Berikut tujuan diciptakannya sebuah
ideologi secara umum yang perlu diketahui.

 Untuk mengarahkan suatu kelompok masyarakat menuju cita-cita bersama


Ideologi digunakan sebagai langkah untuk menggapai cita-cita yang telah dirancang bersama
oleh kelompok masyarakat. Ideologi berupa pemikiran terstuktur dan sistematis, sehingga
diharapkan langkah-langkah menuju cita-cita itu juga dilakukan dengan cara yang terstruktur
dan sistematis.

 Untuk menjadi pedoman dalam membangun peradaban masyarakat


Sebuah ideologi yang telah berkembang dalam masyarakat luas bisa menjadi cara untuk
membangun peradaban. Peradaban ini tentu sesuai dengan alur berpikir yang termuat dalam
ideologi. Misalnya, dalam ideologi liberalisme yang mengedepankan konsep kebebasan,
maka dapat menjadi cara untuk menciptakan peradaban di mana orang-orang menghargai
kebebasan individu secara mutlak.

 Untuk mempersatukan berbagai kelompok masyarakat dalam satu naungan


Apabila diibaratkan dengan sepeda, ideologi adalah setir yang menyatukan seluruh
masyarakat untuk menuju ke arah yang sama. Komponen-komponen lain dalam masyarakat
bergerak searah dengan ideologi, sama seperti komponen sepeda yang melaju sesuai dengan
arah setir bergerak.

 Untuk menawarkan perubahan dengan pemikiran normatif


Ideologi menawarkan konsep pemikiran yang normatif, yang memuat nilai baik-buruk dan
benar-salah dalam masyarakat. Ideologi dapat digunakan untuk menciptakan sebuah

8
perubahan secara sistemik dalam suatu alur berpikir yang terarah. Ideologi juga diharapkan
dapat memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan kehidupan yang dialami.

E. Ciri Ideologi

Ciri-ciri ideologi juga penting untuk diketahui selain pembahasan tentang pengertian
ideologi. Dengan mengetahui ciri ideologi, individu dapat lebih memahami hakikat dan
kriteria suatu pemikiran dapat dikatakan sebagai ideologi atau bukan. Berikut ciri-ciri
ideologi yang ditarik berdasarkan pendapat para ahli ilmu sosial.

 Bersifat Mengikat dan Sistematis


Ideologi mempunyai sifat yang mengikat, karena pada dasarnya ideologi berisikan pemikiran
mendasar tentang konsep aturan-aturan dalam menjalankan kehidupan. Aturan ini disusun
secara sistematis, sehingga dapat diterapkan oleh banyak pihak dalam berbagai bidang.

 Mempunyai Derajat dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Ideologi bukan sekadar pemikiran. Bukan juga berupa ilmu eksak yang mempunyai
kebenaran mutlak. Ideologi adalah buah pemikiran mendalam berdasarkan gagasan mendasar
yang digunakan sebagai landasan hidup manusia, khususnya dalam konteks berbangsa dan
bernegara. Individu yang mempunyai ideologi dapat lebih terarah kehidupannya, sehingga
lebih mudah untuk mencapai derajat tertentu dalam masyarakat.

 Dianut oleh Individu Menuju Kolektif


Individu bisa berasal dari pemikiran individu yang disebarkan secara meluas sehingga
membentuk pemikiran tunggal secara kolektif. Ketika seseorang menganut ideologi tertentu,
secara naluriah ia mempunyai keinginan agar ideologinya dianut juga oleh banyak orang,
sehingga berusaha untuk menyebarkannya kepada khalayak yang lebih luas. Ketika ideologi
telah dianut sekelompok dalam tataran yang luas, maka akan lebih mudah untuk mencapai
tujuan yang dicita-citakan.

 Digunakan untuk Mewujudkan Cita-cita yang Ingin Digapai Bersama


Sebagaimana pengertian ideologi yang berasal dari kata idea, ada cita-cita bersama yang
ingin dicapai dalam suatu ideologi. Cita-cita ini hanya bisa dicapai jika banyak orang yang
menganut ideologi serupa, kemudian menerapkannya dalam kehidupan. Oleh karena itu, cara

9
paling mudah mewujudkan cita-cita dalam sebuah ideologi adalah dengan menanamkan
pemikiran tersebut kepada banyak orang.

 Dipertahankan dan Diperjuangkan secara Berkelanjutan


Ada ungkapan yang berbunyi ‘ideologi’ akan tetap bertahan selama manusia yang menganut
pemikiran tersebut masih hidup. Agar sebuah ideologi tetap hidup dalam jangka waktu yang
lama, harus diteruskan kepada generasi ke generasi melalui cara pengamalan, pelestarian,
hingga pengimplementasian dalam kehidupan. Dengan begitu, ideologi dapat tetap terjaga
secara berkelanjutan.

F. Macam-macam Ideologi Modern dan Tokoh-tokohnya.

1. Idiologi Non Dan Anti Keagamaan Sekuler

Istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang
menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral
alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme. Sekulerisme adalah
pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal
seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan agama negara, menggantikan hukum
keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar
agama. Contohnya sebuah gerakan kemasyarakatan yang bertujuan memalingkan dari
kehidupan akhirat dengan semata-mata berorientasi kepada dunia.

2. Idiologi Ateis

Ateis sebagai idiologi yang anti agama. Penulis Prancis abad ke-18, Baron d'Holbach adalah
salah seorang pertama yang menyebut dirinya ateis. Dalam buku Système de la Nature
(1770), ia melukiskan jagad raya dalam pengertian materialisme filsafat, determinisme yang
sempit, dan ateisme. Contoh-contoh ateisme metafisik relatif meliputi panteisme,
panenteisme, dan deisme.

3. Ideologi Keagamaan

Ideologi agama adalah sebuah ideologi yang bersumber pada falsafah agama yang telah


tercantum dan memuat dalam kitab suci agama. Dan agama ini dijadikan
10
sebagai ideologi dalam tataran individu. Dan etika ini berfungsi sebagai suatu proses awal
pembentukan identitas

a. Ciri-ciri ideologi agama

1. Semua aspek kehidupan negara berdasarkan agama

2. Hanya satu agama resmi dalam negara

3. Urusan negara dan pemerintah dijalankan berdasarkan hukum agama

4. Jika agama dibawa didalam politik maka akan mudah terbakar

4. Ideologi Kemajuan

Idiologi kemajuan merupakan pandangan dari bawah ke atas.

5. Ideologi Kemanusiaan

Ideologi Kemanusiaan itu adalah sebuah sikap yang menyatukan ideologi Politik dan


Kenegaraan, Ideologi Sosial dan Kemasyarakatan, Ideologi Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi, IdeologiEkonomi dan Kesejahteraan, IdeologiHukum dan
Keadilan, Ideologi Bumi dan Alam semesta,Ideologi Kebudayaan dan Keteraturan
dengan Ideologi 

6. Ideologi Penaklukan/Kekuatan

Menganggap bahwa Negara itu timbul karena serombongan manusia menundukkan


serombongan manusia  lain,kemudian membentuk Negara. Teori yang mengatakan bahwa
manusia membentuk negara dengan mengadakan perjanjian dengan masyarakat dengan
tujuan mempertahankan hak-haknya adalah teori kekuasaan (kekuatan), teoriini juga
berpokok pangkal pada manusia dalam keadaan bebas atau manusia inabstrakto

7. Ideologi Perang

Idiologi perang (dengan jalan perang ) Carl Von Clausewitz (1780-1831) adalah seorang
perwira Angkatan Darat Prusia( sekarang Jerman) yang sangat  brilian, karena pemikiran-
pemikirannya tentang falsafah perang dan militer pada umumnya masih dianut bahkan masih
sangat relevan hingga saat ini. Sekalipun dia adalah seorang perwira Angkatan Darat, namun
teori perang yang mencakup latar belakang politik yang menjadi asal muasalnya, tujuan yang
11
ingin dicapai dan sarana yang akan digunakan, semuanya dapat diterapkan pada ketiga
Angkatan Bersenjata dinegara manapun.

8. Ideologi Damai

idiologi damai (bernegosiasi) Sebenarnya damai yang sesungguhnya yang sangat diharapkan


oleh masyarakat Aceh adalah terciptanya keadilan sosial dan terbentuknya suasana aman,
nyaman, dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat. Damai seperti ini dalam teori
perdamaian disebut damai positif atau positive peace (Johan Galtung, Globalizing God, 2008:
16).

9. Ideologi kebebasan

Kebebasan atau liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik
yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Adapun tokohnya yaitu : John Locke,
Voltaire, Montesquieu, J.J. Rousseau, Adam Smith, dan David Ricardo.

10. Individualisme

Individualisme adalah merupakan satu paham yang menerangkan bahwa seseorang yang
mementingkan haknya pribadi tanpa memperhatikan orang lain. Individualisme ini juga
menjelaskan bagaimana seseorang hidup tanpa adanya sosialisasi dengan orang lain.

Tokoh pemikir : Marthin Luther.

Tokoh penerus : Jhon Locke,  Vottaire,  Montesquieo, J.J Russeao, dan Immanuel Kant.

11. Liberalisme

Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang
didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang
utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Adapun tokohnya yaitu : John Locke, Voltaire,
Montesquieu, J.J. Rousseau, Adam Smith, dan David Ricardo.

12. Evolusionisme

12
Evolusi adalah proses perubahan pada makhluk hidup dari generasi ke generasi berikutnya
dalam kurun waktu yang sangat lama. Perubahan yang terjadi akibat teori evolusi bisa
bermacam-macam bentuknya.

Darwin bukanlah orang pertama yang mencetuskan evolusi, akan tetapi karena dalam
mengemukakan pendapatnya disertai dengan bukti-bukti yang dapat diterima oleh dunia
ilmiah, maka Darwin mendapat sebutan sebagai: “BAPAK EVOLUSI”.

13. rasionalisme

Rasionalisme adalah faham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat penting
dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Adapun tokoh pertama
rasionalisme ialah Descartes, selanjutnya Spinoza dan Liebniz dari Jerman.

14. Naturalisme

Naturalisme adalah aliran seni yang mengutamakan keakuratan dan kemiripan objek yang
dilukis agar tampak natural dan realistis seperti referensinya yang terdapat di alam.
Naturalisme adalah bentuk apresiasi Seniman pada keindahan alam. Biasanya seniman
mengangkat tema keindahan pemandangan di sekitar, seperti yang terjadi pada
pergerakan mooi indie di Indonesia (Hindia Belanda, tepatnya). Adapun tokoh nya yaitu John
Constable, Thomas Cole, William Bliss Baker, Abdullah Suriosubroto, Basuki Abdullah

15. idealisme

Idealisme adalah salah satu aliran filsafat pendidikan yang berpaham bahwa pengetahuan dan
kebenaran tertinggi adalah ide.

Idealisme menganggap, bahwa yang konkret hanyalah bayang bayang, yang terdapat dalam
akal fikiran manusia.

Idealisme juga  merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal fikiran manusia. Sehingga
sesuatu itu bisa terwujud atas dasar pemikiran manusia. 

Adapun tokoh nya yaitu Plato, Immanuel kant, G. W. F. Hegel, David Hume, Al Ghazali.

16. Positivisme

13
Positivisme adalah suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya
sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik.
Tidak mengenal adanya spekulasi, semua didasarkan pada data empiris.

Tokoh-tokohnya Auguste Comte, E. Littre, P. Laffitte, JS. Mill dan Spencer.

17. Ideologi Nasionalisme

Hans Kohn mendefinisikan nasionalisme sebagai suatu paham, yang berpendapat bahwa
kesetiaan tertinggi suatu individu harus di serahkan kepada negara kebangsaan.

Menurut Kohn, dahulu kesetiaan orang tidak di tunjukkan kepada negara kebangsaan,
melainkan ke pelbagai macam bentuk kekuasaan sosial, organisasi politik, atau raja feodal,
dan kesatuan ideologi seperti misalnya, suku atau klan, negara kota, atau raja feodal, kerajaan
dinasti, gereja atau golongan keagamaan.

Berabad lamanya cita dan tujuan politik bukanlah negara- kebangsaan, melainkan setidak-
tidaknya dalam teori: imperium yang meliputi seluruh dunia, melingkupi berbagai bangsa dan
golongan- golongan etnis di atas dasar peradaban yang sama serta untuk menjamin
perdamaian bersama .
Nations, menurut Kohn merupakan buah hasil tenaga hidup dalam sejarah dan karena itu
selalu bergelombang dan tak pernah membeku. Nations (bangsa- bangsa) merupaka
golongan- golongan yang beraneka ragam dan tidak terumuskan secara eksak. Kebanyakan
bangsa- bangsa itu memiliki faktor- faktor objektif tertentu yang membuat mereka berbeda
dari bangsa lainnya, misalnya persamaan turunan, bahasa, daerah, kesatuan politik, adat
istiadat, dan tradisi atau persamaan agama. Akan tetapi tidak ada sesuatu yang hakiki untuk
menentukan ada tidaknya atau untuk merumuskan bangsa itu . Namun nasionalisme tetap
menyatakan bahwa negara kebangsaan adalah cita- cita dan bentuk sah dari organisasi politik
dan bangsa adalah sumber daripada semua tenaga kebudayaan kreatif dan kesejahteraan
ekonomi.

18. Ideologi Kapitalisme

Paham atau ideologi kaitalisme adalah meyakini bahwa pemilik modal dapat melakukan
berbagai usaha untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya.Tokoh terbesar dalam
14
berkembangnya ideologi ini adalah Adam Smith yang menyerang merkantilisme melalui para
psiokrat karena menggapnya kurang mendukung perkonomian masyarakat. Para psiokrat
sendiri beranggapan bahwa tanah adalah hal yang paling penting dalam pola produksi. Adam
Smith beranggapan ada kekuatan yang tersembunyi yang dapat mengatur pasar sehingga
pasar harus memiliki kebebasan dari investasi pemerintah. Dalam hal ini pemerintah hanya
bertugas untuk mengawasi semua pekerjaan yang dilakukan oleh rakyatnya Beberapa negara
yang menganut paham kapital yaitu Belanda, Spanyol, Australia, Protugis dan Perancis.

19. Ideologi Sosialisme

Gerald Braunthal, mendefinisikan sosialisme merupakan sutau teori ekonomi dan politik
yang menekankan pentingnya peranan komusial dan pemerintah dalam menguasai alat-alat
produksi dan distribusi barang.

Dari waktu ke waktu kesenjangan ini sosial dan ekonomi ini semakin terlihat, dan itu
menyebabkan sifat individualisme mereka tumbuh. Kesengsaraan kaum buruh akibat
penindasan ini menimbulkan pemikiran para cendekiawan untuk merubah kesejangan ini.

Oleh karena itu, muncul gerakan yang dinamakan dengan Revolusi Sosial. Beberapa tokoh
yang sangat gigih dalam memperjuangan perkembangan paham sosialisme ini antara lain:
Karl Marx (1818-1883) sebagai pelopor utama gagasan “sosialisme ilmiah”, Frederich Engels
(1820-1895), C.H. Saint Simon (1760-1825), F.M. Charles Fourier (1772-1837), Etinne
Cabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871) dan Louis Bland (1811-1882).

20. Ideologi Demokrasi

Ideology Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki
hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan—
dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi
sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara
bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang
kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia

15
Kata "demokrasi" pertama muncul pada mazhab politik dan filsafat Yunani kuno di negara-
kota Athena Dipimpin oleh Cleisthenes, warga Athena mendirikan negara yang umum
dianggap sebagai negara demokrasi pertama pada tahun 508-507 SM. Cleisthenes disebut
sebagai "bapak demokrasi Athena."

21. Ideologi Republikanisme

Republikanisme adalah ideologi yang mendasari sebuah negara republik di mana kepala
negara yang dilantik adalah bukan karena keturunan seperti pada sistem monarki, tetapi
melalui pemilihan umum. Unsur penting dalam Republikanisme ialah hukum konstitusional
yang memberikan kekuasaan negara pada rakyatnya. Pendukung awal Republikanisme,
seperti John Milton, menekankan bahaya korupsi dan kepentingan nilai kewarganegaraan.

22. Ideologi Kolonialisme

John locke mendefinisikan kolonialisme sebagai "kebijakan dan praktik kekuatan dalam
memperluas kontrol atas masyarakat lemah atau daerah." The Merriam-Webster Dictionary
menawarkan empat definisi, termasuk "karakteristik sesuatu koloni" dan "kontrol oleh satu
kekuatan di daerah yang bergantung atau orang-orang".

The Encyclopedia 2.006 Stanford Filsafat "menggunakan istilah 'kolonialisme' untuk


menggambarkan proses penyelesaian Eropa dan kontrol politik atas seluruh dunia, termasuk
Amerika, Australia, dan sebagian Afrika dan Asia." Ini membahas perbedaan antara
kolonialisme dan imperialisme dan menyatakan bahwa "mengingat kesulitan konsisten
membedakan antara dua istilah, entri ini akan menggunakan kolonialisme sebagai suatu
konsep umum yang mengacu pada proyek dominasi politik Eropa dari keenam belas hingga
abad kedua puluh yang berakhir dengan gerakan-gerakan pembebasan nasional dari tahun
1960-an".

Dalam pengantarnya untuk Jürgen Osterhammel yang Kolonialisme: Sebuah Tinjauan


Teoretis, Roger Tignor mengatakan, "Untuk Osterhammel, esensi kolonialisme adalah
adanya koloni, yang secara definisi diatur berbeda dari wilayah lain seperti protektorat atau
bola informal pengaruh." Dalam buku tersebut, Osterhammel bertanya, "Bagaimana bisa
'kolonialisme' didefinisikan secara independen dari 'koloni?'" Ia menempel pada definisi tiga-
kalimat:
16
Kolonialisme adalah hubungan antara mayoritas (atau paksa diimpor) adat dan minoritas
penyerbu asing. Keputusan fundamental yang mempengaruhi kehidupan masyarakat terjajah
yang dibuat dan dilaksanakan oleh penguasa kolonial demi kepentingan yang sering
didefinisikan dalam sebuah metropolis yang jauh. Menolak kompromi budaya dengan
penduduk terjajah, penjajah yakin superioritas mereka sendiri dan mandat mereka dihabiskan
untuk memerintah.

23. Ideologi Imperialisme

Imperialisme merupakan ideologi yang menunjukan dimana sebuah negara besar dapat
memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau
berkembang. Pengertian umum lainnya dari imperialisme yaitu sebuah dominasi dari satu
negara ke negara yang lain secara ekonomi, politik dan sosial. Pada umumnya dilakukan oleh
negara yang maju dan superpower terhadap negara berkembang atau miskin. Terdapat
beberapa jenis imperialisme yaitu imperialisme politik, imperialisme ekonomi, militer
ataupun kebudayaan.

Karl Marx

Kapitalisme adalah suatu sistem di mana harga barang dan kebijakan pasar ditentukan oleh
pemilik modal supaya mencapai keuntungan yang maksimal.

24. Ideologi Komunisme

Komunisme adalah ideologi yang berkenaan dengan filosofi, politik, sosial, dan ekonomi
yang bertujuan menciptakan masyarakat komunis dengan aturan sosial ekonomi berdasarkan
kepemilikan bersama alat produksi sehingga tidak adanya kelas sosial, uang, dan negara.

Pada mulanya, ideologi komunisme dicetuskan oleh Karl Marx. Dalam pendapatnya, Karl
Marx beranggapan bahwa ketidaksetaraan dan penderitaan diakibatkan oleh kapitalisme.
Ideologi komunisme merupakan kebalikan dari ideologi kapitalis yang mengandalkan
demokrasi dan produksi modal dalam membantu masyarakat.

G. Dampak Negatif Indonesia di Bidang Ideologi

17
a. bila kepribadian kita tidak kuat maka ideologi negara lain akan mudah mempengaruhi
bangsa kita ;
b. masuknya ideologi asing dapat berpengaruh buruk bagi generasi muda yang tidak
paham ideologi Negara ;
c. terdapat kelompok penganut ideologi asing yang dapat menunggu stabilitas keamanan
negara.     

H. Dampak Positif Indonesia di Bidang Ideologi


a. kita dapat mengetahui berbagai ideologi dari negara lain.
b. dengan membandingkan ideologi negara kita,dengan Negara lain ,akan diketahui
mana ideologi yang lebih baik
c. bila ideologi negara kita masih belum cukup baik dapat diperbaiki untuk masa yang
akan datang

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/umaumi/sejarah-perumusan-macammacam-ideologi-di-dunia-
111423563

https://www.mypurohith.com/pengertian-ideologi/

https://brainly.co.id/tugas/4779580

20

Anda mungkin juga menyukai